Anda di halaman 1dari 11

IKATAN KIMIA

TUGAS 3

ANDI MAHARAJA AMIR


D111211055

DEPARTEMEN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR
2021
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1
KEGIATAN PEMBELAJARAN III
IKATAN KIMIA

1. Pendahuluan
Learning point pembelajaran materi Ikatan Kimia antara lain:
a. mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik ikatan: ion, kovalen, kovalen
koordinasi, logam, hidrogen, van der Waals.
b. mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik ikatan (sigma) dan ikatan
(phi).
c. mahasiswa dapat menjelaskan konsep hibridisasi, resonansi dan
aplikasinya dalam ikatan kimia
d. mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik dan aplikasi teori ikatan
valensi dan teori orbital molekul.
Learning objective pembelajaran materi Ikatan Kimia adalah :
a. mahasiswa dapat menjelaskan dan menginterpretasikan
perbedaan ikatan ion, kovalen, kovalen koordinasi, logam,
hydrogen, dan Van Der Waals.
b. mahasiswa dapat menjelaskan dan menginterpretasikan struktur
Lewis dari suatu molekul berdasarkan Teori Oktet Lewis.
c. mahasiswa dapat menjelaskan dan menentukan jenis ikatan ion
atau kovalen berdasarkan nilai elektronegativitas.
d. mahasisiwa dapat menjelaskan dan menginterpretasikan cara
pertumpangtindihan orbital-orbital atom berdasarkan teori ikatan
valensi.
e. mahasiswa dapat menjelaskan cara pertindihan orbital molekul
berdasarkan konsep hibridisasi.
f. mahasiswa dapat menjelaskan dan menginterpretasikan struktur
molekul berdasarkan konsep resonansi.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

g. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menginterpretasikan interaksi


orbital molekul berdasarkan konsep Orbital Molekul Bonding dan
Antibonding.
2. Latihan
Selesaikan soal-soal latihan berikut ini dan diskusikan dengan teman-teman
sekelas Anda.
1. Jelaskan dengan data, skema dll. proses terbentuknya ikatan NaCl dan HCl.
Berdasarkan jawaban tersebut uraikan perbedaan fundamental ikatan ion dan
kovalen.
2. Tuliskan rumus Lewis untuk senyawaan berikut (termasuk pasangan elektron
bebasnya): CH4, NH3, H2O, N2, CO2, BCl3, SF6, etilamina, urea dan asetaldehida.
3. Zat padat yang mempunyai energi kisi terbesar adalah:
a. Be(OH)2
b. Mg(OH)2
c. Ca(OH)2
d. Sr(OH)2
e. Ba(OH)2
4. Senyawa antar Halogen yang tidak mungkin adalah:
a. ClF3
b. BrF
c. IBr
d. ClF4
e. IF7
5. Xenon bereaksi dengan F2 dan menghasilkan XeF4.
a. Tuliskan persamaan reaksinya;
b. Tulsikan hibridisasi yang terjadi pada pembentukan XeF4;
c. Gambarkan struktur senyawa XeF4;
d. Hitung jumlah pasangan electron bebas;
e. Berapa besar sudut F-Xe-F.
6. Jelaskan interaksi orbital yang menghasilkan ikatan σs-s, σs-p, σp-p dan πp-p
3+
7. Jelaskan mekanisme pembentukan senyawa hibrida CH4, ICl3, Cr(NH3)6
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan orbital molekul bonding (OM) dan orbital molekul
antibonding (OM*)
9. Gambar diagram profil energi F2, tuliskan konfigurasi elektronnya dan nyatakan sifat
magnetiknya.
+ -
10. Hitung orde ikatan dan urutkan kekuatan ikatan H2, H2 , H 2, He ,2 Li 2
11. a. Ikatan apa saja yang terdapat dalam oksida berikut: MgO dan SiO2. Jelaskan
jawaban Saudara dengan data. Gambar skema, struktur Lewis dll. jika
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

diperlukan.
b. Gambarkan struktur Lewis dan diagram orbital molekul dari molekul O2.
Tuliskan konfigurasi elektron dari molekul tersebut dan jelaskan sifat
kemagnetannya.
c. Apa persamaan dan perbedaan mendasar dari konfigurasi elektron dalam
atom dan molekul ?

3. Lembar Diskusi
Mahasiswa menyelesaikan tugas pada lembar diskusi ini dengan menuliskan
pada kolom-kolom berikut ini.

1.
Nama Jumlah Kulit Atom
Atom Elektron K L M N
Na 11 2 8 1
Cl 17 2 8 7

Pada NaCl, ikatan yang terbentuk adalah ikatan ion. Ikatan ion dapat terjadi antara
logam yang melepaskan electron yaitu [Na]+ dengan non logam yang menerima
electron yaitu [Cl]-
Pada ikatan ion, kation atau ion positif dibentuk oleh logam dengan melepaskan
elektron, sedangkan non logam membentuk ion negatif atau anion dengan
menangkap elektron yang dilepaskan logam. pada ikatan kovalen terbentuk dari
atom non logam dengan atom non logam (menangkap elektron). Pada ikatan
kovalen, ikatan kimia yang terjadi disebabkan oleh adanya pemakaian suatu
pasangan elektron secara bersama-sama
2. CH4 = C(4 x 1) + H (1 X 4) Pasangan bebas : tidak ada
NH3 = (7 X 1) + H(1 X 3) pasangan bebas : 1
H2O = ( 1 x 2) + ( 6 x 1) pasangan bebas : 2
N2 = (7 X 1) pasangan bebas : 6
CO2 = C(4 x 1) + ( 6 x 2) pasangan bebas : 4
BCl3 = ( 3 X 1) + ( 7 X 3) Pasangan bebas : 9
SF6 = ( 6 x 1 ) + ( 7 x 6) pasangan bebas : 18
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

Etilamina (C2H5NH2) = (4x2)+(1x7)+(7x1) Pasangan Bebas : 4


Urea (CH4N2O) = (4x1)+(1x4)+(7x1)+(6x1) Pasangan bebas : 4
Asetaldehida (C2H4O) = (4x2)+(1x4)+(6x1) Pasangan Bebas : 3

3. Untuk mengetahui zat dengan energi kisiterbesar dapat dilakukan dengan cara
membandingkan jari-jari zat-zat tersebut. Dapat dikatakan bahwa, berdasarkan table system
periodik unsur : Dari atas kebawah : jari-jari semakin besar Dari kanan kekiri : jari jari
semakin besar. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa mulai dari Be(OH)2 sampai
Ba(OH)2 berada pada golongan 2A yang tersusun dari atas kebawah. Maka, jari jari terbesar
adalah Ba(OH)2 dan yang terendah adalah Be(OH)2 . sehingga, zat dengan energi kisi
terbesar adalah Be(OH)2.sebab, semakin kecil jari-jari suatu atom maka akan semakin besar
energi kisinya

4. Dari kelima senyawa CIF3, BrF, IBr, ClF4, Dan lF, senyawa antar halogen yang tidak
mungkin adalah senyawa CIF4, Hal ini dikarenakan CIF4 menjadi tidak stabil.
Berdasarkan nomor atom nya, CI mempunyai nomor atom 17 sehingga konfigurasi
elektronnya 2 8 7. Sedangkan F nomor atomnya 9 sehingga konfigurasinya 2 7. Ketika
CIF4 membentuk sebuah ikatan, ikatan ini tidak memenuhi kaidah struktur lewis.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

5. a) XeF2 + F2 → XeF4
b) Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan dua orbital 5d membentuk enam orbital hibrida sp3d2
yang menempati sudut dari struktur yang akan dibentuk (octahedral). Dua orbital yang
terisi pasangan elektron bebas akan menempati pada equatorial (bidang vertikal) dan 4
orbital masing–masing berisi 1 elektron yang menempati axial (bidang horizontal) akan
digunakan berikatan kovalen dengan 4 atom F yang masing-masing menyumbang 1
elektron
c) 54 Xe : 2 8 18 18 8
9F :2 7

d) EV Xe + EV F(4) = 8 + 7(4) = 36 (A)


(X4) → F(4) = 8(4) = 32 (B)
(A)-(B) = 36-32 =4
Jumlah PEB = 4/2 =2
Jadi, Jumlah PEB dari XeF4 adalah 2

e) F-Xe-F = XeF2 XeF2 merupakan senyawa yang sesuai dengan rumus AX2E3 dimana bentuk
molekulnya berupa linear dengan sudut sebesar 180⁰
6. Ikatan sigma (σ) terjadi akibat tumpeng tindih orbital atom-atom sepanjang poros ikatan,
sedangkan ikatan phi (π) terjadi akibat tumpeng tindih orbital atom-atom yang tidak berada
dalam Poros ikatan.
a) Dua orbital-s masih tumpang tindih ketika ikatan berotasi karena orientasinya masih
sepanjang sumbu. Lingkaran mewakili orbital s.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

b) Untuk molekul homodiatomik. orbital σ yang berikatan tidak memiliki bidang simpul di
antara atom-atom yang berikatan. Antiikat atau orbital σ* ditentukan dengan keberadaan
sebuah bidang simpul antara dua atom yang berikatan ini.
c) Tumpang tindih antara dua orbital –s tidak kuat karena distribusi muatan yang berbentuk
bola; pada umumnya ikatan s-s relative lemah.
d) Orbital –p dapat bertumpang tindih dengan orbital –s atau orbital –p lainnya dengan lebih
efektif, karena orbita-orbital –p lebih terkonsentrasi pada arah tertentu.
e) ikatan sigma dapat terbentuk dari tumpang tindih orbital s-s, p-p, dan s-p. Ikatan phi
dihasilkan karena tumpang tindih dua orbital –p yang berdekatan dan sejajar orbital p-p
sejajar membentuk ikatan phi orbital s-p membentuk ikatan sigma orbital p-p
membentuk ikatan sigma B
7. Hidrida-hidrida ini disebut sebagai biner jika ia melibatkan dua unsur termasuk hidrogen.
Rumus kimia untuk hidrida biner ionik umumnya adalah MH (seperti pada LiH). Semakin
tinggi muatan logam meningkat, semakin kovalen ikatan M-H, seperti yang terdapat pada
MgH2 dan AIH3. Hidrida ionik umumnya ditemukan sebagai reagen basa dalam sintesis
organik
8. Orbital molekul bonding adalah orbital yang dihasilkan dari tumpang tindih orbital dari
gelombang yang sefase, sifatnya lebih labil dan memiliki energi yang lebih rendah.
Sedangkan orbital molekul antibonding adalah orbital yang dihasilkan dari tumpeng tindih
orbital dari gelombang keluar fase, sifatnya kurang stabil dan memiliki energi yang lebih
tinggi. Jika terjadi pencampuran signifikan, orbital atom harus memiliki energi yang sama.
Setiap orbital molekul maksimum memiliki 2 elektron dengan spin +1/2 dan -1/2. Konfigurasi
elektron molekul dapat disusun berdasarkan prinsip Aufbau dengan mengisi orbital molekul
yang memiliki energi terendah terlebih dahulu. Jika elektron menempati orbital molekul
yang berbeda memiliki energi yang sama, gunakan aturan Hund. Orde ikatan dalam molekul
diatomik didefinisikan sebagai jumlah pasangan elektron ikatan bonding dikurangi jumlah
pasangan elektron antibonding.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

9. σ1s2, σ*1s2, σ2s2, σ*2s2, σ2p2, π2p2, π2p2, π*2p2, π*2p2


atau
(σ1s)2, (σ*1s)2, (σ2s)2, (σ*2s)2, (σ2p)2, (π2p)4, (π*2p)4

Konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p7

Orbital Molekul F2 :

10. H2 : (ϭ 1s)2
Orde ikatan : ½ (2-0) = 1

H2+:(ϭ 1s)1
Orde ikatan : ½ (1-0) = -1/2

H2- : (ϭ 1s)2 ( ϭ*1s)1


Orde ikatan : ½ (2-1) = ½

He2 : (ϭ 1s)2 ( ϭ*1s)2


Orde ikatan : ½ (2-2) = 0

Li2 : (ϭ 1s)2 ( ϭ*1s)2 (ϭ2s)2


Orde ikatan : ½(4-2) = 1
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

Kekuatan ikatan berbanding lurus dengan orde ikatan, semakin besar orde ikatan maka
kekuatan ikatan antaratom dalam molekul semakin besar pula. Oleh karena itu, yang
memiliki energi ikatan terbesar ke terendah yaitu : H2/Li, H2-, He2, H2+

11. a)
Ikatan dalam oksida MgO
Senyawa MgO merupakan senyawa yang terbentuk dengan adanya pasangan yang dibentuk oleh
atom Mg dengan O
Mg : atom logam dari golongan IIA, maka cenderung akan melepaskan dua elektron membentuk
ion Mg²⁺

Mg → Mg²⁺ + 2e⁻

O : atom non logam dari golongan VIA, maka cenderung akan menangkap dua elektron
membentuk ion O²⁻

O + 1e⁻ → O²⁻

Pembentukan ikatan oleh ion Mg²⁺ dan O²⁻ adalah

Mg + O → Mg²⁺ + O²⁻
Mg + O → MgO

Proses tersebut jika digambarkan dengan rumus lewis adalah sebagai berikut:
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

Ikatan dalam oksida SiO2


Senyawa SiO₂ merupakan senyawa yang terbentuk dengan adanya pasangan yang
dibentuk oleh 1 atom Si dengan 2 atom O
Si : atom logam dari golongan IV A, dengan elektron valensi 4.
Apabila digambarkan struktur lewisnya :

O : atom non logam dari golongan VIA, dengan elektron valensi 6.


Apabila digambarkan struktur lewisnya :

Proses pembentukan ikatan pada SiO₂ bila digambarkan struktur lewisnya adalah

b) Diagram Orbital Struktur lewis


MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

Konfigurasi electron O2 = (ϭ 1s)2 ( ϭ*1s)2 (ϭ2s)2 (ϭ* 2s)2 (ϭ2p)2 (Π2p)2 (Π*2p)2 (ϭ*2p)2
O2 bersifat paramagnetic karena terdapat orbital setengah penuh (electron tak berpasangan

c) Konfigurasi electron atom notasinya terdiri dari untaian label orbital atom (misalnya 1s, 2p,
3d, 4f) dengan jumlah electron dituliskan pada setiap orbital. Sebagai contoh, hydrogen
mempunyai satu electron pada orbital s kelopak pertama sehingga, konfigurasinya ditulis sebagai
(1s1).
Sedangkan, konfigurasi electron molekul, notasinya dibuat berdasarkan diagram orbital dan
dituliskan menurut tingkat energinya, dimana pengisian electron orbital molekul dimulai dari
energi yang tingkatannya rendah (bonding)ke energi yang tingkatannya lebih tinggi (antibonding).
Serta terdapat ikatan phi dan ikatan sigma. Misalnya, konfigurasi H2 ditulis (ϭ 1s)2

Makassar, 8 September 2020

Nama mahasiswa : Andi Maharaja Amir


Nim : D111211055
Prodi : Teknik Pertambangan

Anda mungkin juga menyukai