Anda di halaman 1dari 21

MATA KULIAH :

TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR


UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1

KEGIATAN PEMBELAJARAN XI
SENYAWA HIDROKARBON

1. Pendahuluan
Learning point pembelajaran materi senyawa hidrokarbon antara lain:
a. mahasiswa dapat mengetahui karakateristik senyawa
hidrokarbon: hibridisasi C, geometri molekul
b. mahasiswa dapat rumus struktur senyawa alkana, alkena dan
alkuna
c. mahasiswa dapat sifat kimia dan reaksi senyawa alkana, alkena
dan alkuna
d. mahasiswa dapat sifat-sifat hidrokarbon siklik dan aromatik

Learning objective pembelajaran materi kesetimbangan asam


basa adalah:
a. mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan hibridisasi sp3
senyawa alkana, hibridisasi sp2 senyawa alkena, dan hibridisasi
sp senyawa alkuna
b. mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan senyawa alkana
dalam penamaan senyawa alkana, isomer, konformasi, dan
sifat fisika-kimia
c. mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan senyawa alkena
dalam penamaan senyawa dan molekul, isomer, konformasi,
dan sifat fisika-kimia
d. mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan senyawa alkuna
dalam penamaan senyawa alkana, isomer, konformasi, dan
sifat fisika-kimia
e. mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan senyawa
hidrokarbon siklik dan hodrokarbon aromatic.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1

2. Latihan
Selesaikan soal-soal latihan berikut ini dan diskusikan dengan teman-
teman sekelas Anda.
1. Sebutkan 3 kelompok utama senyawa hidrokarbon. Jelaskan perbedaannya
masing-masing.
2. (a) Senyawa organik yang paling sederhana di alam adalah CH4 bukan CH2.
Jelaskan dengan data, gambar, skema dll. yang mendukung kebenaran
pernyataan tersebut. (b). Tuliskan 7 (tujuh) hal tentang perbedaan alkana dan
alkena.
3. Jelaskan sifat fisika dan kimia dari senyawa metana ?
4. Berapa electron valensi dari atom berikut: kalium, karbon, magnesium,
oksigen ?
5. Seperti halnya karbon dan hydrogen membentuk metana (CH4), karbon dan
klor membentuk karbon tetraklorida (CCl4). Gambarkan struktur titik elektron
untuk CCl4 dan bahaslah bentuk molekulnya.
6. Apakah yang dimaksud dengan ikatan sigma () dan ikatan phi () ? Jelaskan
dalam bentuk diagram bagaimana tumpangtindih (overlapping) dua orbital
setengah terisi yang menghasilkan ikatan sigma () dan ikatan phi ().
7. Diantara pasangan unsur berikut ada ikatan kovalen. Urutkan berdasarkan
kepolarannya (mulai dari yang paling polar): (a) H-Cl (b) H-C (c) H-F (d) H-O
(e) H-H (f) S-Cl
8. Dengan anggapan bahwa energy disosiasi ikatan adalah sama untuk setiap
ikatan, berapa kilokalori (kkal) diperlukan untuk menguraikan semua ikatan
tunggal C-H dalam 0,1 mol metana ?
9. Jelaskan bagaimana teori tolakan pasangan elektron dapat meramalkan besar
sudut ikatan pada metana (CH4), ammonia (NH3) dan air (H2O).
10. Berikan defenisi tentang: orbital atom, orbital anti ikatan dan orbital ikatan ?
11. Dengan menggunakan tabel keelektronegatifan, tentukan mana yang lebih
elektronegatif dari pasangan berikut: S dan O, O dan S, H dan C, C dan N.
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan resonansi dan hibridisasi. Apa
kegunaannya ?
13. Apa keuntungan atom C dengan hibridisasi sp3 ?
14. Gambarkan struktur molekul senyawa CH4. Ikatan-ikatan apa saja yang ada
di dalam senyawa tersebut ?
15. Bagaimana bentuk geometrik orbital hibrida sp, sp 2, dan sp3 ? Berikan urutan
kekuatan ikatan sigma antara 2 atom C dengan menggunakan orbital hibrida
sp-sp, sp-sp2, sp-sp3, sp3-sp3, sp2- sp2 ? Mengapa demikian ?
16. Apa yang disebut dengan konformasi ? Tuliskan cara untuk menunjukkan
suatu konformasi.
17. Tuliskan konfigurasi elektronik unsur-unsur periode ke tiga !
18. Gambarkan struktur Lewis dari senyawa-senyawa berikut: amoniak, ion
hidronium, air, propana, etilamina, dimetil eter, fluoroetana, boran (BH3),
boron triflourida. Jelaskan penyimpangan aturan oktet dalam senyawa boran
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1

(BH3) dan boron triflourida.


19. Gambarkan struktur Lewis untuk senyawa: N2, HCN, HONO, CO2,
H2CNH, HCO2H, C2H3Cl, HNNH, C3H6, C3H4 (dua ikatan rangkap), C3H4
(satu ikatan rangkap tiga). Tandai setiap pasangan elektron bebas yang ada.
20. Gunakan data keelektronegatifan untuk memperkirakan arah momen dipol
dari ikatan dibawah: C-Cl, C-O, C-N, C-S, C-B, N-Cl, N-O, N-S, N-B, B-Cl.
21. Hitung muatan formal (Formal Charge) dari setiap atom pada struktur
berikut: CH4, H3O+, H3N-BH3, [H2CNH2]+.
22. Jelaskan hasil eksperimen yg menjadi bukti empirik bhw struktur molekul
CH4 a/ tetrahedral.
23. Apa yang dimaksud dengan staggered conformation dan eclipsed
conformation ? Gambarkan diagram profil energi untuk konformasi etana. Apa
yang Sdr. bisa simpulkan dari gambar tersebut. Jelaskan.
24. Jelaskan dan berikan contoh untuk reaksi-reaksi Alkana.
25. Sintesis alkana bisa dilakukan dengan cara khusus dan dan cara umum.
Tuliskan masing- masing cara tersebut dan berikan contoh.
26. Berikan uraian Anda mengenai perbandingan kestabilan senyawa aromatik
dengan senyawa alifatik.
27. Berikan uraian Anda dengan mengurutkan kestabilan senyawa sikloporpana,
siklobutana, dan sikloheksana.

3. Lembar Diskusi
Mahasiswa menyelesaikan tugas pada lembar diskusi ini dengan menuliskan
pada kolom-kolom berikut ini.
1. - Alkana merupakan hidrokarbon jenuh yang berarti mereka adalah senyawa dengan ikatan
tunggal antara atom. Hidrokarbon jenuh jenuh dan dengan hidrogen yang paling sederhana.
Mereka diwakili secara umum dengan rumus kimia CnH2n+2 dalam kasus struktur non-siklik
atau struktur rantai lurus.
- Alkena adalah hidrokarbon tak jenuh yang berarti mereka adalah senyawa dengan satu atau
lebih ikatan rangkap antara atom karbon. Alkena yang khusus adalah mereka hidrokarbon
tidak jenuh yang memiliki setidaknya satu ikatan rangkap. Mereka direpresentasikan dengan
rumus kimia CnH2n pada umumnya ketika tidak ada gugus fungsional lainnya.
- Alkuna juga hidrokarbon tak jenuh, mereka memiliki satu atau lebih ikatan rangkap tiga
antara atom karbon. Rumus umum mereka adalah CnH2n-2, dalam hal apapun merupakan
senyawa non-siklik. Mereka juga dikenal sebagai Asetilena. Alkuna lebih reaktif daripada
alkena dan alkana, mereka banyak menampilkan sebagai polimerisasi dan oligomerisasi.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
2. a. Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas dengan rumus
kimia CH4. Metana murni tidak berbau, tetapi jika digunakan untuk keperluan komersial,
biasanya ditambahkan sedikit bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin
terjadi.
Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar utama.
Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan melepaskan satu molekul
CO2 (karbondioksida) dan dua molekul H2O (air):
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
Metana adalah salah satu gas rumah kaca.

b.
Alkana Alkena

Disebut sebagai Parafin. Disebut sebagai Olefin.

Dirumuskan sebagai Dirumuskan sebagai


CnH2n+2. CnH2n.

Alkana termasuk Alkena adalah


kedalam hidrokarbon hidrokarbon tak jenuh,
jenuh, yang memiliki yang memiliki lebih dari
ikatan tunggal antara satu ikatan ganda
atom karbon. diantara atom karbon.

Merupakan sebuah Merupakan sebuah


Hidrokarbon yang Hidrokarbon yang
paling stabil. kurang stabil.

Mengandung CH dan Mengandung C=C


CC obligasi dalam obligasi dalam
strukturnya. strukturnya.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
3. Sifat fisika
1. Metana adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau.
2. Metana hampir larut dalam air.
3. Metana jauh lebih padat daripada udara (densitas uap = 8, densitas uap udara =
14,4).
4. Metana netral untuk lakmus.

Sifat kimia
1. Pembakaran: Pada aplikasi nyala api atau percikan listrik, metana membakar atau
meledak di udara dengan nyala pucat, non-bercahaya. Produk pembakaran adalah uap,
karbon (IV) oksida dan panas yang luar biasa.
CH4 (g) + 2O2 (g) → CO2 (g) + 2H2O (g) DH = -890 kJ mol-1
2. Reaksi dengan klorin – metana bereaksi lambat pada suhu biasa dengan klorin di
hadapan cahaya untuk membentuk campuran produk – cahaya bertindak sebagai katalis
(reaksi adalah fotokatalisis). Produk yang berbeda dimungkinkan:
CH4 (g) + Cl2 (g) → CH3Cl (g) + HCl (g)

4. Jumlah elektron valensi dari:


- Kalium= 2 ektron valensi
- Karbon= 4 ektron valensi
- Magnesium= 2 ektron valensi
- Oksigen= 6 ektron valensi
5.

C mempunyai 6 elektrom --> 1s² 2s² 2p²


MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
Jadi orbitalnya dari 2s² 2p² (s mempunyai ruang elektron maksimal 2 elektron, p
mempunyai ruang elektron maksimal 6 elektron) = (⇅) (↑)(↑)( ). Karena satu orbital p
kosong, adanya promosi elektron dari 2s² jadi 1 elektronnya pindah ke atau konformasi
yang berbedabeda karena disebabkan adanya rotasi mengelilingii katan sigma. Konformasi
yang berbeda beda itu disebut konformer (dari kata “conformational isomers”)

6. Ikatan pi (ikatan π) adalah ikatan kimia kovalen yang dua cuping orbital atom yang
berlektron tunggal bertumpang tindih dengan dua cuping orbital atom lainnya yang juga
berlektron tunggal. Hanya terdapat satu bidang simpul dari orbital yang melewati dua inti
atom.
Ikatan sigma (ikatan σ) adalah sejenis ikatan kimia kovalen yang paling kuat. Ikatan
sigma dapat dijelaskan dengan jelas untuk molekul diatomik menggunakan konsep grup
simetri. Dalam pendekatan formal ini, ikatan σ adalah simetris terhadap rotasi di sumbu
ikat.

7. H= 2,1 F= 4,0
C= 2,5 O= 3,5
Cl= 3,0 S= 2,5

(a) H – Cl
3,0 – 2,1 = 0,9
(b) H – C =
2,5 – 2,1 = 0,4
(c) H – F
4,0 – 2,1 = 1,9
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
(d) H – O
3,5 – 2,1 = 1,4
(e) H – H
2,1 – 2,1 = 0
(f) S – Cl
3,0 – 2,5 = 1

(c) H-F (d) H-O (f) S-Cl (b) H-C  (a) H-Cl(e) H-H

8. Energi disosiasi ikatan merupakan energi yang diperlukan untuk memutuskan salah satu
ikatan 1 mol suatu molekul gas menjadi gugus – gugus molekul gas. Simak contoh berikut :
Contoh : CH4(g) → CH3(g) + H(g) ΔH = +425 kJ/mol CH3(g) → CH2(g) + H(g) ΔH =
+480 kJ/mol Reaksi tersebut menunjukan bahwa untuk memutuskan sebuah ikatan C – H
dari molekul CH4 menjadi gugus CH3 dan atom gas H diperlukan energi sebesar 425
kJ/mol, tetapi pada pemutusan C – H pada gugus CH3 menjadi gugus CH2 dan sebuah atom
gas H diperlukan energi yang lebih besar, yaitu 480 kJ/mol. Jadi meskipun jenis ikatannya
sama tetapi dari gugus yang berbeda diperlukan energi yang berbeda pula.

9. Elektron valensi pada atom pusat pada NH3 dan H2O didistribusikan ke sudut tetrahedron.
Teori VSEPR memprediksikan elektron valensi atom pusat dalam amonia dan air akan
mengarah ke sudut tetrahedron, seperti yang terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3.
Distribusi Elektron dan Bentuk Molekul NH3 dan H2O
Karena elektron non-ikat tidak bisa ditempatkan pada posisi yang akurat, prediksi bentuk
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
molekul tidak bisa dilakukan secara langsung. Tetapi hasil yang dikemukakan oleh teori
VSEPR dapat digunakan untuk memprediksi posisi atom pusat dalam molekul. Posisi atom
pusat ini ditentukan secara eksperimental. Berdasarkan posisi atom pusat amonia, VSEPR
memprediksikan bahwa molekul amonia mengadopsi bentuk trigonal bipiramidal, dengan
nitrogen berada di puncak piramid. Sedangkan air mengadopsi bentuk bengkok atau
menyudut. Jika teori VSEPR diperluas terhadap molekul yang elektronnya terdistribusi ke
sudut trigonal bipiramidal, pertanyaan yang muncul adalah: Elektron non-ikat akan berada
pada posisi aksial ataukah ekuatorial? Secara eksperimen, umumnya elektron non-ikat
menempati posisi ekuatorial dalam trigonal bipiramidal. Untuk memahami hal itu, harus
ditekankan bahwa elektron non-ikat menempati ruang yang lebih besar dibandingkan
elektron ikat. Posisi elektron nonikat berdekatan dengan salah satu inti atom, dan hal ini
yang berkaitan dengan ruang yang ditempati dimana elektron non-ikat menyesuaikan diri
dengan ruang yang ada tetapi tetap berdekatan dengan salah satu inti atom. Jika metana
(CH4) ditempatkan pada bidang dua dimensi, maka metana akan mengadopsi bentuk
molekul segiempat datar dengan sudut ikat H-C-H 90o . Jika metana ditempatkan pada
bidang 3 dimensi, metana akan mengadopsi bentuk molekul tetrahedral dengan sudut ikat
H-C-H 109o 28’ .

10. - Orbital atom adalah sebuah fungsi matematika yang menggambarkan perilaku sebuah
elektron ataupun sepasang elektron bak-gelombang dalam sebuah atom.
- Orbital anti ikatan adalah orbital molekul yang mengandung elektron luar daerah antara
dua inti . Sebagai dua atom saling mendekati, mereka orbital elektron mulai tumpang
tindih.
- Orbital molekul ikatan terbentuk dari orbital atom dengan kombinasi orbital atom in-
phase. Ini meningkatkan kerapatan elektron antara atom yang terikat. Energi mereka lebih
rendah dari orbital atom.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
11.

12. Dalam kimia, resonansi atau mesomerisme merupakan penggunaan dua atau lebih struktur
Lewis untuk menggambarkan molekul tertentu. Struktur resonansi adalah salah satu dari
dua atau lebih struktur Lewis untuk satu molekul yang tidak dapat dinyatakan secara tepat
dengan hanya menggunakan satu struktur Lewis.

Dalam kimia, hibridisasi adalah sebuah konsep bersatunya orbital-orbital atom membentuk
orbital hibrid yang baru yang sesuai dengan penjelasan kualitatif sifat ikatan atom. Konsep
orbital-orbital yang terhibridisasi sangatlah berguna dalam menjelaskan bentuk orbital
molekul dari sebuah molekul.

13. Pada kondisi hibridisasi sp³ terjadi eksitasi elektron pada orbital s menuju orbital p sehingga
terdapat 4 elektron tidak berpasangan (1s dan 3p). atom karbon yang memiliki hibridisasi
sp³ dapat berikatan dengan 4 atom lain seperti pada atom karbon nomor 3.
Atom karbon memiliki dua orbital (2s dan 2p) untuk membentuk ikatan, artinya jika
bereaksi dengan hidrogen maka akan terbentuk dua ikatan C-H. Faktanya, atom karbon
membentuk empat ikatan C-H dan menghasilkan molekul metana dengan bentuk bangun
ruang tetrahedron. Linus Pauling (1931) menjelaskan secara matematis bagaimana orbital s
dan tiga orbital p berkombinasi atau terhibridisasi membentuk empat orbital atom yang
ekuivalen dengan bentuk tetrahedral. Orbital yang berbentuk tetrahedral disebut dengan
hibridisasi sp3. Angka tiga menyatakan berapa banyak tipe orbital atom yang berkombinasi,
bukan menyatakan jumlah elektron yang mengisi orbital.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
14.

CH4 memiliki empat ikatan single kovalen bond. Ada empat elektron dari satu atom karbon
dengan empat elekrton dari empat atom hydrogen yang saling digunakan dalam membentuk
senyawa CH4 dengan ikatan kovalen.

15. Bentuk geometri:


- sp = linear
- sp2 = segitiga sama sisi
- sp3 = tetraherdron

16. Konformasi Molekul : bentuk molekul dan bagaimana bentuk ini dapat berubah. Dalam
senyawa rantai terbuka, gugus-gugus yang terikat oleh ikatan sigma dapat berotasi
mengelilingi ikatan itu. Oleh karena itu atom-atom dalam suatu molekul rantai terbuka
dapat memiliki tak terhingga banyak posisi di dalam ruang relatif satu terhadap yang lain.
Memang etana merupakan sebuah molekul kecil, tetapi etana dapat memiliki penataan
dalam ruang secara berlain-lainan, inilah yang disebut konformasi.

Untuk mengemukakan konformasi digunakan


tiga jenis rumus : rumus dimensional, rumus bola dan pasak dan proyeksi Newman.
Suatu rumus
bola dan pasak dan rumus dimensional adalah representasi 3dimensi dari model molekul su
atu senyawa. Suatu proyeksi Newman adalah pandangan ujung ke ujung dari dua atom karb
on saja dalam molekul itu.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
17. Na (Natrium) 11 = [1s 2s2 2p6] 3s1
2

Mg (Magnesium) 12 = [1s2 2s2 2p6] 3s2


Al (Aluminium) 13 = [1s2 2s2 2p6] 3s2 3p1
Si (Silikon) 14 = [1s2 2s2 2p6] 3s2 3p2
P (Fosfor) 15 = [1s2 2s2 2p6] 3s2 3p3
S (Belerang) 16 = [1s2 2s2 2p6] 3s2 3p4
Cl (Klor) 17 = [1s2 2s2 2p6] 3s2 3p5
Ar (Argon) 18 = [1s2 2s2 2p6] 3s2 3p6

18. Kaidah oktet sangat bermanfaat untuk meramalkan senyawa yang akan dibentuk oleh
unsur-unsur. Namun, ada pengecualian atas kaidah ini. Beberapa senyawa bersifat stabil
meskipun tidak memenuhi kaidah, misalnya BF3. Atom 5B memiliki konfigurasi elektron
5B: 2,3. Atom B ini memiliki tiga elektron valensi. Distribusi elektron valensi atom B dan
pembentukan ikatan pada BF3 sebagai berikut.

Gambar Struktur Lewis BF3


Elektron yang dilingkari pada atom B hanya berjumlah enam sehingga kurang dua elektron
untuk memenuhi kaidah. Jadi, senyawa BF3 tidak mengikuti kaidah oktet. Hal ini juga
berlaku untuk senyawa Boron lainnya, seperti BH3 dan BCl3.

Amonia Ion hidronium


MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
Air Propana

Etilamina Dimetil eter

Fluoroetana Boron

Boron triflourida

19. Dua ikatan rangkap


N2 HCN

HONO CO2

H2CNH HCO2H

C2H3Cl HNNH
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1

C3H6 C3H4

Rangkap 3
C3H4

20. Sebelumnya melalui data elektronegativitas unsure, didapatkan bahwa


O  C, N  S, C  B
Nantinya akan dapat ditentukan arah momendipolnya, dimana cenderung mengarah ke unsur nilai
elektronegativitas tertinggi.
 C–C
Arah momen ikatan C – C, akan mengarah ke atom C
 C–O
Arah momen ikatan C – O akan mengarah ke atom O
 C–N
Arah momen ikatan C – N akan mengarah ke atom N
 C–S
Ikatan C – S tidak memiliki arah momen karena nilai elektronegatifannya sama, sehingga
arah momen dipolnya tidak bergerak ke atom C maupun atom S
 C–B
Arah momen ikatan C – B akan mengarah ke atom C
 N–C
Arah momen ikatan N – C sama seperti ikatan C – S sebelumnya karena nilai
elektronegativitasnya sama, nilai ikatan N – C tidak memiliki arah momen dipol
 N–O
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
Arah momen ikatan N – O akan mengarah ke atom O
 N–S
Arah momen ikatan N – S akan mengarah ke atom N
 N–B
Arah momen ikatan N – B akan mengarah ke atom N
 B–C
Arah momen ikatan B – C akan mengarah ke atom C

21. Muatan formal (QF)


a. CH4
QF = V – L – ½ P
Untuk atom C
QF = 4 – 0 – ½ . 8
=0
Untuk atom H
QF = 1 – 0 – ½ . 2
=0
b. H3O+
QF = V – L – ½ P
Untuk atom H
QF = 1 – 0 – ½ . 2
=0
Untuk atom O
QF = 5 – 2 – ½ . 6
=0
c. H3N – BH3
QF = V – L – ½ P
Untuk atom H
QF = 1 – 0 – ½ . 2
=0
Untuk atom N
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
QF = 5 – 0 – ½ . 6
= +2
Untuk atom B
QF = 3 – 0 – ½ . 6
=0
d. (H2CNH2)+
QF = V – L – ½ P
Untuk atom H
QF = 1 – 0 – ½ . 2
=0
Untuk atom C
QF = 4 – 0 – ½ . 8
=0
Untuk atom N
QF = 4 – 0 – ½ . 8
=0

22. Karena CH4 berhibridisasi di sp3


MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
23. Pada Etana (C2H6) terdapat perbedaan spasial di mana terbentuk dari rotasi dan ikatan
tunggal yang disebut sebagai conformation and conformers. Di mana conformation terbagi menjadi
dua yaitu eclipsed conformation dan staggered conformation. Dalam eclipsed conformation, posisi
karbon sejajar sehingga hidrogen berbaris satu sama lain. Ini menciptakan penghalang sterik di
antara mereka. Sedangkan dalam staggered conformation, atom-atom semuanya memiliki jarak
yang sama satu sama lain.
Diagram Energi Konformasi Ethana :

Dilihat dari diagram energi konformasi etana dapat dijelaskan terjadinya Interaksi eclipsed
yang merupakan contoh dari fenomena umum yang disebut halangan sterik, yang terjadi setiap kali
bagian besar dari suatu molekul menolak molekul lain atau bagian lain dari molekul yang sama.
Hambatan sterik menyebabkan resistensi terhadap rotasi, disebut dengan regangan torsi. Regangan
ini dapat diukur dengan Chem 3D , kemudian akan divisualisasikan warna biru pada grafik. Seperti
yang ditunjukkan pada grafik, nilai maksimum dan minimum didapat dari eclipsed conformation
dan staggered conformation. Sedangkan, Kurva merah adalah pengukuran gaya 1,4 Van der Waals;
yang disesuaikan dengan eclipsed confomation and staggered conformation.

24. Contoh reaksi pembakaran pada alkana dan persamaan reaksi yang sama adalah pembakaran
metana (CH4) yang terjadi dalam reaksi:
2 CH4 + 3 O2 -> 2 CO2 + 2 H2O
Pembahasan:
Alkana adalah kelompok senyawa hidrokarbon jenuh yang terdiri dari karbon yang hanya terikat
dengan ikatan tunggal. Senyawa jenis ini disebut juga parafin.
Rumus umum senyawa ini adalah CnH2n+2. Contohnya adalah metana (CH4) dan etana (C2H6).
Bila senyawa hidrokarbon dibakar sempurna maka reaksinya adalah:
CxHy (senyawa hidrokarbon) + O₂ (oksigen) -> CO₂ (karbon dioksida) + H₂O (uap air)
Tetapi bila pembakaran tidak sempurna karena kurangnya gas oksigen, reaksi yang terjadi adalah:
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
CxHy (senyawa hidrokarbon) + O₂ (oksigen) -> CO (karbon monoksida) + H₂O (uap air)
Pembakaran tidak sempurna adalah pembakaran senyawa hidrokarbon yang terjadi karena jumlah
oksigen (O₂) yang sedikit, sehingga tidak cukup untuk terjadinya pembakaran sempurna. Reaksi ini
menghasilkan karbon monoksida (CO).
25.  Umum : Hidrokarbon jenuh (tidak ada ikatan aton C rangkap sehingga jumlah atohm H nya
maksimal) . Disebut golongan parafin krena affinitas kecil (sedikit gaya gabung). Sukar
bereaksi. Bentuk alkana dengan dengan rantai C1-C4 pada suhu kamar adalah gas, C4-C17
adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya
bertambah dan bila jumlah atom C sama maka yang bercabang mempunyai titik didih yang
lebih rendah. Sifat kelarutan: mudah larut dalam pelarut non polar. Masa jenisnya naik seiring
dengan penambahan jumlah unsur C. Merupakan sumber utama gas alam dan petroleum
(minyak bumi).
 Khusus : Sifat khusus Sifat Fisika Alkana hanya mengandung ikatan CC dan C-H yang non
polar, maka gaya tarik- menarik antara molekulnya sangat kecil. Akibatnya, titik tidih lebih
rendah daripada senyawa dengan berat molekul sama tetapi mempunyai ikatan polar Propane:
CH3-CH2-CH3 dengan B.M=44,11 mendidih pada -42 0 C, sedangkan dimetil eter, CH3-O-
CH3 (B.M=46,O7 mendidih pada -23 0 C), karena eter lebih polar. hk Propane: CH3-CH2-CH3
dengan B.M=44,11 mendidih pada -42 0 C, sedangkan dimetil eter, CH3-O-CH3 (B.M=46,O7
mendidih pada -23 0 C), karena eter lebih polar.
26. Senyawa aromatik
Dengan mengatakan suatu senyawa adalah aromatik, kami maksudkan bahwa π elektronnya
terdelokalisasi di seluruh cincin dan bahwa itu distabilkan oleh delokalisasi π elektron. Saat
menamai benzena bersubstitusi tunggal, kita dapat mengadopsi dua metode. Dalam beberapa
senyawa, kami menggunakan benzena sebagai nama induk dan kami dapat menunjukkan substituen
dengan awalan (mis: bromobenzene). Di senyawa lain, senyawa mengambil nama baru (mis:
toluena).
Selain turunan benzena dan benzena sederhana, ada senyawa aromatik lainnya. Hidrokarbon
aromatik polzenik benzenoid adalah salah satunya. Kelas ini memiliki molekul dengan dua atau
lebih cincin benzena yang menyatu (mis: naftalena). Selain itu, ada senyawa aromatik
nonbenzenoid seperti azulene dan anion siklopentadienil. Selain cincin yang tersusun hanya pada
atom karbon, ada beberapa molekul aromatik lain yang heterosiklik. Pyridine, furan, dan pirol
adalah beberapa contoh senyawa aromatik heterosiklik.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
Senyawa Alifatik
Senyawa alifatik dalam kimia organik adalah senyawa non-aromatik. Mereka adalah siklik
atau asiklik. Alkana, alkena, alkin dan turunannya adalah senyawa alifatik utama.
Senyawa-senyawa ini dapat memiliki struktur bercabang atau linier dan dapat jenuh (alkana) atau
tidak jenuh (alkena dan alkin), yang berarti mereka memiliki ikatan rangkap antara atom karbon
(tidak jenuh) atau tidak memiliki ikatan rangkap sama sekali (jenuh).

Perbedaan Antara Aromatik dan Alifatik


Senyawa aromatik adalah senyawa organik yang mengandung cincin atom tak jenuh planar,
yang distabilkan oleh interaksi ikatan yang membentuk cincin sedangkan senyawa alifatik adalah
senyawa organik yang atom karbonnya saling terhubung satu sama lain dalam rantai terbuka, baik
lurus atau bercabang, daripada mengandung cincin benzena. Oleh karena itu, perbedaan utama
antara aromatik dan alifatik adalah bahwa senyawa alifatik memiliki struktur lurus, bercabang atau
siklik sedangkan senyawa aromatik mengandung struktur siklik. Selain itu, semua senyawa
aromatik memiliki bau yang manis dan menyenangkan, tetapi sebagian besar senyawa alifatik tidak
berbau.
27. Kestabilan (ketidakreaktifan) sikloalkana pada mulanya dijelaskan dengan “teori regangan
Baeyer” (Baeyer’s strain theory). Menurut teori ini, senyawa siklik seperti halnya sikloalkana
membentuk cincin datar. Bila sudut-sudut ikatan dalam senyawa siklik menyimpang dari sudut
ikatan tetrahedral (109,5o) maka molekulnya mengalami regangan. Makin besar penyimpangannya
terhadap sudut ikatan tetrahedral, molekulnya makin regang, dan berakibat molekul tersebut makin
reaktif.
Dalam usaha mengurangi regangan agar diperoleh kestabilan, molekul sikloalkana
mengalami konformasi. Pada siklopentana konformasinya mengakibatkan keempat atom
karbonnya berada dalam satu bidang dan atom karbon kelima membentuk ikatan bengkok. Pada
sikloheksana konformasinya mengakibatkan semua ikatan C-C-C mempunyai sudut 109,5o.
Salah satu dari konformasi pada sikloheksana dinamakan konformasi kursi, yang ditandai
oleh adanya dua macam orientasi ikatan C-H, yaitu enam buah ikatan C-H aksial dan enam buah
ikatan C-H ekuatorial. Dikenal pula adanya konformasi perahu pada sikloheksana, yang
kestabilannya lebih rendah daripada konformasi kursi. Jika satu atom H pada sikloheksana diganti
oleh gugus –CH3 atau gugus lain, maka gugus –CH3/ gugus lain tersebut dapat berposisi aksial/
ekuatorial. Dalam hal ini konformasi yang lebih stabil adalah konformasi dengan gugus –
CH3 berposisi ekuatorial.
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
Jika ditinjau dari segi regangan cincinnya, yang dihitung berdasarkan harga kalor
pembakaran, terbukti bahwa harga regangan total cincin yang terbesar adalah pada siklopropana,
disusul dengan siklobutana, dan siklopentana. Pada sikloheksana harganya = 0, yang sama dengan
harga senyawa rantai terbuka. Besarnya harga regangan pada siklopropana tersebut disebabkan oleh
adanya regangan sudut dan regangan sterik. Makin besar penyimpangannya dari sudut tetrahedral,
makin besar pula regangan sudutnya.
Bila sikloalkana mengikat substituen pada dua atau lebih atom karbon, maka terjadi isomer
cis-trans. Salah satu contohnya adalah pada 1,2-dimetilsiklopentana. Dalam penggambaran
strukturnya, cincin siklopentana digambarkan sebagai segilima datar, dengan ketentuan bila kedua
substituennya terletak pada sisi yang sama dari bidang cincin dinamakan isomer cis, sedangkan bila
berseberangan dengan bidang cincin dinamakan isomer trans.
Pada sikloheksana juga dijumpai isomer-isomer cis-tans, yang bila digambarkan dengan
konformasi kursi, yang masing-masing substituen dapat berposisi aksial atau ekuatorial. Sifat-sifat
fisika dan kimia sikloalkana hampir sama dengan alkana, yaitu nonpolar, titik didih dan titik
leburnya sebanding dengan berat molekulnya, dan inert (lambat bereaksi dengan senyawa lain).
Reaksi sikloalkana dengan oksigen dapat menghasilkan CO2 dan H2O, sedangkan dengan halogen
terhadi reaksi substitusi atom H oleh atom halogen. Khusus untuk siklopropana dan siklobutana,
dengan kondisi reaksi khusus, dapat mengalami pemutusan cincin.
Untuk membuat sikloalkana, dapat digunakan bahan dasar senyawa alifatik, atau senyawa
aromatik. Sebagai contoh, siklopropana dibuat dengan reaksi Freud, yaitu dengan mereaksikan 1,3-
dibromopropana dengan logam seng. Untuk membuat sikloheksana dapat ditempuh dengan cara
hidrogenasi benzena dengan katalis Ni, pada suhu dan tekanan tinggi.
Adolf Von Baeyer mengemukakan bahwa senyawa-senyawa siklik membentuk cincin-
cincin datar. Menurut Baeyer semua senyawa siklik (kecuali siklopetana) mengalami ragangan
karena terjadinya penyimpangan dari sudut ikatan tetrahedal. Makin besar penyimpangan dari sudut
iaktan tetrahedalmakin besar ragangannya, yang berakibat makin reaktif pula. Akibatnya sikli
propana yang mempunyai sudut ikatan 60 dan siklo butana 90 lebih reaktif dari pada propana dan
butana.
Menurut baeyer siklo prapana adalah sistem yang paling stabil karena sudut ikatannya 108,
yang hampir sama dengan sudut tetrahedal dan kemudian reaktifitasnya maningkat lagi mulai siklo
hetsana. Namun teori Baeyer tidak seluruhnya benar, karena kenyataan bahwa siklo heksana dan
cincin yang lebih besar tidak lebih reaktif dari siklo petana. Siklo heksana ternyata bukan
merupakan cincin datar dengan sudut ikatan 120 melinkan suatu cincin yang agak terlipat dengan
MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1
sudut ikatan 109, yang berarti hampir sama dengan sudut tetrahedal.
Setiap atom karbon dalam senyawa alkana dan sikloalkana membentuk empat ikatan
tunggalatau memiliki hibridisasi sp3. Adanya ikatan tunggal ini menyebabkan atom-atom dalam
molekul sikloalkana bisa mengalami perubahan orientasi karena ikatan tunggal dapat berotasi.
Perubahan orientasi ini disebut konformasi. setiap konformasi memiliki tingkat energi yang
berbeda-beda. semakin rendah tingkat energinya, maka kestabilannya semakin tinggi. begitu pula
jika tingkat energinya tinggi, maka ia semakin tidak stabil.

Makassar, 6 Desember 2020

Nama mahasiswa : Sri Asnita

Nim : L0112010007

Prodi : Ilmu Kelautan A


MATA KULIAH :
TIM DOSEN KIMIA KIMIA DASAR
UNIT MATA KULIAH UMUM KODE:
UNIVERSITAS HASANUDDIN 18Y02110702
18Y02110703
TUGAS MODUL 11 SEMESTER 1

Anda mungkin juga menyukai