Kimia Dasar
SIFAT-SIFAT UNSUR
H041201081
KELOMPOK III
H041201081
PENDAHULUAN
sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau
sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu
Unsur kimia adalah sebuah zat yang hanya mengandung 1 (satu) jenis atom.
Variasi yang luar biasa yang mengelilingi jagat raya tersusun atas substansi
substansi yang bisa juga disebut dengan unsur. Singkatnya unsur adalah suatu
bahan murni yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron sebagai pembentuk
unsur. Unsur tersebut harus berkombinasi dahulu baru dapat membentuk senyawa
unsur didaftarkan berdasarkan nomor atom dan lambang unsurnya. Unsur kimia
adalah sebuah zat yang hanya mengandung 1 (satu) jenis atom. Variasi yang luar
biasa yang mengelilingi kita tersusun atas substansi-substansi bisa juga disebut
dengan unsur. Unsur adalah suatu bahan murni yang terdiri dari proton, neutron,
dan elektron sebagai pembentuk unsur. Unsur tersebut harus berkombinasi dahulu
unsur khususnya unsur alkali dan alkali tanah. Mulai dari tingkat kereaktifan, sifat
kimia, sifat fisik, nomor atom, nomor massa dan lain sebagainya. Memberikan
Memahami dengan baik kereaktifan suatu unsur logam alkali dan alkali
Tanah serta memahami kelarutan dari garam sulfat dan garam hidroksida.
sifat unsur golongan alkali dan alkali tanah, seperti kereaktifan dari unsur tersebut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Logam Alkali
oksida dan hidroksidanya termasuk diantara basa (alkali) paling kuat yang
dikenal. Unsur dalam golongan ini meliputi litium, natrium, kalium, rubidium,
sesium dan fransium. Logam alkali bersifat sangat reaktif, sebagaimana terlihat
dari energi ionisasinya yang relatif rendah. Kereaktifan logam alkali meningkat
dari Li ke Fr, begitu juga dengan sifat reduktor yang semakin kuat. Hampir semua
senyawa logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air. (Pratomo, 1995).
2.1.1 Litium
Litium diakui sebagai logam alkali baru oleh J.A Arfvedson pada tahun
1817 ketika dia bekerja sebagai asisten muda di laboratorium J.J. Berzelius. Dia
mencatat bahwa senyawa Li mirip Na dan K tetapi karbonat dan hidroksida jauh
lebih sedikit larut di dlam air. Litium pertama kali diisolasi dari kelopakit mineral
seperti logam alkali lainnya, umumnya lithium hadir dalam bentuk mineral.
2.1.2 Natrium
permukaannya yang berkilat. Dalam sekelip mata natrium juga bereaksi dengan
oksigen dalam udara membentuk lapisan kusam natrium oksida yang berwarna
kelabu cerah. Natrium merupakan unsur keenam yang paling banyak didapati di
termasuk boraks (natrium boraks). Natrium digunakan di stesen tenaga nuklir dan
2.1.3 Kalium
Kalium merupakan unsur yang esensial bagi kehidupan. Skeitar 95% dari
Phospor dan Kalium (NPK), K2SO4, dan KNO3. Garam potassium biasanya lebih
mahal sepuluh kali lipat atau lebih dari garam natrium. Tidak banyak logam
kalium diproduksi, sebagian besar logam kalium digunakan untuk membuat KO2
Logam alkali tanah adalah enam unsur kimia di kolom 2 pada tabel
barium dan radium. Unsur-unsurnya memiliki sifat yang sangat mirip, mereka
semua adalah logam berkilau, putih keperakan, agak reaktif pada suhu dan
tekanan standar. Alkali tanah termasuk logam yang mudah bereaksi dengan unsur
non logam. Titik didih dan titik leleh logam alakli tanah lebih tinggi daripada suhu
ruangan. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Hal ini ditunjukkan oleh
barium. Selain dengan air, unsur logama lakali tanah juga dapat bereaksi dengan
2.2.1 Berilium
Logam berilium pertama kali diisolasi oleh F. Wohler pada tahun 1828,
dia mengusulkan memberi nama mineral tersebut dengan nama beryllus (latin).
Pada tahun yang sama logam ini juga diisolasi oleh A-B. Bussy menggunakan
electrolytic pertama kali ditemukan oleh P. Lebeau pada tahun 1898 dan pertama
kali proses ini diperkenalkan pada elektrolisis campuran BeF 2 dan BaF2 oleh A.
2.2.2 Magnesium
Magnesium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Mg dan nomor atom 12. Ia berupa padatan abu-abu mengkilap yang
memiliki kemiripan fisik dengan lima unsur lainnya pada kolom kedua (golongan
2, atau logam alkali tanah) tabel periodik. Semua unsur golongan 2 memiliki
konfigurasi elektron yang sama pada kelopak elektron terluar dan struktur kristal
2.2.3 Kalsium
Kalsium adalah sebuah elemen kimia dengan simbol Ca dan nomor atom
20. Mempunyai massa atom 40.078 amu. Kalsium merupakan salah satu logam
diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, kalsium juga diperlukan
untuk mendukung kerja sistem saraf, pembekuan darah dan kontraksi otot.
(Harder, 2013).
2.2.4 Stronsium
Stronsium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Sr dan nomor atom 38. Sebuah logam alkali tanah, strontium adalah
unsur logam lunak perak-putih atau kekuningan yang sangat reaktif kimia. logam
membentuk lapisan oksida gelap bila terkena udara. Strontium memiliki sifat fisik
dan kimia mirip dengan dua tetangga vertikal dalam tabel periodik, kalsium dan
barium. Hal ini terjadi secara alami dalam mineral Celestine, strontianite, dan
putnisite, dan ditambang sebagian besar dari dua pertama ini. Sementara strontium
alami stabil, sintetis 90Sr isotop radioaktif dan merupakan salah satu komponen
yang paling berbahaya dari kejatuhan nuklir, seperti strontium diserap oleh tubuh
dalam cara yang mirip dengan kalsium. Natural strontium stabil, di sisi lain, tidak
2.2.5 Barium
Kristal barium heksaferit ditumbuhkan tanpa adanya fluks serta dari Na,
CO3, Ba B, O dan fluks PbO untuk menganalisis kualitas kristal, ukuran, dan sifat
magnet yang dihasilkan. Dalam kasus fluks PbO, substitusi yang signifikan dari
Ba oleh Pb tergantung pada suhu pertumbuhan dan konsentrasi fhix yang diamati.
kristal, rasio Fe / (Ba + Pb) turunan adalah sama dengan 12 +0,2. Untuk kristal
yang diperoleh dari fluks PbO, kandungan Pb menghasilkan x = 0,21, 0,45, dan
0,81 untuk rumus umum Bal = xPbxFe12019, dibandingkan dengan 0,23, 0,44
BAB III
METODE PERCOBAAN
reaksi, gelas kimia 250 mL, pipet tetes, cawan petri, kertas saring, labu semprot,
gegep kayu, sikat tabung, batang pengaduk, kawat kasa, kaki tiga, kelas kimia 500
mL dan bunsen.
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu logam Li, Na, Mg dan
dan BaCl2 masing-masing 0,5 M untuk menguji kelarutan garam sulfat dan
garam sulfat, NaOH untuk melihat tingkat kelarutan garam hidroksida dan
3.3 Prosedur
homogenkan, amati reaksi yang terjadi, apakah terjadi perubahan reaksi. Apabila
tidak ada perubahan, maka tabung reaksi dipanaskan selama beberapa menit.
dihomogenkan dan amati reaksi yang terjadi, apakah terjadi perubahan reaksi.
beberapa detik dan amati perubahan yang terjadi. Kemudian tambahkan indikator
H2SO4 dan amati perubahan yang terjadi. Lalu siapkan tabung kedua dan
tambahkan CaCl2 0,5 M. Lalu dimasukkan H2SO4, dan amati perubahan yang
terjadi. Kemudian pada tabung ketiga dimasukkan SrCl 2 lalu ditambahkan H2SO4
0,5 M lalu amati perubahan yang terjadi. Pada percobaan terakhir disiapkan
tabung keempat lalu dimasukkan BaCl2 0,5 M lalu ditambahkan H2SO4 dan amati
Siapkan empat tabung reaksi, pada tabung pertama diisi dengan MgCl 2 0,5
M lalu ditambahkan NaOH 0,5 M, kemudian homogenkan dan amati reaksi yang
terjadi. Pada tabung kedua, diisi dengan CaCL2 0,5 M lalu kita tambahkan dengan
NaOH 0,5 M, kemudian dihomogenkan dan amati perubahan yang terjadi. Pada
tabung ketiga diisi dengan SrCl2 0,5 M lalu ditambahkan NaOH 0,5 M kemudian
dihomogenkan dan amati perubahan yang terjadi. Pada tabung keempat diisi
4.1 Hasil
4.2 Reaksi
4.3 Pembahasan
pada logam alkali dan logam alkali tanah dengan menggunakan logam litium,
magnesium, kalium dan natrium. Pada saat logam litium dan kalium dimasukkan
ke dalam tabung reaksi yang telah diisi air titik logam ini bereaksi dengan sangat
baik, hal ini ditandai dengan adanya gelembung gas dan adanya perubahan warna
menjadi keruh titik kemudian pada saat ditetesi indikator phenolptalin terjadi
dalam tabung reaksi yang telah diisi air, magnesium sama sekali tidak
gas, kemudian pada saat ditetesi indikator phenolptalin terjadi perubahan warna
menjadi ungu pucat. selanjutnya pada percobaan logam natrium dilakukan metode
yang berbeda yakni dengan menggunakan cawan petri yang berisi akuades dan
kertas penyaring, hal ini dilakukan untuk menghindari ledakan yang hebat sebab
natrium sangat reaktif dengan air. Pada saat kertas saring yang ada di permukaan
air tersebut diberikan logam natrium terjadi perubahan reaksi berupa ledakan
ledakan kecil (terbakar). setelah didiamkan beberapa saat barulah natrium ditetesi
garam sulfat (H2SO4) pada logam IIA. Yaitu dengan cara memasukkan larutan
dan barium klorida (BacCl2), yang sebanyak 0,5 molar ke dalam tabung reaksi
sulfat sebanyak 0,5 molar. Lalu diamati dan dapat terlihat pada saat larutan CaCl 2
SrCl2, dan BaCl2 ditambahkan larutan H2SO4 sebanyak 0,5 molar. Mereka
bereaksi di mana terbentuk endapan pada larutan tersebut. Sedangkan pada larutan
MgCl2 sebanyak 0,5 molar yang ditambahkan dengan larutan H2SO4 sebanyak 0,5
hidroksida (NaOH) pada golongan IIA. Yang dilakukan dengan cara memasukkan
(SrCl2), dan barium klorida (BaCl2) sebanyak 0,5 molar ke dalam tabung reaksi
larutan NaOH sebanyak 0,5 molar lalu diamati perubahan yang terjadi. Dimana
keempat larutan tersebut yaitu MgCl2, CaCl2, SrCl2, dan BaCl2 bereaksi saat
ditetesi larutan NaOH atau garam hidroksida sebanyak 0,5 molar. Dan juga pada
hidroksida.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
bergantung pada jari-jari atom dari tiap usur tersebut. Ada yang tidak reaktif,
ada yang reaktif, dan ada yang sangat reaktif seperti logam natrium yang saat
dilakukan uji terjadi ledakan dan saat ditetesi indikator phenolptalin berubah
2. kelarutan garam sulfat (H2SO4) pada unsur golongan IIA juga berbeda-beda,
3. kelarutan garam hidroksida pada unsur golongan IIA sama. Dari keempat
klorida, dan barium klorida, terbentuk pendapan pada keempat larutan tersebut
5.2 Saran
dan praktikan hanya bisa menyaksikan percobaan melalui video maka saran untuk
percobaan kedepannya yaitu agar video percobaan yang ada lebih jelas dan efisien
serta dalam jaringan agar lebih stabil agar video dapat disimak dengan baik.
serta berusaha untuk membuka pikiran praktikan agar lebih baik dalam mengolah
Baria, J.K dan Janib, A.R., 2010, Structural Studies of Liquid Alkaline-Earth
Metals- A Molecular Dynamics Approach, Brazillian Journal of Physics,
40(2): 204-209.
Dwinata, R.A., Efendi, R dan Yudha, S.P., 2016, Rancang bangun Aplikasi Tabel
Periodik Unsur dan Perumusan Senyawa Kimia dari Unsur Kimia Dasar
Berbasis Android, Jurnal Rekursif, 4 (2): 176-183.
Fitri, S., 2019, Kimia Unsur Golongan Utama, Syiah Kuala University Press,
Kopelma Darussalam.
Nigel, S., 2010, Natrium dan Logam Alkali, diterjemahkan oleh Marzita, O.,
Jadual Berkala, Kuala Lumpur.
Pratomo, H., 1995, Penempatan La (dan Ac) serta Lu (dan Lr) dalam Sistem
Periodik Unsur, Cakrawala Pendidikan, 14 (2): 139-149.
Saunders, N., 2010, Natrium dan Logam Alkali, ITBM, Kuala Lumpur.
Vinnik, D.A., Tarasova, A.Y, Zherebtsov, D.A, Gudvvoka, S.A, Galimov, D.M
dan Zhivulin, V.E., 2017, Magnetic and Structural Properties of Barium
Hexaferrite BaFe12O19 from Various Growth Techniques, Materials, 10 (2)
: 1-11.
1. Reaktifitas Unsur
1 mL MgCl2 0,5 M
- Disiapkan 1 tabung reaksi
1 mL MgCl2 0,5 M
Hasil
Lampiran 2. Referensi