PRAKTIKUM BIOKIMIA
EKSTRAKSI DNA, PENGUJIAN DAN ELEKTROFORESIS
Disusun oleh:
Kelompok II (Dua)
1. Harits Hamman ( 1510411005)
2. Sartini (1510411026)
3. Fadhil Ferdian (1510412015)
4. Stefani Faradina (1510412035)
Pada dasarnya, sel mengandung dua asam nukleat yaitu DNA dan RNA. DNA
terletak pada kromosom, dijumpai di nukleus, sitoplasma, dan ribosom. DNA
merupakan cetak biru kehidupan karena memiliki peranan yang sangat penting,
yaitu sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan
proses metabolisme yang lain.
DNA murni bisa didapatkan dari suatu sel dalam jaringan tubuh makhluk
hidup, yaitu dilakukan suatu teknik isolasi DNA. DNA yang diisolasi dari
tanaman seringkali terkontaminasi oleh polisakarida dan metabolit sekunder
seperti tannin, pigmen, alkaloid dan flavonoid. Sedangkan DNA dari hewan lebih
banyak mengandung protein. Salah satu kesulitan isolasi DNA dari tanaman
adalah proses destruksi dinding sel untuk melepaskan isi sel. Hal ini disebabkan
karena tanaman memiliki dinding sel yang kuat dan seringkali pada beberapa jenis
tanaman, kontaminasi tersebut sulit dipisahkan dari ekstrak asam nukleat.
Pisang merupakan tanaman asli Indonesia. Buahnya banyak digemari
masyarakat karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Sehingga beragam
manfaat buah pisang bagi kesehatan pun dapat dirasakan oleh orang yang
mengkonsumsinya secara rutin. Maka pada praktikum kali ini, kami mencoba
untuk mengisolasi atau mengekstrak DNA dari buah pisang. Isolasi DNA pisang
dengan mengambil potongan buah kemudian diekstraksi dan didapatkan DNA.
Kemudian selanjutnya diidentifikasi DNA tersebut untuk mengetahui gugus apa
saja yang ada pada DNA pisang.
3.1.2 Bahan
No Bahan Fungsi
1 Buah pisang Sebagai sampel
2 NaCl Untuk memekatkan DNA
3 Detergen Untuk Merusak membran sel
4 Etanol 95% dingin Untuk mengendapkan DNA
5 HNO3 pekat Reagen untuk uji fospat
6 Amonium molibdat 5% Reagen untuk uji pospat
7 Asam asetat Reagen untuk uji pospat
8 CuSO4 Reagen untuk uji basa nitrogen
9 Reagen Bennedich Reagen untuk uji ribose
10 NaHSO4 Sebagai buffer
11 TBE Pelarut untuk elektroforesis
12 Agar Medium untuk proses elektroforesis
3.2 Cara Kerja
a. Ekstraksi DNA dari buah
- Diaduk
- Ditambahkan 10 ml detergen
- Diaduk dan ditambahkan hingga 100ml air
Campuran pisang
- Dihancurkan kembali
- Disaring dengan kain kasa
Filtrat Endapan
- Didinginkan
- Dipindahkan ke tabung reaksi sebanyak 6 mL
DNA
B. Pengujian Ekstrak Asam Nukleat (DNA)
1. Uji Ribosa
Ekstrak DNA
- diambil masing-masing 2 mL
- ditambah 4 mL Reagen Bennedict, dikocok lalu dipanaskan
Hasil
2. Uji Fosfat
Ekstrak DNA
- diambil masing-masing 2 mL
- ditambah 1 mL HNO3
- dikocok
- dipanaskan
- ditambah 2 mL larutan ammonium molibdat 5%
Hasil
Hasil
C. Elektroforesis
Agar
- Ditimbang 1 g
- dilarutkan dalam 100 mL TBE 0,5x
- dipanaskan hingga mendidih
- ditempatkan pada cetakan agar dan dibiarkan hingga mengeras
Gel agar
Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Pengujian Ekstrak Asam Nukleat (DNA) dari buah pisang
Tabel pengujian Ekstrak Asam Nukleat (DNA) dari buah Pisang
Sampel Uji ribose Uji fosfat Uji basa nitrogen
Buah pisang Endapan merah Larutan Larutan bening
bata kekuningan
5.2 Saran
Agar percobaan berikutnya lebih baik lagi, disarankan supaya :
1. Sampel yang digunakan harus halus dengan sempurna agar DNA yang
dihasilkan lebih banyak.
2. Hati-hati ketika meinjeksikan zat warna ke gel agar pada elektroforesis.
3. Hati-hati pada saat pengujian fosfat karena larutan dapat menguap saat
dipanaskan.
Daftar Pustaka
2. Hasil DNA ekstraksi dapat diamati dengan jelas sedangkan RNA tidak.
Karena pada tahapan presipitasi, DNA yang terpresipitasi akan terpisah dari
residu-residu RNA dan protein yang masih tersisa. Residu juga mengalami
koagulasi namun tidak membentuk struktur fiber. Sehingga hasil ekstraksi
DNA dapat diamati dengan jelas.
4. Ekstrak DNA harus dilarutkan dalam buffer pH 8. Hal ini bertujuan agar
DNA tidak rusak atau tidak terjadi denaturasi pada DNA.