Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BAHASA INDONESIA PEKAN 3

EJAAN BAHASA INDONESIA


“Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia
dengan dosen pembimbing   Dra. Haryeni Tamin, M.Hum”

Disusun Oleh:

Amelya Madani Putri (H041201081)

Kelas Biologi B

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI BIOLOGI

2020
Perbaikilah penulisan kalimat-kalimat berikut (dari segi penulisan huruf dan kata)!.

1. Perang dunia ke-II telah berlalu.


Perbaikan: Perang dunia II telah berlalu.
Alasan: penulisan angka pada kalimat jika menggunakan angka romawi tidak
menggunakan tanda hubung (-)

2. Umat islam mengenal istilah tahun hijriah.


Perbaikan: Umat Islam mengenal istilah Tahun Hijriah.
Alasan: Kata ‘Islam’ ditulis dengan huruf kapital karena huruf kapital digunakan
sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan.
Karena aturan penulisan berdasarkan EYD. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
pertama unsur keagamaan dan nama tahun.

3. Hari proklamasi kemerdekaan RI di rayakan setiap tahun.


Perbaikan: Hari Proklamasi Kemerdekaan RI di rayakan setiap tahun.
Alasan : Hari Proklamasi Kemerdekaan RI dirayakan setiap tahun.
Kata ‘proklamasi kemerdekaan’ harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital
karena huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada ungkapan yang
berhubungan dengan peristiwa sejarah.

4. Haidar menulis artikel dengan judul haji dari masa ke masa.


Perbaikan: Haidar menulis artikel dengan judul Haji Dari Masa ke Masa.
Alasan: penulisan judul sebaiknya menggunakan huruf kapital di setiap awal kata
kecuali kata hubung.

5. Penanda tanganan naskah serah terima jabatan di lakukan pada hari sabtu.
Perbaikan: Penandatanganan naskah serah terima jabatan dilakukan pada hari
sabtu.
Alasan : penulisan ‘penanda tanganan’ harusnya tidak dipisah, sehingga penulisan
yang tepat menjadi ‘penandatanganan’.

6. Allah maha kuasa melindungi seluruh mahluknya.


Perbaikan: Allah Mahakuasa melindungi seluruh mahkluknya.
Alasan: Kata ‘maha’ termasuk ke dalam jenis kata berimbuhan. Penulisan
kata ‘maha’ yang diikuti dengan kata dasar disebut dengan bentuk terikat.
Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan
ditulis terpisah dengan huruf awal kapital. Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang
mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai. Dan kata
‘mahluknya’ tidak termasuk kata baku, kata baku yang tepat adalah ‘makhluknya’.

7. Program Pasca sarjana UNHAS menyelenggarakan ujian tertulis.


Perbaikan: Program Pascasarjana UNHAS menyelenggarakan ujian tertulis.
Alasan: sesuai aturan EYD kata ‘pasca sarjana’yang di tulis terpisah merupakan kata
tidak baku, dan bentuk baku yang tepat adalah penulisannya disambung
‘pascasarjana’.

8. Warga non Indonesia banyak bermukim diibu kota.


Perbaikan: Warga non-Indonesia banyak bermukim di ibu kota.
Alasan : Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau
singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-). Dan
penggunaan kata ‘di’ di tulis terpisah apabila diikuti dengan kata yang menyatakan
tempat.

9. Ketua kita menduduki peringkat ke dua.


Perbaikan: Ketua kita menduduki peringkat kedua.
Alasan: penulisan kata hubung ‘ke’ tidak dipisah apabila kata yang mengikuti bukan
kata tempat.

10. Dimana rumah ibadah itu akan di dirikan?


Perbaikan: Dimana rumah ibadah itu akan didirikan?
Alasan: penulisan ‘di dirikan’ harusnya tidak dipisah karena tidak menyatakan
tempat.

11. Kapan saudara akan menikah?


Perbaikan: Kapan Saudara akan menikah?
Alasan: penulisan kata ganti untuk orang seperti Bapak, Ibu, Kakak, Adik, Saudara,
dan lain-lain selalu menggunakan huruf kapital di awal kata.

12. 35 orang tewas dalam peristiwa itu.


Perbaikan: Korban tewas dalam peristiwa itu berjumlah 35 orang
Alasan: Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau
dua kata, susunan kalimatnya diubah.

13. Ketiga menteri itu akan direshuffle.


Perbaikan: Ketiga menteri itu akan di-reshuffle.
Alasan: Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa daerah atau bahasa asing.

14. Silakan membaca satu persatu.


Perbaikan: Silakan membaca satu per satu.
Alasan: karena partikel per yang bermakna ‘demi’, ‘tiap’ atau ‘mulai’ ditulis terpisah
dengan kata yang mengikutinya.

Anda mungkin juga menyukai