Nada Julista. S1), Septiani2), Sahara3), Hamdi Ikhwal4), Putri Nadia Septiani5), Nikya Arum Humaira6)
1)
BP 1810422009, Kelompok IIA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
2)
BP 1810421001, Kelompok IIA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
3)
BP 1810422024, Kelompok IIA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
4)
BP 1810422026, Kelompok IIA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
5)
BP 1810422051, Kelompok IIA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
6)
BP 1810422069, Kelompok IIA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
*Koresponden: nadotjulista@gmail.com
Abstrak
Praktikum Pengenalan Alat dan Pengukuran Faktor Lingkungan dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Februari 2020 di
Laboratorium Teaching I Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas,
Padang. Adapun tujuan dari praktikum ini ialah untuk mengetahui dan memahami berbagai alat serta pengukuran faktor
lingkungan yang berguna pada studi Ekologi Hewan. Hasil yang didapat dari praktikum yaitu pada faktor lingkungan dan
iklim terdapat alat-alat yang dapat mengukur faktor lingkungan abiotik seperti sling psychometer, luxmeter, anemometer,
termometer suhu, termometer maximum-minimum dan refraktometer. Pada faktor lingkungan perairan terdapat alat-alat
untuk mengambil data sampel seperti larutan kimia, eickmen grab, surber net, saringan bertingkat, keping sachi dan cara
penghitungan kadar O2, CO2 dalam air yang bernilai DO 1= 6,2 Mg/L, DO 2= 6,4 Mg/L dan COB= 0,088 Mg/L. Pada
faktor lingkungan tanah terdapat alat-alat untuk mengambil data dari sampel tanah seperti termometer tanah dan bor tanah.
PENDAHULUAN
Gambar: (dari kiri ke kanan) Uji kadar O2, Surber Net, Eckman Grab, Keping Seechi, Ember dan
Saringan Bertingkat
Uji kadar O2 dan CO2 bertujuan untuk bergantung pada oksigen dengan ketentuan faktor
mengetahui jumlah O2 dan CO2 yang terlarut dalam kondisi lainnya adalah optimum.
perairan. Menurut Kordi (2004), ketersediaan
oksigen bagi organisme menentukan lingkaran Surber Net merupakan alat yang digunkan
aktivitasnya, demikian juga laju pertumbuhan ntuk mengambil sampel bentos didasar perairan
yang berarus atau berbatu. Cara kerja dari alat ini
yaitu jala Surber Net tersebut diletakkan dengan Kedalaman air dimana piringan tidak tampak dan
bagian mulut jala melawan arus aliran air, dan tampak oleh penglihatan adalah pembacaan dari
daerah yang dibatasi oleh alat ini dibersihkan alat ini. Dengan kata lain, kedalaman kecerahan
sehingga jika ada bentos yang melekat pada jala oleh pembacaan piringan secchi adalah
Surber Net tersebut akan mudah tertangkap oleh penjumlahan kedalaman tampak dan kedalaman
jala. Fungsi alat yang berukuran 30cm x 430cm ini tidak tampak bayangan secchi dibagi dua.
merupakan alat untuk mengambil sampel benthos Meskipun, piringan secchi sebagai alat ukur
pada daerah yang berarus air kuat dan dasar kecerahan perairan dalam mengukur transparansi
perairan berpasir halus dan sedikit berlumpur air, perolehan datanya masih perkiraan, alat ini
(Hanum, 2009). sering digunakan karena bentuk dan
penggunaannya yang simpel. Meskipun saat itu ada
Ekman Grab merupakan alat yang untuk alat lain yang lebih akurat dalam mengukur tingkat
mengambil sampel bentos didasar perairan atau kecerahan perairan yaitu fotometer.
digunakan untuk mengambil sampel pada sedimen
yang lunak Pengambilan sampel sedimen dengan Ember adalah wadah plastik untuk tempat
alat ini dapat dilakukan oleh satu orang dengan menampung sementara air maupun hewan
cara menurunkannya secara perlahan dari atas boat perairan.
agar supaya posisi grab tetap berdiri sewaktu
sampai pada permukaan dasar perairan. Pada saat Saringan bertingkat adalah alat yang
penurunan alat, arah dan kecepatan arus harus digunakan untuk mengukur ukuran tanah dengan
diperhitungkan supaya alat tetap konstan pada cara mengayak tanah. Prinsip kerja alat ini adalah
posisi titik sampling (Hanum, 2009). dengan memanfaatkan massa tanah atau berat
tanah itu sendiri. Tanah yang ukuran atau beratnya
Menurut Hanafiah, (2005). Secchi disk lebih kecil atau halus maka akan lolos/tersaring ke
digunakan untuk melihat seberapa jauh jarak saringan yang ukurannya lebih kecil, sebaliknya
(kedalaman) penglihatan seseorang ketika melihat jika ukuran tanah besar, maka tanah tidak akan
ke dalam perairan. Caranya, piringan diturunkan ke tersaring. Setiap saringan memiliki ukuran yang
dalam air secara perlahan menggunakan berbeda – beda, yaitu 630 µm, 0,200 mm dan 0,063
pengikat/tali sampai pengamat tidak melihat mm. Ukuran itu yang menunjukkan bahwa tanah
bayangan secchi. Saat bayangan pringan sudah yang tersaring memiliki ukuran sesuai dengan
tidak tampak, tali ditahan/ berhenti diturunkan. masing-masing saringan. (Tim Dosen Jurusan
Selanjutnya secara perlahan piringan diangkat Tanah Universitas Brawijaya, 2012).
kembali sampai bayangannya tampak kembali.
LAMPIRAN