Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM

MODUL I
PENGENALAN ALAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN
MIKROBIOLOGI

DISUSUN OLEH :
NAMA : WULANDARI
STAMBUK : G 401 18 047
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : NURVITA

LABORATORIUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKUL


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

OKTOBER, 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme


yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang
terkandung di dalam mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme
diperlukan teknik atau cara-cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk
bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat
maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat yang akan
digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat-alat yang berhubungan
dengan penelitian unutk memudahkan dalam melakukan penelitian
(Dwidjoseputro, 2003).

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian harus dalam keadaan steril atau
bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang
cara-cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat-alat yang
digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda (Dwidjoseputro, 2003).

Laboratorium, seperti layaknya tempat bekerja harus dapat memberikan


kenyamanan, kesehatan dan keamanan kepada semua orang yang bekerja
didalamnya, termasuk pengelola laboratorium itu sendiri. Untuk itu, perlu
studi kelayakan mengenai perencanaan dalam merancang laboratorium kimia
yang meliputi adanya prosedur pengoperasian baku yang memerhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 ) dilaboratorium, adanya ventilasi dan
perlengkapan pelindung yang berfungsi baik, adanya penataan dan
pengelolaan bahan kimia dan peralatan laboratorium, serta adanya prosedur
pengolahan limbah laboratorium (Day dan Underwood, 1998).
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau
mengetahui tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum
tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan
percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi.
Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di
laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih,
tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat
kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun
atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan
larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Day & Underwood, 1998).

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka perlu dilakukannya praktikum


ini, agar dapat mengetahui fungsi dari alat-alat yang digunakan dalam
praktikum mikrobiologi.

1.2 Tujuan
Mengetahui teknik penggunaan mikroskop, penggunaan alat gelas dan alat
instrumen laboratorium.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kehidupan laboratorium,
khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita
dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini
membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran
kecil (Abdullah, 2014)

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi 2, yaitu mikroskop


cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya dibagi menjadi 2 kelompok
besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan
pengamatan yang dilakukan elektron tidak menggunakan cahaya untuk visual
bayangannya, tetapi menggunakan sorotan elektron untuk membuat bayangan
dalam tabung. Transmisi elektron, setelah mengalami penyerapan bagian dari
obyek, memfokuskan magnet dari gambar bayangan. Elektron memiliki panjang
gelombang yang jauh lebih pendek dari pada cahaya, perbedaan ini menjadikan
mikroskop elektron sebuah tenaga tetap daripada mikroskop cahaya (Alters,
1999).

Mikroskop cahaya meneruskan cahaya tampak melalui spesimen dan kemudian


melalui lensa kaca. Lensa ini membengkokkan cahaya sedemikian rupa sehingga
citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata. Mikroskop cahaya
mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop electron memfokuskan
seberkas elektron melalui spesimen atau pada permukaannya. Resolusi berbanding
terbalik dengan panjang gelombang radiasi yang digunakan mikroskop untuk
bercitra dan berkas elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek
dari pada cahaya. Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100.000
kali. Mikroskop elektron mempunyai 2 tipe, yaitu mikroskop elektron scanning
yang digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan sel serta obyek yang
diamati secara 3 dimensi dan mikroskop elektron transmisi yang digunakan untuk
mengamati struktur detail internal sel (Campbell, 2008).

Dalam mengukur suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu alat, alat
yang digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur, akan tetapi
hasil pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehingga dalam
penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat pengukuran lain yang
mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet isap, namun pengukuran
dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Rohman, 1998).

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,
hygrometer dan spektrofotometer. Alat-alat pengukur yang disertai dengan
informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph dan
barograph (Rohman, 1998).

Dari uraian tersebut,tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan


mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada
pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan
reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu
pengukuran atau penentuan (Rohman,1998).

Pada laboratorium mikrobiologi ada beberapa alat yang umum digunakan dan
harus dikenal serta diketahui cara penggunaannya, yang antara lain autoclave,
kaca penutup, oven, mikroskop medan terang, kulkas, pipet tetes dan pipet
serologis, cawan petri, gelas ukur, tabung reaksi, neraca analitik, jarum ose,
incubator, lampu spiritus, shaker, beaker gelas, penangas air, hot plate, stirrer,
labu erlenmeyer, colony counter, kaca obyek biasa, haemasitometer, kaca obyek
cekung dan laminar air flow (Millati, 2010).
Laminar air flow adalah alat yang akan digunakan gunakan untuk pengerjaan
mikroba khususnya bakteri, cara penggunaannya dibersihkan menggunakan
alkohol 70 % dan lampu UV yang dinyalahkan selama 30 menit terlebih dahulu
untuk proses sterilisasinya, setelah laminar air flow siap digunakan, lampu UV
dimatikan, fan dan lampu dihidupkan (Rahmat, 2011).

Gelas ukur dipakai untuk menukar air suling dan bahan kimia yang akan
digunakan. Ukuran gelas ukur bermacam-macam mulai dari volume 25 ml sampai
dengan volume 2,50 ml. Jenis gelas ukur ada yang tahan panas (dari pirex) dan
ada yang tidak tahan panas (dari gelas biasa), untuk pembuatan larutan sterilisasi
eksplan yaitu chlorox selalu membutuhkan gelas ukur ini (Hendaroyono, 2012).

Cawan petri digunakan sebagai tempat memotong-motong eksplan yang akan


ditanam kedalam botol kultur, sebelum dipakai, cawan petri harus disterilkan
dengan cara dibungkus memakai koran, lalu dimasukkan kedalam autoclave dan
disterilkan selama satu jam, pembungkus cawan petri yang telah disterilisasi
jangan dibuka diluar enkas supaya tidak terkontaminasi. Penutup cawan petri
jangan dibuka jika tidak perlu dan usahakan membuka cawan petri dilakukan
secepat mungkin (Edhi, 2003).

Labu ukur digunakan untuk menyiapkan volume larutan yang akurat. Labu ini
berbentuk seperti buah pir dengan leher kurus yang panjang, sehingga dapat
memudahkan operator dalam melakukan secara akurat pengenceran dengan
pelarut sampai tandah batas (Cairns, 2004).

Steriliasi panas dengan tekanan (autoclave), pada hakikatnya autoclave


adalah presure cooker berukuran besar atau sterilisasi uap yang mudah diangkat
(portable) dengan menggunakan uap jenuh bertekanan pada suhu 121°C selama
15 menit, karena naiknya titik didih air menjadi 121°C itu disebabkan oleh
tekanan 1 atmosfer (atm) pada ketinggian permukaan laut, maka daur sterilisasi
tersebut seringkali juga dinyatakan sebagai 1 atm selama 15 menit. Namun perlu
diingat bahwa pernyataan ini hanya berlaku pada tempat-tempat yang tingginya
sama dengan permukaan laut. Pada tempat-tempat yang lebih tinggi, diperlukan
tekanan yang lebih besar untuk mencapai satu suhu 121°C (Hadioetomo, 1993).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 8 Oktober 2019 pukul 08.00
WITA sampai selesai. Bertempat di Laboratorium Biologi Sel dan Molekul
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tadulako.

3.2 Alat

Pada praktikum ini alat yang digunakan adalah shaker, incubator, oven,
thermoshake, lemari asam, neraca analitik, rak tabung, colony counter, vortex
meter, spektrofotometri, autoclave, laminar air flaw, kulkas, mikroskop streo,
destilasi, cawan petri, tabung ependorf, jarum ose, pipet mikro, mikro tip, hot
plat dan sentrifugase.

3.3 Prosedur kerja

Prosedur kerja pada pratikum ini yaitu :


1. Pertama-tama menyiapkan alat yang akan diperkenalkan
2. lalu mengengamati bagian-bagian dari alat tersebut serta fungsinya
masing-masing.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No Gambar Alat Fungsi Alat

1. Shaker Untuk mengaduk campuran larutan

zat sehingga membentuk larutan yang

homogen dengan getaran satu arah

2. Incubator Untuk menumbuhkan organisme

seperti bakteri, fungi dan sel mikroba

lainnya pada kondisi tertentu

3. Oven Untuk memanaskan atau

mengeringkan alat laboratorium,

incubator digunakan untuk

menumbuhkan organisme seperti

bakteri

4. Thermoshake Untuk mencampurkan larutan dan

mengaduk larutan dengan suhu

maupun tekanan tertentu


No Gambar Alat Fungsi Alat

5. Lemari Asam Sebagai tempat penyimpanan zat

kimia atau larutan yang bersifat asam

6. Neraca Analitik Untuk mengukur massa suatu massa

suatu zat baru

7. Rak Tabung Untuk menyimpan tabung reaksi agar

tidak pecah

8. Colony Counter Untuk menghitung jumlah kolom dari

bakteri

9. Vortex Shaker Untuk mencampurkan sampel

penelitian sebelum kecawan petri,

spektrofotometer digunakan untuk

mengukur absorbansi
No Gambar Alat Fungsi Alat

10. Spektrofotometri Untuk mengukur absorbansi dengan

cara melewatkan cahaya dengan

panjang gelombang

11. Autoclave Untuk mensterilkanperalatan dan

perlengkapan dengan menentukan

untuk tiap tekanan

12. Laminar Air Flaw Untuk membuat ruang kerja agar tetap

steril dengan mengambil udara dari

luar laminar pada jaring dengan filter

khusus sehingga udara tidak dapat

terkontaminasi pada area dalam

13. Kulkas Sebagai tempat pendingin sekaligus

tempat penyimpan media larutan

14 Mikroskop Streo Sebagai alat untuk mengamati

mikroorganisme, destilasi yaitu untuk

menyaring air menjadi aquades


No Gambar Alat Fungsi Alat

15. Destilasi Air Untuk menyaring air menjadi aquades

16. Cawan Petri Sebagai tempat untuk sampel yang

akan diamati

17. Tabung Ependorf Sebagai wadah tempat menyimpan

larutan atau campuran yang akan di

gunakan dalam vortex

18. Jarum Ose Untuk memindahkan dan mengambil

colonial mikroba ke media lain


No Gambar Alat Fungsi Alat

19. Pipet Mikro Untuk memindahkan cairan dalam

jumlah tepat dan akurat

20. Mikro Tip Sebagai penampung sementara dari

campuran yang akan dipindahkan

pada alat lab

21. Hot Plat Untuk memanaskan campuran atau

sampel

22. Sentrifugase Merupakan alat pemisah yang

digunakan untuk memisahkan

campuran padat maupun cair yang

tidak saling larut akibat gaya

sentrifugal dengan cara diputar

dengan kecepatan tinggi.


4.2 Pembahasan

Pada pratikum kami mengetahui alat-alat yang berhubungan dengan


mikrobiologi yaitu oven digunakan untuk memanaskan atau mengeringkan
alat laboratorium, incubator digunakan untuk menumbuhkan organisme
seperti bakteri, fungi dan sel mikroba lainnya pada kondisi tertentu, shaker
digunakan untuk mengaduk campuran larutan zat sehingga membentuk
larutan yang homogen dengan getaran satu arah, thermobaker digunakan
untuk mencampurkan larutan dan mengaduk larutan dengan suhu maupun
tekanan tertentu, lemari asam berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat
kimia atau larutan yang bersifat asam, neraca analitik digunakan untuk
mengukur massa suatu massa suatu zat baru, zat padat maupun zat cair, rak
tabung dingunakan untuk menyimpan tabung reaksi agar tidak pecah, colony
counter digunakan untuk menghitung jumlah kolom dari bakteri, vortex
mixter digunakan untuk mencampurkan sampel penelitian sebelum kecawan
petri, spektrofotometer digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang, autoclave digunakan untuk
mensterilkan peralatan dan perlengkapan dengan menentukan untuk tiap
tekanan, laminar air flaw digunakan untuk membuat ruang kerja agar tetap
steril dengan mengambil udara dari luar laminar pada jaring dengan filter
khusus sehingga udara tidak dapat terkontaminasi pada area dalam, kulkas
berfungsi sebagai tempat pendingin sekaligus tempat penyimpan media
larutan, mikroskop stereo yaitu sebagai alat untuk mengamati
mikroorganisme, destilasi yaitu untuk menyaring air menjadi aquades, cawan
petri berfungsi sebagai tempat untuk sampel yang akan diamati, tabung
ependorf sebagai wadah tempat menyimpan larutan atau campuran yang akan
di gunakan dalam vortex, jarum ose digunakan untuk memindahkan dan
mengambil colonial mikroba ke media lain, mikropipet digunakan untuk
memindahkan cairan dalam jumlah tepat dan akurat, tip sebagai penampung
sementara dari campuran yang akan dipindahkan pada alat lab, hot plat
digunakan untuk memanaskan campuran atau sampel, sentrifugase
merupakan alat pemisah yang digunakan untuk memisahkan campuran padat
maupun cair yang tidak saling larut akibat gaya sentrifugal dengan cara
diputar dengan kecepatan tinggi.
BAB V

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pratikum ini adalah alat-alat yang berhubungan dengan


mikrobiologi terdiri atas shaker, incubator, oven, thermobaker, lemari asam,
neraca analitik, rak tabung, colum counter, vortex meter, spektrofotometer,
autoclave, laminar air flaw, kulkas, mikroskop streo, destilasi, cawan petri,
tabung ependorf, jarum ose, mikropipet, tip, hot plat dan sentrifugase.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah sebaiknya dalam
pengenalan alat-alat laboratorium dipraktekkan langsung oleh pratikan agar
mengerti cara penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ridha Marvira. 2014. Analisis Ketrampilan Psikomotorik Dalam


Penggunaan Mikroskop. Jurnal Edukasi dan Sains Biologi. Banda Aceh.

Alters, Steven. 1999. Information System, A Management Perspective, edisi ke-3.


Addison-Wesley. United State of America.

Campbell, Neil A. 2008. Biologi. Jakarta. Erlangga.

Day. R.A. Jr and A.L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi revisi.
Erlangga. Jakarta.

Donald Cairns. 2004. Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Kedokteran EGC. Jakarta.

Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

Hadio etomo, Ratna Siri. 1990. Mikrobiologi dalam Praktek. Gramedia. Jakarta.

Hendaroyono. 2012. Teknik Kultur Jaringan. Kansius. Yogyakarta.

Millati, Tanwirul. 2010. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas


Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Rahmat. N. M. 2011. Laporan Pratikum Bioteknologi. MIPA UHO. Kendari.

Rohman, Taifiqur. 1998. Penanganan Bahan Kimia Dengan Alat Gelas Kimia
Serta Penanganan Korban Akibat Kontak Dengan Bahan Kimia. Makalah
Seminar Pada Pelatihan Dosen Biokimia. Banjarbaru.
Sandra Edhi. Ms, 2003. Kultur Jaringan Anggrek. Agromedia Pustaka. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ridha Marvira. 2014. Analisis Ketrampilan Psikomotorik Dalam


Penggunaan Mikroskop. Jurnal Edukasi dan Sains Biologi. Banda Aceh.
Alter, Steven. 1999. Information System, A Management Perspective, edisi ke-3.
Addison-Wesley. United State of America.

Campbell, Neil A. 2008. Biologi. Jakarta. Erlangga.


Day. R.A. Jr and A.L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi revisi.
Erlangga. Jakarta.

Donald, Cairns. 2004. Intisari Kimia Farmasi Edisi 2. Kedokteran EGC. Jakarta.

Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

Hadioetomo, Ratna Siri. 1990. Mikrobiologi dalam Praktek. Gramedia. Jakarta.

Hendaroyono. 2012. Teknik Kultur Jaringan. Kansius. Yogyakarta.

Millati, Tanwirul. 2010. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas


Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Rahmat. N. M. 2011. Laporan Pratikum Bioteknologi. MIPA UHO. Kendari.

Rohman, Taifiqur. 1998. Penanganan Bahan Kimia Dengan Alat Gelas Kimia
Serta Penanganan Korban Akibat Kontak Dengan Bahan Kimia. Makalah
Seminar Pada Pelatihan Dosen Biokimia. Banjarbaru.

Sandra, Edhi. Ms, 2003. Kultur Jaringan Anggrek. Agromedia Pustaka. Jakarta.
LEMBAR ASISTENSI

NAMA : WULANDARI

STAMBUK : G 401 18 047

KELOMPOK : IV (EMPAT)

ASISTEN : NURVITA

NO HARI/TANGGAL KOREKSI PARAF


1

2.

3.

4.

Anda mungkin juga menyukai