Anda di halaman 1dari 13

MODUL III (BAB III)

NAMA : Musdalifah

NIM : L051181328

Fakultas/Jurusan : FIKP/PSDP

TUGAS 1. Perbaikilah penggunaan ejaan pada wacana buta berikut!

Visi unhas mensiratkan bahwa pada ahir decade ke 2 abad ke XXI unhas
akan mampu berperan sebagai pusat pengembangan bachari yang
bercirikan ke mandirian budaya lokal disini diartikan sebagai budaya
terbuka dimana prestasi telah menjadi suatu kebutuhan yang di lakukan
dengan pemanpaatan ilmu pengetahuan tehnolohi dan seni yang mampu
menghantarkan masarakat kedalam tatanan yang mapan masyarakat
bakhari yang berorientasi kepada prestasi yang memiliki ciri ke-mandirian
dalam arti mampu berkembang secara mandiri dengan memanpaatkan
sumber-daya yang tersedia. perlu digaris bawahi bahwa kemandirian
bukan sekedar untuk kepentingan diri-sendiri, melainkan sebagai
landasan yang memberikan kontribusi yang positip dengan kata lain ke
mandirian dapat di artikan sebagai kompotensi sepesifik yang bersipat
komplomentaris dalam lingkup inter koneksitas yang mendorong
terwujudnya ke mitraan yang bersipat sinerjis antarkelompok masyarakat
diwilayah diberbagai tingkatan

Jawaban:

Visi Unhas menyiratkan bahwa pada akhir dekade ke-2 abad XXI
Unhas akan mampu berperan sebagai pusat pengembangan bahari yang
bercirikan kemandirian budaya lokal, disini diartikan sebagai budaya
terbuka dimana prestasi telah menjadi suatu kebutuhan yang dilakukan
dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang mampu
menghantarkan masyarakat kedalam tatanan yang mapan. Masyarakat
bahari yang berorientasi kepada prestasi yang memiliki ciri kemandirian
dalam arti, mampu berkembang secara mandiri dengan memanfaatkan
sumber daya yang tersedia, perlu digarisbawahi bahwa kemandirian
bukan sekedar untuk kepentingan diri sendiri, melainkan sebagai
landasan yang memberikan kontribusi yang positif. Dengan kata lain,
kemandirian dapat diartikan sebagai kompetensi spesifik yang bersifat
komplementaris dalam lingkup interkoneksitas yang mendorong
terwujudnya kemitraan yang bersifat sinergis antarkelompok masyarakat
di wilayah diberbagai tingkatan.

Tugas 2. Diskusikan pemakaian ejaan berikut ini (diskusi kelompok)

 Penulisan Huruf

Perhatikan penulisan huruf pada kalimat-kalimat berikut dengan cara


mencari penulisan huruf yang salah dan berikan alasan mengapa
penulisan tersebut salah.

 Hari proklamasi kemerdekaan R.I. dirayakan setiap tahun.


Perbaikan: Hari Proklamasi Kemerdekaan RI dirayakan setiap
tahun.
Kata ‘proklamasi kemerdekaan’ harus ditulis dengan
menggunakan huruf kapital karena huruf kapital digunakan
sebagai huruf pertama pada ungkapan yang berhubungan dengan
peristiwa sejarah. Dan kata ‘R.I.’ tidak perlu menggunakan tanda
titik (.) karena sudah menjadi singkatan resmi di Indonesia.

 Umat islam mengenal istilah Tahun Hijriah.


Perbaikan: Umat Islam mengenal istilah tahun Hijriah.
Kata ‘Islam’ ditulis dengan huruf kapital karena huruf kapital
digunakan sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan
dengan hal-hal keagamaan. Kata ‘tahun’ tidak perlu menggunakan
huruf kapital karena berada di tengah kalimat dan tidak mewakili
ungkapan yang harus ditulis dengan huruf kapital.
 Masarakat Gorontalo termasuk masyarakat yang taat beragama,
yaitu Agama Islam.
Perbaikan: Masyarakat Gorontalo termasuk masyarakat yang taat
beragama, yaitu agama Islam.
Kata ‘agama’ tidak perlu menggunakan huruf kapital, cukup kata
‘islam’ yang menggunakannya. Hal ini dikarenakan kata ‘agama’
berada di tengah-tengah kalimat sedangkan kata ‘islam’ mewakili
ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan yang
harus ditulis dengan menggunakan huruf kapital.

 Pak Ahmad berasal dari Suku Bugis.


Perbaikan: Pak Ahmad berasal dari suku Bugis.
Kata ‘suku’ tidak perlu menggunakan huruf kapital, cukup kata
‘bugis’ yang menggunakannya. Hal ini dikarenakan kata ‘suku’
berada di tengah-tengah kalimat sedangkan kata ‘bugis’ mewakili
ungkapan yang termasuk nama suku dan harus ditulis dengan
menggunakan huruf kapital.

 Tugas Presiden cukup berat.


Perbaikan: Tugas presiden cukup berat.
Kata ‘presiden’ tidak perlu menggunakan huruf kapital kecuali jika
ia diikuti dengan nama orang.

 Kemarin haji Ahmad berangkat ke jakarta dengan menumpang


pesawat garuda.
Perbaikan: Kemarin Haji Ahmad berangkat ke Jakarta dengan
menumpang pesawat Garuda.
Kata ‘haji’ harus menggunakan huruf kapital karena merupakan
gelar keagamaan yang diikuti oleh nama orang. Kata ‘jakarta’
harus menggunakan huruf kapital karena menunjukkan nama
daerah. Dan kata ‘garuda’ harus menggunakan huruf kapital
karena menunjukkan nama maskapai.

 Mereka mendaki gunung Nona dari arah timur.


Perbaikan: Mereka mendaki Gunung Nona dari arah timur.
Kata ‘gunung’ harus menggunakan huruf kapital karena termasuk
unsur-unsur nama geografi.

 Kabarnya Gubernur itu akan diganti oleh wakil gubernur.


Perbaikan: Kabarnya gubernur itu akan diganti oleh wakil
gubernur.
Kata ‘gubernur’ tidak perlu menggunakan huruf kapital karena ia
tidak diikuti oleh nama orang.

 Buku yang berjudul Pelajaran Ekonomi Untuk SMU sangat mahal.


Perbaikan: Buku yang berjudul Pelajaran Ekonomi untuk SMU
sangat mahal.
Kata ‘untuk’ tidak perlu menggunakan huruf kapital karena
keberadaan kata ‘untuk’ dalam kalimat itu hanya sebagai kata
penghubung.

 Tahun ini pemerintah republik Indonesia akan menaikkan harga


BBM.
Perbaikan: Tahun ini pemerintah Republik Indonesia akan
menaikkan harga BBM.
Kata ‘republik indonesia’ harus menggunakan huruf kapital karena
menunjukkan sebuah bentuk pemerintahan.
* Penulisan Kata

Perhatikan penulisan kata pada kalimat berikut dengan cara mencari


penulisan kata yang salah dan berikan alasan mengapa penulisan
tersebut salah.

 Tidak boleh menyebar-luaskan berita bohong.

Perbaikan: Tidak boleh menyebarluaskan berita bohong.

Penulisan kata ‘menyebar-luaskan’ seharusnya ditulis serangkai


karena mendapat imbuhan pada awal dan akhir (konfiks).

 Program pasca sarjana Unhas akan mengadakan seminar


nasional.

Perbaikan: Program pascasarjana Unhas akan mengadakan


seminar nasional.
Penulisan kata ‘pasca sarjana’ seharusnya ditulis serangkai.

 Persoalan itu tidak perlu dibesarbesarkan.

Perbaikan: Persoalan itu tidak perlu dibesar-besarkan.


Penulisan kata ‘dibesarbesarkan’ harus ditulis secara lengkap
dengan menggunakan tanda hubung (-) karena merupakan kata
ulang.

 Allah Maha Kuasa atas segala mahlukNya

Perbaikan: Allah Mahakuasa atas segala makhluk-Nya.


Penulisan kata ‘Maha kuasa (sifat Tuhan)’ seharusnya ditulis
serangkai sebab maha sebagai unsur terikat yang diikuti bentuk
dasar (kecuali bentuk Maha Esa) sedangkan untuk kata
makhlukNya seharusnya menggunakan tanda hubung (-) antara
kata ganti Nya dengan kata yang mengikutinya sebab tidak boleh
ada huruf diapit oleh huruf kecil.
 Mereka berlari tungganglanggang.

Perbaikan: Mereka berlari tunggang-langgang.


Penulisan kata ‘tungganglanggang’ yang tepat yaitu dengan
memberikan tanda hubung (-) karena merupakan kata ulang
berubah.

 Perdana menteri, bumi putera, padahal, peribahasa, kosa kata.

Perbaikan:Perdana menteri, bumiputera, padahal, peribahasa,


kosa kata.
Penulisan kata ‘bumi putera’ seharusnya ditulis bumiputera karena
merupakan kata majemuk.

 Buku itu terletak didalam lemari.

Perbaikan: Buku itu terletak di dalam lemari.


Penulisan kata ‘didalam’ seharusnya ditulis ‘di dalam’ karena kata
depan (di) ditulis tepisah dari kata yang mengikutinya. Kata depan
selalu diikuti kata benda yang fungsinya menunjukkan tempat atau
arah.

 Apapun ia makan, ia tetap kurus.

Perbaikan: Apa pun ia makan, ia tetap kurus.


Penulisan kata ‘apapun’ seharusnya ditulis ‘Apa pun’ karena
partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya sebab
hampir sama dengan bentuk kata lepas yang mempunyai makna
‘juga’ kecuali untuk kata-kata yang sudah dianggap padu seperti
pada kata ‘sungguhpun’ yang berfungsi sebagai kata penghubung.

 Silakan membaca satu persatu.

Perbaikan: Silakan membaca satu per satu. Penulisan kata


‘persatu’ salah karena partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan
‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian-bagian kalimat yang
mendampinginya.

 Sungguh pun demikian, saya tetap setuju.

Perbaikan: Sungguhpun demikian, saya tetap setuju.


Penulisan kata ‘sungguh pun’ salah, yang benar adalah
Sungguhpun karena kata tersebut berfungsi sebagai kata
penghubung (konjungsi).

 Pada abad keXX ini kehidupan manusia semakin susah. ke20

Perbaikan: Pada abad XX ini kehidupan manusia semakin susah.


Ke-20.
Penulisan angka dan lambang bilangan keXX adalah penulisan
yang salah karena dalam penulisan angka Romawi, penulisannya
tidak menggunakan awalan ke, sedangkan jika menggunakan
angka yang biasa menggunakan awalan ke-.

 Akhirnya, SangRaja menerima kedatangan rakyatnya.

Perbaikan: Akhirnya, Sang Raja menerima kedatangan rakyatnya.


Penulisan kata SangRaja adalah penulisan kata yang salah
seharusnya ditulis Sang Raja karena merupakan gabungan kata
yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri.

 Telah tiga kali ia datang kesini.

Perbaikan: Telah tiga kali ia datang ke sini.


Penulisan kata ‘kesini’ seharusnya ditulis terpisah karena kata ‘ke’
merupakan kata depan yang fungsinya menunjukkan tempat atau
arah.

 Di mana surat kabar itu diterbitkan.

Jawab :Di mana surat kabar itu diterbitkan?


Penulisan kalimat di atas sudah sesuai dengan kaidah yang ada,
tapi tanda baca yg digunakan seharusnya tanda (?)

 Jumlah murid di sekolah itu 350 orang.

Jawab :Jumlah murid di sekolah itu 350 orang. Kalimat tersebut


telah sesuai dengan kaidah yang ada karena lambang bilangan
yang lebih dari satu atau dua kata ditulis dengan angka serta
bilangan yang tidak dinyatakan dengan huruf tidak terdapat pada
awal kalimat.

 Penulisan Tanda Baca

Perhatikan penulisan tanda baca pada kalimat berikut dengan


memperhatikan penulisan tanda baca yang tidak sesuai dengan kaidah
ejaan dan berikan alasan mengapa penulisan tersebut salah.

 Oleh karena itu kita harus menjaga kebersihan.

Perbaikan: Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan.


Oleh karena itu kita harus menjaga kebersihan. Kalimat tersebut
merupakan penulisan kalimat yang salah karena tidak
menggunakan tanda baca (,). Penulisan yang benar adalah
menggunakan tanda (,) setelah kata Oleh karena itu sebab di
belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada posisi awal harus menggunakan tanda baca (,). Jadi,
penulisan yang benar adalah

 Malam semakin larut ayah belum datang.

Perbaikan: Malam semakin larut, ayah belum datang.


Malam semakin larut ayah belum datang. Kalimat tersebut
merupakan penulisan kalimat yang salah karena tidak
menggunakan tanda baca (,) setelah kata Malam semakin larut .
 Ahamd membeli buku, kertas, tinta dan pensil.
Perbaikan: Ahmad membeli buku, kertas, tinta, dan pensil.
Penulisan kalimat tersebut salah karena tidak menggunakan tanda
baca koma (,) setelah kata tinta.

 Prof. Dr. Suhudi Ismail M.P.H. diangkat menjadi konsultan


kesehatan PBB.

Perbaikan: Prof. Dr. Suhudi Ismail, M.P.H. diangkat menjadi


konsultan kesehatan PBB.
Penulisan kata Prof. Dr. Suhudi Ismail M.P.H salah karena tidak
terdapat tanda koma diantara nama dan gelar. Tanda (,) dipakai di
antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

 Orang itu kaya tetapi tidak pernah bersedekah.

Perbaikan: Orang itu kaya tetapi tidak pernah bersedekah.


Penulisan kalimat tersebut salah karena tidak menggunakan tanda
baca koma (,) pada kata sesudahtetapi.

 Silahkan saudara mengirim surat d/a komplek perumahan haji kalla.

Perbaikan: Silahkan saudara mengirim surat d.a komplek


perumahan haji kalla.
Penggunan tanda baca pada kata d/a adalah salah karena tanda
garis miring digunakan pada penomoran surat, alamat, dan masa
tahunan yang terbagi dalam dua takwin, serta pengganti kata atau
tiap bukan singkatan kata seharusnya kata tersebut menggunakan
tanda baca titik (.).

 Mereka sedang meneliti, apakah sampah dapat dijadikan


comoditas eksport.

Perbaikan: Mereka sedang meneliti, apakah sampah dapat


dijadikan komoditas eksport.
Setelah kata meneliti disisipkan tanda baca koma (,) karena unsur
kalimat yang mengiringi tanda koma yang didahului oleh kata tanya
apakah dengan kalimat tanya dihilangkan.

 Dokter itu mengatakan: “perkawinan usia muda Sangat berbahaya".

Perbaikan: Dokter itu mengatakan, “Perkawinan usia muda sangat


berbahaya”.
Penggunan tanda baca tanda titik dua dan kata ‘perkawinan’ pada
kalimat tersebut salah karena seharusnya tanda baca yang
digunakan adalah tanda baca koma (,) sedangkan setelah tanda
petik koma dua tidak ada spasi dan kata perkawinan seharusnya
huruf awal kata menggunakan huruf kapital serta kata sangat
seharusnya huruf awal kata tidak menggunakan huruf kapital sebab
berada di tengah kalimat.

 Penerimaan murid baru S.M.A. I Makasar telah ditutup.

Perbaikan: Penerimaan murid baru SMA I Makassar telah ditutup.


Penulisan kata S.M.A. salah karena tanda titik tidak digunakan
dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.

 Astaga hari ini dia mengikuti perlombaan terjun payung.

Perbaikan: Astaga, hari ini dia mengikuti perlombaan terjun


payung.
Astaga hari ini dia mengikuti perlombaan terjun payung. Penulisan
kalimat tersebut adalah penulisan yang salah. Penulisan yang tepat
yaitu dengan meyisipkan tanda baca koma (,) setelah kata Astaga.

 Penulisan Unsur Serapan

Perhatikan penulisan unsur serapan pada kalimat berikut ini dengan


memperhatikan kesalahan penulisan unsur serapan yang tidak sesuai
dengan kaidah ejaan dan berikan alasan mengapa tulisan tersebut salah.
 Sikap objektivitas sangat dibutuhkan dalam penulisan karya ilmiah.

Jawab : Objektivitas merupakan penulisan unsur serapan yang


salah. Penulisan yang tepat adalah objektifitas.

 Diagnosa terhadap pasien selalu dilakukan dengan cermat.

Jawab : Diagnosa merupakan penulisan unsur serapan yang salah.


Penulisan yang tepat adalah diagnosis yang mendapat
penyerapan akhiran asing yaitu –is.

 Perlu dilakukan upaya kongkrit untuk menyelesaikan krisis


ekonomi.

Jawab : kongkrit merupakan penulisan unsure serapan yang salah.


Penulisan yang benar adalah konkret.

 Perusahaan itu mengutamakan efektifitas kerja karyawannya.

Jawab : Efektifitas merupakan penulisan unsur serapan yang salah.


Penulisan yang benar adalah efektivitas.

 Obat jenerik banyak dijual diapotik.

Jawab : diapotik merupakan penulisan kata dan unsur serapan


yang salah. Penulisan yang tepat untuk kata tersebut adalah di
apotek.

 ljasah harus dilegalisir oleh kepala sekolah.

Jawab :Ijasah dan dilegalisir adalah penulisan unsur serapan yang


tidak sesuai karena penulisan yang tepat adalah ijazah dan
dilegalisasi yang mendapat penyerapan akhiran asing yaitu –isasi
pada kata dilegalisasi.

 Sistim yang berlaku sudah tidak sesuai dengan keadaan sekarang.

Jawab : Sistim merupakan penulisan unsur yang tidak sesuai


karena penulisan yang tepat adalah sistem dari bentuk asal
system.
 Tehnolohi tepat guna sangat cocok diterapkan di pedesaan.

Jawab : Tehnolohi merupakan penulisan unsur serapan yang salah


karena penulisan yang benar adalah teknologi.

 Pejabat strukturil harus mampu memberikan contoh kepada


bawahannya.

Jawab : Strukturil merupakan penulisan unsur serapan yang tidak


sesuai karena penulisan yang benar adalah struktural yang dari
bentuk asal struktur dan mendapat penyerapan akhiran asing –al.

 Fase pertama telah dilaluinya dengan sempurna tinggal menunggu


phase berikutnya.

Jawab : Phase merupakan penulisan unsur serapan yang tidak


sesuai karena kata phase masih merupakan kata dari bentuk
asalnya sedangkan penulisan bentuk serapan yang benar adalah
fase yang merupakan penyerapan dengan perubahan.

 Methoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda


sampling.

Jawab : Penulisan kata Methoda dan metoda adalah penulisan


yang salah. Penulisan kata serapan yang benar adalah metode

 Perguruan Tinggi harus melaksanakan konsep tri dhaharma


perguruan tinggi.

Jawab : Penulisan kata ‘dhaharma’ adalah penulisan kata yang


salah seharusnya kata dhaharma ditulis dharma yang merupakan
kata serapan.

 Penganalisaan yang dilakukan oleh para medis telah keluar dari


konsep dasarnya.
Jawab : Penulisan ‘penganalisaan’ adalah penulisan kata serapan
yang salah seharusnya ditulis penganalisisan karena penyerapan
akhiran asing yaitu –is.

 Hipotesa yang dirumuskan dalam penelitian ini salah.

Jawab : Hipotesa merupakan penulisan unsur serapan yang salah


seharusnya adalah Hipotesis karena salah satu penyerapan
akhiran asing adalah –is.

Anda mungkin juga menyukai