Anda di halaman 1dari 17

MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon

HIDROKARBON
1. Identitas
Nama Mata Pelajaran : Kimia 3
Semester :1
Kompetensi Dasar :
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon
berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan
penggolongan senyawanya
4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa
hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan Gambar 1. Rantai Hidrokarbon
penggolongan senyawanya
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
Materi Pembelajaran
Disarikan dari:
1. Setyawati, A.A. 2009. Kimia. Mengkaji Fenomena Alam. BSE.
Hlm. 139-168
2. Sudarmo, U. 2013. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta:Erlangga, hlm. 2-39
3. Tim Kreatif Kimia. 2013. Panduan Praktikum Kimia. Kelas XI.
Jakarta:Bumi Aksara, hlm. 22-25
Gambar 2. Plastik, minyak bumi,
LPG merupakan materi berbasis
senyawa karbon
2. Peta konsep

Kekhasan Jenis ikatan


Atom
Hidrokarbon Karbon Posisi atom karbon
Alkana
Senyawa Hidrokarbon Alkena
Alkuna

3. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Karbon, yang memiliki lambang unsur C, dapat membentuk berjuta-juta macam senyawa hanya
dengan beberapa atom lain, misalnya hidrogen, oksigen dan nitrogen. Saat ini lebih dari 10 juta
senyawa karbon yang ada di alam sudah teridentifikasi. Karbohidrat, protein, asam amino, lemak dan
vitamin merupakan contoh molekul besar yang berbasis senyawa karbon. Plastik, serat kain, obat-
obatan dan minyak bumi juga merupakan jenis senyawa karbon. Bagaimana karbon dapat membentuk
berjuta-juta senyawa tersebut? Apa saja jenis senyawa karbon yang telah teridentifikasi? Apakah ada
1
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
klasifikasi untuk senyawa-senyawa karbon tersebut agar mudah dikenali? Kita akan mempelajarinya
dalam UKBM ini dengan batasan senyawa karbon yang hanya terdiri atas atom karbon dan atom
hidrogen. Let’s start.

A. Kekhasan Atom Karbon (esensial)


Atom karbon merupakan salah satu atom yang cukup banyak berada di alam. Keberadaannya
dalam bentuk karbon, grafit, maupun intan. Atom karbon memiliki nomor atom 6 dengan konfigurasi
elektron 6C : 1s2 2s2 2p2. Oleh karena memiliki 4 elektron pada kulit terluar, atom karbon dapat
membentuk empat buah ikatan kovalen dengan atom-atom yang lain. Contoh: CH4

Atom karbon juga dapat berikatan dengan atom karbon yang lain membentuk rantai karbon. Ikatan
atom karbon dengan atom karbon yang lain tersebut dapat membentuk rantai panjang lurus,
bercabang, maupun melingkar membentuk senyawa siklis.
Contoh:
1. Senyawa hidrokarbon rantai lurus

2. Senyawa hidrokarbon rantai bercabang

3. Senyawa hidrokarbon siklis

Oleh karena kemampuannya membentuk berbagai jenis rantai ikatan, tidak heran jika senyawa karbon
sangat banyak jumlah dan jenisnya di alam.

1. Jenis Ikatan Rantai Karbon


Atom karbon dapat membentuk tiga jenis ikatan, yaitu:
a. Ikatan tunggal
H3C – CH3
b. Ikatan rangkap dua
H2C = CH2
c. Ikatan rangkap tiga

2
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
2. Posisi Atom Karbon (nonesensial)
Atom karbon memiliki kedudukan yang berbeda-beda dalam sebuah rantai karbon. Berdasarkan
kedudukannya tersebut, atom karbon dapat dibedakan menjadi:

a. atom C primer (1°) : atom C yang terikat pada satu atom C yang lain.
b. atom C sekunder (2°) : atom C yang terikat pada dua atom C yang lain.
c. atom C tersier (3°) : atom C yang terikat pada tiga atom C yang lain.
d. atom C kuartener (4°) : atom C yang terikat pada empat atom C yang lain.

Senyawa Hidrokarbon
1. Deret Homolog
Pembeda Alkana Alkena Alkuna
Jumlah atom C
Rumus molekul : CH4
Rumus struktur :
1 - -

Rumus molekul : C2H6 Rumus molekul : C2H4 Rumus molekul : C2H2


Rumus struktur : Rumus struktur : Rumus struktur :
2

Rumus molekul : Rumus molekul : C3H6 Rumus molekul : C3H4


Rumus struktur : Rumus struktur : Rumus struktur :
3

Rumus molekul : Rumus molekul : Rumus molekul :


Rumus struktur : Rumus struktur : Rumus struktur :
4

Rumus umum
DAPAT DISIMPULAN BAHWA ↓

Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama,
mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2 atau dengan kata
lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor cabangnya sama.

3
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
Sifat-sifat deret homolog alkana :

o Mempunyai sifat kimia yang mirip

o Mempunyai rumus umum yang sama

o Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14

o Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya

B. Tata Nama (esensial)


Pemberian nama senyawa karbon didasarkan pada aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry) sebagai berikut.
a. Alkana (CnH2n+2)
1. Alkana adalah hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu ikatan antar atom C merupakan ikatan tunggal
(C-C). Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom karbon yang menyusunnya dan diakhiri dengan
akhiran “ana”.

Jumlah atom C Rumus molekul Nama


1 CH4 Metana
2 C2H6 Etana
3 C3H8 Propana
4 C4H10 Butana
5 C5H12 Pentana
6 C6H14 Heksana
7 C7H16 Heptana
8 C8H18 Oktana
9 C9H20 Nonana
10 C10H22 Dekana
11 C11H24 Undekana Gambar 3. Nama-nama alkil
12 C12H26 Dodekana
13 C13H28 Tridekana
14 C14H30 Tetradekana
15 C15H32 Pentadekana
16 C16H34 Heksadekana
17 C17H36 Heptadekana
18 C18H38 Oktadekana
19 C19H40 Nonadekana
20 C20H42 Eikosana

2. Jika merupakan rantai karbon tak bercabang:


 Nama alkananya sesuai dengan jumlah atom C yang dimiliki.
Contoh:
- CH4 : ……………………………
- CH3-CH3 : ………………………………
- CH3-CH2-CH3 : ………………………………
 Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom C atau lebih, maka nama alkana diberi awalan n
(normal). Contoh:
- CH3-CH2-CH2-CH3 : ……………………………….
- CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 : ………………………………
Jika rantai karbon bercabang:
 Tentukan rantai utama (rantai C terpanjang), beri nama sesuai dengan nama alkananya.

4
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
 Atom-atom C yang tidak terletak pada rantai utama merupakan cabang (berupa gugus alkil,
lihat nama-nama alkil). Gugus alkil (CnH2n+1) adalah alkana yang kehilangan satu atom H.
 Atom-atom C pada rantai utama diberi nomor sedemikian rupa sehingga atom C yang
mengikat gugus alkil (cabang) mempunyai nomor sekecil mungkin.
 Contoh:

nama: …………………………………….
 Apabila dalam rantai utama terdapat dua atau lebih gugus alkil sejenis, banyaknya gugus alkil
diberi awalan di (untuk dua buah), tri (tiga), tetra (empat), penta (5), dan seterusnya.
Contoh :

nama: …………………………………….
 Apabila terdapat gugus-gugus alkil yang berbeda, pemberian nama cabang diurutkan sesuai
abjad (butil, etil, metil, dan seterusnya). Contoh :

nama: …………………………………….

 Apabila terdapat pilihan rantai utama, pilihlah rantai utama yang mengandung gugus alkil
sederhana paling banyak, sederhana berarti jumlah atom C nya lebih sedikit. Contoh :

nama: …………………………………….

b. Alkena (CnH2n)
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh, yaitu setidaknya memiliki satu ikatan rangkap dua
antar atom C (C=C).
 Nama untuk rantai utama diambil dari nama alkana dengan mengubah akhira “ana” menjadi
“ena”.
 Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap dua.
 Atom C yang berikatan rangkap harus diberi nomor sekecil mungkin. Contoh :

nama: 2-metil-1-pentena

 Rantai utama dimulai dengan nomor atom C pertama yang terikat ke C=C , diikuti tanda (-) baru
nama dari rantai induk. Contoh :

5
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon

nama: 2-metil-1-pentena

nama: 2-metil-2-pentena

 Aturan lain sama dengan aturan pada alkana.

c. Alkuna (CnH2n-2)
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh, yaitu setidaknya memiliki satu ikatan rangkap tiga
antar atom C(C C) .
 Nama untuk rantai utama diambil dari nama alkana dengan mengubah akhira “ana” menjadi
“una”.
 Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap tiga.
 Atom C yang berikatan rangkap tiga harus diberi nomor sekecil mungkin. Contoh :

nama: 3-metil-1-pentuna
 Rantai utama dimulai dengan nomor atom C pertama yang terikat ke C C , diikuti tanda (-)
baru nama dari rantai induk. Contoh :

nama: 3-metil-1-pentuna

nama: 4-metil-2-pentuna

 Aturan lain sama dengan aturan pada alkana.

Kegiatan Belajar 1
Ayo tunjukkan pemahamanmu!. Jangan lupa yang teliti ya!

1. Berilah nama dari struktur senyawa hidrokarbon berikut !

Nama Struktur
A F

Nama Nama

6
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
B G

Nama Nama

C H

Nama Nama

D I

Nama Nama

E J

Nama Nama

2. Buatlah struktur dari senyawa hidrokarbon berikut !

a. 2,3-dimetil heksana c. 4-metil-1-pentena e. 2-butuna

b. 3-etil-2-metil d. 3-etil-2-pentena f. 4-metil-2-heksuna


pentana

3. Perhatikan struktur senyawa hidrokarbon berikut !

Berilah nomor pada setiap atom C pada struktur di atas. Tentukan:


Jumlah atom C primer : ......... yaitu atom C nomor ......................................
7
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
Jumlah atom C sekunder : ......... yaitu atom C nomor ......................................
Jumlah atom C tersier : ......... yaitu atom C nomor ......................................
Jumlah atom C kuarterner : .......... yaitu atom C nomor ......................................

Selamat telah selesai bagian A dan B. Next…..C. Tetap berenergi!

C.KEISOMERAN (esensial)
Perhatikan dua struktur senyawa hidrokarbon berikut.
Rumus struktur Nama Titik didih Rumus molekul
n-butana -5oC

2-metilpropana -10oC

 Bagaimana rumus struktur dari kedua senyawa di atas (sama/berbeda)? .............................


 Bagaimana rumus molekul dari kedua senyawa di atas (sama/berbeda)? ............................
 Jika kedua senyawa diatas saling berisomer, maka yang dimaksud dengan isomer adalah .......
………………………………………………………………………………………………….
Ada 3 jenis keisomeran yang terkait dengan hidrokarbon, yaitu:
a. Keisomeran struktur/kerangka, adalah senyawa-senyawa yang rumus molekulnya sama
tetapi kerangka karbonnya berbeda. Keisomeran ini terdapat pada senyawa-senyawa alkana.
Contoh: n-butana dan 2-metilpropana.

Rumus struktur Nama Titik didih Rumus molekul


n-butana -5oC

2-metilpropana -10oC
b. Keisomeran posisi, adalah senyawa-senyawa yang mempunyai gugus tertentu (gugus fungsi)
sama, tetapi posisi/letaknya yang berbeda. Keisomeran posisi terdapat pada senyawa-
senyawa dengan gugus fungsi. Yang dimaksud dengan gugus fungsi pada hidrokarbon adalah
ikatan rangkap C=C dan C C.
Contoh: 1-butena dan 2-butena

Rumus struktur Nama Titik didih Rumus molekul


1-butena -5oC

2-butena -5oC

c. Keisomeran geometris, yaitu keisomeran karena perbedaan penempatan gugus-gugus di


sekitar ikatan rangkap. Keisomeran geometris terbentuk karena tidak adanya rotasi bebas
pada suatu ikatan. Akibat rotasi tak bebas, posisi atom/gugus atom yang terikat pada kedua
atom C pada ikatan C=C tidak dapat berubah.
Berdasarkan posisi gugus atomnya, isomer geometris dibedakan menjadi:
- Isomer Cis, yakni isomer dimana atom/gugus atom sejenis berada pada sisi yang sama.
- Isomer Trans, yakni isomer dimana atom/gugus atom sejenis berada pada posisi
berseberangan.
Contoh:

8
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
Rumus struktur Nama Titik didih Rumus molekul

Cis-2-butena 3,7oC

Trans-2-butena 0,8oC

Cis-2-pentena 3,72oC

Trans-2-pentena 0,88oC

1. KEISOMERAN PADA ALKANA


Keisomeran pada alkana dimulai dari butana (C4H10). Jenis keisomeran pada alkana adalah keisomeran
struktur/kerangka. Pada keisomeran kerangka, isomer-isomer mempunyai kerangka atom C yang
berbeda. Perhatikan cara sistematis mencari jumlah kemungkinan isomer pada alkana berikut. Contoh
isomer pada C5H12.
a. Mulailah dengan isomer rantai lurus.
1 2 3 4 5
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3  .......................... (titik didih = 36oC)

b. Kurangi rantai utamanya, satu atom karbon jadikan cabang. Tempatkan cabang itu mulai dari atom
karbon nomor 2, kemudian nomor 3, dan seterusnya hingga semua kemungkinan habis. Untuk
C5H12 hanya ada satu kemungkinan berikut.
1 2 3 4

 .............................. (titik didih = 28 oC)

c. Selanjutnya, kurangi lagi rantai utamanya sehingga ada dua cabang metil.

1 2 3
 .............................. (titik didih = 9 oC)

Isomer dengan cabang etil untuk C5H12 tidak dimungkinkan.

2. KEISOMERAN PADA ALKENA


Keisomeran pada alkena dimulai dari butena (C4H8). Jenis keisomeran pada alkena adalah
keisomeran struktur/kerangka, keisomeran posisi, dan keisomeran ruang/geometris.

9
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
a. Keisomeran kerangka. Isomer-isomer memiliki kerangka atom C yang berbeda. Contoh:
1 2 3 4 1 2 3
CH2=CH-CH2-CH3  ........................  ...............................

b. Keisomeran posisi. Isomer-isomer mempunyai ikatan C=C tetapi posisinya berbeda. Contoh :
1 2 3 4 1 2 3 4
CH2=CH-CH2-CH3  ........................ CH3-CH=CH-CH3  .............................

c. Keisomeran geometris. Isomer-isomer mempunyai perbedaan susunan/geometris atom pada


ikatan C=C. keisomeran geometris terjadi karena kekakuan ikatan rangkap. Atom karbon yang
berikatan rangkap tidak dapat berputar satu terhadap yang lain. Oleh karena itu, posisi gugus-
gugus fungsi yang terikat pada atom karbon tidak dapat berubah tanpa memutuskan ikatan.
Contoh:

Cis-2-butena (C4H8) Trans-2-butena (C4H8)


Titik didih = 3,7oC Titik didih = 0,8oC

Tidak semua senyawa alkena mempunyai keisomeran geometris. Alkena yang mempunyai isomer
geometris adalah jika kedua atom karbon yang berikatan rangkap itu masing-masing harus
mengikat dua gugus yang berbeda. Sehingga gugus-gugus yang terikat pada satu atom karbon
dipertukarkan tempatnya, strukturnya menjadi berbeda.
Contoh secara umum alkena yang mempunyai isomer cis-trans.

1 2 1 2
Ditukar menjadi

Contoh secara umum alkena yang tidak mempunyai isomer cis-trans.

1 2 1 2
Ditukar menjadi

3. KEISOMERAN PADA ALKUNA


Keisomeran pada alkuna dimulai dari butuna (C4H6). Jenis keisomeran pada alkuna adalah
keisomeran struktur/kerangka dan keisomeran posisi. Contoh:
 Keisomeran struktur/kerangka

 .......................  ........................

 Keisomeran posisi

 ................ ............

10
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon

Kegiatan Belajar 2.
Semangaat!! Jawablah dengan benar!

1. Buatlah isomeri heksuna dan beri nama isomer yang kamu buat itu.

2. Di antara heksana, heksena dan heksuna, manakah yang mempunyai isomer paling banyak? Buktikan.

Tetap…..

D. SIFAT FISIK (nonesensial)


1. ALKANA
Perhatikan beberapa sifat fisis dari alkana dalam tabel berikut ini.
Nama Jumlah Rumus Titik leleh Titik didih Fasa pada
Mr
alkana atom C molekul (oC) (oC) 25oC
Metana 1 CH4 16 -182 -161 Gas
Etana 2 C2H6 30 -183 -89 Gas
Propana 3 C3H8 44 -188 -44 Gas
Butana 4 C4H10 58 -138 -0,5 Gas
Pentana 5 C5H12 72 -130 36 Cair
Heksana 6 C6H14 86 -95 68 Cair
Heptana 7 C7H16 100 -91 98 Cair
Oktana 8 C8H18 114 -57 125 Cair
Nonana 9 C9H20 128 -54 151 Cair
Dekana 10 C10H22 142 -30 174 Cair
Undekana 11 C11H24 156 -26 196 Cair
Dodekana 12 C12H26 170 -9,6 216 Cair
Tridekana 13 C13H28 184 -5,4 235 Cair
11
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
Tetradekana 14 C14H30 198 5,9 254 Cair
Pentadekana 15 C15H32 212 9,9 271 Cair
Heksadekana 16 C16H34 226 18 287 Cair
Heptadekana 17 C17H36 240 22 302 Cair
Oktadekana 18 C18H38 254 28 316 Padat
Nonadekana 19 C19H40 268 32 330 Padat
Eikosana 20 C20H42 282 37 343 Padat

1. Alkana adalah senyawa kovalen/molekul non-polar dimana molekul-molekulnya terikat oleh gaya
antar molekul yang relatif lemah. Dengan pertambahan panjang rantai karbonnya (Mr semakin
besar), maka lebih banyak tempat tersedia untuk terjadinya interaksi berupa tarik-menarik antar
molekul alkana, akibatnya gaya antar molekul semakin kuat sehingga semakin besar energi untuk
mengatasi gaya tersebut. Pada suhu kamar (25oC):
 Alkana dari C1 sampai C4 berwujud .......................................................
 Alkana dari C5 sampai C17 berwujud ......................................................
 Alkana dari C18 dan seterusnya berwujud .............................................
2. Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu alkana, titik didih dan titik
lelehnya ......................................................................................................

3. Perhatikan tabel titik didih dan titik lebur isomer heksana (C6H14) di halaman 18.
Struktur Nama Titik didih (oC) Titik lebur (oC)
n-heksana

2-metilpentana

3-metilpentana

2,2-dimetilbutana

2,3-dimetibutana
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahawa:
 Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan rantai karbon tidak bercabang
mempunyai titik didih dan titik lebur yang .......................... dari pada isomer dengan rantai
karbon bercabang.
 Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, titik didih dan titik leburnya ................................

Hal tersebut dapat terjadi karena rantai karbon yang lurus antar molekulnya berdekatan, gaya
tarik-menarik antar molekulnya lebih kuat sehingga makin besar energi untuk mengatasinya,
akibatnya titik didihnya semakin besar. Sedangkan rantai yang bercabang jaraknya berjauhan,
sehingga gaya tarik antar molekulnya lebih lemah sehingga energi yang dibutuhkan untuk
mengatasinya lebih lemah, akibatnya titik didihnya juga lebih rendah.

4. Alkana bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi mudah larut
dalam pelarut organik non-polar seperti etanol, dietil eter, tetraklorometana (CCl4), dan benzena.

2. ALKENA
Sifat fisis alkena, yakni titik didih dan titik leleh mirip dengan alkana. Hal ini dikarenakan alkena
bersifat non-polar dan mempunyai gaya antar molekul yang relatif lemah. Disamping itu, nilai Mr alkena

12
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
hampir sama dengan alkana. Seperti halnya alkana, kecenderungan titik didih alkena juga naik dengan
pertambahan nilai Mr-nya.

3. ALKUNA
Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Hal ini dikarenakan alkuna
bersifat non-polar, mempunyai gaya antar molekul yang lemah dan memiliki Mr yang hampir sama
dengan alkana dan alkena. Kecenderungan titik didih alkuna juga naik dengan pertambahan nilai Mr-
nya.

E. SIFAT KIMIA (esensial)

1. ALKANA
Alkana sukar bereaksi dengan zat lain. Alkana adalah zat yang kurang reaktif sehingga disebut
parafin yang artinya afinitas kecil. Reaksi-reaksi alkana antara lain:
 Pembakaran (oksidasi)
Pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O, sedangkan pembakaran tak sempurna
menghasilkan CO dan H2O. Pada pembakaran selalu menghasilkan energi, oleh karena itu alkana
merupakan sumber bahan bakar yang paling banyak digunakan di dunia. Contoh:

CH4 + O2  ........ + .......

 Substitusi atau penggantian


Alkana dapat bereaksio dengan halogen dengan cara atom H digantikan oleh atom lain,
khususnyahalogen. Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain (halogen) disebut reaksi
substitusi. Hasil reaksi disebut alkil halida. Contoh : reaksi klorinasi dari metana

CH4 + Cl2  ........ + ........

CH3Cl + Cl2  ........ + .......

 Perengkahan atau Cracking


Ialah pemutusan rantai karbon menjadi molekul-molekul yang lebih kecil seperti molekul alkana
yang lebih kecil, molekul alkena, dan molekul hidrogen. Perengkahan dapat terjadi apabila
alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi tanpa oksigen. Contoh :

C2H6  CH2=CH2 + H2

C18H38  4C2H4 + C10H22

2. ALKENA
Alkena lebih reaktif dibandingkan dengan alkana. Hal ini disebabkan adanya ikatan rangkap C=C. reaksi
alkena terutama terjadi pada ikatan rangkapnya. Reaksi-reaksi alkena antara lain:
 Pembakaran (oksidasi)
Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar, jika dibakar di udara terbuka, alkena
menghasilkan jelaga lebih banyak daripada alkana. Hal itu terjadi karena alkena mempunyai
kadar karbon lebih tinggi darpada alkana, sehingga pembakarannya menuntut lebih banyak
oksigen. Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO2 dan uap air. Contoh:

C2H4 + O2  ........ + .........


13
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon

 Adisi
Reaksi adisi merupakan karakteristik dari hidrokarbon tak jenuh, seperti alkena. Pada reaksi
adisi alkena, dua atom/gugus atom ditambahkan pada ikatan rangkap C=C sehingga diperoleh
ikatan tunggal C-C. alkena dapat bereaksi dengan:
1. Hidrogen (H2)
Adisi alkena dengan hidrogen akan menghasilkan alkana.
Contoh: reaksi adisi etena dengan hidrogen

CH2=CH2 + H2  ...... + ......

2. Halogen (Cl2, Br2, I2)


Adisi alkena dengan halogen akan menghasilkan alkil halida
Contoh: reaksi adisi propena dengan klorin

CH3-CH=CH2 + Cl2  ..................

3. Reaksi adisi dengan hidrogen halida (HCl, HBr, HI)


Reaksi adisi alkena dengan hidrogen halida berlaku hukum Markovnikov yaitu atom H dari
hidrogen halida masuk ke atom C rangkap yang mengikat H lebih banyak dan menghasilkan alkil
halida.
Contoh: reaksi adisi propena dengan HCl

CH3-CH=CH2 + HCl  .............

CH3-CH=CH-CH2-CH3 + HCl  ..............

 Polimerisasi
Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul besar. Molekul
sederhana yang mengalami polimerisasi itu disebut monomer, sedangkan hasilnya disebut
polimer. Contoh polimerisasi yang penting adalah polimerisasi etena dimana ribuan molekul
etena membentuk polietena.

nCH2=CH2  -CH2-CH2-CH2-CH2-  (-CH2-CH2-)n


3. ALKUNA
Alkuna mudah bereaksi seperti halnya alkena karena memiliki ikatan rangkap. Reaksi-reaksi
alkuna antara lain;

 Pembakaran
Pembakaran sempurna alkuna menghasilkan CO2 dan uap air.
Contoh: reaksi pembakaran dari etuna

C2H2 + O2  ........... + .........

 Reaksi adisi
Reaksi adisi alkuna berlangsung dua langkah, yaitu:
1 2
 Adisi dengan hidrogen : Alkuna  alkena + (jika H2 berlebih)  alkana

Contoh: adisi 1 butuna dengan hidrogen

14
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
Langkah 1 : CH C-CH2-CH3 + H2  CH2=CH-CH2-CH3

Langkah 2 : CH2=CH-CH2-CH3 + H2  CH3-CH2-CH2-CH3

Atau dapat dituliskan : CH C-CH2-CH3 + 2H2  CH3-CH2-CH2-CH3

 Adisi dengan gas X2 (X = Cl, Br, I)

Contoh : adisi 2-butuna dengan gas klorin

CH3-C C-CH3 + 2Cl2  ..............................

 Untuk menunjukkan adanya ikatan rangkap pada alkena dan alkuna, digunakan pereaksi air
bromin atau Br2 . air bromin yang berwarna coklat menjadi tidak berwarna sesuai dengan reaksi
berikut.

CH CH + Br2  .............

(tidak berwarna)
Kegiatan Belajar 3
Kerjakan latihan soal berikut dengan baik dan benar!. Start think!
1. Tuliskan reaksi pembakaran sempurna dari:
a. butana
b. pentena Jawab:
c. propuna

2. Tuliskan dan tentukan hasil dari reaksi adisi berikut:

a. brominasi dari etena:

b. klorinasi dari propane:

3. Tuliskan dan tentukan hasil dari reaksi adisi berikut:

a. 2-metil-2-butena + H2 

b. 2,4-dimetil-2-pentena + Br2 

c. 3-metil-1-butena + HCl 

4. Tuliskan reaksi polimerisasi dari propena (CH 3-CH=CH2).

5. Tuliskan reaksi adisi 3-metil-1-butuna dengan hidrogen.

15
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon

F. SUMBER DAN KEGUNAAN ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA(non esensial)

1. Alkana
Sumber utama alkana adalah bahan bakar fosil berupa gas alam dan minyak bumi. Minyak bumi
mengandung alkana mulai rantai pendek sampai rantai panjang. Gas alam mengandung alkana rantai
pendek. Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut :
1. Bahan bakar, misalnya LPG (Liquid Petroleum Gas yaitu campuran dari gas propana dan n-
butana), LNG (Liquid Natural Gas yaitu campuran gas metana dan etana), kerosin, bensin, dan
solar.
2. Pelarut, misalnya petroleum eter, nafta, digunakan sebagai pelarut dalam industri.
3. Sumber hidrogen. Gas alam dan gas petroleum merupakan sumber hidrogen dalam industri,
misalnya industri amonia dan indutri pupuk.
4. Pelumas. Pelumas adalah alkana suku tinggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup besar).
5. Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku
utama untuk sintesis berbagai senyawa organikseperti alkhohol, asam cuka, dan lain-lain.
6. Bahan baku industri, berbagai produk industri seperti plastik, detergen, karet sintetis, minyak
rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi atau gas alam.

2. Alkena
Alkena berada dalam jumlah kecildi alam sehingga harus disintesis melalui perengkahan alkana
dari gas alam dan minyak bumi. Contoh: sintesis etena (C 2H4)
 Perengkahan alkana dari gas alam
Panas
C2H6  CH2=CH2 + H2
Panas
C3H8  CH2=CH2 + CH4

 Perengkahan alkana alkana dari minyak bumi


Panas
C13H38  4CH2=CH2 + C10H22

Alkena banyak digunakan sebagai bahan baku untuk sintesis senyawa organik di industri, seperti
industri plastik, farmasi, dan insektisida. Contoh:
 Etena
Etena adalah bahan baku pembuatan polietena dan kloroetena (vinil klorida) dan stirena. Etena
bereaksi dengan Cl2 membentuk vinil klorida yaitu bahan baku PVC (poli vinil klorida) dengan
reaksi sebagai berikut.

CH2=CH2 + Cl2  ...............

PVC digunakan untuk membuat pipa listrik, pipa air, mainan, ubin lantai, dan jas hujan.
Etena bereaksi dengan benzena membentuk stirena, yakni bahan baku pembuatan polistirena.
Polistirean digunakan untuk membuat peralatan dari plastik, seperti kotak kaset, sendok/garpu
plastik, badan lemari es dan pipa.
 Propena
Propena digunakan untuk membuat polipropena, suatu polimer untuk membuat serat sintesis, bahan
pengepakan, dan peralatan memasak.

3. Alkuna
Alkuna ditemukan dalam gas rawa, batu bara, minyak bumi, tetapi dalam jumlah sedikit. Hal ini
menyebabkan industri harus mensintesis alkuna. Alkuna yang mempunyai nilai ekonomispenting
hanyalah etuna (asetilena/C2H2). Dalam industri, asetilena dibuat dari metana melalui pembakaran tidak
sempurna.
4CH4 + 3O2  2C2H2 + 6H2O
Dalam jumlah kecil, asetilena juga dapat dibuat dari reaksi batu karbid (kalsium karbida) dengan air.
CaC2 + 2H2O  Ca(OH)2 + C2H2

16
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
Gas yang dihasilkan dari reaksi batu karbid berbau tidak sedap. Sesungguhnya gas asetilena murni tidak
berbau busuk bahkan sedikit harum. Bau busuk disebabkan adanyagas fospin (PH3) yang selalu
dihasilkan sebagai campuran. Disamping baunya yang busuk, gas fospin juga bersifat racun.

Kegunaan etuna (asetilena) antara lain:


 Sebagai bahan bakar obor oksiasetilena yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan
logam. Hal ini disebabkan reaksi etuna dan gas oksigen murni dalam obor apat melepaskan panas
sampai suhu 2500-3000oC.
 Sebagai bahan baku pembuatan senyawa organik lain, seperti etana, asam etanoat, dan vinil
klorida.

Penutup
Setelah kalian belajar melalui kegiatan pembelajaran di atas, isilah tabel berikut dengan memberi centang
(√) pada kolom yang tersedia. Jawablah sejujurnya sehingga refleksi tersebut dapat berguna bagi kalian.
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kamu sudah memahami pengertian senyawa
hidrokarbon?
2. Apakah kamu dapat menjelaskan kekhasan atom karbon?
3. Dapatkah kamu menjelaskan jenis ikatan rantai karbon?
4. Dapatkah kamu menjelaskan posisi atom karbon dalam
rantai karbon?
5. Dapatkah kamu menyelesaikan soal berkaitan dengan
tata nama senyawa hidrokarbon?
6. Dapatkah kamu menyelesaikan soal berkaitan dengan
reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon?
7. Dapatkah kamu menjelaskan sifat fisis dan sifat kimia
senyawa hidrokarbon?
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut
dengan seksama, dan jika perlu bertanyalah kepada guru atau teman. Jangan putus asa untuk mengulang
lagi!. Jika kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan mengisi tabel berikut.
Tabel Mengukur Posisi Diri

%
Sedih Bingung Senang
Penguasaan

Sukses untuk kalian!!!

17

Anda mungkin juga menyukai