Kimia Dasar
H041201081
KELOMPOK III
PENDAHULUAN
Laboratorium merupakan unsur penting dan salah satu syarat bagi keberadaan
suatu perguruan tinggi. Kelas praktikum membantu mahasiswa untuk menguji teori
bidang yang dipelajari. Kelas praktikum adalah bagian penting dari kurikulum.
yang merupakan tugas dari bagian umum dan pemeliharaan. Sehingga keselamatan
pada industri menyebabkan kurang dipahaminya potensi bahaya yang pada akhirnya
menyebabkan kerugian finansial, kerusakan peralatan, penyakit akibat kerja dan lebih
dalamnya agen penyebab kanker (karsigonik), racun, iritan, polusi, bahan yang
mudah terbakar, asam dan basa kuat, dll. Potensi bahaya biologi bisa berasal dari
darah dan cairan tubuh, spesimen kultur, jaringan tubuh, hewan percobaan, maupun
pekerja lainnya. Potensi bahaya fisik termasuk di dalamnya radiasi ion dan non ion,
jenis, sifat dan penggunaan bahan kimia sejak semester 1. Penggunaan bahan kimia
selain memberikan keuntungan juga merupakan potensi bahaya pada kesehatan, baik
yang bersifat fisik maupun potensi bahaya pada lingkungan. Bahan berbahaya
tersebut diantaranya adalah bahan yang bersifat korosif, eksplosif, mudah teroksidasi,
mudah terbakar, menyebabkan iritasi, bersifat radioaktif dan beracun pada manusia
sebenanrnya dapat dihindari dan diantisipasi jika para prsktikan mengetahui dan
selalu mengikuti prosedur kerja yang aman di laboratorium. Oleh karena itu untuk
menghindari kecelakaan seperti itu praktikan harus memahami apa itu keselamatan
kerja manusia baik pada industri, manufaktur dan konstruksi, yang melibatkan mesin,
peralatan, penanganan material, pesawat uap, bejana bertekanan, alat kerja bahan
baku dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-
terhadap simbol bahaya bahan kimia dan cara penggunaannya serta pengenalan
fungsi masing-masing.
6. Memahami bahaya dan akibat dari bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium
kimia
bahaya bahan kimia, mengenal dan memahami fungsi dari alat-alat keselamatan kerja
praktikum, mengetahui apa itu MSDS dan fungsinya, dan memahami bahaya serta
TINJAUAN PUSTAKA
terhadap kecelakaan yang diakibatkan oleh desain, sistem, proses dan kegiatan di
untuk terjadinya kecelakaan. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang jelas tidak
dikehendaki dan tidak diduga sebelumnya yang dapat menimbulkan kerugian baik
waktu, harta benda, peralatan maupun korban jiwa yang terjadi dalam suatu proses
kerja. Kecelakaan kerja terjadi karena faktor bawaan, kurangnya pengetahuan dan
keahlian dalam melakukan pekerjaan, lingkungan sosial dan lingkungan kerja yang
tidak tepat.
Enam puluh persen kecelakaan kerja disebabkan oleh kesalahan manusia, hal
ini antara lain karena keterbatasan pengetahuan pekerja, lalai dan ceroboh dalam
bekerja, tidak melaksanakan prosedur kerja yang diberikan dan tidak disiplin
Pada dasarnya ada dua faktor penyebab utama kecelakaan dan kesalahan manajemen
Penelitian yang sudah semakin melaju pada era teknologi, dan menyebabkan
banyaknya kerja sama antara akademi dan penelitian industri. Yang mana karena alat
dan perangkat eksperimen yang digunakan lebih komples sehingga lebih berpotensi
menyebabkan kecelakaan baik dari faktor resiko potensial secara kimiawi, fisik,
biologi, mekanik, elektrik, dan radiologis. Belum lagi metode penelitian yang
smeakin rumit juga menjadi salah satu faktor banyaknya kecelakaan yang beragam di
laboratorium, mulai dari kecelakaan manusia berskala kecil hingga yang berskala
hanya menyebabkan kerusakan fisik dan harta benda, tetpi juga hilangnya sumber
daya manusia yang dapat bertanggung jawab atas ilmu pengetahuan dan teknologi di
lingkungan tempat kerjanya. Bila semua potensi bahaya telah dikendalikan dan
kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat dan proses produksi menjadi lancar, yang
pada kahirnya akan dapat menekan resiko kerugian dan berdampak terhadap
peningkatan produktivitas.
lebih bawah.
Setiap tempat kerja, lingkungan kerja dan jenis pekerjaan memiliki karakteristik
Tempat kerja adalah tempat kerja yang aman. Lingkungan kerja yang
perusahaan.
Prinsip dasar dari K3 adalah semua kecelakaan dapat dicegah karena kecelakaan
tempat kerja sesuai dengan potensi bahaya sifat kegiatan, kultur, kemampuan
keselamatan yang harus digunakan. Alat pelindung diri ini digunakan untuk
melindungi diri kita sendiri saat bekerja dengan bahan kimia (Bouer dkk., 2009).
1) Jas Laboratorium, tujuan uatama jas lab adalah untuk melindungi diri dari
cipratan dan tumpahan bahan kimia. Jas lab harus tidak mudah terbakar dan
mudah dilepas.
2) Sepatu kulit, sepatu kuliat yang digunakan haruslah menutupi seluruh jari kaki,
tumit, dan bagian atas kaki memberikan perlindungan umum terbaik. Sepatu
3) Sarung tangan, saat menangani bahan kimiawi, fisk, atau biologis yang dapat
5) Pelindung wajah, pelindung wajah harus dipakai setiap kali seluruh permukaan
mahasiswa menghabiskan lebih banyak waktu untuk jumlah SKS yang sama.
kesungguhan yang tinggi. Meski bergantung pada panduan dosen, mahasiswa yang
Kecelakan kerja paling banyak disebabkan oleh perilaku tidak aman, sisanya
adalah kondisi yang tidak aman. Oleh karena itu, semua yang akan melakukan
penanganan bahan kimia yang digunakan, praktikan harus membaca Material Safety
Data Sheet (MSDS). MSDS atau Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)
merupakan lembar petunjuk yang berisi informasi bahan kimia meliputi sifat fisika,
sifat kimia, jenis bahaya yang ditimbulkan, cara penanganan, tindakan khusus dalam
keadaan darurat, dan informasi yang diperlukan. Secara ringkas, MSDS adalah
Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan bahwa yang dimaksud dengan
kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula
yang dapat menimbulkan korban manusia dan/atau harta benda (Irzal, 2016).
Lembar data keamana berisi bagian-bagian yang mirip dengan format ANSI
ZA00 1. Namun urutannya berbeda dengan format GHS SDS. SDS untuk dua bahan
kimia yang berbeda baik dengan dan tanpa simbol. Identifikasi bahaya di atas kata
sinyal yang digunakan pada label simbol bahaya berukuran lebar 2 cm dan tinggi 2
2009).
daftar tahunan zat beracun yang telah diketahui dan tingkat dimana efek toksik dari
zat terebut akan terjadi. Oleh karena itu, setiap wadah bahan kimia harus selalu
lokasi, atau benda, termasuk arus listrik, racun dan hal lainnya (Hall, 1994).
haruslah disimpan secara rapi dan letakkan di tempat yang mudah dilihat serta mudah
dijangkau oleh semua orang yang terlibat di laboratorium (HR, Yuliani, 2014)
BAB III
3.1 Kesimpulan
Prinsip tersebut menyangkut tingkah laku, perbuatan, kebiasaan dan pola kerja
seseorang di laboratorium.
2. Filosofi dari keselamatan kerja itu sendiri sudah menjadi acuan dan pedoman
keselamatan kerja.
diberi simbol tertentu pada wadah zat tersebut. Yang mana setiap simbol
berbahaya bagi lingkungan. Sehingga kita harus bisa semaksimal mungkin untuk
jas lab, sepatu, sarung tangan, masker, dan pelindung wajah. Alat tersebut
pelindung diri ini digunakan sesuai kondisi atau jenis pekerjaan yang dilakukan.
informasi bahan kimia meliputi sifat fisika, sifat kimia, jenis bahaya yang
MSDS ini digunakan sebagai sumber dan panduan dalam mengetahui infoermasi
mengenai bahan kimia yang ada dilaboratorium, mulai dari nama, jenis, bahaya,
fungsi, cara penggunaan, cara penyimpanan dan lain sebagainya dari bahan kimia
tersebut.
6. Bahan kimia yang ada dilaboratorium merupakana bahan kimia berbahaya yang
dapat berakibat fatal baik bagi diri sendiri ataupun lingkungan sekitar. Seperti
bahan kimia yang beracun apabila ada kontak langsung dengan tubuh atau
3.2 Saran
Sebagai asisten laboratorium mengerti akan kewajiban, tidak diam saja dan
praktek ataupun dalam penyusunan laporan. Juga selalu menjaga dan membimbing
untuk pengadaannya agar praktikan bisa lebih nyaman dalam melakukan percobaan
dan tentunya praktikan akan merasa puas dengan hasil percobaan yang dilakukan jika
Lampiran 1. Sumber