Kimia Dasar I
ELISANTRI NUR
H021211043
KELOMPOK I B
ELISIANTRI NUR
H021211043
PENDAHULUAN
yang perlu dimiliki seseorang yang bekerja di dalam laboratorium. Hal ini
sebagainya. Oleh sebab itu laporan ini dibuat agar praktikan-praktikan baru
di laboratorium kimia dapat bekerja dengan aman dan nyaman (Samriani, 2013).
dan kesehatan kita. Tingkat risiko tersebut ada yang kecil, ada juga yang
(Samriani, 2013).
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
terhadap larutan
kesehatan Kerja (K3), pemahaman terhadap simbol bahan kimia berbahaya dan
Material Safety Data Sheet (MSDS), mengetahui fungsi dan kegunaan alat-alat
keselamatan kerja, serta mengetahui cara penggunaan dan fungsi alat-alat kimia
TINJAUAN PUSTAKA
tidak aman dan kondisi tidak aman. Sebagian besar (85%) kecelakaan disebabkan
oleh faktor manusia dengan tindakan yang tidak aman. Tindakan tidak aman
(unsafe action) adalah tindakan yang dapat membahayakan pekerja itu sendiri
maupun orang lain yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan yang dapat
disebabkan oleh berbagai hal seperti tidak memakai APD, tidak mengikuti
prosedur kerja, tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja dan bekerja tidak
hati-hati, dimana dari setiap 300 tindakan tidak aman, akan terjadi 1 (satu) kali
terhadap kecelakaan yang diakibatkan oleh desain, sistem, proses dan kegiatan
jelas tidak dikehendaki dan tidak diduga sebelumnya yang dapat menimbulkan
kerugian baik waktu, harta benda, peralatan maupun korban jiwa yang terjadi
dalam suatu proses kerja. Heinrich menyatakan lima urutan kejadian kecelakaan
berdasar teori domino, bahwa kecelakaan kerja terjadi karena faktor bawaan,
sosial dan lingkungan kerja yang tidak tepat. Enam puluh persen kecelakaan kerja
disebabkan oleh kesalahan manusia hal ini antara lain karena keterbatasan
keselamatan kerja termasuk penggunaan alat pelindung diri. Pada dasarnya ada
dua penyebab dasar kecelakaan yaitu faktor manusia sebagai penyebab utama
atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain
angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran. Mencegah dan mengendalikan
timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi, dan
suhu dan lembab udara yang baik. Menyelenggarakan penyegaran udara yang
kebersihan antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.
risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif (pasal satu ayat satu PP RI No. 50 Tahun 2012)
1. Jas laboratorium (lab coat). Berfungsi melindungi badan dari percikan bahan
kimia berbahaya.
harus digunakan kaca mata khusus yang tahan terhadap potensi bahaya kimia
dan panas.
Karena keduanya tidak bisa melindungi kaki ketika larutan atau bahan kimia
yang tumpah. Sepatu biasa umumnya sudah cukup untuk digunakan sebagai
pelindung.
4. Pelindung muka (face shield). Digunakan untuk melindungi muka dari panas,
api, dan percikan material panas. Alat ini biasa digunakan saat mengambil alat
5. Masker gas. Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan
gas berbahaya. Oleh karena itu, masker gas sangat cocok digunakan sehingga
gas berbahaya tersebut tidak terhirup. Masker gas khusus digunakan saat
6. Kaos tangan (glove). melindungi tangan Anda dari ceceran larutan kimia yang
bisa membuat kulit Anda gatal atau melepuh. Macam-macam kaos tangan
yang digunakan di lab biasanya terbuat dari karet alam, nitril, dan neoprena.
7. Pelindung telinga (hear protector). Alat ini lazim digunakan untuk melindungi
penghalus sample tanah (crusher), sonikator, dan pencuci alat-alat gelas yang
menggunakan ultrasonik.
kimia. Terdapat zat-zat kimia yang bersifat berbahaya. Agar zat-zat kimia yang
menyebabkan cidera. Setiap tempat kerja memiliki bahaya. Hal ini berarti bahwa
setiap orang yang ada di tempat kerja terancam akan kondisi yang dapat
meyebabkan cidera. Dalam ilmu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), cidera
ini dapat berupa terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja.
Karena itu, mengenali bahaya dan mengendalikan bahaya menjadi hal yang utama
didalam bekerja. Salah satu tempat kerja yang memiliki potensi bahaya
wadah atau tempat bahan-bahan atau zat kimia diberi simbol-simbol yang
bertujuan untuk memberi keterangan mengenai sifat dan bahaya zat tersebut.
kesalahan dan bahaya yang tidak kita inginkan. Berikut beberapa simbol-simbol
penutup wajah.
selaput
lendir.
Perhatian: hindari kontak langsung
di hirup.
minum di
Laboratorium.
serta benturan.
sistem
menggunakan masker
bahan-bahan lainnya.
kebakaran.
listrik
tertentu.
telah terukur
kualitatif.
menyimpan cairan.
proses.
proses
pengamatan
13. Kawat kasa Untuk menahan beaker atau labu
atau
pemanas spiritus.
kristal.
komponennya.
densitas yang
berbeda.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. kecelakaan kerja harus dan dapat dicegah. Tentu saja hal ini dapat terjadi jika
kita melakukan beberapa hal, yakni bekerjalah di dalam lemari asam yang
bahan kimia. Sehingga tidak tejadi kesalahan dalam penggunaan bahan kimia
4.2. Saran
tempatnya semula, serta bahan dan alat nya dilengkapi agar memudahkan
Abidin, U., dan Ramadhan I., 2019, Penerapan Job Safety Analysis, Pengetahuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kejadian Kecelakaan Kerja di
Laboratorium Perguruan Tinggi, Jurnal Berkala Kesehatan, 5(2):76-80.
Basri, N., 2013, Jurnal Kegiatan Praktikum Kimia Dasar. Kordinator Praktikum,
Makassar.
Cahyaningrum, D., Sari, H.T.M., dan Iswandari, I., 2019, Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Kecelakaan Kerja di Laboratorium
Pendidikan, Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan, 1(2):41 – 47.
Hidayah, R., dan Maharani, K., 2018, Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum
Kimia Anorganik yang Disertai dengan Material Safety Data Sheet,
Jurnal Pembelajaran Kimia, 3(1):13 – 23.
Isnainy, H., Hasyim, H., dan Sitorus, R., 2014, Implementasi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitan Sriwijaya Tahun 2009, Jurnal Ilmu
Kesehatan Masyarakat, 5(1):19-24.
Maria, S., Winoyo, J., dan Candrawati, E., 2015, Kejadia Kecelakaan Kerja
Perawat Berdasarkan Tindakan Tidak Aman, Jurnal Care, 3(2):9-17.
Ningsih, S., dan Ferijani, A., 2019, Deskripsi Pelaksanaan Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (K3) Di Perusahaan Panca Jaya, Jurnal Ekonomi,
Manajemen, Akuntansi, dan Perpajakan, 2(2):267 – 284.