Anda di halaman 1dari 37

BAHAN AJAR PESERTA DIDIK

SENYAWA HIDROKARBON
BAHAN AJAR PESERTA DIDIK
1. Pengertian Senyawa Karbon
Senyawa karbon adalah senyawa kimia yang mengandung unsur karbon.
Senyawa karbon dapat berasal dari makhluk hidup maupun bukan makhluk hidup.
Pada gambar 1.1 di bawah ini dapat di lihat beberapa contoh senyawa karbon

Sumber Sains Discovery 2000


Beberapa contoh senyawa karbon, yaitu gula pasir (C12H22O11), kapur tulis
(CaCO3), dan botol plastik ((CH2CH2)n).
Ciri-ciri senyawa karbon secara umum adalah:
Apabila dibakar maka akan menghasilkan arang yang menunjukkan adanya
senyawa karbon
Berasal dari makhluk hidup dan bukan makhluk hidup.
Berdasarkan sumbernya senyawa karbon di bagi menjadi dua bagian besar yaitu:
Senyawa karbon Organik yakni senyawa karbon yang sumber utamanya berasal
dari makhluk hidup.Contonya: Gula pasir, protein, vitamin, lemak, karbohidrat.
Senyawa karbon Anorganik adalah senyawa karbon yang sumber utamanya bukan
dari makhluk hidup.Contohnya: kapur tulis (CaCO3), Litium sianida
(LiCN).Senyawa karbon anorganik memiliki sifat diantaranya, berasal dari batuan,
memiliki titik didih dan titik leleh tinggi, sukar larut dalam pelarut organik.
Tabel 1.1 Perbedaan senyawa organik dan organik
No Senyawa karbon Organik Senyawa karbon Anorganik
1 Jika dibakar menghasilkan arang Jika dibakar tidak menghasikan
dan gas CO2 arang dan gas CO2
2 Hampir semua senyawa karbon Senyawa karbon anorganik ada yang
organik memiliki ikatan kovalen. memiliki ikatan kovalen dan ada juga
yang memiliki ikatan ion.
3 Tidakstabildalam pemanasan Tahan terhadap pemanasan
4 Umumnya memiliki Mr cukup Umumnya memiliki Mr yang lebih
besar berkisar puluhan dan ratusan kecil.
ribu.
5 Jenis senyawa karbon organik Jenis senyawa karbon anorganik
sangat banyak. hanya sedikit.
2. Pengujian Senyawa Hidrokarbon
Senyawa karbon yang mengandung unsur C dan H disebut senyawa
hidrokarbon (CxHy). Adanya unsur C,H dan O dalam senyawa karbon dapat diketahui
dengan cara membakar senyawa tersebut seperti reaksi berikut ini:

CxHy + O2(g) CO2(g) + H2O(g)

CxHyOz + O2(g) CO2(g) + H2O(g)


Perhatikan bahwa pada reaksi pembakaran tersebut dihasilkan gas
karbondioksida dan uap air. Kita dapat menguji gas karbondioksida yang terbentuk
dengan cara melewatkan gas tersebut ke dalam air kapur, sehingga air kapur yang
semula bening akan berubah menjadi keruh, seperti reaksi berikut:

Ca(OH)2(aq) + CO2(g) CaCO3(s) +H2O(l)

Bening Keruh

Uji kertas kobalt digunakan untuk menguji adanya H2O. Adanya H2O berarti
menunjukkan adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan kertas kobalt ini
dilakukan dengan cara menyentuhkan kertas kobalt kepada uap air hasil pembakaran
senyawa karbon. Jika bereaksi dengan uap air ,kertas kobalt yang berwarna biru akan
berubah menjadi warna merah jambu.

Kertas kobalt + Uap air Kertas kobalt

(biru) (merah jambu)


Contohnya, gula pasir memiliki rumus kimia C12H22O11. Jika dibakar, gula
pasir akanmenghasilkan CO2 dan H2O dengan persamaan reaksi sebagai berikut.

C12H22O11(s) + 12 O2(g) →12 CO2(g) + 11 H2O(g)

3. Kekhasan Atom Karbon


a. Jenis Atom Karbon

Berdasarkan kemampuan untuk berikatan dengan atom C lain, atom C


dikelompokkan menjadi atom C primer, sekunder dan tersier serta atom kuarterner.
1) Atom C Primer
Atom C primer adalah atom C yang hanya mengikat satu atom C lainnya.
Pada senyawa hidrokarbon jenuh, atom C primer mengikat 3 atom H (-CH3).
Contoh:

2) Atom C Sekunder

Atom C sekunder adalah atom C yang mengikat dua atom C lainnya. Pada
senyawa hidrokarbon jenuh, atom C sekunder mengikat dua atom H (- CH2)
Contoh:

3) Atom C Tersier

Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga atom C lainnya.Pada


senyawa hidrokarbon jenuh atom C hanya mengikat satu atom H.
Contoh:

4) Atom C Kuartener

Atom C kuarterner adalah atom C yang mengikat empat atom C lainnya dan
di dalam senyawa hidrokarbon jenuh atom C tidak mengikat atom H.
Contoh:

Kita dapat membedakan jenis atom karbon dari jumlah atom H yang terikat
kepada atom C tersebut. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini:
` (R = gugus alkil / aril)
b. Struktur Lewis Atom dan Senyawa Karbon

Atom 6C memiliki konfigurasi elektron 2 4. Keempat elektron valensinya


terdistribusi pada empat posisi secara simetris.

Untuk memenuhi kaidah oktet atom karbon dapat memenuhi kaidah berikut:
1) Empat ikatan kovalen tunggal, contohnya CH4

2) Satu ikatan kovalen rangkap dua dan empat ikatan kovalen tunggal, contohnya
C2H4

3) Dua ikatan rangkap dua, contohnya CH2

4) Satu ikatan kovalen raangkap tiga dan dua ikatan kovaalen tungal, contohnya
C2H2
Perbedaan atom karbon dengan sesama unsur satu golongan, walaupun jumlah
elektron valensi sama yang menyebar di sekitar atom, namun atom karbon memiliki
jari-jari yang lebih kecil karena berada pada kulit kedua, sehingga ikatan C–H pada
senyawa CH4 lebih kuat dibanding dengan atom lain segolongan seperti Si–H pada
senyawa SiH4 cenderung lebih lemah.
c. Ikatan Antara Atom Karbon Pada Senyawa Karbon
1) Ikatan tunggal

Pada senyawa C2H6, terdapat dua atom C dan enam atom H.Setiap atom C
berikatan kovalen dengan tiga atom H. Antara atom karbon juga terbentuk
ikatan kovalen.

atau
2) Ikatan rangkap dua

Pada senyawa C2H4, setiap atom C mengikat dua atom H dengan ikatan
kovalen. Untuk mengikuti kaidah oktet antara atom C membentuk dua ikatan
kovalen (ikatan kovalen rangkap dua)

3) Ikatan rangkap tiga

Pada senyawa C2H2, setiap atom C mengikat satu atom H dengan ikatan
kovalen.Untuk memenuhi kaidah oktet, enam elektron dari atom karbon
membentuk tiga pasang elektron terikat, membentuk ikatan kovalen rangkap
tiga.

Contoh soal :
Berapa jumlah atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener yang
terdapat dalam hidrokarbon berikut?

Jawab :
Semua gugus CH3 tergolong atom C primer, gugus CH2 tergolong atom C
sekunder, gugus CH tergolong atom C tersier, dan gugus C adalah kuartener.
Jadi, jumlah atom C primer ada 5 buah, atom C sekunder ada 6 buah, atom C
tersier ada 3 buah, dan atom C kuartener tidak ada.
4. Pengolongan Senyawa Hidrokarbon

Berdasarkan struktur molekulnya terdapat hidrokarbon terbuka (rantai alifatik),


rantai karbon tertutup (alisiklik dan aromatik).

a. Senyawa Hidrokarbon Alifatik

Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa hidrokarbon dengan struktur


rantai terbuka.
1) Alkana

Senyawa hidrokarbon jenuh, dimana ikatan antara atom C hanya berupa ikatan
tunggal. Contoh metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8), siklopropana
(C3H6), siklobutana (C4H8). Rumus alkana alifatik adalah CnH2n+2.

2) Alkena

Senyawa alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh, dimana antara


atom C memiliki ikatan rangkap dua. Contoh etena (C2H4), Propena (C3H6).
Rumus senyawa alkena alifatik adalah CnH2n.
3) Alkuna

Senyawa alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh, yang memiliki


ikatan rangkap tiga pada struktur molekulnya.Contohnya etuna (C2H2), Propuna
(C3H4). Rumus alkuna alifatik adalah CnH2n-2.
b. Senyawa Hidrokarbon Siklik
Senyawa hidrokarbon siklik merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki
struktur rantai karbon tertutup. contoh siklopropana (C3H6), siklobutana (C4H8).
ketiga senyawa ini juga merupakan contoh senyawa hidrokarbon jenuh.

c. Senyawa Hidrokarbon Aromatik

Senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon tertutup yang mengandung


dua atau lebih ikatan rangkap yang letaknya berselang-seling.Contohnya Benzena
(C6H6) dan toluena (C6H5CH3).Kedua senyawa ini pula merupakan contoh senyawa
hidrokarbon tidak jenuh.

atau

2. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon


a. Alkana

Tata nama alkana menurut IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry) adalah sebagai berikut.
1) Senyawa-senyawa alkana diberi nama berakhiran –ana.

Contoh:
Metana, etana, dan propana.
2) Senyawa alkana yang mempunyai rantai karbon lurus namanya diberi awalan
normal dan disingkat dengan n.

Contoh:
CH3 – CH2 – CH2 – CH3 n-butana
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 n-pentana
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 n-heksana
3) Senyawa alkana yang mempunyai rantai karbon bercabang terdiri dari rantai
utama dan rantai cabang

Rantai utama adalah rantai hidrokarbon yang terpanjang diberi nomor


secara berurutan dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang.

Jika terdapat beberapa pilihan rantai utama maka pilihlah rantai utama yang
paling banyak cabangnya.
Contoh:

Jika ada dua cabang yang berbeda terikat pada atom C dengan jarak yang sama
dari ujung maka penomoran dimulai dari atom C yang lebih dekat ke cabang
yang lebih panjang.

Sebagai cabang adalah gugus alkil (alkana yang kehilangan satu


atomhidrogennya). Beberapa gugus alkil dan namanya dapat dilihat pada tabel
berikut
4) Penulisan nama untuk senyawa alkana bercabang dimulai dengan penulisan
nomor cabang diikuti tanda (–). Lalu nama cabang berikut nama rantai
utamanya.
a) Rantai induk : butana
Gugus alkil (cabang) : metil
Nomor cabang : 2
Namanya : 2-metilbutana

b) Rantai induk : heksana


Gugus alkil : isopropil
Nomor cabang : 3
Namanya : 3-isopropilheksana

5) Bila cabangnya terdiri atas lebih dari satu gugus alkil yang sama maka cara
penulisan namanya yaitu tuliskan nomor-nomor cabang alkil, tiap nomor
dipisahkan dengan tanda (,). Lalu diikuti nama alkil dengan diberi awalan
Yunani sesuai jumlah gugus alkilnya (dua = di, tiga = tri, empat = tetra, dan
seterusnya), kemudian nama rantai utamanya.

Rantai utama : pentana


Gugus alkil : metil
Nomor cabang : 2, 3
Namanya : 2, 3 – dimetilpentana

6) Bila cabangnya terdiri atas gugus alkil yang berbeda, maka penulisan nama
cabang diurutkan berdasarkan abjad.

Rantai utama : heptana


Gugus alkil : metil dan etil
Nama : 4-etil-2,5-dimetilheptana

b. Alkena

Alkena yang palimg sederhana adalah etena yang memiliki rumus mampat
CH2=CH2 dalam alkena terdapat sekurang-kurangnya satu buah ikatan rangkap dua
karbon-karbon.

Alkena termasuk senyawa tak jenuh. Bagaimana rumus umum alkena dan sifat-
sifatnya? Perhatikan pembahasan berikut ini!
1) Rumus umum alkena

Perhatikan rumus molekul beberapa alkena dan namanya pada Tabel berikut
Rumus molekul alkena dan

namanya

Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rumus umum alkena adalah:
n = jumlah atom karbon

Bagaimana rumus struktur alkena? Perhatikan tabel di bawah!


Contoh rumus molekul dan rumus struktur pada alkena

Pada alkana, ikatan C dengan C merupakan ikatan tunggal, sedangkan pada


alkena terdapat satu ikatan rangkap dua, sehingga alkena termasuk
senyawahidrokarbon tidak jenuh, artinya alkena masih mempunyai daya ikat
terhadapmolekul lain akibat adanya ikatan rangkap di antara atom C-nya.
2) Tata nama alkena
Tata nama alkena menurut IUPAC pada umumnya sama dengan cara
pemberian nama pada alkana dengan catatan sebagai berikut.
a) Akhiran –ana menjadi –ena.
Contoh:
C2H4 etena C5H10 pentena
C3H6 propena C6H12 heksena
C4H8 butena C7H14 heptena

b) Letak ikatan rangkap ditunjukkan dengan nomor, ditulis sebelum nama


alkena rantai utama yaitu rantai terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap. Pemberian nomor dimulai dari atom karbon yang terdekat dengan
ikatan rangkap.
c) Alkena bercabang diberi nama dimulai dengan nomor cabang, tanda (–
),namanya alkil, nomor tempat ikatan rangkap, tanda (–), dan nama rantai
utama.

c. Alkuna

Gas berbau khas yang biasa digunakan oleh tukang las adalah senyawa dari
alkuna yang disebut etuna atau asetilena yang sehari-hari disebut gas karbit. Gas ini
dihasilkan dari reaksi antara karbit (CaC2) dengan air. Persamaan reaksinya ditulis:
CaC2(s)+ 2 H2O(l) → C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)
karbit etuna air kapur
Jika etuna direaksikan dengan oksigen akan menghasilkan kalor yang sangat tinggi
sehingga dapat melelehkan besi pada proses pengelasan. Persamaan reaksinya:
2C2H2(g) + 5 O2(g ) → 4 CO2(g) + 2 H2O(l) + energi
Alkuna adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap tiga
karbon-karbon. Alkuna paling sederhana adalah asetilen atau etuna (CH2H2) dengan
rumus struktur sebagai berikut

Bentuk tiga dimensi etuna ditunjukkan sebagai berikut

Bagaimana rumus umum alkuna dan sifat-sifatnya? Perhatikan pembahasan berikut


ini.
1) Rumus umum alkuna

Rumus molekul beberapa alkuna dan namanya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel Rumus molekul dan nama beberapa alkuna

Dari data rumus molekul di atas, dapat disimpulkan bahwa rumus umum
alkuna adalah:

n = jumlah atom C

2) Ikatan rangkap pada alkuna

Perhatikan rumus struktur etana, etena, dan etuna berikut ini.

Ikatan kovalen antara C dengan C pada etana, etena, dan etuna ada
perbedaan. Pada etana membentuk ikatan tunggal, etena ikatan rangkap dua, dan
etuna ikatan rangkap tiga. Oleh karena mempunyai ikatan rangkap tiga, alkuna
termasuk senyawa "hidrokarbon tidak jenuh", dengan daya ikatnya terhadap
molekul lain lebih tinggi daripada alkena.
Contoh

5. Keisomeran Senyawa Hidrokarbon


a. Isomer Alkana

Struktur alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Dalam senyawa
alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus strukturnya beda.
Butana memiliki rumus molekul C4H10. Selain itu, ada senyawa yang rumus
molekulnya sama dengan butana, tetapi rumus strukturnya berbeda dan namanya
juga berbeda. Perhatikan rumus struktur berikut.
Bentuk isomer struktur butana

Contoh:

Kedua senyawa tersebut dapat disintesis dan memiliki titik didih dan titik leleh
berbeda. Senyawa n-butana titik didih dan titik lelehnya secara berturut-turut –0,5°C
dan –135°C. Adapun senyawa isobutana atau 2-metilpropana titik didih dan titik
lelehnya secara berturut-turut –10°C dan –145°C. Untuk senyawa-senyawa tersebut
disebut isomer. Oleh karena perbedaan hanya pada struktur maka isomer tersebut
disebut isomer struktur.
Semakin banyak jumlah atom karbon dalam senyawa alkana, kemungkinan
rumus struktur juga makin banyak. Oleh karena itu, jumlah isomer struktur juga
akan bertambah. Pentana (C5H12) memiliki 3 isomer struktur, heksana (C6H14)
memiliki 5 isomer struktur, dan dekana memiliki 75 isomer struktur.
Struktur tiga isomer pentana.
Oleh karena strukturnya berbeda maka sifat-sifat fisika senyawa yang berisomer
juga berbeda, tetapi sifat kimianya mirip. Perhatikan titik didih dan titik leleh isomer
butana dan isomer pentana.
Isobutana (alkana yang bercabang) memiliki titik didih dan titik leleh lebih
rendah dibandingkan n-butana (yang tidak bercabang). Hal ini disebabkan oleh
struktur yang lebih rumit pada isobutana mengakibatkan gaya tarik antarmolekul
lebih kecil dibandingkan struktur rantai lurus sehingga lebih mudah menguap.
Pada senyawa pentana, titik didih dan titik leleh berkurang menurut urutan: n-
pentana > isopentana > neopentana. Hal ini akibat dari bentuk struktur, yaitu
neopentana lebih rumit dibandingkan isopentana. Demikian juga isopentana lebih
rumit dari n-pentana. Dengan demikian Isomer dapat diartikan senyawa-senyawa
yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi mempunyai struktur atau
konfigurasi yang berbeda.
b. Isomer Alkena

Pada senyawa alkena, keisomeran dimulai dari senyawa dengan rumus kimia
C4H8. Jenis isomernya, yaitu isomer struktur, isomer fungsi, dan isomer geometri.
Pada pembahasan berikut akan dijelaskan mengenai isomer struktur saja, isomer
fungsi dan isomer posisi akan Anda pelajari di Kelas XII. Perhatikan tiga isomer
struktur yang dimiliki senyawa alkena C4H8
1) Isomer struktur

Contoh:
Senyawa alkena C5H10 memiliki 5 isomer. Tuliskanlah struktur isomer dan tata
nama senyawanya.
Struktur diatas memiliki titik didih berbeda.

Ketiga struktur tersebut memiliki rumus molekul sama, yakni C4H8, tetapi
strukturnya beda. Jadi, dapat dikatakan bahwa ketiga senyawa itu berisomer
struktur satu sama lain. Bagaimana Anda menjelaskan perbedaan titik didih
dari ketiga senyawa tersebut? Hubungkan dengan tingkat kerumitan molekul.
Makin rumit struktur molekul, makin rendah titik didihnya.Ikatan rangkap
antara karbon-karbon pada alkena tidak dapat memutar (melintir) sebab jika
diputar akan memutuskan ikatan rangkap, tentunya memerlukan energi cukup
besar. Oleh karena itu, alkena dikatakan memiliki struktur yang rigid (tegar)
seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar :Pada alkena, tidak terjadi perputaran ikatan rangkap pada sumbu
rotasinya.
2) Isomer geometri

Akibat dari ketegaran, ikatan rangkap menimbulkan isomer tertentu pada


alkena. Pada contoh berikut, ada dua isomer untuk 2-butena (CH3CH=CHCH3),
yaitu cis-2-butena dan trans-2-butena.

Isomer pada cis-2-butena dan trans-2-butena dinamakan isomer geometri.


Isomer geometri adalah isomer yang terjadi akibat perbedaan lokasi atom-atom
atau gugus atom dalam ruang tiga dimensi, sedangkan rumus molekul dan gugus
terikatnya sama. Perbedaan titik didih antara cis-2-butena (3,7°C) dan trans-2-
butena (0,9°C) menunjukkan bahwa kedua senyawa ini benar-benar ada dan
berbeda, walaupun keduanya memiliki rumus molekul sama (C4H8) dan gugus
terikatnya sama. Pada alkena, selain isomer geometri dan isomer struktur, juga
dikenal isomer posisi. Isomer posisi adalah isomer yang memiliki perbedaan
posisi ikatan rangkap karbon-karbon dalam molekul yang sama. Contoh: 1-
butena dan 2-butena.
Contoh Meramalkan Isomer Geometri pada Alkena
Pada senyawa alkena berikut, apakah terdapat isomer geometri? Jika ada,
gambarkan bentuk geometrinya dan berikan nama menurut IUPAC.
a) CH3CH2CH=C(CH3)2
b) CH3CH=CHCH2CH3

Jawab
a) Rumus strukturnya adalah

Oleh karena terdapat dua gugus metil terikat pada atom kabon rangkap dua
yang sama maka isomer geometri tidak terjadi pada senyawa ini sebab jika
kedua gugus metil itu dipertukarkan lokasinya, tidak mengubah keadaan
geometrinya.
b) Isomer geometri pada senyawa ini memungkinkan dapat memiliki geometri
berbeda.

c. Isomer Alkuna

Pada senyawa alkuna, keisomeran dimulai dari senyawa butuna dengan rumus
kimia C4H6. Jenis isomernya, yaitu isomer struktur dan isomer fungsi. Pada
pembahasan berikut akan dijelaskan mengenai isomer struktur senyawa alkuna.
Perhatikan dua isomer yang dimiliki butuna (C4H6).
Contoh
Senyawa alkuna C5H8 memiliki 3 isomer. Tuliskanlah struktur isomer dan tata
nama senyawanya.

6. Reaksi Senyawa Hidrokarbon

Telah diketahui bersama bahwa jenis ikatan pada senyawa karbon adalah ikatan
kovalen. Oleh karena itu, reaksinya bersifat molekuler. Berdasarkan itu pula, reaksinya
tergantung pada jumlah dan macam elektron pada masing-masing atom pembentuk
molekul dari senyawa yang mengadakan reaksi.Berbeda dengan reaksi pada senyawa
anorganik yang berlangsung cepat, pada senyawa karbon reaksi berjalan lambat sehingga
diperlukan katalisator. Selama prosesnya, pada reaksi senyawa karbon terjadi pemutusan
ikatan dengan diikuti pembentukan ikatan baru. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
reaksi senyawa karbon adalah pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen.

Pemutusan ikatan pada senyawa karbon tergantung dari sifat elektronegativitas


senyawa tersebut, di mana mencakup pemutusan homolitik (pemutusan radikal) dan
pemutusan heterolitik. Pada pemutusan homolitik dihasilkan suatu radikal, sedangkan
pada heterolistik dihasilkan partikel bermuatan.

Sebagai contoh, senyawa A dan B bereaksi membentuk partikel bermuatan negatif


(A:–) dan partikel bermuatan positif (B+). Partikel A:– yang mempunyai pasangan
elektron bebas ini dapat menerima nukleus, misalnya proton. Sehingga partikel A:–
disebut nukleofil. Partikel B+ yang kekurangan sepasang elektron, akan mampu
menerima sepasang elektron, sehingga disebut elektrofil.Konsep radikal, nukleofil, dan
elektrofil inilah yang mendasari reaksi senyawa karbon. Reaksi pada senyawa karbon di
antaranya: reaksi oksidasi, adisi, substitusi, dan eliminasi.

a. Reaksi Oksidasi

Suatu senyawa alkana yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon


dioksida dan air disebut dengan reaksi pembakaran. Perhatikan persamaan reaksi
oksidasi pada senyawa hidrokarbon berikut.

Reaksi pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada


senyawa metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) mengandung satu atom karbon.
Kedua senyawa tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol maka bilangan
oksidasi atom karbon pada senyawa metana adalah –4, sedangkan bilangan oksidasi
atom karbon pada senyawa karbon dioksida adalah +4.
Bilangan oksidasi atom C pada senyawa karbon dioksida meningkat
(mengalami oksidasi), sedangkan bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana
menurun.Umumnya dikenal sebagai reaksi pembakaran atau reaksinya dengan
oksigen, walaupun pada kenyataannya, reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon tidak
selalu bereaksi dengan O2. Oksidasi senyawa hidrokarbon selalu menghasilkan
CO2,H2O, dan kalor.Pada oksidasi yang terkontrol, produknya dapat dihasilkan
senyawa lain, contohnya oksidasi alkanol, akan dihasilkan senyawa aldehid, asam
karboksilat, dan alkanon.

b. Reaksi Adisi
Jika senyawa karbon memiliki ikatan rangkap dua (alkena) atau rangkap tiga
(alkuna) dan pada atom-atom karbon tersebut berkurang ikatan rangkapnya,
kemudian digantikan dengan gugus fungsi (atom atau molekul).
Reaksi tersebut dinamakan reaksi adisi. Perhatikan reaksi antara 1-propena
dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana sebagai berikut.

Merupakan reaksi pengikatan atom/gugus pada suatu ikatan rangkap, sehingga


dihasilkan senyawa jenuh.

c. Reaksi Subtitusi

Reaksi substitusi merupakan reaksi penggantian gugus fungsi (atom atau


molekul) yang terikat pada atom C suatu senyawa hidrokarbon. Pada reaksi
halogenasi alkana, atom hidrogen yang terikat pada atom C senyawa alkana
digantikan dengan atom halogen. Ketika campuran metana dan klorin dipanaskan
hingga 100°C atau radiasi oleh sinar UV maka akan dihasilkan senyawa
klorometana, seperti reaksi pada alkana berikut.

Jika gas klorin masih tersedia dalam campuran, reaksinya akan berlanjut seperti
berikut
Reaksi substitusi tersebut digunakan dalam pembuatan senyawa diklorometana.
Jika reaksi dilakukan pada senyawa etana, reaksi akan menghasilkan dikloroetana.
Diklorometana digunakan untuk pengelupasan cat, sedangkan triklorometana
digunakan untuk dry–clean. Jadi reaksi subtitusi merupakan reaksi penggantian
atom/gugus dengan atom/gugus lain.
d. Reaksi Eliminasi

Reaksi eliminasi merupakan reaksi kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi eliminasi
melibatkan pelepasan atom atau gugus atom dari sebuah molekul membentuk
molekul baru. Dapat disimpulkan reaksi pelepasan sebuah molekul dari suatu
senyawa, umumnya diperlukan zat/katalis.
Reaksi eliminasi terjadi pada senyawa jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap)
dan menghasilkan senyawa tak jenuh (memiliki ikatan rangkap).
Contoh reaksi eliminasi adalah eliminasi etil klorida menghasilkan etana dan
asam klorida.
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN MATERI POKOK HIDROKARBON

Satuan Pendidikan :
Kelas/Semester : X/2
Kompetensi Dasar :

3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya
Klasifi
No Jumlah
Indikator` Tujuan Butir Soal Kunci Jawaban kasi
Soal Skor
Soal

3.1.1 Menjelaskan senyawa Siswa dapat Jelaskan apa yang dimaksud 1 Senyawa karbon organik adalah C2 4

karbon organik dan menjelas senyawa dengan senyawa karbon senyawa yang dihasilkan karena

senyawa karbon karbon organik dan organik dan senyawa karbon proses alami dari makhluk hidup,

anorganik senyawa karbon anorganik! sedangkan senyawa karbon anorganik

anorganik adalah senyawa karbon yang tidak

berasal dari makhluk hidup.

3.1.2 Menjelaskan perbedaan Siswa dapat Jelaskan 2 perbedaan antara 2 Perbedaan antara senyawa karbon C2 6
antara senyawa karbon menjelaskan senyawa karbon organik dan organik dan senyawa karbon

organik dan senyawa perbedaan antara senyawa karbon anorganik! anorganik adalah:

karbon anorganik senyawa karbon


Senyawa karbon organik:Sangat
organik dan senyawa
kurang stabil terhadap
karbon anorganik
pemanasan;Titik didih dan titik leleh

rendah;Lebih mudah larut dalam

pelarut non polar;Reaksi umumnya

berlangsung lambat

Sedangkan senyawa karbon anorganik:

Lebih stabil terhadap pemanasan;Titik

didih dan titik leleh tinggi;Lebih

mudah larut dalam air;Reaksi

berlangsung lebih cepat.

3.1.3 Menjelaskan cara Siswa dapat Jelaskan cara sederhana untuk 3 Cara sederhana untuk menunjukkan C2 4

mengidentifikasi unsur menjelaskan cara menunjukkan karbon, atom karbon, hidrogen dan oksigen

mengidentifikasi hidrogen, dan oksigen dalam dalam sampel organik adalah


C, H, dan O unsur C, H, dan O sampel organik! pembakaran sampel organik akan

mengubah karbon (C) menjadi

karbondioksida (CO2) dan hidrogen

(H) menjadi air (H2O). Gas

karbondioksida dapat dikenali

berdasarkan sifatnya yang

mengeruhkan air kapur, sedangkan air

dapat dikenali dengan kertas kobalt

karena air mengubah warna kertas

kobalt dari biru menjadi merah muda.

3.1.4 Menjelaskan struktur Siswa dapat Jelaskan kekhasan atom karbon 4 1. Ikatan tunggal C2 6

kekhasan atom karbon menjelaskan struktur berdasarkan jumlah ikatan Ikatantunggal adalah ikatan antara

menurut jumlah kekhasan atom sertakan dengan contohnya! atom-atom karbon dengan satu

ikatannya karbon menurut tangan ikatan (sepasang elektron

jumlah ikatannya ikatan)


Contoh:

C C C C C

2. Ikatan rangkap

Ikatan antara atom-atom karbon

dengan dua tangan ikatan (dua

pasang elektron ikatan)

Contoh:

C C C C C

3. Ikatan rangkap tiga

Ikatan antara atom-atom karbon

dengan tiga tangan ikatan (tiga

pasang elektron ikatan)

Contoh:
C C C C C

3.1.5 Menjelaskan struktur Siswa dapat Berikan 3 contoh dan jelaskan 5 1. Rantai terbuka (alifatik) C2 7

kekhasan atom karbon menjelaskan struktur kekhasan atom karbon Rantai yang antar ujung-ujung

menurut bentuk rantainya kekhasan atom berdasarkan bentuk rantainya! atom karbonnya tidak saling

karbon menurut berhubungan. Rantai jenis ini ada

bentuk rantainya yang bercabang dan ada yang tidak

bercabang.

Contoh:

C C C C C

2. Rantai tertutup (siklik)

Rantai yang terdapat pertemuan

antara ujung-ujung rantai

karbonnya.
Contoh:

C C

C C

3. Rantai tertutup (aromatik)

C
C C

C C
C

3.1.6 Menjelaskan struktur Siswa dapat CH3 6 Strukturnya: C2 8


H2 10
kekhasan atom karbon menjelaskan struktur CH3 C C CH3
CH3

menurut posisi atom kekhasan atom CH3 10 40 H2 10


CH3 C C CH3
20
karbon di dalam rantai karbon menurut 10CH3
Dari struktur di atas tentukan
karbon posisi atom karbon
berapa jumlah atom C primer,
1. Jumlah atom C primer 4. Disebut
di dalam rantai
sekunder, tersier dan kuartener!
karbon Mengapa disebut atom C atom C primer karena mengikat 1

primer, sekunder, tersier dan atom C

kuartener? 2. Jumlah atom C sekunder 1. Disebut

atom C sekunder karena mengikat

2 atom C

3. Jumlah atom C kuartener 1.

Disebut atom C kuartener karena

mengikat 4 atom C

3.1.7 Menganalisis struktur Siswa dapat Seorang siswa ditunjuk untuk 7 Atom karbon primer (10)adalah atom C4 6

senyawa hidrokarbon menganalisis mengambarkan sebuah rantai karbon yang terikatl angsung pada 1

berdasarkan pemahaman struktur senyawa karbon seperti dibawah ini: atom karbon lainnya, atom karbon

kekhasan atom karbon hidrokarbon CH3


sekunder (20)terikat langsung pada 2
H3C CH2 CH CH2 C CH3
berdasarkan atom karbon lainnya, dan seterusnya,
CH2 CH3

pemahaman CH3 atom karbon tersier (30) terikat

kekhasan atom Dari struktur diatas langsung pada 3 atom karbon lainnya

karbon diasumsikan bahwa memiliki 5 dan atom karbon kuartener (40) terikat

atom primer, 3 atom sekunder, langsung pada 4 atom karbon lainnya.


1 atom tersier dan 1 atom Strukturnya:
10

kuartener. CH3
10 20 30 20 40 10
H3C CH2 CH CH2 C CH3

Menurut anda apakah asumsi 29 CH2 10 CH3


0
1 CH
3

tersebut benar atau salah?

Berikan alasannya!

3.1.8 Menentukan struktur, Siswa dapat Gambarkan struktur kimia dari 8.a CH3 C3 6

keisomeran dan sifat- menentukan struktur, 2,2,4-trimatilheksana! CH3 C CH2 CH CH3


4
sifat senyawa keisomeran dan CH3 5 CH2

hidrokarbon alkana. sifat-sifat senyawa 6 CH2

hidrokarbon alkana.
2,2,4-trimatilheksana

Gambarkan 3 kemungkinan 8.b Pentana (C5H12) mempunyai tiga C3 7

keisomeran alkana dari pentana isomer

(C5H12), kemudian tentukan H H H H H

H C C C C C H
isomer manakah yang memiliki
H H H H H

titik didih tertinggi dan titik


didih terendah! n-pentana

H H H H

H C C C C H

H H H

H C H

2-metilbutana

H C H

H H

H C C C H

H H

H C H

2,2-dimetil-propana

Isomer yang memiliki titik didih

tertinggi : pentana

Isomer yang memiliki titik didih

terendah : 2,2-dimetil-propana
3.1.9 Menentukan struktur Siswa dapat Gambarkan struktur kimia dari 9.a CH3 CH2 C CH2 CH CH3 C3 6

keisomeran dan sifat- menentukan struktur 2-etil-4-metil-1-pentena! 1 CH CH3


2

sifat senyawa keisomeran dan


2-etil-4-metil-1-pentena
hidrokarbon alkena sifat-sifat senyawa
Gambarkan tiga kemungkinan 9.b Isomeri alkena mulai ditemukan pada C3 7
hidrokarbon alkena
keisomeran alkena yang terjadi butena (C4H8) yang mempunyai tiga

pada butena (C4H8)! isomer.

2HC CH CH2 CH3

1- butena

CH3 CH CH CH3

2- butena

H2C C CH3

CH3

3- butena
3.1. Menentukan struktur, Menentukan Gambarlah struktur dari 4- 10.a C3 6

keisomeran dan sifat- struktur, keisomeran metil-2-heksuna! H


10
CH3 C C C CH3
sifat senyawa dan sifat-sifat
CH2
hidrokarbon alkuna senyawa
CH3
hidrokarbon alkuna

4-metil-2-heksuna

Gambarlah 2 keisomeran 10.b HC C CH2 CH3 C3 7


1-butuna
alkuna yang terjadi pada

butuna (C4H8)!
CH3 C C CH3
2-butuna

3.1. Menjelaskan reaksi Siswa dapat Berikan masing-masing 1 11 - Reaksi oksidasi C2 8

senyawa hidrokarbon menjelaskan reaksi contoh reaksi dari:


11 2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g)
senyawa - Reaksi oksidasi + 10H2O(g)

hidrokarbon
- Reaksi adisi - Reaksi adisi

H H
- Reaksi eliminasi
H C C H+ H−H →
- Reaksi substitusi

Etena

H H

H C C H

H H

Etana

- Reaksi eliminasi

H H
H H
H C →
C H
+ H O2

H OH H C C H

- Reaksi Substitusi
H

H C H+ Cl−Cl →
H

Metana

H C Cl + H−Cl
H

klorometana

3.1. Menganalisis struktur Siswa dapat Gambarkan struktur senyawa 12 a. C6H14 C4 12

dansifat-sifat senyawa menganalisis di bawah ini, kemudian H2 H2


12 C C CH3
hidrokarbon berdasarkan struktur dan sifat- tentukan senyawa tersebut H3C C C
H2 H2

penggolongan sifat senyawa termasuk dalam alkana, alkena


Termasuk alkana, karena semua
senyawanya. hidrokarbon atau alkuna dengan alasannya! ikatannya adalah ikatan kovalen
berdasarkan
a. C6H14 tunggal
penggolongan
b. C3H6 b. C3H6
senyawanya. c. C4H10 H
C
H2C CH3
d. C5H8

Termasuk alkena, karena terdapat

ikatan kovalen rangkap 2

c. C4H10

H
C CH3
H2 C C
H2

Termasuk alkena, karena terdapat

ikatan kovalen rangkap 2

d. C5H10

H 3C C CH3
C C
H2

Termasuk alkuna, karena terdapat

ikatan kovalen rangkap 3

KriteriaPenilaian:Nilai = x 100

Anda mungkin juga menyukai