Anda di halaman 1dari 14

SENYAWA HIDROKARBON

PERTEMUAN 1

PENGENALAN SENYAWA HIDROKARBON


&
TATA NAMA SENYAWA ALKANA

KELAS XI MIPA.4 & XI MIPA.5

Oleh:
G. N. Molle, S.Pd

SMA NEGERI SIWALIMA AMBON


2020
Halo peserta didik SMANSIL Ambon Kelas XI MIPA.4 & XI MIPA.5,
pernahkah kalian mengamati bahan bakar minyak seperti bensin, solar,
minyak pelumas, dan kerosin (minyak tanah)? Sumber asal dari pembuatan
bahan bakar minyak tersebut ternyata berasal dari minyak bumi!

Tapi tahukah kalian, walaupun berasal dari sumber yang sama,


komposisi atom-atom mereka itu berbeda?

Contohnya bensin yang mengandung jumlah atom karbon sekitar 5-


12, kerosin mempunyai atom karbon 11-16, solar (Carbon 14-18), dan
minyak pelumas (Carbon 15-24). Walaupun terdapat perbedaan dari
komposisi atomnya, tapi ada satu persamaan di antara senyawa tersebut
yaitu mengandung atom karbon.

Atom-atom karbon tersebut membentuk suatu rantai-rantai. Lalu


rantai-rantai tersebut membentuk suatu pola yang disebut Alkana, Alkena,
dan Alkuna. Menarik bukan? Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini,
akan dibahas tentang perbedaan senyawa organik dan anorganik, definisi
Hidrokarbon dan asal muasal teori Hidrokarbon, cara mengidentifikasi
senyawa karbon, penggolongan senyawa Hidrokarbon. Penasaran? Check
this out!

PENGENALAN SENYAWA HIDROKAARBON

A. Senyawa Organik dan Anorganik

Pada mulanya, senyawa digolongkan menjadi senyawa organik dan


senyawa anorganik. Keduanya dibedakan berdasarkan sumber asal
senyawa tersebut. Senyawa organik berasal dari makhluk hidup,
sedangkan senyawa anorganik berasal dari benda tak hidup. Oleh
karena senyawa karbon banyak ditemukan pada makhluk hidup
senyawa ini kemudian dikenal juga sebagai senyawa organik. Namun,
pendefinisian tersebut kemudian berkembang menjadi lebih baik atas
penemuan seorang kimiawan Jerman, Frederich Wӧhler. Adapun
perbedaan di antara keduanya adalah sebagai berikut:

Senyawa Karbon/Organik Senyawa Anorganik


Membentuk ikatan kovalen Membentuk ikatan ion dan kovalen
Tidak dapat membentuk rantai
Dapat membentuk rantai karbon
karbon
Nonelektrolit Elektrolit dan nonelektrolit
Reaksi berlangsung lambat Reaksi berlangsung cepat
Titik didih dan titik lebur rendah Titik didih dan titik lebur tinggi
Larut dalam pelarut organik dan
Larut dalam pelarut polar/H2O
tidak larut dalam air
Mudah terbakar Tidak mudah terbakar
Jika dibakar menghasilkan Jika dibakar tidak menghasilkan
karbon/arang atau CO2 karbon/arang atau CO2
Terdiri dari C, H, O, N, S, P dan
Terdiri dari berbagai unsur
halogen
Mempunyai isomer Tidak mempunyai isomer
B. Senyawa Hidrokarbon
1. Teori tentang Hidrokarbon
Teori ini lahir dari gagasan Ilmuwan Kimia asal Jerman
bernama Frederich Wohler. Di mana saat itu senyawa yang
mengandung karbon (Hidrokarbon) dimasukkan ke dalam senyawa
organik. Hal itu disebabkan sebagian besar senyawa karbon yang ada
ditemukan pada makhluk hidup.
Namun penelitian dari Friedrich Wohler yang dapat mensintesis
senyawa anorganik yaitu (NH4CNO) berubah menjadi senyawa
organik yaitu urea dan mengubah definisi Senyawa
Hidrokarbon menjadi senyawa yang mengandung unsur Hidrogen (H)
dan unsur Karbon (C) yang saling berpasangan.
Contohnya adalah metana (CH4), etena (C2H4), dan asetilena
(C2H2). Oleh karena senyawa hidrokarbon merupakan senyawa
karbon yang paling sederhana.

2. Identifikasi Hidrokarbon
Kamu dapat mengidentifikasi dengan cara membakar
sampel yang akan diuji. Jika sampel tersebut merupakan senyawa
hidrokarbon, pembakaran tersebut akan mengubah atom karbon(C)
menjadi karbon dioksida (CO2) dan hidrogen (H) menjadi uap air
(H2O).
Reaksi kimianya sebagai berikut:

Kemudian terhadap CO2 dan H2O tersebut dapat dilakukan pengujian


sebagai berikut:

Air Kapur  Endapan Putih

Kertas Kobalt Biru + H2O  Kertas Kobalt Merah Muda

Jika, hasil yang didapatkan sesuai, artinya senyawa yang kita uji
adalah suatu senyawa hidrokarbon.

3. Keistimewaan Senyawa Karbon


Senyawa karbon adalah senyawa yang mempunyai beberapa
keistimewaan dibandingkan atom-atom lainnya. Keistimewaan
tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mampu membentuk 4 ikatan kovalen


Atom karbon mempunyai empat elektron valensi. Sesuai
dengan teori pasangan elektron bersama untuk membentuk
ikatan yang stabil dengan atom yang lain maka atom C
membutuhkan empat elektron dari atom lain karena untuk
mencapai kestabilan diperlukan 8 elektron bersama sehingga
terbentuk ikatan kovalen. Contohnya adalah CH4 dan CCl4.

b. Mampu membentuk suatu rantai karbon


Atom karbon tidak hanya dapat berikatan dengan atom-
atom (H, Cl, O, dll) tetapi dapat juga berikatan dengan
atom karbon lainnya. Atom karbon yang berikatan dengan atom
karbon lain dapat membentuk suatu rantai karbon. Contohnya:
benzena (C6H6).

c. Dikenal beberapa kedudukan atom karbon


Kedudukan suatu atom karbon dalam membentuk rantai
karbon ditentukan oleh kemampuan atom karbon dalam
mengikat atom karbon lainnya, yaitu:

1. Atom C primer (1◦) yaitu atom C yang berikatan langsung


dengan 1 atom C lain.
2. Atom C sekunder (2◦) yaitu atom C yang berikatan langsung
dengan 2 atom C lain.
3. Atom C tersier (3◦) yaitu atom C yang berikatan langsung
dengan 3 atom C lain.
4. Atom C kuarterner (4◦) yaitu atom C yang berikatan langsung
dengan 4 atom C lain.

Contohnya adalah sebagai berikut:

Berdasarkan gambar di atas, atom C primer adalah atom CH3,


atom C Sekunder adalah atom CH2, atom C tersier adalah atom
CH, dan atom C kuartener adalah atom C.

d. Memiliki ikatan kovalen yang kuat


Atom karbon terletak pada periode 2 pada sistem periodik
unsur-unsur sehingga memiliki jari-jari atom yang relatif kecil
sehingga memiliki ikatan kovalen yang kuat.
4. Penggolongan Senyawa hidrokarbon
a. Berdasarkan Bentuk Rantai
1) Rantai karbon terbuka (alifatik)
Rantai karbon terbuka adalah rantai karbon lurus atau lurus
bercabang yang terikat dengan ikatan kovalen tunggal
(Alkana), rangkap dua (Alkena) atau rangkap tiga (Alkuna).
Contoh:

2) Rantai karbon tertutup (siklik)


Rantai karbon tertutup terjadi karena ikatan antaratom
karbon yang ujungnya saling berikatan sehingga membentuk
lingkaran.
Contoh:

Berikut ini 8 nama sikloalkana beserta bentuk cincinnya :


Berikut ini 8 nama sikloalkana beserta bentuk cincinnya :

3) Rantai karbon aromatik


Rantai karbon aromatik adalah rantai lingkar yang berikatan
konjugat, yaitu ikatan selang-seling antara ikatan tunggal dan
ikatan rangkap.
Contoh:

Benzena
b. Berdasarkan Jenis Ikatan Antara Atom Karbonnya
1) Senyawa jenuh, senyawa yang terdiri atas ikatan tunggal, yaitu
Alkana yang memiliki rumus umum C2H2n+2 dengan n adalah
banyaknya atom karbon (C).

Penggalan akhir dari senyawa Alkana selalu diakhir i


dengan ANA. Contohnya: metana (CH4), etana(C2H6).

2) Senyawa tak jenuh, senyawa yang terdiri atas ikatan rangkap


dua (Alkena) dan rangkap tiga (alkuna).

 Alkena yaitu senyawa tak jenuh yang berikatan rangkap


dua memiliki rumus umum CnH2n dengan n adalah
banyaknya atom karbon (C).

Penggalan akhir dari senyawa Alkena selalu diakhiri


dengan ENA, contohnya: C2H4(etena) dan C3H6(propena).

 Alkuna yaitu senyawa tak jenuh yang berikatan rangkap


tiga memiliki rumus umum CnH2n-2 dengan n adalah
banyaknya atom karbon (C).

Penggalan akhir dari senyawa Alkuna diakhiri


dengan UNA, contoh: C2H2(etuna), C2H6 (propuna).
TATA NAMA SENYAWA ALKANA

Rumus Umum Alkana: CnH2n+2 dengan n yaitu banyaknya atom C.

Alkana merupakan hidrokarbon alifatik (rantai terbuka) jenuh yang


memiliki ikatan tunggal.

Suku terendah alkana adalah metana yang mempunyai 1 atom C.

Deret Homolog Alkana

Deret homolog adalah suatu golongan/kelompok senyawa karbon dengan


rumus umum yang sama, mempunyai sifat yang mirip dan antar suku
berikutnya mempunyai selisih CH2.

Berikut deret homolog alkana:

Jumlah
Rumus Nama
atom C (n)
1 CH4 Metana
2 C2 H6 Etana
3 C3 H8 Propana
4 C4H10 Butana
5 C5H12 Pentana
6 C6H14 Heksana
7 C7H16 Heptana
8 C8H18 Oktana
9 C9H20 Nonana
10 C10H22 Dekana
11 C11H24 Undekana
12 C12H26 Dodekana

Tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna)


digolongkan menjadi 2 yaitu:
1. Tata nama menurut IUPAC (International Union of Pure and Applied
Chemistry) yang sering disebut nama sistematik atau nama IUPAC,
2. Tata nama Trivial atau nama biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya awalan normal (atau disingkat n) pada alkana rantai lurus
dan awalan iso untuk cabang CH3 yang terletak pada atom C nomor 2.
Aturan IUPAC untuk penamaan senyawa alkana sebagai berikut:
1. Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Bagian pertama, di bagian depan, yaitu nama cabang (cabang-
cabang).
b. Bagian kedua, di bagian belakang, yaitu nama rantai induk/rantai
utama.

2. Rantai lurus tanpa cabang diawali dengan n artinya normal.


Contoh:

3. Rantai induk adalah rantai terpanjang dalam molekul. Bila terdapat


dua atau lebih rantai terpanjang, maka harus dipilih yang mempunyai
cabang terbanyak. Induk diberi nama alkana, tergantung pada
panjang rantai.
Contoh:

3-etil-2,5-dimetilheksana bukan 4-isopropil-2-metilheksana


4. Cabang diberi nama alkil, yaitu nama alkana yang sesuai dengan
mengganti akhiran- ana menjadi-il.
Gugus alkil mempunyai rumus umum C nH2n+1 .
Contoh:

5. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Untuk itu rantai


induk perlu dinomori.
Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian
hingga posisi cabang mendapat nomor terkecil.
Contoh:

3-metilheksana bukan 4 -metilheksana


6. Jka terdapat dua atau lebih cabang yang sama, hal ini dinyatakan
dengan awalan Yunani pada nama cabang.
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = terta 9 = nona
5 = penta 10 = deka
6 = heksa

Contoh:

2,4-dimetilheksana bukan 3,5-dimetilheksana

7. Cabang-cabang yang berbeda disusun sesuai urutan abjad dari nama


cabang itu. Awalan Yunani tidak mempengaruhi urutan abjad.
Contoh:

Nama yang benar : 3-etil-4-metilheksana

Nama yang salah : 4-metil-3-etilheksana


Berdasarkan aturan tersebut, penamaan alkana dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang
terbanyak.
2. Memberi nomor mulai dari salah satu ujung, sehingga cabang
mendapat nomor terkecil.
3. Menuliskan nama dimulai dengan nama cabang yang disusun
menurut abjad, kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi
cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan angka
dipisahkan dengan tanda koma (,) sedangkan antara angka
dengan huruf dipisahkan tanda jeda (–).

Latihan:

a. Berilah nama senyawa berikut:


CH3

CH2
H
1. CH3 CH2 CH CH2 C CH3

CH3
Penyelesaian:

a. Tentukan rantai utama (rantai karbon terpanjang)

CH3

CH2 CH3

CH3 CH2 CH CH2 C CH3

CH3
b. Penomoran dimulai dari ujung rantai yang dekat dengan cabang
CH3

CH2 CH3

CH3 CH2 CH CH2 C CH3


6 5 4 3 2 1

CH3

c. Penamaan cabang sesuai urutan abjad kemudian nama rantai utama

4-etil-2,2-dimetilheksana
2. CH3 CH(C2H5) C(CH3)3

b. Gambar struktur senyawa 3-etil-1-metilpentana. Tentukan apakah nama


tersebut benar atau salah. Jika salah, benarkan namanya.
Penyelesaian:

1. Menentukan rantai utama/rantai induk yaitu pentana (5 atom C)


2. Menentukan cabang:
Cabang metil (CH3) pada atom C nomor 1
Cabang etil (CH2-CH3) pada atom C nomor 3

3. Menggambar struktur:

Nama senyawa 3-etil-1-metilpentana adalah salah karena rantai


utama terpanjang berjumlah 6 atom C bukan 5 atom C.
Gambar struktur yang seharusnya yaitu:

Memberi penamaan senyawa yang tepat:

Nama yang tepat : 3-etilheksana

Silahkan unduh dan simak video penjelasan tata nama senyawa alkana
yang ada di folder materi senyawa hidrokarbon pertemuan 1 pada Teams.

Anda mungkin juga menyukai