1. IDENTITAS PRAKTIKAN :
2. PERCOBAAN :
3. TUJUAN PERCOBAAN :
4. DASAR TEORI :
Pada percobaan kimia terdapat bermacam-macam alat, tergantung jenis percobaan yang dilakukan.
alat-alat tersebut diklasifikasikan beerdasarkan fungsinya, yaitu alat ukur dan bukan alat ukur serta
berdasarkan jenis bahan pembuatannya, yaitu alat gelas , logam, dan plastik. ( Tim Dosen Kimia,2012:1)
Beberapa alat-alat non gelas/instrumen elektronik yang sering digunakan dalam percobaan kimia,
antara lain :
a. Neraca/timbangan
b. PH meter
berfungsi untuk menentukan PH suatu larutan, kemampuan daya hantar dan suhu.
c. Oven
berfungsi untuk mengeringkan. biasanya dilengkapi dengan pengatur suhu dan waktu.
d. Heater
e. Kalorimeter
berfungsi untuk mengukur konsentrasi suatu zat berdasarkan banyaknya serapan panjang gelombang
yang biasanya dinyatakan dengan % transmitan ataupun absorban.
Beberapa alat-alat gelas yang sering digunakan dalam percobaan kimia, antara lain :
a. Tabung reaksi
b. Erlenmeyer
beaker glass berfungsi untuk melarutkan dan memanaskan zat , tetapi tidak dapat digunakan untuk
mengukur volume larutan karena mempunyai ketelitian yang rendah. sedangkan gelas ukur berfungsi
untuk mengukur volume cairan karena mempunyai derajat ketelitian yang lebih tinggi dibanding beaker
glass.
d. Labu
macam-macam labu:
· labu ukur, berfungsi untuk mengukur volume secara tepat dan teliti, sering digunakan untuk
pengenceran larutan.
· labu didih, berfungsi untuk mendidihkan campuran zat , sering digunakan untuk pemisahan zat
secara distilasi maupun ekstraksi.
· labu kjedahl berfungsi untuk mendestruksi zat, sering digunakan untuk penentuan kandungan
protein dalam suatu bahan.
e. Botol timbang
berfungsi untuk menimbang zat, biasanya digunakan untuk menimbang bahan yang bersifat
higroskopis.
f. Corong
berfungsi untuk membantu penuangan larutan ke dalam botol dan penyaringan larutan.
g. Pengaduk
h. Pendingin
berfungsi untuk mendinginkan atau mengukur jalannya proses distilasi, destruksi, dan ekstraksi.
i. Pipet
jenis pipet:
· pipet volume/ pipet gondok berfungsi untuk mengukur volume larutan tetapi mempunyai
ketelitian lebih tinggi dibanding pipet mohr.
· pipet tetes, berfungsi untuk mengambil larutan secra kualitatif tanpa ditentukan jumlahnya.
j. Buret
berfungsi untuk mereaksikan dua senyawa atau lebih dengan metode titrasi.
a. Alat :
Ø pengaduk
Ø tabung reaksi
Ø termometer/pipa gelas
Ø buret
Ø kertas saring
Ø pipet
Ø neraca
b. Bahan :
Ø asam pekat
Ø air
Ø gabus/karet
Ø kain basah
6. PELAKSANAAN PERCOBAAN :
7. Menimbang
Mengetahui, Praktikan
Asisten
Dalam praktikum kali ini, kita mencoba untuk mengenal alat-alat laboratorium kimia, fungsi, dan cara
penggunaannya. Berikut merupakan peralatan dasar laboratorium kimia :
1.Statif
Statif merupakan alat laboratorium yang terbuat dari besi dan atau baja.
· fungsi: untuk menegakkan buret , corong, corong pisah, dan peralatan gelas lainnya pada
saat digunakan.
· Pemakaian : meletakkan statif pada bidang datar dan menggantungkan thermometer pada
statif.
2.Cawan Porselin
Cawan porselin adalah peralatan kimia yang terbuat dari porselen atau keramik.
· fungsi : untuk penguapan atau menguapkan larutan sehingga antara larutan dan pelarut
dapat terpisah.
· Pemakaian : meletakkan cairan yang akan dikristalkan lalu memanaskan dengan Bunsen.
3.Corong
Corong adalah alat terbuat dari plastik atau gelas. Selain itu, corong juga memiliki ukuran dari terkecil
hingga terbesar sehingga praktikan dengan mudah dapat menggunakan corong untuk memasukkan
cairan ke dalam wadah yang digunakan untuk praktek.
· Fungsi : untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan
mulut sempit ; botol, labu ukur, buret dan sebagainya.
· Pemakaian: pemakaian sangat mudah hanya dengan mengambil corong sesuai ukuran
wadah yang digunakan agar air tidak melimpah. Kemudian tuangkan larutan dengan hati-hati kemudian
angkat corong perlahan. Kekurang hati-hatian dalam menggunakan corng akan mengakibatkan corong
pecah atau retak yang dapat menyebabkan larutan melimpah sehingga corong harus diganti.
Penjepit tabung reaksi berbentuk rahang persegi dan pegas yang dipolesi nikel dengan diameter 10-25
mm. pegangannya terbuat dari kayu.
· Pemakaian : Pertama-tama tekan penekan pada penjepit kemudian jepitkan pada tabung
reaksi . Apabila alat ini longgar atau penjepit lepasan, segera perbaiki alat ini dan dapat digunakan lagi.
5. Pipet
Memiliki bentuk yang menyerupai buret yang kecil memanjang dengan benjolan karet diatasnya. Ada 3
jenis pipet dan fungsinya :
a. Pipet volume : digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat, bagian
tengahnya menggelembung.
b. Pipet ukur : berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya. Berguna untuk mengukur dan
memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat. Cara menggunakan adalah menekan ball
pipit, memasukkan ujung pipet pada larutan dan melepaskan tekanan ball pipet.
c. Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta
ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Cara
pemggunakan adalah menekan ball pipet, memasukkan ujung pipet dalam larutan, melepaskan tekanan
pada ball pipet.Cara menggunakannya yaitu dengan memastikan ujung pipet tercelup kedalam cairan,
sedot sampai sedikit melewati batas, pindahkan cairan ke wadah lain.
6.Spatula
Spatula yaitu alat berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau
alumunium.
· Fungsi :
7. Kaki tiga
Kaki tiga adalah alat yang terbuat dari besi yang bagian atasnya terdapat satu ring berdiameter dan
mnempunyai tiga kaki.
· Fungsi: untuk menyangga pembakar spiritus dan menyangga bahan kimia yang dipanaskan
dengan menggunakan gelas kimia.
· Pemakaian: meletakkan kasa pada bagian diameter kaki tiga, kemudian letakkan gelas kimia
diatas kasa tersebut. dan bagian bawahnya terdapat bunsen burner.
8. Plat tetes
Plat tetes adalah alat yang terbuat dari batu porselen berwarna putih. Pad plat tetes terdapat lubang-
lubang sebagai tempat suatu reagen.
· Fungsi: sebagai wadah untuk mengukur atau menentukan uji derajat keasaman.
· Pemakaian: meneteskan larutan yang diuji ke dalam plat tetes menggunakan pipet tetes.
Mortar dan alu penumbuk merupakan alat yang mempunyai diameter 8 cm dan panjang penumbuk
sekitar 9 cm . Alat ini terbuat dari kaca porselen berwarna putih.
· Fungsi: sebagai alat penghalus zat yang masih bersifat padat/kristal. Mortar dan penumbuk
sebagai alat penghalus sebelum diuji dengan kertas lakmus.
· Pemakaian: meletakkan zat yang akan dihaluskan kedalam mortal, kemudian tumbuk
dengan alu sampai halus
Botol penyemprot adalah berupa botol tinggi tertutup yang terbuat dari plastik. Jadi tidak perlu takut
menggunakannya karena tidak terbuat dari gelas dan akan terhindar dari pecah atau retak.
· Pemakaian : dengan menekan badan botol sampai air keluar, penggunaan botol semprot
dengan kapasitas air sedikit (kurang dari setengah) sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan
air sulit keluar dari selang botol. Pastikan air didalamnya terisi banyak.
11. Kalorimeter
Kalorimeter biasanya digunakan dalam praktikum tentang kalor.
· Pemakaian : terdapat lubang pada bagian atasnya, lubang ini pada percobaan jangan sampai
tidak tertutup rapat agar suhunya tidak berubah.
12. Sentrifugal
Sentrifugal adalah alat yang terbuat dari bahan yang digunakan dari besi dan plastic. Bentuknya seperti
kincir angin pada saat diputar.
· Fungsi : untuk memisahkan dua zat yang memiliki massa yang berbeda dengan
menggunakan gaya sentrifugal.
· Pemakaian : memasukan zat yang akan dipisah kedalam sentrifugal, lalu memutar
sentrifugal.
· Pemakaian : meletakkan zat diatas neraca dan melihat berat pada skala neraca.
kawat kasa terbuat dari besi yang digunakan pada kaki tiga , dilapisi abses dibagian tengah.
· Fungsi : digunakan sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembakar.
8. KESIMPULAN :
Dengan adanya praktikum ini , dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan percobaan kimia perlu:
3. Berhati-hati dalam melaksanakan percoban karena yang dihadapi adalah zat kimia yang
kebanyakan sangat reaktif.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Kimia. 2012. Buku Kerja Praktek Kimia. Jember : Poltek Jember Press
Tim Kimia Dasar. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar Jurusan Pendidikan MIPA. Jember: FKIP
Universitas Jember