SENYAWA HIDROKARBON
BAHAN AJAR PESERTA DIDIK
1. Pengertian Senyawa Karbon
Senyawa karbon adalah senyawa kimia yang mengandung unsur karbon.
Senyawa karbon dapat berasal dari makhluk hidup maupun bukan makhluk hidup.
Pada gambar 1.1 di bawah ini dapat di lihat beberapa contoh senyawa karbon
Bening Keruh
Uji kertas kobalt digunakan untuk menguji adanya H2O. Adanya H2O berarti
menunjukkan adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan kertas kobalt ini
dilakukan dengan cara menyentuhkan kertas kobalt kepada uap air hasil pembakaran
senyawa karbon. Jika bereaksi dengan uap air ,kertas kobalt yang berwarna biru akan
berubah menjadi warna merah jambu.
2) Atom C Sekunder
Atom C sekunder adalah atom C yang mengikat dua atom C lainnya. Pada
senyawa hidrokarbon jenuh, atom C sekunder mengikat dua atom H (- CH2)
Contoh:
3) Atom C Tersier
4) Atom C Kuartener
Atom C kuarterner adalah atom C yang mengikat empat atom C lainnya dan
di dalam senyawa hidrokarbon jenuh atom C tidak mengikat atom H.
Contoh:
Kita dapat membedakan jenis atom karbon dari jumlah atom H yang terikat
kepada atom C tersebut. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini:
` (R = gugus alkil / aril)
b. Struktur Lewis Atom dan Senyawa Karbon
Untuk memenuhi kaidah oktet atom karbon dapat memenuhi kaidah berikut:
1) Empat ikatan kovalen tunggal, contohnya CH4
2) Satu ikatan kovalen rangkap dua dan empat ikatan kovalen tunggal, contohnya
C2H4
4) Satu ikatan kovalen raangkap tiga dan dua ikatan kovaalen tungal, contohnya
C2H2
Perbedaan atom karbon dengan sesama unsur satu golongan, walaupun jumlah
elektron valensi sama yang menyebar di sekitar atom, namun atom karbon memiliki
jari-jari yang lebih kecil karena berada pada kulit kedua, sehingga ikatan C–H pada
senyawa CH4 lebih kuat dibanding dengan atom lain segolongan seperti Si–H pada
senyawa SiH4 cenderung lebih lemah.
c. Ikatan Antara Atom Karbon Pada Senyawa Karbon
1) Ikatan tunggal
Pada senyawa C2H6, terdapat dua atom C dan enam atom H.Setiap atom C
berikatan kovalen dengan tiga atom H. Antara atom karbon juga terbentuk
ikatan kovalen.
atau
2) Ikatan rangkap dua
Pada senyawa C2H4, setiap atom C mengikat dua atom H dengan ikatan
kovalen. Untuk mengikuti kaidah oktet antara atom C membentuk dua ikatan
kovalen (ikatan kovalen rangkap dua)
Pada senyawa C2H2, setiap atom C mengikat satu atom H dengan ikatan
kovalen.Untuk memenuhi kaidah oktet, enam elektron dari atom karbon
membentuk tiga pasang elektron terikat, membentuk ikatan kovalen rangkap
tiga.
Contoh soal :
Berapa jumlah atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener yang
terdapat dalam hidrokarbon berikut?
Jawab :
Semua gugus CH3 tergolong atom C primer, gugus CH2 tergolong atom C
sekunder, gugus CH tergolong atom C tersier, dan gugus C adalah kuartener.
Jadi, jumlah atom C primer ada 5 buah, atom C sekunder ada 6 buah, atom C
tersier ada 3 buah, dan atom C kuartener tidak ada.
4. Pengolongan Senyawa Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon jenuh, dimana ikatan antara atom C hanya berupa ikatan
tunggal. Contoh metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8), siklopropana
(C3H6), siklobutana (C4H8). Rumus alkana alifatik adalah CnH2n+2.
2) Alkena
atau
Tata nama alkana menurut IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry) adalah sebagai berikut.
1) Senyawa-senyawa alkana diberi nama berakhiran –ana.
Contoh:
Metana, etana, dan propana.
2) Senyawa alkana yang mempunyai rantai karbon lurus namanya diberi awalan
normal dan disingkat dengan n.
Contoh:
CH3 – CH2 – CH2 – CH3 n-butana
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 n-pentana
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 n-heksana
3) Senyawa alkana yang mempunyai rantai karbon bercabang terdiri dari rantai
utama dan rantai cabang
Jika terdapat beberapa pilihan rantai utama maka pilihlah rantai utama yang
paling banyak cabangnya.
Contoh:
Jika ada dua cabang yang berbeda terikat pada atom C dengan jarak yang sama
dari ujung maka penomoran dimulai dari atom C yang lebih dekat ke cabang
yang lebih panjang.
5) Bila cabangnya terdiri atas lebih dari satu gugus alkil yang sama maka cara
penulisan namanya yaitu tuliskan nomor-nomor cabang alkil, tiap nomor
dipisahkan dengan tanda (,). Lalu diikuti nama alkil dengan diberi awalan
Yunani sesuai jumlah gugus alkilnya (dua = di, tiga = tri, empat = tetra, dan
seterusnya), kemudian nama rantai utamanya.
6) Bila cabangnya terdiri atas gugus alkil yang berbeda, maka penulisan nama
cabang diurutkan berdasarkan abjad.
b. Alkena
Alkena yang palimg sederhana adalah etena yang memiliki rumus mampat
CH2=CH2 dalam alkena terdapat sekurang-kurangnya satu buah ikatan rangkap dua
karbon-karbon.
Alkena termasuk senyawa tak jenuh. Bagaimana rumus umum alkena dan sifat-
sifatnya? Perhatikan pembahasan berikut ini!
1) Rumus umum alkena
Perhatikan rumus molekul beberapa alkena dan namanya pada Tabel berikut
Rumus molekul alkena dan
namanya
Dari Tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rumus umum alkena adalah:
n = jumlah atom karbon
c. Alkuna
Gas berbau khas yang biasa digunakan oleh tukang las adalah senyawa dari
alkuna yang disebut etuna atau asetilena yang sehari-hari disebut gas karbit. Gas ini
dihasilkan dari reaksi antara karbit (CaC2) dengan air. Persamaan reaksinya ditulis:
CaC2(s)+ 2 H2O(l) → C2H2(g) + Ca(OH)2(aq)
karbit etuna air kapur
Jika etuna direaksikan dengan oksigen akan menghasilkan kalor yang sangat tinggi
sehingga dapat melelehkan besi pada proses pengelasan. Persamaan reaksinya:
2C2H2(g) + 5 O2(g ) → 4 CO2(g) + 2 H2O(l) + energi
Alkuna adalah hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap tiga
karbon-karbon. Alkuna paling sederhana adalah asetilen atau etuna (CH2H2) dengan
rumus struktur sebagai berikut
Rumus molekul beberapa alkuna dan namanya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel Rumus molekul dan nama beberapa alkuna
Dari data rumus molekul di atas, dapat disimpulkan bahwa rumus umum
alkuna adalah:
n = jumlah atom C
Ikatan kovalen antara C dengan C pada etana, etena, dan etuna ada
perbedaan. Pada etana membentuk ikatan tunggal, etena ikatan rangkap dua, dan
etuna ikatan rangkap tiga. Oleh karena mempunyai ikatan rangkap tiga, alkuna
termasuk senyawa "hidrokarbon tidak jenuh", dengan daya ikatnya terhadap
molekul lain lebih tinggi daripada alkena.
Contoh
Struktur alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Dalam senyawa
alkana juga ada yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus strukturnya beda.
Butana memiliki rumus molekul C4H10. Selain itu, ada senyawa yang rumus
molekulnya sama dengan butana, tetapi rumus strukturnya berbeda dan namanya
juga berbeda. Perhatikan rumus struktur berikut.
Bentuk isomer struktur butana
Contoh:
Kedua senyawa tersebut dapat disintesis dan memiliki titik didih dan titik leleh
berbeda. Senyawa n-butana titik didih dan titik lelehnya secara berturut-turut –0,5°C
dan –135°C. Adapun senyawa isobutana atau 2-metilpropana titik didih dan titik
lelehnya secara berturut-turut –10°C dan –145°C. Untuk senyawa-senyawa tersebut
disebut isomer. Oleh karena perbedaan hanya pada struktur maka isomer tersebut
disebut isomer struktur.
Semakin banyak jumlah atom karbon dalam senyawa alkana, kemungkinan
rumus struktur juga makin banyak. Oleh karena itu, jumlah isomer struktur juga
akan bertambah. Pentana (C5H12) memiliki 3 isomer struktur, heksana (C6H14)
memiliki 5 isomer struktur, dan dekana memiliki 75 isomer struktur.
Struktur tiga isomer pentana.
Oleh karena strukturnya berbeda maka sifat-sifat fisika senyawa yang berisomer
juga berbeda, tetapi sifat kimianya mirip. Perhatikan titik didih dan titik leleh isomer
butana dan isomer pentana.
Isobutana (alkana yang bercabang) memiliki titik didih dan titik leleh lebih
rendah dibandingkan n-butana (yang tidak bercabang). Hal ini disebabkan oleh
struktur yang lebih rumit pada isobutana mengakibatkan gaya tarik antarmolekul
lebih kecil dibandingkan struktur rantai lurus sehingga lebih mudah menguap.
Pada senyawa pentana, titik didih dan titik leleh berkurang menurut urutan: n-
pentana > isopentana > neopentana. Hal ini akibat dari bentuk struktur, yaitu
neopentana lebih rumit dibandingkan isopentana. Demikian juga isopentana lebih
rumit dari n-pentana. Dengan demikian Isomer dapat diartikan senyawa-senyawa
yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi mempunyai struktur atau
konfigurasi yang berbeda.
b. Isomer Alkena
Pada senyawa alkena, keisomeran dimulai dari senyawa dengan rumus kimia
C4H8. Jenis isomernya, yaitu isomer struktur, isomer fungsi, dan isomer geometri.
Pada pembahasan berikut akan dijelaskan mengenai isomer struktur saja, isomer
fungsi dan isomer posisi akan Anda pelajari di Kelas XII. Perhatikan tiga isomer
struktur yang dimiliki senyawa alkena C4H8
1) Isomer struktur
Contoh:
Senyawa alkena C5H10 memiliki 5 isomer. Tuliskanlah struktur isomer dan tata
nama senyawanya.
Struktur diatas memiliki titik didih berbeda.
Ketiga struktur tersebut memiliki rumus molekul sama, yakni C4H8, tetapi
strukturnya beda. Jadi, dapat dikatakan bahwa ketiga senyawa itu berisomer
struktur satu sama lain. Bagaimana Anda menjelaskan perbedaan titik didih
dari ketiga senyawa tersebut? Hubungkan dengan tingkat kerumitan molekul.
Makin rumit struktur molekul, makin rendah titik didihnya.Ikatan rangkap
antara karbon-karbon pada alkena tidak dapat memutar (melintir) sebab jika
diputar akan memutuskan ikatan rangkap, tentunya memerlukan energi cukup
besar. Oleh karena itu, alkena dikatakan memiliki struktur yang rigid (tegar)
seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar :Pada alkena, tidak terjadi perputaran ikatan rangkap pada sumbu
rotasinya.
2) Isomer geometri
Jawab
a) Rumus strukturnya adalah
Oleh karena terdapat dua gugus metil terikat pada atom kabon rangkap dua
yang sama maka isomer geometri tidak terjadi pada senyawa ini sebab jika
kedua gugus metil itu dipertukarkan lokasinya, tidak mengubah keadaan
geometrinya.
b) Isomer geometri pada senyawa ini memungkinkan dapat memiliki geometri
berbeda.
c. Isomer Alkuna
Pada senyawa alkuna, keisomeran dimulai dari senyawa butuna dengan rumus
kimia C4H6. Jenis isomernya, yaitu isomer struktur dan isomer fungsi. Pada
pembahasan berikut akan dijelaskan mengenai isomer struktur senyawa alkuna.
Perhatikan dua isomer yang dimiliki butuna (C4H6).
Contoh
Senyawa alkuna C5H8 memiliki 3 isomer. Tuliskanlah struktur isomer dan tata
nama senyawanya.
Telah diketahui bersama bahwa jenis ikatan pada senyawa karbon adalah ikatan
kovalen. Oleh karena itu, reaksinya bersifat molekuler. Berdasarkan itu pula, reaksinya
tergantung pada jumlah dan macam elektron pada masing-masing atom pembentuk
molekul dari senyawa yang mengadakan reaksi.Berbeda dengan reaksi pada senyawa
anorganik yang berlangsung cepat, pada senyawa karbon reaksi berjalan lambat sehingga
diperlukan katalisator. Selama prosesnya, pada reaksi senyawa karbon terjadi pemutusan
ikatan dengan diikuti pembentukan ikatan baru. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
reaksi senyawa karbon adalah pemutusan dan pembentukan ikatan kovalen.
a. Reaksi Oksidasi
b. Reaksi Adisi
Jika senyawa karbon memiliki ikatan rangkap dua (alkena) atau rangkap tiga
(alkuna) dan pada atom-atom karbon tersebut berkurang ikatan rangkapnya,
kemudian digantikan dengan gugus fungsi (atom atau molekul).
Reaksi tersebut dinamakan reaksi adisi. Perhatikan reaksi antara 1-propena
dengan asam bromida menghasilkan 2-bromopropana sebagai berikut.
c. Reaksi Subtitusi
Jika gas klorin masih tersedia dalam campuran, reaksinya akan berlanjut seperti
berikut
Reaksi substitusi tersebut digunakan dalam pembuatan senyawa diklorometana.
Jika reaksi dilakukan pada senyawa etana, reaksi akan menghasilkan dikloroetana.
Diklorometana digunakan untuk pengelupasan cat, sedangkan triklorometana
digunakan untuk dry–clean. Jadi reaksi subtitusi merupakan reaksi penggantian
atom/gugus dengan atom/gugus lain.
d. Reaksi Eliminasi
Reaksi eliminasi merupakan reaksi kebalikan dari reaksi adisi. Reaksi eliminasi
melibatkan pelepasan atom atau gugus atom dari sebuah molekul membentuk
molekul baru. Dapat disimpulkan reaksi pelepasan sebuah molekul dari suatu
senyawa, umumnya diperlukan zat/katalis.
Reaksi eliminasi terjadi pada senyawa jenuh (tidak memiliki ikatan rangkap)
dan menghasilkan senyawa tak jenuh (memiliki ikatan rangkap).
Contoh reaksi eliminasi adalah eliminasi etil klorida menghasilkan etana dan
asam klorida.
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN MATERI POKOK HIDROKARBON
Satuan Pendidikan :
Kelas/Semester : X/2
Kompetensi Dasar :
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya
Klasifi
No Jumlah
Indikator` Tujuan Butir Soal Kunci Jawaban kasi
Soal Skor
Soal
3.1.1 Menjelaskan senyawa Siswa dapat Jelaskan apa yang dimaksud 1 Senyawa karbon organik adalah C2 4
karbon organik dan menjelas senyawa dengan senyawa karbon senyawa yang dihasilkan karena
senyawa karbon karbon organik dan organik dan senyawa karbon proses alami dari makhluk hidup,
3.1.2 Menjelaskan perbedaan Siswa dapat Jelaskan 2 perbedaan antara 2 Perbedaan antara senyawa karbon C2 6
antara senyawa karbon menjelaskan senyawa karbon organik dan organik dan senyawa karbon
organik dan senyawa perbedaan antara senyawa karbon anorganik! anorganik adalah:
berlangsung lambat
3.1.3 Menjelaskan cara Siswa dapat Jelaskan cara sederhana untuk 3 Cara sederhana untuk menunjukkan C2 4
mengidentifikasi unsur menjelaskan cara menunjukkan karbon, atom karbon, hidrogen dan oksigen
3.1.4 Menjelaskan struktur Siswa dapat Jelaskan kekhasan atom karbon 4 1. Ikatan tunggal C2 6
kekhasan atom karbon menjelaskan struktur berdasarkan jumlah ikatan Ikatantunggal adalah ikatan antara
menurut jumlah kekhasan atom sertakan dengan contohnya! atom-atom karbon dengan satu
C C C C C
2. Ikatan rangkap
Contoh:
C C C C C
Contoh:
C C C C C
3.1.5 Menjelaskan struktur Siswa dapat Berikan 3 contoh dan jelaskan 5 1. Rantai terbuka (alifatik) C2 7
kekhasan atom karbon menjelaskan struktur kekhasan atom karbon Rantai yang antar ujung-ujung
menurut bentuk rantainya kekhasan atom berdasarkan bentuk rantainya! atom karbonnya tidak saling
bercabang.
Contoh:
C C C C C
karbonnya.
Contoh:
C C
C C
C
C C
C C
C
2 atom C
mengikat 4 atom C
3.1.7 Menganalisis struktur Siswa dapat Seorang siswa ditunjuk untuk 7 Atom karbon primer (10)adalah atom C4 6
senyawa hidrokarbon menganalisis mengambarkan sebuah rantai karbon yang terikatl angsung pada 1
berdasarkan pemahaman struktur senyawa karbon seperti dibawah ini: atom karbon lainnya, atom karbon
kekhasan atom Dari struktur diatas langsung pada 3 atom karbon lainnya
karbon diasumsikan bahwa memiliki 5 dan atom karbon kuartener (40) terikat
kuartener. CH3
10 20 30 20 40 10
H3C CH2 CH CH2 C CH3
Berikan alasannya!
3.1.8 Menentukan struktur, Siswa dapat Gambarkan struktur kimia dari 8.a CH3 C3 6
hidrokarbon alkana.
2,2,4-trimatilheksana
H C C C C C H
isomer manakah yang memiliki
H H H H H
H H H H
H C C C C H
H H H
H C H
2-metilbutana
H C H
H H
H C C C H
H H
H C H
2,2-dimetil-propana
tertinggi : pentana
terendah : 2,2-dimetil-propana
3.1.9 Menentukan struktur Siswa dapat Gambarkan struktur kimia dari 9.a CH3 CH2 C CH2 CH CH3 C3 6
1- butena
CH3 CH CH CH3
2- butena
H2C C CH3
CH3
3- butena
3.1. Menentukan struktur, Menentukan Gambarlah struktur dari 4- 10.a C3 6
4-metil-2-heksuna
butuna (C4H8)!
CH3 C C CH3
2-butuna
hidrokarbon
- Reaksi adisi - Reaksi adisi
H H
- Reaksi eliminasi
H C C H+ H−H →
- Reaksi substitusi
Etena
H H
H C C H
H H
Etana
- Reaksi eliminasi
H H
H H
H C →
C H
+ H O2
H OH H C C H
- Reaksi Substitusi
H
H C H+ Cl−Cl →
H
Metana
H C Cl + H−Cl
H
klorometana
c. C4H10
H
C CH3
H2 C C
H2
d. C5H10
H 3C C CH3
C C
H2
KriteriaPenilaian:Nilai = x 100