Anda di halaman 1dari 12

GRUP 12

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

ANGGOTA:

1. AINI
2. ARSYANDI
3. SRI ASNITA

BAGIAN 1
(1) Dalam pengklasifikasian makhluk hidup beberapa istilah yang sangat dekat adalah istilah
taksonomi dan sistematika.
(2) Taksonomi (Taxonomy) berasal dari kata Yunani “taxis” (peraturan) dan “nomos”
(hukum), dan istilah ini diusulkan oleh De Candole (1813) pada teori klasifikasi tumbuhan.
Dalam penggunaannya kedua istilah tersebut dipakai berganti-ganti di bidang klasifikasi baik
hewan maupun tumbuhan.
(3) Sistematika berasal dari kata Latin systema (sistem =susunan) yang dipergunakan dalam sistem
klasifikasi hewan yang lebih dikembangkan oleh naturalis bangsa Swedia, Carolus Linnaeus
(1707-1778). Sistematika merupakan perpaduan dari beberapa ilmu pengetahuan baik teori
maupun metode dan dalam hal ini dipakai khusus untuk bidang klasifikasi.
BAGIAN 2
Dalam klasifikasi makhluk hidup, tingkat takson tertinggi adalah Kingdom. Kingdom
disepakati ada lima, yaitu:
1. KINGDOM MONERA

Kata monera berasal dari bahasa Yunani moneres yang berarti tunggal. Semua anggota
kingdom monera merupakan organisme bersel tunggal. Ciri utama anggota kingdom
Monera adalah belum memiliki membran inti sel (karioteka) sehingga disebut
prokariota. Semua anggota kingdom Monera adalah uniseluler (hanya terdiri atas satu
sel) dan berukuran hanya beberapa micron sehingga untuk dapat melihatnya diperlukan
mikroskop. Organisme yang termasuk dalam kingdom monera adalah bakteri dan
ganggang biru.

2. KINGDOM PROTISTA

Kingdom protista merupakan kingdom yang terdiri atas organism eukariota yang masih
sangat sederhana. Meskipun demikian, jika dibandingkan monera, protista sudah jauh
lebih maju karena sel-selnya sudah memiliki membrane inti sel. Protista bereproduksi
aseksual dengan cara pembelahan biner, sedangkan reproduksi seksual dengan cara
isogami, anisogami, dan oogami. Isogami merupakan perkawinan atau persatuan dua
gamet motil (dapat bergerak) yang sama bentuk dan ukurannya. Anisogami adalah
perkawinan atau persatuan dua gamet motil yang berbeda bentuk dan ukurannya. Gamet
betina lebih besar dari gamet jantan. Adapun oogami adalah perkawinan antara gamet
jantan yang motil dan gamet betina yang besar yang immotile (tidak dapat bergerak).

3. KINGDOM FUNGI
Jamur dimasukkan dalam kelompok organism eukariota karena sel-selnya sudah
memiliki membrane inti sel. Dinding sel jamur terbuat dari bahan kitin. Bentuk jamur
mirip dengan tumbuhan tetapi jamur tidak memiliki daun dan akar sejati. Selain itu,
jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis seperti
tumbuhan. Dengan demikian, jamur merupakan organism heterotrof. Jamur ada yang
hidup sebagai parasit, ada yang saprofit, ada yang bersimbiosis mutualisme dengan
organism lain. Umumnya jamur dapat berkembangbiak atau bereproduksi secara seksual
dan aseksual.

4. KINGDOM PLANTAE
Kingdom plantae adalah semua organisme eukariota yang bersel banyak (multiseluler)
dan memiliki dinding sel yang mengandung selulosa. Anggota kingdom ini memiliki
klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis dan merupakan organisme autotrof.
Tumbuhan hijau memiliki daur pergiliran keturunan dalam hidupnya. Tumbuhan hijau
dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut dan paku) serta tumbuhan berbiji.

5. KINGDOM ANIMALIA
Kingdom Animalia adalah klasifikasi taksonomi organisme yang tidak memiliki dinding
sel serta kloroplas dan karena itu tergantung pada organisme lain untuk makanan mereka.
Organisme yang tergolong dalam kingdom animalia adalah eukariota.
Kingdom animalia adalah hewan yang bentuk organisme aukariotik yaitu organisme
dengan sel komplek yang multiseluler. Sangat berbeda dengan tumbuhan yang
melakukan fontosintetis untuk membuat makanan sendiri. Hewan akan mencari
makanannya sendiri dan dicerna ke dalam tubuh membutuhkan oksigen dan
karbondioksida sebagai zat sisa.

BAGIAN 3
(1) Divisio / Phyllum(Tumbuhan/Hewan)
Untuk organisme yang mirip sekali dengan hewan, maka menggunakan Phyllum.
Sedangkan untuk organisme yang sangat mirip dengan tumbuhan menggunakan Divisio.
maka jika menemukan mahluk lebih mempunyai ciri-ciri hewan maka takson nya Filum,
dan tumbuhan Divisio.
(2) FILUM
Porifera berasal dari bahasa Latin pous (pori) dan fer (membawah). Artinya, porifera
merupakan hewan yang ada di bawah laut dan memiliki pori. Nama kerennya “spons”

(3) Coelenterata
Berasal dari bahasa Yunani “coelom” yang berarti berongga dan “enteron” yang artinya
perut. Coelenterata merupakan hewan dengan rongga pada tubuh. Mulutnya dikelilingi
tentakel yang memiliki sel penyengat.

(4) Mollusca
mollusca merupakan hewan yang tubuhnya lunak. Ada yang pakai cangkang dan tidak
memakai cangkang. Mollusca dipelajari secara khusus di cabang zoologi yang disebut
dengan malacologi. Ukuran tubuh dari mollusca ini bervariasi. Hewan di filum ini tidak
memilki tulang belakang.
(5) Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata echinos dan derma. Echinos berarti duri. Sedangkan,
derma berarti kulit. Sehingga echinodermata yaitu hewan yang berkulit duri. Tubuhnya
simetri bilateral pada saat larva dan simetri radial pada saat telah dewasa, berbentuk bulat
dan dilengkapi dengan lengan- lengan panjang. Contohnya adalah larva berkembang biak
secara kawin, alat kelaminya terpisah dengan fertilisasi eksternal. Alat gerak berupa kaki
ambulakral

(6) Chordata
Struktur tersebut yaitu notokorda atau tali atau sumbu tubuh sementara, tali saraf dorsal
berlubang, celah faring, dan ekor pasak anus yang berotot. Ciri-ciri ubuhnya simetri
bilateral, sistem saraf terbagi atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, dan sistem
reproduksi secara seksual

(7) Platyhelminthes
Plathyhelminthes berasal dari kata platys dan helminthes. Platys berarti pipih. Sedangkan
helminthes berarti cacing. Jadi platyhelminthes yaitu cacing pipih. Adapun ciri – ciri dari
platyhelminthes yaitu Sistem pencernaannya tidak sempurna dan tidak memiliki anus,
Belum memiliki sistem peredaran darah dan sistem pernapasan, dll.

(8) Nemathelminthes
Nemathelminthes berasal dari kata nemathos dan helminthes. Nemathos berarti benang.
Sedangkan, helminthes berarti cacing. Sehingga, nemathelminthes yaitu cacing yang
berbentuk benang, memiliki intestin, dan tidak memiliki probosis. Ciri-cirinya sebagai
berikut Tubuhnya dilapisi oleh kutikula, tidak memiliki segmen, pseudoselomata, dan
triploblastik.Saluran pencernaan sempurna, dari mulut sampai dengan anus, dll.

(9) Annelida
Annelida berasal dari kata annulis dan oidos. Annulus berarti gelang kecil atau cincin.
Sedangkan oidos berarti bentuk. Sehingga, annelida merupakan cacing yang tubuhnya
beruas – ruas menyerupai cincin atau gelang. Ciri-cirinya adalah Tubuhnya simetris
bilateral, tertutup oleh kutikula yang licin, panjang dan beruas – ruas.Setiap segmen
dilengkapi dengan satu sampai empat pasang setae.Alat geraknya berupa rambut – rambut
kaku atau setae di setiap ruas.

(10) Arthropoda
Arthropoda berasal dari arthron dan podos. Arthron berarti ruas atau sendi. Sedangkan
podos berarti kaki. Sehingga, Arthropoda yaitu hewan yang kakinya beruas- ruas. Ciri-
cirinya adalah Tubuhnya terdiri dari kepala, dada, abdomen yang dapat dibedakan Simetri
bilateral dan triplobastik selomata. Arthropoda memiliki rangka luar dari zat tanduk atau
kitin, pada waktu tertentu kulit tersebut akan berganti atau mengalami ekdisis

BAGIAN 4

(1) Dibawah filum/divisio ada Class , beberapa contohnya yaitu: 


Monocotyledoneae(Liliopsida)
Dicotyledoneae(Magnoliopsida)
Mammalia (Hewan menyusui)
Amphibia (Amfibi)
Reptile (Reptil)
Aves (Burung). 
Pada umumnya nama kelas untuk organisme tumbuhan diakhiri dengan "~eae" sama
dengan Familia namun pasti jumlahnya lebih sedikit karena Kelas(Class) ada diatas
Familia.
(2) Ordo (Bangsa) atau Order(inggris)

Class dikelompokan lagi menjadi beberapa Ordo. Dalam bahasa Indonesia diartikan Bangsa yang
bisa dicontohkan Bangsa-bangsa seperti Bangsa Indonesia,Malaysia,US dsb. Dalam Taksonomi,
Contoh Ordo yaitu Herbivora,Carnivora, Primata.

(3) Familia (Suku)

Takson Ordo di kelompokan lagi kedalam beberapa famili(Familia) berdasarkan ciri-ciri tertentu.
Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –aceae, misalnya famili Solanaceae,
Cucurbetaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae. Namun, ada pula yang tidak
menggunakan akhiran kata-aceae, misalnya Compositae (nama lain Astraceae) dan Graminae
(nama lain Poaceae). Sementara nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata –ideae,
misalnya Homonidae (manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing). Sangat sulit untuk
menghafal Familia ini karena namanya yang sangat sulit

(4) Genus (Marga)

Dari masing-masing Takson Famili dikelompokan lagi menjadi beberapa genus berdasarkan
persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus dibanding ciri pada familia. Khaidah penulisan
nama genus, yaitu huruf besar pada kata pertama dan dicetak miring atau digarisbawahi. Sebagai
contoh, Famili Poaceae tediri atas genus Zea (jagung), Saccarum (tebu), Triricum (gandum), dan
Oryza (padi-padian).

(5) Species(Spesies)

Species merupakan tingkatan takson paling dasar atau terendah dan mungkin paling kita sering
dengar sehari-hari. Anggota takson memiliki paling banyak persamaan ciri dan terdiri atas
organisme yang bila melakukan perkawinan secara ilmiah dapat menghasilkan keturunan yang
fertil (subur). Nama species tediri dari atas dua kata yaitu kata pertama menunjukan nama
sfesifiknya, Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa canina,
Rosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis. Sedangkan kalo manusia dari genus Homo menjadi
Homo Sapiens. 
BAGIAN 5

SEJARAH DAN FUNGSI SISTEMATIK

SEJARAH TAKSONOMI

Periode pertama, manusia telah dapat mengelompokan mahluk dengan memberi nama tumbuhan
besar maupun hewan seperti mamalia, burung, ikan dan berbagai jenis hewan yang dimakan.

Periode kedua dimulai ketika Pemikiran Charles Darwin tentang evolusi telah berkembang pada
abad 18, ia dapat menjawab persoalan arti sebab terjadinya evolusi yaitu teori seleksi alam.
Seorang naturalis Inggris Alfred R. Wallace mempunyai kesimpulan yang sama dengan Darwin.
Pendapat kedua ahli tersebut dituangkan bersama ke dalam “Linnaean Society”. Diterimanya
teori evolusi dalam sistematik maka timbulah pemikiran dalam bidang filogeni.

Periode ketiga ditandai dengan studi evolusi dalam spesies. Species tidak lagi dianggap suatu
yang tetap dan serupa tetapi lebih bersifat politipis yang terdiri dari banyak subspecies.

FUNGSI TAKSONOMI

1. Mengetahui kekerabatan antar makhluk hidup


2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki
3. Memberikan kemudahan dalam memberikan nama makhluk hidup yang belum diketahui
namanya atau belum mempunyai nama
4. Untuk mengetahui perbedaan makhluk hidup melalui ciri-cirinya
5. Mengetahui sebuah metode dan identifikasi yang tepat
6. Membuat keteraturan dan keharmonian dalam ilmu pengetahuan mengenai organisme
sehingga tercipta sistem yang sederhana dan dapat digunakan orang lain
7. Menghasilkan sistem klasifikasi yang terkait dan menyeluruh

HIRARKI TAKSONOMI
Linnaeus, yang menemukan hirarki kategori-kategori taksonomis, mengatakan bahwa di dalam
dunia binatang hanya ada 5 kategori, yaitu :
Classis, Ordo, Genus, Spesies dan Varietas.
Ketika pengetahuan tentang hewan bertambah dan juga jumlahnya, maka diperlukan pembagian
yang lebih teliti diantaranya terdapat dua kategori baru yang dapat diterima secara umum, yaitu
Familia (di antara genus dan ordo) dan Phylum di antara Classis dan Kingdom.
Kategori-kategori tertentu yang juga mempunyai akhiran-akhiran standar tertentu, yaitu:
Superfamilia : -oidea
Subfamilia : -inae
Familia : -idea
Dan pada umumnya kategori-kategori yang diakui adalah sebagai berikut:
Kindom Subordo
Phylum Superfamilia (..-oidea )
Subphylum Familia (..-idea )
Superclassis Subfamilia ( ..-inae )
Classis Tribe (...-ini )
Subclassis Genus
Cohort Subgenus
Superordo Species
Ordo Subspecies

BAGIAN 6

(1)KLASIFIKASI TUMBUHAN DAN TATA NAMA TUMBUHAN

KLASIFIKASI TUMBUHAN
(2)Beberapa macam sistem pengklasifikasian tumbuhan:
1. Klasifikasi Sistem Manfaat, mengelompokkan tumbuhan berdasarkan atas kesamaan
ciri yang ada manfaatnya dengan kehidupan manusia, Seperti : jagung, kapas, lidah buaya.
2. Klasifikasi sistem habitus/bentuk, berdasarkan ciri-ciri yang mudah dilihat yang dapat
diamati dengan mata telanjang, Seperti : Pohon sebagai tumbuhan yang tinggi, besar, dan
berumur panjang, Semak-semak yang kecil dan berumur pendek.
(3)3. Klasifikasi sistem buatan, klasifikasi yang dibuat oleh Carkl Linnaeus berdasarkan organ
kelamin bunga (stamen) untuk memudahkan identifikasi tumbuhan. Contoh:
1) Kelas Monandria = benang sari satu
2) Kelas Diandria = benang sari dua, dst
3) Kelas Dydinamus = benang sari panjang dua
4. Klasifikasi sistem alami, yaitu klasifikasi yang mencerminkan apa yang dikehendaki alam,
Seperti : Padi sebagai tanaman monokotil, Bunga matahari sebagai tanaman dikotil.

(1)TATA NAMA TUMBUHAN


1) Nama suatu spesies terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan penunjuk genus dan
kata kedua merupakan penunjuk jenis.
(2)
2) Huruf pertama nama genus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf pertama nama
penunjuk jenisnya ditulis dengan huruf kecil.

3) Nama spesies menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan.


Misalnya: Bambusa spinosa (bambu berduri), Carica papaya (pepaya).
(3)
4) Nama spesies dicetak miring, digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang berbeda
dengan teks lain.

5) Apabila nama tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus
digabung atau diberi tanda penghubung.Misalnya: Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus
rosa-sinensis.

BAGIAN 7

(1)TATA NAMA TUMBUHAN


 Regnum (Kerajaan Tumbuhan)
Regnum disebut juga sebagai kingdom, yaitu tingkatan takson tertinggi dengan jumlah
yang besar. Dalam taksonomi tumbuhan nama kingodmnya disebut plantae.

 Divisio (2)
Dibentuk berdasarkan ciri khas (nama deskriptif) ditambah akhiran –phyta, kecuali divisi
fungi yang berakhiran –mycota

 Sub Divisi (3)


Dibentuk berdasarkan ciri yang sama dengan division ditambah dengan akhiran –phytina,
kecuali sub divisi fungi ditambah akhiran –mycotina.

 Classis (4)
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio, artinya
apabila kelompok makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-ciri yang sama, maka
dimasukkan dalam satu kelas. Dibentuk dengan cara sama ditambah akhiran: -phyceae
untuk Algae, -mycetes untuk Fungi, -opsida untuk Cormophyta, dan -edoneae untuk
tumbuhan berbiji tertutup.

 Ordo (5)
Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales. Adapun pada tumbuhan
contohnya kelas Dicotyledonae mempunyai ordo Graminales (bangsa rumput-rumputan)
dan Rosales (bangsa mawar-mawaran).

 Sub Ordo (6)


Berdasarkan nama pangkal familia ditambah akhiran –inae , contoh: Malvinae

 Familia (7)
Dibentuk dari pokok kata pada salah satu genus yang termasuk familia tadi ditambah
akhiran –aceae , Contoh : Solanaceae (keluarga kentang), Rosaceae (keluarga mawar).

 Subfamilia (8)
Dibentuk dari pokok kata pada salah satu genus yang termasuk dalam familia tadi
ditambah akhiran –oidea, contoh: Rosaidea

 Genus (9)
Huruf pertamanya diawali dengan huruf kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis
tegak dengan digaris bawah. Contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona
(marga sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).
 Spesies (10)
Merupakan suatu kombinasi ganda yang terdiri nama genus diikuti penunjuk species. Bila
penunjuk species terdiri atas 2 (dua) kata harus diberi tanda penghubung. Contoh:
Hibiscus rosa-sinensis, Atropa bella-donna

 Nama penemu (author) dicantumkan di belakang (11)


Orang yang pertama mempublikasikan nama takson dan harus valid. Nama penemu
tumbuhan dapat disingkat, kecuali nama relatif singkat/pendek. Contoh : L. (Linnaeus),
Bertol. (Bertoloni), dan Fr. (Elias Magnees Friers).

Anda mungkin juga menyukai