HIDROKARBON
1. Identitas
Nama Mata Pelajaran : Kimia 3
Semester :1
Kompetensi Dasar :
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon
berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan
penggolongan senyawanya
4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa
hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan Gambar 1. Rantai Hidrokarbon
penggolongan senyawanya
Materi Pokok : Hidrokarbon
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit
Materi Pembelajaran
Disarikan dari:
1. Setyawati, A.A. 2009. Kimia. Mengkaji Fenomena Alam. BSE.
Hlm. 139-168
2. Sudarmo, U. 2013. Kimia 1 untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta:Erlangga, hlm. 2-39
3. Tim Kreatif Kimia. 2013. Panduan Praktikum Kimia. Kelas XI.
Jakarta:Bumi Aksara, hlm. 22-25
Gambar 2. Plastik, minyak bumi,
LPG merupakan materi berbasis
senyawa karbon
2. Peta konsep
3. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Karbon, yang memiliki lambang unsur C, dapat membentuk berjuta-juta macam senyawa hanya
dengan beberapa atom lain, misalnya hidrogen, oksigen dan nitrogen. Saat ini lebih dari 10 juta
senyawa karbon yang ada di alam sudah teridentifikasi. Karbohidrat, protein, asam amino, lemak dan
vitamin merupakan contoh molekul besar yang berbasis senyawa karbon. Plastik, serat kain, obat-
obatan dan minyak bumi juga merupakan jenis senyawa karbon. Bagaimana karbon dapat membentuk
berjuta-juta senyawa tersebut? Apa saja jenis senyawa karbon yang telah teridentifikasi? Apakah ada
1
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
klasifikasi untuk senyawa-senyawa karbon tersebut agar mudah dikenali? Kita akan mempelajarinya
dalam UKBM ini dengan batasan senyawa karbon yang hanya terdiri atas atom karbon dan atom
hidrogen. Let’s start.
Atom karbon juga dapat berikatan dengan atom karbon yang lain membentuk rantai karbon. Ikatan
atom karbon dengan atom karbon yang lain tersebut dapat membentuk rantai panjang lurus,
bercabang, maupun melingkar membentuk senyawa siklis.
Contoh:
1. Senyawa hidrokarbon rantai lurus
Oleh karena kemampuannya membentuk berbagai jenis rantai ikatan, tidak heran jika senyawa karbon
sangat banyak jumlah dan jenisnya di alam.
2
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
2. Posisi Atom Karbon (nonesensial)
Atom karbon memiliki kedudukan yang berbeda-beda dalam sebuah rantai karbon. Berdasarkan
kedudukannya tersebut, atom karbon dapat dibedakan menjadi:
a. atom C primer (1°) : atom C yang terikat pada satu atom C yang lain.
b. atom C sekunder (2°) : atom C yang terikat pada dua atom C yang lain.
c. atom C tersier (3°) : atom C yang terikat pada tiga atom C yang lain.
d. atom C kuartener (4°) : atom C yang terikat pada empat atom C yang lain.
Senyawa Hidrokarbon
1. Deret Homolog
Pembeda Alkana Alkena Alkuna
Jumlah atom C
Rumus molekul : CH4
Rumus struktur :
1 - -
Rumus umum
DAPAT DISIMPULAN BAHWA ↓
Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama,
mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH2 atau dengan kata
lain merupakan rantai terbuka tanpa cabang atau dengan cabang yang nomor cabangnya sama.
3
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
Sifat-sifat deret homolog alkana :
4
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
Atom-atom C yang tidak terletak pada rantai utama merupakan cabang (berupa gugus alkil,
lihat nama-nama alkil). Gugus alkil (CnH2n+1) adalah alkana yang kehilangan satu atom H.
Atom-atom C pada rantai utama diberi nomor sedemikian rupa sehingga atom C yang
mengikat gugus alkil (cabang) mempunyai nomor sekecil mungkin.
Contoh:
nama: …………………………………….
Apabila dalam rantai utama terdapat dua atau lebih gugus alkil sejenis, banyaknya gugus alkil
diberi awalan di (untuk dua buah), tri (tiga), tetra (empat), penta (5), dan seterusnya.
Contoh :
nama: …………………………………….
Apabila terdapat gugus-gugus alkil yang berbeda, pemberian nama cabang diurutkan sesuai
abjad (butil, etil, metil, dan seterusnya). Contoh :
nama: …………………………………….
Apabila terdapat pilihan rantai utama, pilihlah rantai utama yang mengandung gugus alkil
sederhana paling banyak, sederhana berarti jumlah atom C nya lebih sedikit. Contoh :
nama: …………………………………….
b. Alkena (CnH2n)
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh, yaitu setidaknya memiliki satu ikatan rangkap dua
antar atom C (C=C).
Nama untuk rantai utama diambil dari nama alkana dengan mengubah akhira “ana” menjadi
“ena”.
Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap dua.
Atom C yang berikatan rangkap harus diberi nomor sekecil mungkin. Contoh :
nama: 2-metil-1-pentena
Rantai utama dimulai dengan nomor atom C pertama yang terikat ke C=C , diikuti tanda (-) baru
nama dari rantai induk. Contoh :
5
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
nama: 2-metil-1-pentena
nama: 2-metil-2-pentena
c. Alkuna (CnH2n-2)
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh, yaitu setidaknya memiliki satu ikatan rangkap tiga
antar atom C(C C) .
Nama untuk rantai utama diambil dari nama alkana dengan mengubah akhira “ana” menjadi
“una”.
Rantai utama harus mengandung ikatan rangkap tiga.
Atom C yang berikatan rangkap tiga harus diberi nomor sekecil mungkin. Contoh :
nama: 3-metil-1-pentuna
Rantai utama dimulai dengan nomor atom C pertama yang terikat ke C C , diikuti tanda (-)
baru nama dari rantai induk. Contoh :
nama: 3-metil-1-pentuna
nama: 4-metil-2-pentuna
Kegiatan Belajar 1
Ayo tunjukkan pemahamanmu!. Jangan lupa yang teliti ya!
Nama Struktur
A F
Nama Nama
6
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
B G
Nama Nama
C H
Nama Nama
D I
Nama Nama
E J
Nama Nama
C.KEISOMERAN (esensial)
Perhatikan dua struktur senyawa hidrokarbon berikut.
Rumus struktur Nama Titik didih Rumus molekul
n-butana -5oC
2-metilpropana -10oC
2-metilpropana -10oC
b. Keisomeran posisi, adalah senyawa-senyawa yang mempunyai gugus tertentu (gugus fungsi)
sama, tetapi posisi/letaknya yang berbeda. Keisomeran posisi terdapat pada senyawa-
senyawa dengan gugus fungsi. Yang dimaksud dengan gugus fungsi pada hidrokarbon adalah
ikatan rangkap C=C dan C C.
Contoh: 1-butena dan 2-butena
2-butena -5oC
8
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
Rumus struktur Nama Titik didih Rumus molekul
Cis-2-butena 3,7oC
Trans-2-butena 0,8oC
Cis-2-pentena 3,72oC
Trans-2-pentena 0,88oC
b. Kurangi rantai utamanya, satu atom karbon jadikan cabang. Tempatkan cabang itu mulai dari atom
karbon nomor 2, kemudian nomor 3, dan seterusnya hingga semua kemungkinan habis. Untuk
C5H12 hanya ada satu kemungkinan berikut.
1 2 3 4
c. Selanjutnya, kurangi lagi rantai utamanya sehingga ada dua cabang metil.
1 2 3
.............................. (titik didih = 9 oC)
9
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
a. Keisomeran kerangka. Isomer-isomer memiliki kerangka atom C yang berbeda. Contoh:
1 2 3 4 1 2 3
CH2=CH-CH2-CH3 ........................ ...............................
b. Keisomeran posisi. Isomer-isomer mempunyai ikatan C=C tetapi posisinya berbeda. Contoh :
1 2 3 4 1 2 3 4
CH2=CH-CH2-CH3 ........................ CH3-CH=CH-CH3 .............................
Tidak semua senyawa alkena mempunyai keisomeran geometris. Alkena yang mempunyai isomer
geometris adalah jika kedua atom karbon yang berikatan rangkap itu masing-masing harus
mengikat dua gugus yang berbeda. Sehingga gugus-gugus yang terikat pada satu atom karbon
dipertukarkan tempatnya, strukturnya menjadi berbeda.
Contoh secara umum alkena yang mempunyai isomer cis-trans.
1 2 1 2
Ditukar menjadi
1 2 1 2
Ditukar menjadi
....................... ........................
Keisomeran posisi
................ ............
10
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
Kegiatan Belajar 2.
Semangaat!! Jawablah dengan benar!
1. Buatlah isomeri heksuna dan beri nama isomer yang kamu buat itu.
2. Di antara heksana, heksena dan heksuna, manakah yang mempunyai isomer paling banyak? Buktikan.
Tetap…..
1. Alkana adalah senyawa kovalen/molekul non-polar dimana molekul-molekulnya terikat oleh gaya
antar molekul yang relatif lemah. Dengan pertambahan panjang rantai karbonnya (Mr semakin
besar), maka lebih banyak tempat tersedia untuk terjadinya interaksi berupa tarik-menarik antar
molekul alkana, akibatnya gaya antar molekul semakin kuat sehingga semakin besar energi untuk
mengatasi gaya tersebut. Pada suhu kamar (25oC):
Alkana dari C1 sampai C4 berwujud .......................................................
Alkana dari C5 sampai C17 berwujud ......................................................
Alkana dari C18 dan seterusnya berwujud .............................................
2. Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu alkana, titik didih dan titik
lelehnya ......................................................................................................
3. Perhatikan tabel titik didih dan titik lebur isomer heksana (C6H14) di halaman 18.
Struktur Nama Titik didih (oC) Titik lebur (oC)
n-heksana
2-metilpentana
3-metilpentana
2,2-dimetilbutana
2,3-dimetibutana
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahawa:
Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan rantai karbon tidak bercabang
mempunyai titik didih dan titik lebur yang .......................... dari pada isomer dengan rantai
karbon bercabang.
Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, titik didih dan titik leburnya ................................
Hal tersebut dapat terjadi karena rantai karbon yang lurus antar molekulnya berdekatan, gaya
tarik-menarik antar molekulnya lebih kuat sehingga makin besar energi untuk mengatasinya,
akibatnya titik didihnya semakin besar. Sedangkan rantai yang bercabang jaraknya berjauhan,
sehingga gaya tarik antar molekulnya lebih lemah sehingga energi yang dibutuhkan untuk
mengatasinya lebih lemah, akibatnya titik didihnya juga lebih rendah.
4. Alkana bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi mudah larut
dalam pelarut organik non-polar seperti etanol, dietil eter, tetraklorometana (CCl4), dan benzena.
2. ALKENA
Sifat fisis alkena, yakni titik didih dan titik leleh mirip dengan alkana. Hal ini dikarenakan alkena
bersifat non-polar dan mempunyai gaya antar molekul yang relatif lemah. Disamping itu, nilai Mr alkena
12
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
hampir sama dengan alkana. Seperti halnya alkana, kecenderungan titik didih alkena juga naik dengan
pertambahan nilai Mr-nya.
3. ALKUNA
Sifat fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Hal ini dikarenakan alkuna
bersifat non-polar, mempunyai gaya antar molekul yang lemah dan memiliki Mr yang hampir sama
dengan alkana dan alkena. Kecenderungan titik didih alkuna juga naik dengan pertambahan nilai Mr-
nya.
1. ALKANA
Alkana sukar bereaksi dengan zat lain. Alkana adalah zat yang kurang reaktif sehingga disebut
parafin yang artinya afinitas kecil. Reaksi-reaksi alkana antara lain:
Pembakaran (oksidasi)
Pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O, sedangkan pembakaran tak sempurna
menghasilkan CO dan H2O. Pada pembakaran selalu menghasilkan energi, oleh karena itu alkana
merupakan sumber bahan bakar yang paling banyak digunakan di dunia. Contoh:
C2H6 CH2=CH2 + H2
2. ALKENA
Alkena lebih reaktif dibandingkan dengan alkana. Hal ini disebabkan adanya ikatan rangkap C=C. reaksi
alkena terutama terjadi pada ikatan rangkapnya. Reaksi-reaksi alkena antara lain:
Pembakaran (oksidasi)
Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar, jika dibakar di udara terbuka, alkena
menghasilkan jelaga lebih banyak daripada alkana. Hal itu terjadi karena alkena mempunyai
kadar karbon lebih tinggi darpada alkana, sehingga pembakarannya menuntut lebih banyak
oksigen. Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO2 dan uap air. Contoh:
Adisi
Reaksi adisi merupakan karakteristik dari hidrokarbon tak jenuh, seperti alkena. Pada reaksi
adisi alkena, dua atom/gugus atom ditambahkan pada ikatan rangkap C=C sehingga diperoleh
ikatan tunggal C-C. alkena dapat bereaksi dengan:
1. Hidrogen (H2)
Adisi alkena dengan hidrogen akan menghasilkan alkana.
Contoh: reaksi adisi etena dengan hidrogen
Polimerisasi
Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul besar. Molekul
sederhana yang mengalami polimerisasi itu disebut monomer, sedangkan hasilnya disebut
polimer. Contoh polimerisasi yang penting adalah polimerisasi etena dimana ribuan molekul
etena membentuk polietena.
Pembakaran
Pembakaran sempurna alkuna menghasilkan CO2 dan uap air.
Contoh: reaksi pembakaran dari etuna
Reaksi adisi
Reaksi adisi alkuna berlangsung dua langkah, yaitu:
1 2
Adisi dengan hidrogen : Alkuna alkena + (jika H2 berlebih) alkana
14
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
Langkah 1 : CH C-CH2-CH3 + H2 CH2=CH-CH2-CH3
Untuk menunjukkan adanya ikatan rangkap pada alkena dan alkuna, digunakan pereaksi air
bromin atau Br2 . air bromin yang berwarna coklat menjadi tidak berwarna sesuai dengan reaksi
berikut.
CH CH + Br2 .............
(tidak berwarna)
Kegiatan Belajar 3
Kerjakan latihan soal berikut dengan baik dan benar!. Start think!
1. Tuliskan reaksi pembakaran sempurna dari:
a. butana
b. pentena Jawab:
c. propuna
a. 2-metil-2-butena + H2
b. 2,4-dimetil-2-pentena + Br2
c. 3-metil-1-butena + HCl
15
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
1. Alkana
Sumber utama alkana adalah bahan bakar fosil berupa gas alam dan minyak bumi. Minyak bumi
mengandung alkana mulai rantai pendek sampai rantai panjang. Gas alam mengandung alkana rantai
pendek. Kegunaan alkana dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut :
1. Bahan bakar, misalnya LPG (Liquid Petroleum Gas yaitu campuran dari gas propana dan n-
butana), LNG (Liquid Natural Gas yaitu campuran gas metana dan etana), kerosin, bensin, dan
solar.
2. Pelarut, misalnya petroleum eter, nafta, digunakan sebagai pelarut dalam industri.
3. Sumber hidrogen. Gas alam dan gas petroleum merupakan sumber hidrogen dalam industri,
misalnya industri amonia dan indutri pupuk.
4. Pelumas. Pelumas adalah alkana suku tinggi (jumlah atom karbon tiap molekulnya cukup besar).
5. Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku
utama untuk sintesis berbagai senyawa organikseperti alkhohol, asam cuka, dan lain-lain.
6. Bahan baku industri, berbagai produk industri seperti plastik, detergen, karet sintetis, minyak
rambut, dan obat gosok dibuat dari minyak bumi atau gas alam.
2. Alkena
Alkena berada dalam jumlah kecildi alam sehingga harus disintesis melalui perengkahan alkana
dari gas alam dan minyak bumi. Contoh: sintesis etena (C 2H4)
Perengkahan alkana dari gas alam
Panas
C2H6 CH2=CH2 + H2
Panas
C3H8 CH2=CH2 + CH4
Alkena banyak digunakan sebagai bahan baku untuk sintesis senyawa organik di industri, seperti
industri plastik, farmasi, dan insektisida. Contoh:
Etena
Etena adalah bahan baku pembuatan polietena dan kloroetena (vinil klorida) dan stirena. Etena
bereaksi dengan Cl2 membentuk vinil klorida yaitu bahan baku PVC (poli vinil klorida) dengan
reaksi sebagai berikut.
PVC digunakan untuk membuat pipa listrik, pipa air, mainan, ubin lantai, dan jas hujan.
Etena bereaksi dengan benzena membentuk stirena, yakni bahan baku pembuatan polistirena.
Polistirean digunakan untuk membuat peralatan dari plastik, seperti kotak kaset, sendok/garpu
plastik, badan lemari es dan pipa.
Propena
Propena digunakan untuk membuat polipropena, suatu polimer untuk membuat serat sintesis, bahan
pengepakan, dan peralatan memasak.
3. Alkuna
Alkuna ditemukan dalam gas rawa, batu bara, minyak bumi, tetapi dalam jumlah sedikit. Hal ini
menyebabkan industri harus mensintesis alkuna. Alkuna yang mempunyai nilai ekonomispenting
hanyalah etuna (asetilena/C2H2). Dalam industri, asetilena dibuat dari metana melalui pembakaran tidak
sempurna.
4CH4 + 3O2 2C2H2 + 6H2O
Dalam jumlah kecil, asetilena juga dapat dibuat dari reaksi batu karbid (kalsium karbida) dengan air.
CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2
16
MODUL 1-XI-3-01 Hidrokarbon
Gas yang dihasilkan dari reaksi batu karbid berbau tidak sedap. Sesungguhnya gas asetilena murni tidak
berbau busuk bahkan sedikit harum. Bau busuk disebabkan adanyagas fospin (PH3) yang selalu
dihasilkan sebagai campuran. Disamping baunya yang busuk, gas fospin juga bersifat racun.
Penutup
Setelah kalian belajar melalui kegiatan pembelajaran di atas, isilah tabel berikut dengan memberi centang
(√) pada kolom yang tersedia. Jawablah sejujurnya sehingga refleksi tersebut dapat berguna bagi kalian.
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kamu sudah memahami pengertian senyawa
hidrokarbon?
2. Apakah kamu dapat menjelaskan kekhasan atom karbon?
3. Dapatkah kamu menjelaskan jenis ikatan rantai karbon?
4. Dapatkah kamu menjelaskan posisi atom karbon dalam
rantai karbon?
5. Dapatkah kamu menyelesaikan soal berkaitan dengan
tata nama senyawa hidrokarbon?
6. Dapatkah kamu menyelesaikan soal berkaitan dengan
reaksi-reaksi senyawa hidrokarbon?
7. Dapatkah kamu menjelaskan sifat fisis dan sifat kimia
senyawa hidrokarbon?
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut
dengan seksama, dan jika perlu bertanyalah kepada guru atau teman. Jangan putus asa untuk mengulang
lagi!. Jika kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan mengisi tabel berikut.
Tabel Mengukur Posisi Diri
%
Sedih Bingung Senang
Penguasaan
17