Anda di halaman 1dari 17

MATA KULIAH :

TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR


UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

KEGIATAN PEMBELAJARAN III


IKATAN KIMIA

1. Pendahuluan
Learning point pembelajaran materi Ikatan Kimia antara lain:
a. mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik ikatan: ion, kovalen, kovalen
koordinasi, logam, hidrogen, van der Waals.

b. mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik ikatan  (sigma) dan ikatan 


(phi).

c. mahasiswa dapat menjelaskan konsep hibridisasi, resonansi dan


aplikasinya dalam ikatan kimia

d. mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik dan aplikasi teori ikatan

valensi dan teori orbital molekul.


Learning objective pembelajaran materi Ikatan Kimia adalah :

a. mahasiswa dapat menjelaskan dan menginterpretasikan


perbedaan ikatan ion, kovalen, kovalen koordinasi, logam,
hydrogen, dan Van Der Waals.

b. mahasiswa dapat menjelaskan dan menginterpretasikan struktur


Lewis dari suatu molekul berdasarkan Teori Oktet Lewis.

c. mahasiswa dapat menjelaskan dan menentukan jenis ikatan ion


atau kovalen berdasarkan nilai elektronegativitas.

d. mahasisiwa dapat menjelaskan dan menginterpretasikan cara


pertumpangtindihan orbital-orbital atom berdasarkan teori ikatan
valensi.
e. mahasiswa dapat menjelaskan cara pertindihan orbital molekul
berdasarkan konsep hibridisasi.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

f. mahasiswa dapat menjelaskan dan menginterpretasikan struktur


molekul berdasarkan konsep resonansi.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menginterpretasikan interaksi
orbital molekul berdasarkan konsep Orbital Molekul Bonding dan
Antibonding.
2. Latihan
Selesaikan soal-soal latihan berikut ini dan diskusikan dengan teman-teman
sekelas Anda.
1. Jelaskan dengan data, skema dll. proses terbentuknya ikatan NaCl dan HCl.
Berdasarkan jawaban tersebut uraikan perbedaan fundamental ikatan ion dan
kovalen.
2. Tuliskan rumus Lewis untuk senyawaan berikut (termasuk pasangan elektron
bebasnya): CH4, NH3, H2O, N2, CO2, BCl3, SF6, etilamina, urea dan asetaldehida.
3. Zat padat yang mempunyai energi kisi terbesar adalah:
a. Be(OH)2
b. Mg(OH)2
c. Ca(OH)2
d. Sr(OH)2
e. Ba(OH)2
4. Senyawa antar Halogen yang tidak mungkin adalah: a.
ClF3
b. BrF
c. IBr
d. ClF4
e. IF7
5. Xenon bereaksi dengan F2 dan menghasilkan XeF4.
a. Tuliskan persamaan reaksinya;
b. Tulsikan hibridisasi yang terjadi pada pembentukan XeF4;
c. Gambarkan struktur senyawa XeF4;
d. Hitung jumlah pasangan electron bebas;
e. Berapa besar sudut F-Xe-F.
6. Jelaskan interaksi orbital yang menghasilkan ikatan σs-s, σs-p, σp-p dan πp-p
7. Jelaskan mekanisme pembentukan senyawa hibrida CH4, ICl3, Cr(NH3)63+
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan orbital molekul bonding (OM) dan orbital molekul
antibonding (OM*)
9. Gambar diagram profil energi F2, tuliskan konfigurasi elektronnya dan nyatakan sifat
magnetiknya.
10. Hitung orde ikatan dan urutkan kekuatan ikatan H2, H2+, H2-, He2, Li2
11. a. Ikatan apa saja yang terdapat dalam oksida berikut: MgO dan SiO 2. Jelaskan
jawaban Saudara dengan data. Gambar skema, struktur Lewis dll. jika
diperlukan.
b. Gambarkan struktur Lewis dan diagram orbital molekul dari molekul O 2. Tuliskan
konfigurasi elektron dari molekul tersebut dan jelaskan sifat kemagnetannya.
c. Apa persamaan dan perbedaan mendasar dari konfigurasi elektron dalam atom
dan molekul ?

3. Lembar Diskusi
Mahasiswa menyelesaikan tugas pada lembar diskusi ini dengan menuliskan pada
kolom-kolom berikut ini.
1. Ikatan pada NaCl merupakan Ikatan Ionik sedangkan Ikatan pada HCl merupakan ikatan
Kovalen, secara fundamental ikatan ionik merupakan ikatan antara atom logam dan non
logam sedangkan ikatan kovalen merupakan ikatan antara atom non logam dan non
logam.
Ikatan Kimia dapat diartikan sebagai sebuah interaksi yang menjelaskan hubungan antar
atom sehingga menjadi molekul, ion, kristal, senyawa, dan spesies yang stabil lainnya.
Pada dasarnya suatu atom atau unsur terdapat bebas di alam dalam berbagai sifat dan
karakteristiknya masing-masing, atom atau unsur tersebut akan saling berinteraksi satu
sama lainnya secara bebas untuk mencapai tingkat kestabilan atau stabilitasnya masing-
masing salah satunya dikenal dengan "Ikatan Kimia".
1. Ikatan Ionik
   Merupakan ikatan yang terbentuk akibat adanya tarik menarik antara ion yang memiliki
muatan yang berbeda serta terjadi proses serah terima muatan, atau singkatnya
merupakan ikatan yang terbentuk dari unsur yang bersifat logam dan non logam.
NaCl
Atom Natrium atau Na memiliki nomor atom 11 dengan konfigurasi elektron 2 . 8 . 1
dengan elektron valensi 1.
Na  ==>  Na⁺ + e⁻
Atom Na merupakan logam golongan Alkali (IA) yang bersifat reaktif dan cenderung
membentuk ion positif dengan melepas 1 elektron di kulit terluarnya.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

Atom Klorin atau Cl memiliki nomor atom 17 dengan konfigurasi elektron 2 . 8 . 7 dengan
elektron valensi 7.
Cl + e⁻  ==> Cl⁻
Atom Cl merupakan non logam golongan Halogen (VIIA) yang cenderung membentuk ion
negatif dengan menerima 1 elektron untuk kulit terluarnya.
Ketika atom Na dan Cl bertumbukan maka reaksi ikatan yang terjadi merupakan ionik
dimana atom Na akan melepas 1 elektron terluarnya untuk didonorkan pada atom Cl yang
membutuhkan 1 tambahan elektron di kuli terluarnya untuk stabil. Persamaan reaksinya:
Na  ==>  Na⁺ + e⁻
Cl + e⁻  ==> Cl⁻
--------------------------
Na + Cl  ==>  Na⁺ + Cl⁻
rumus molekul senyawa yang dihasilkan dari reaksi diatas adalah NaCl
2. Ikatan Kovalen
   Merupakan ikatan yang terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron
tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion, atau
singkatnya merupakan ikatan yang terbentuk dari unsur yang bersifat non logam dan non
logam dengan sistem pemakaian pasangan elektron yang dimiliki secara bersama-sama.
Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta
beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non
logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara
mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai
secara bersama.
Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron
tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron
(kecuali He berjumlah 2 elektron) (Kaidah Duplet dan Oktet).
Ikatan kimia dalam HCl terjadi karena kedua atom tidak memiliki energi yang cukup untuk
melakukan serah terima elektron walaupun secara fakta atom Klorin (Cl) memiliki
keelektronegatifan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Hidrogen.
₁H = 1 atau 1s¹
₁₇C = 2 . 8 . 7  atau [Ne] 3s² 3p⁵
Berdasarkan pada konfigurasi elektron di atas diketahui bahwa atom H membutuhkan
tambahan 1 elektron untuk mencapai kondisi duplet (Stabil dengan 2 elektron) dan atom
Cl juga membutuhkan tambahan 1 elektron untuk mencapai kondisi Oktet (Stabil dengan 8
elektron).
Berdasarkan pada jumlah elektron valensi yang dimiliki, setiap atom H mampu
menyumbang 1 elektron dan setiap atom Cl mampu menyumbang maksimal 7 elektron.
Karena 1 atom H hanya mampu menyumbangkan 1 elektron dan atom Cl membutuhkan
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

tambahan 1 elektron agar oktet, sedangkan atom H membutuhkan tambahan 1 elektron


agar menjadi duplet maka keduanya akan saling menyumbang 1 elektron untuk digunakan
bersama-sama.
2. Langkah-langkah menggambarkan struktur Lewis, contohnya struktur Lewis SO 42-:
 Mula-mula tentukan kerangka molekul, dengan kriteria berikut atom pusat adalah
Kerangka molekul harus simetris atau hampir simetris, atom yang memiliki jumlah
kulit atom yang banyak, atom H tidak mungkin menjadi atom pusat, dll
 Kemudian hitung jumlah elektron valensi yang dibutuhkan (N) tiap atom agar
mencapai keadaan stabil.
N = 4 x 8e- (atom O) + 1 x 8e- (atom S) = 40e- 
 Lalu hitung jumlah elektron yang tersedia (A), sesuia dengan elektron valensi
masing-masing atom.
A = 4 x 6e- (atom O) + 1 x 6e- (atom S) +2e- (muatan) = 32e-
 Selanjutnya hitung elektron yang berikatan (Z), dengan menghitung selisih N dan A.
Z = N - A = 8e-
 Hitung juga jumlah elektron bebas (B), dengan menghitung selisih A dan Z.
B = A - Z = 24e-
 Gambarkan semua elektron ikatan dan bebas dalam kerangka molekul.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

3. Energi kisi dari suatu padatan kristalin adalah ukuran energi yang dilepas ketika ion-ion
penyusunnya bergabung untuk membentuk senyawa. Energi ini merupakan ukuran gaya
kohesif yang mengikat ion-ion tersebut. Energi kisi adalah energi yang dilepaskan bila ion
positif dan ion negatif dalam keadaan gas membentuk padatan kristal ionik.
kita dapat menghitung energi kisi senyawa dengan menggunakan hukum Coulomb, yang
menyatakan bahwa energi potensial (E) antara dua ion berbanding lurus dengan produk
muatannya (Q) dan berbanding terbalik dengan jarak (r) pemisahan di antara keduanya.
dapat dituliskan dengan :
E=k\frac{Q^+Q^-}{r}E=krQ+Q− dimana k adalah konstanta kisi, Q+ muatan kation dan Q-
muatan anion, r jarak atau jari-jari atom.
Pada senyawa Be(OH)_2,Mg(OH)_2,Ca(OH)_2,Sr(OH)_2,Ba(OH)_2Be(OH)2,Mg(OH)2
,Ca(OH)2,Sr(OH)2,Ba(OH)2 merupakan kelompok basa golongan IIA, Sehingga Energi kisi
nya sangat diperngaruhi oleh jari-jari atom logamnya karena komponen anion nya semua
sama yaitu OH^-OH−. Dalam golongan IIA semakin ke bawah nilai jari-jari atom semakin
besar, karena jarak antara inti atom denga kulit terlaur semakin jauh. Sehingga dalam
kasus ini dalam golongan IIA semakin kebawah energi kisi nya akan semakin kecil karena
jari-jari atom berbanding terbalik dengan energi kisi.
Jadi Be(OH)_2Be(OH)2 adalah senyawa yang memiliki energi kisi terbesar.

4.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

5. 1. Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeF2:


Pada spektrum infra merah dan spektrum Raman XeF 2 memperlihat molekul linier baik
dalam keadaan uap maupun padatan kristalnya. Hal ini dapat dijelaskan dengan teori
ikatan valensi sebagai berikut.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

Terbent
uk 5 orbital hibrida sp3d yang menempati pojok atau sudut dari struktur yang akan
dibentuk. 3 orbital yang terisi pasangan elektron bebas akan menempati sudut segitiga
pada axial (bidang horizontal) dan 2 orbital berisi masing–masing berisi 1 elektron yang
menempati equatorial (bidang vertikal) akan digunakan berikatan kovalen dengan 1
elektron dari F. Jadi geometri elektron–nya adalah bipiramida segitiga, tapi perlu diingat
bahwa posisi axial ini hanya berupa 3 pasangan elektron bebas, sehingga bentuk geometri
molekulnya adalah linier.

2. Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeF4:


Pada data difraksi elektron dan spektroskopi vibrasional XeF4 memperlihat molekul yang
berbentuk planar. Hal ini dapat dijelaskan dengan teori ikatan valensi sebagai berikut.

Satu
3 2
orbital 5s, tiga orbital 5p, dan dua orbital 5d membentuk enam orbital hibrida sp d  yang
menempati sudut dari struktur yang akan dibentuk.  Dua orbital yang terisi pasangan
elektron bebas akan menempati pada equatorial (bidang vertikal) dan 4 orbital masing–
masing berisi 1 elektron yang menempati axial (bidang horizontal) akan digunakan
berikatan kovalen dengan 4 atom F yang masing-masing menyumbang 1 elektron. Jadi
bentuk geometri elektron–nya adalah oktahedral, tapi geometri molekulnya adalah
segiempat planar (segiempat datar), karena posisi equatorial ini hanya berisi pasangan
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

elektron bebas.

6. As - s  as2 yaitu terntuk dari orbital s dengan s


As – p  asp yaitu terbentuk dari orbital s dengan p
op – p  op2 yaitu terbentuk dari orbital p dengan p
phi – p  phi p2 yaitu terbentuk dari orbital p
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

7. C : 1s2 2s2 2p2

Nah selanjutnya dengan mengisi orbital kosong sebanyak jumlah ikatan (jumlah ikatan
pada CH4 adalah 4).

I : 1s2 … 5s2 5p5
3

Orbital hibrida: sp3d


Bentuk geometrik: Segitiga bipiramidal
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

8. Beberapa dari orbital molekul mempunyaienergi yang semakin akbar daripada energi
orbital atom. Hal tersebut dikarenakan terbentuknya orbital dari orbital molekul
pengikatan (bonding) dan orbital molekul antiikatan (antibonding). Pada bagian dalam
elektron yang tak diambil disebut elektron tak berikatan (nonbonding) dan elektron
tersebut mempunyai energi yan sama dengan energi yang dimiliki oleh atom-atom yang
terpisah. Setiap jenis orbital secara umum mempunyai energi-energi yang relatif. "Orbital
molekul, seperti orbital atom, dapat mengandung dua elektron, satu dengan spin keatas
dan yang lain dengan spin kebawah. Dalam orbital moleku pengikatan, pengikatan kovalen
terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron (yang paling sering adalah pasangan
elektron dengan spin yang berlawanan). Kerapatan elektron rata-rata yang terbesar benar
di sela nukleinya dan cenderung untuk menarik nukleinya bersama-sama. Pemakaian
bersama elektron itu sendiri tidaklah mencukupi untuk terjadinya ikatan kimia. Elektron
yang dipakai pada orbital molekul antipengikatan secara bersama-sama cenderung untuk
memaksa inti atau nekleinya berpisah, sehingga daya ikatan tersebut menurun"
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

9.

Orde ikatan:
Panjang ikatan:
Entalpi ikatan:

Sifat magnetic: DIAMAGNETIC


MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

10. Untuk menentukan orde ikatan perhatikan pada orbital 2p saja, karena di sini jumlah
elektron dalam orbital molekul σ1s = σ*1s dan jumlah elektron dalam orbital molekul σ2s =
σ*2s.
Orde ikatan untuk O2 = ½ ( Σ elektron dalam orbital ikatan – Σ elektron dalam orbital anti-
ikatan)
Orde ikatan untuk O2 = ½ (6 – 2) = 2.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

11. A. Rumus lewis atau rumus titik elektron merupakan gambaran untuk memudahkan
dalam menjelaskan ikatan ikatan kimia. Menurut Lewis elektron valensi suatu usnur dapat
digambarkan dengan menggunakan tanda ( о ) atau ( x ) . Titik yang digambarkan pada
struktur lewis tersebut merupakan jumlah elektron valensi. Elektron valensi
adalah elektron yang berada pada kulit valensi (kulit terakhir). Valensi merupakan bilangan
yang menyatakan jumlah pasangan elektron ikatan yang dapat dibentuk oleh atom pusat,
atau jumlah atom yang diikat oleh atom pusat.
Pembahasan
Ada dua cara pembentukan ikatan kimia, yaitu :
1. Ikatan ionik : penggabungan suatu atom dengan cara serah terima elektron,
melalui pembentukan kation dan anion. Ikatan ionik terbentuk dari pasangan
antara anion dengan kation. Anion merupakan atom yang telah menangkap
elektron membentuk muatan negatif yang berasal dari unsur non logam. Kation
merupakan atom yang telah melepaskan elektron membentuk muatan positif yang
berasal dari unsur non logam.
2. Ikatan kovalen : penggabungan suatu atom dengan jalan pemakaian bersama
pasangan elektron. Ikatan kovalen terbentuk dari unsur non logam dengan unsur
non logam lainnya, atau sesama unsur non logam yang sama. Ikatan kovalen
merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari adanya dua atom atau lebih yang
membentuk suatu ikatan. Ikatan kovalen disebut juga dengan homopolar. Ikatan
kovalen berdasarkan jenis atom pembentuk nya dibedakan menjadi ikatan kovalen
non polar, ikatan kovalen polar, dan ikatan kovalen semi polar atau koordinasi.
Ikatan dalam oksida MgO
Senyawa MgO merupakan senyawa yang terbentuk dengan adanya pasangan yang
dibentuk oleh atom Mg dengan O
Mg : atom logam dari golongan IIA, maka cenderung akan melepaskan dua elektron
membentuk ion Mg²⁺
Mg → Mg²⁺ + 2e⁻
O : atom non logam dari golongan VIA, maka cenderung akan menangkap dua elektron
membentuk ion O²⁻
O + 1e⁻ → O²⁻
Pembentukan ikatan oleh ion Mg²⁺ dan O²⁻ adalah
Mg + O → Mg²⁺ + O²⁻
Mg + O → MgO
Proses tersebut jika digambarkan dengan rumus lewis
                 xx                    xx
о Mg о + x O x  → Mg оо  O xx → MgO
                 xx                    xx
Ikatan dalam oksida SiO₂
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1

Senyawa SiO₂ merupakan senyawa yang terbentuk dengan adanya pasangan yang
dibentuk oleh 1 atom Si dengan 2 atom O
Si : atom logam dari golongan IV A, dengan elektron valensi 4. Apabila digambarkan
struktur lewisnya :
   о
о Si о
   о
O : atom non logam dari golongan VIA, dengan elektron valensi 6. Apabila digambarkan
struktur lewisnya :
    xx
xx O x
  x
Proses pembentukan ikatan pada SiO₂ bila digambarkan struktur lewisnya adalah
   о                xx             xx                         xx
о Si о  + 2 xx O x  →  xx O xx оо Si оо xx O xx  → O = S = O
   о                 x

B.

C. Konfigurasi elektron adalah susunan elektron berdasarkan kulit atau orbital dari suatu


atom. Jadi ada dua cara menyatakan konfigurasi elektron nih. Namun konfigurasi
elektron berdasarkan orbital atom itu, lebih berguna untuk mempelajari sifat-
sifat suatu zat kimia, termasuk mengapa ada zat kimia yang berwarna-warni.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 3 SEMESTER 1
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
SEMESTER 1

TUGAS MODUL 3

Makassar, 7 September 2022

Nama mahasiswa : Majesty Datu Pabalik


Nim : M021221033
Prodi : Rekayasa Kehutanan
Kelompok : kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai