Anda di halaman 1dari 2

Mader, S. S. 2011. Inquiry Into Life Thitheentn Edition.

McGraw-Hill, Americas New York

Enger, E. D., Ross, F. C., and Bailey, D. B. 2012.Concepts In Biology Fourteenth Edition.
McGraw-Hill, Americas New York

Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V., dan
Jackson, R. B. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Terjemahan dari Biology Eight Edition,
oleh Damaring Tyas Wulandari, Erlangga, Jakarta.

Salah Salah satu Kompetensi Inti (KI) pembelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA)
adalah “Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah”. Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan dari KI
tersebut salah satunya menjelaskan mendeskripsikan keterkaitan antara proses pembelahan
mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat. Sub materi pelajaran biologi yang dibahas dalam
KD tersebut adalah proses pembelahan mitosis sel. Materi pembelajaran pembelahan mitosis sel
merupakan kumpulan konsep konkret yang dapat dipahami siswa dengan cara melakukan
kegiatan pengamatan pembelahan mitosis sel secara langsung melalui media preparat mitosis
akar tanaman. Kegiatan pengamatan sel-sel yang bermitosis secara langsung melalui media
preparat mitosis dapat memotivasi belajar siswa, melatih keterampilan proses siswa serta
meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelahan mitosis sel (Agustin, 2009).

Secara umum tahapan dalam pembuatan preparat mitosis dengan metode squash yaitu diawali
dengan pemilihan bahan, kemudian memfiksasi, hidrolisis, pemulasan, dan yang terakhir
pembuatan preparat dengan meremas (Squash) (Jones dan Rickards, 1990 : 4). menjelaskan,
preparat mitosis yang digunakan dalam pembelajaran di sekolah harus memiliki fase-fase
lengkap pembelahan mitosis dan tampak jelas. Untuk membuat preparat dengan fase-fase
lengkap mitosis di dalamnya, maka yang sangat perlu diperhatikan pada saat proses awal
pembuatan adalah waktu pemotongan akar. Hal ini merupakan faktor kritis dalam menentukan
hasil akhir preparat. Waktu pembelahan sel tiap tanaman berbeda-beda dan tidak konstan
sepanjang hari. Waktu pemotongan ini terkait dengan durasi mitosis dan indeks mitosis.
Perbedaan durasi mitosis pada setiap spesies bergantung pada kondisi lingkungan. Temperatur
dan nutrisi, merupakan faktor utama dalam durasi mitosis (Yadav, 2007 : 58). Beberapa spesies
tanaman memerlukan suhu tertentu dan lama penyinaran yang berbeda, sehingga untuk
mendapatkan waktu potong yang tepat diperlukan pengamatan yang berulang-ulang pada waktu
yang berbeda (Jurcak, 1999 : 7). Terbatasnya referensi indeks mitosis menjadi kendala utama
dalam pembuatan preparat mitosis. Penelitian mengenai indeks mitosis sangat diperlukan untuk
menambah referensi. Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan studi indeks mitosis meristem
ujung akar tanaman bawang untuk pembuatan preparat mitosis sebagai media pembelajaran pada
materi pembelahan sel. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kelayakan media preparat
mitosis tentang Indeks Mitosis (IM) Allium sebagai media pembelajaran untuk pengamatan
pembelahan sel. Faktor yang mempengaruhi aktifitas mitosis tanaman seperti hormon dan
temperatur tidak termasuk dalam pembahasan penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai