Anda di halaman 1dari 2

Dasar Teori

Laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan pembelajaran secara praktik yang


memerlukan peralatan khusus (Barnawi ,2012:185). Dalam melakukan praktik di laboratorium
diperlukan prosedur dan pengetahuan tentang alat-alat dan bahan di laboratorium yang cukup untuk
menjaga keamanan dan mengurangi resiko kecelakaan. Alat-alat di laboratorium memiliki jenis,
fungsi, cara penggunaan, serta cara perawatan yang berbeda-beda.

Bahan-bahan kimia di laboratorium juga memiliki sifat, kegunaan, serta keunikannya


masingmasing. Beberapa alat dan bahan kimia memiliki resiko tinggi menimbulkan kecelakaan kerja
di laboratorium apabila mahasiswa tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang alat atau bahan
kimia tersebut. Beberapa alat laboratorium dapat meledak, dan rentan pecah sehingga dapat melukai
pengguna alat. Beberapa bahan kimia juga mudah meledak, bersifat korosif, serta beracun yang
tentunya berbahaya bagi tubuh manusia. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut
maka diperlukan beberapa teknik-teknik laboratorium yang perlu diketahui para pengguna
laboratorium. Teknik-teknik ini disebut sebagai “Teknik Laboratorium”.

Teknik laboratorium merupakan kiat-kiat mengenai seluk beluk laboratorium. Sebelum


melakukan praktikum di dalam laboratorium diperlukan pengenalan mengenai beberapa pengetahuan
pokok dan teknik-teknik laboratorium ini untuk mencegah timbulnya bahaya yang ditimbulkan oleh
alat dan bahan dalam laboratorium maupun kesalahan dalam penggunaan peralatan (Tim Kimia Dasar,
2012: 1).

Tujuan dari disusunnya teknik- teknik laboratorium diantaranya agar si praktikan dapat
menguasai pengoperasian peralatan gelas, peralatan dasar pendukung, peralatan pemanas dan neraca
untuk menimbang dikarenakan kemampuan tersebut merupakan kemampuan yang harus dikuasai
untuk melakukan praktikum dan pengujian bahan atau zat kimia baik dinilai secara kualitatif maupun
kuantitatif.

Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian untuk memahami fenomena-fenomena


manusia atau sosial dengan menciptakan gambaran yang menyeluruh dan kompleks yang dapat
disajikan dengan kata-kata, melaporkan pandangan terinci yang diperoleh dari sumber informan, serta
dilakukan dalam latar setting yang alamiah (Walidin, Saifullah & Tabrani, 2015: 77).

Secara umum, penelitain kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan


yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran). Penelitian jenis ini lebih berfokus pada pengamatan yang mendalam dan
sesuai kenyataan terkait objek yang diamati.
Penelitian kualitatif memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan dari
penelitian kuantitatif diantaranya: bersifat deskriptif sehingga bisa membawa pembaca seolah-olah
mengikuti kegiatan praktikum, sulit memanipulasi keadaan yang wajar sehingga kita memperoleh
informasi yang wajar, serta bersifat lebih fleksibel. Sementara kekurangan kekurangannya adalah
sangat bergantung terhadap indra dan kemampuan praktikan mendiskripsikan objek.

Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang


dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran). (V. Wiratna Sujarweni, 2014: 39). Hasil dari penelitian jenis ini adalah
datadata yang dinyatakan dalam angka.

Kelebihan penelitian kuantitatif diantaranya: hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila
digunakan sesuai aturan, dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil
variabel, serta dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah
model. Sementara kekurangannnya adalah Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau
menyimpang jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan, tidak dapat
dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya sedikit (> 30), serta data
harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi atau
sampelnya sama.

Barnawi. 2012. Manajemen Sarana Dan Prasarana Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
hal.185
Tim Kimia Dasar Jurusan PMIPA-FKIP. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar Jurusan
Pendidikan MIPA. Jember : Jember University Press. hal.1

Walidin, W., Saifullah, & Tabrani. (2015). Metodologi penelitian kualitatif & grounded
theory. FTK Ar-Raniry Press. hal. 77
V. Wiratna Sujarweni, 2014. Metodologi Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami,
Yogyakarta: Pustaka Baru, hal.39.

Anda mungkin juga menyukai