Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

“Pernapasan Makhluk Hidup”

DOSEN PENGAMPU : Dra.Nevrita,M.Pd,M.Si

Disusun oleh : Kelompok 9

Sarini : 140384205017

Anggi Saffitri : 1403842050

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kesempatan, kesehatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
laporan praktikum tentang “Pernapasan Makhluk Hidup” yang merupakan salah satu
tugas yang diberikan kepada mahasiswa untuk melengkapi penilaian dalam mengikuti
mata kuliah Fisiologi Hewan 2016-2017

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Nevrita selaku dosen pengampu
mata kuliah Fisiologi Hewan, atas bimbingan dan materi yang telah diberikan kepada
kami dalam kegiatan pekuliahan.

Andai kata dalam penyusunan laporan kami banyak kesalahan dan


kekurangan, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat
memperbaiki penulisan dimasa yang akan datang.

Tanjungpinang, Desember 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4
1.2 Rumusan masalah ........................................................................................... 5
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 6
2.1 Pengertian pernapasan/respirasi .......................................................................... 6
2.2 Pernapasan Insecta .............................................................................................. 8
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ................................................................... 10
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 12
4.1 Hasil Pengamatan ............................................................................................. 12
4.1.1 Respirasi pada Manusia .............................................................................. 12
4.1.2 Respirasi pada Hewan ................................................................................. 12
4.2 Pembahasan ....................................................................................................... 12
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 14
3.2 Saran .................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 15
Lampiran ................................................................................................................. 16

3|Praktikum Pernapasan Hewan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Respirasi merupakan proses menghasilkan energi, sedangkan bernapas


merupakan cara makhluk hidup melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya.
Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untuk melakukan aktivitas
kehidupan, seperti sintesis, gerak, pertumbuhan, dan bereproduksi. Respirasi
dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel
maupun mulut. Secara sederhana reaksi kimia yang trejadi dalam respirasi dapat
ditulis sebagai berikut :

Oksigen yamg diperoleh dari proses bernapas digunakan dalam proses respirasi,
sedangkan karbon dioksida yang dihasilkan ari proses respirasi dikeluarkan melalui
proses bernapas. Respirasi berkaitan erat dengan laju metabolisme karena laju
metabolisme merupakan jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh
per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksida dan bahan makanan
memerlukan oksigen ( dalam jumlah yang dibutuhkan ) untuk menghasilkan energi
yang diketahui menghasilkan jumlahnya juga, akan tetapi laju metabolisme biasanya
cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen. Beberapa faktor
mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain spesies hewan, temperatur, aktivitas
dan ukuran badan.
Sel-sel tubuh terus menerus menggunakan oksigen untuk reaksi metabolisme
yang melepaskan energy dari molekul nutrien dan menghasilkan ATP. Pada waktu
yang sama, reaksi ini juga melepaskan karbon dioksida. Konsumsi oksigen dan
produksi karbon dioksida terjadi di dalam mitokondria sesuai terjadinya respirasi
seluler. Kerena jumlah karbon dioksida yang melimpah menghasilkan keasaman yang
bersifat racun bagi sel tubuh, maka CO2 yang berlimpah itu harus dibuang dengan
cepat. Dua sistem yang memasok oksigen dan membuang karbon dioksida adalah
sistem kardioksikular dan sistem respirasitori. Sistem respirasitori memberikan
pertukaran gas, mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida, sedangkan
sistem kardioksikular mengangkut gas dalam darah antara paru-paru dan sel-sel,
tubuh. Khusus pada Insecta (Serangga) bernapas dengan menggunakan tabung udara
yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang-lubang
kecil pada eksoskeleton yang disebut stigma atau spirakel. Stigma dilengkapi dengan
bulu-bulu untuk menyaring debu. Stigma dapat terbuka dan tertutup karena adanya
katup-katup yang di atur oleh otot. Tabung trakea bercabang-cabang ke seluruh
tubuh. Cabang terkecil berujung buntu dan berukuran kurang lebih 0,1 nano
meter. Cabang ini disebut trakeolus (berisi udara dan cairan). Oksigen larut dalam
cairan ini kemudian berdifusi ke dalam sel-sel di dekatnya. Jadi, pada Insecta,
oksigen tidak diedarkan melalui darah, tetapi melalui trakea.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pernapasan pada makhluk hidup?


2. Bagaimana pernapasan yang terjadi pada makhluk hidup?
3. Bagaimana kapasitas pernapasan paru-paru pada makhluk hidup?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pernapasan makhluk hidup


2. Mengetahui bagaimana pernapasan yang terjadi pada makhluk hidup
3. Mengetahui kapasitas pernapasan paru-paru pada makhluk hidup

5|Praktikum Pernapasan Hewan


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian pernapasan/respirasi

Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-


senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi.
Proses respirasi meliputi 4 bagian yaitu:
1) Keluar masuknya udara antara dua organ pernapasan (alveole paru-paru) yang
disebut ventilasi polmonum.
2) Difusi O2 dan CO2 antara udara dan alveole dan dalam darah.
3) Transport O2 dan CO2 dalam darah / cairan tubuh ke dan dari sel.
4) Pengaturan ventilasi dan segi-segui respirasi lainnya.
Dari keempat proses di atas dibedakan menjadi:
1) Respirasi eksternal: meliputi pertukaran O2 dan CO2 yang terjadi di paru-paru antara
alveole dan kapiler darah.
2) Respirasi internal: meliputi pertukaran gas (O2 dan CO2) yang terjadi di tenunan:
semua proses pertukaran gas antara sel dengan cairan sel disekelilingnya.
Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana
substrat dioksidasi menjadi CO2sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator
mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap
senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang
terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya
direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah
intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi. Respirasi yaitu
suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui
proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi
kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak,

6|Praktikum Pernapasan Hewan


pertumbuhan. Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, rspirasi dapat dibedakan
menjadi respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk
mendapatkan energi dan respirasi anaerob atau biasa disebut dengan proses
fermentasi yaitu respirasi yang tidak menggunakan oksigen namun bahan bukunya
adalah seperti karbohidrat, asam lemak, asam amino sehingga hasil respirasi berupa
karbondioksida, air dan energi dalam bentuk ATP(Anonim1,2009).
Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel
tumbuhan tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang penting lainnya
diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa; pati;
asam organik; dan protein (digunakan pada keadaan & spesies tertentu).
Secara umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut:

C6H12O6 + O2———————————> 6CO2 + H2O + energi.

Reaksi ini merupakan persamaan rangkuman dari reaksi-reaksi yang terjadi dalam
proses respirasi.
Pernapasan pada hewan tingkat rendah, seperti Protozoa, Porifera, dan cacing
berlangsung secara difusi. Difusi air atau udara terjadi melalui permukaan tubuh
(misalnya pada Amoeba) atau melalui suatu jaringan tipis yang memiliki pembuluh-
pembuluh kapiler darah (misalnya pada cacing tanah). Pernapasan melalui seluruh
permukaan tubuh disebut pernapasan langsung.
Avertebrata telah memiliki alat pernapasan sederhana misalnya Insecta dan
Myriapoda bernapas dengan trakea. Archnida (misalnya laba-laba) bernapas dengan
paru-paru buku. Hewan-hewan yang hidup di air, yang tergolong dalam Crustacea,
Mollusca, dan Pisces, alat respirasinya adalah insang.
Pada Vertebrata pernapasannya tidak langsung Karena menggunakan
perantaraan alat-alat pernapasan.

7|Praktikum Pernapasan Hewan


2.2 Pernapasan Insecta

Insecta (Serangga) bernapas dengan menggunakan tabung udara yang disebut


trakea. Udara keluar masuk ke pembuluh trakea melalui lubang-lubang kecil pada
eksoskeleton yang disebut stigma atau spirakel. Stigma dilengkapi dengan bulu-bulu
untuk menyaring debu. Stigma dapat terbuka dan tertutup karena adanya katup-katup
yang di atur oleh otot. Tabung trakea bercabang-cabang ke seluruh tubuh. Cabang
terkecil berujung buntu dan berukuran kurang lebih 0,1 nano meter. Cabang ini
disebut trakeolus (berisi udara dan cairan). Oksigen larut dalam cairan ini kemudian
berdifusi ke dalam sel-sel di dekatnya. Jadi, pada Insecta, oksigen tidak diedarkan
melalui darah, tetapi melalui trakea.

Faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain adalah


temperatur suhu cuaca. Jika temperatur suhu cuacanya tidak teratur bisa
mempengaruhi laju konsumsi oksigen semakin banyak atau tidaknya. Faktor spesies
hewan, jika menguji pernapasan pada hewan yang lebih besar pasti membutuhkan
lebih banyak laju mengkonsumsi oksigen. Faktor ukuran badan, jika hewan
berukuran kecil pasti tidak banyak membutuhkan oksigen dan jika ukuran badan
hewannya besar pasti membutuhkan oksigen yang banyak. Dan faktor aktivitasnya,
semua makhluk hidup jika aktivitasnya banyak pasti membutuhkan banyak oksigen
juga sama seperti halnya pada hewan jangkrik .
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trachea yang
berfungsi untuk mengengkut dan mngedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut
dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trachea memanjang dan bercabang-cabang
menjadi saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu,
pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini tidak membutuhkan bantuan sitem
transportasi darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang
terdapat di kanan-kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh
trachea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Pada serangga bertubuh

8|Praktikum Pernapasan Hewan


besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena adanya pengaruh
kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
Metode Winkler merupakan suatu cara untuk menentukan banyaknya oksigen yang
terlarut di dalam air. Dalam metode ini, kadar Oksigen dalam air ditentukan dengan
cara titrasi. Titrasi merupakan penambahan suatu larutan yang telah diketahui
konsentrasinya (larutan standar) ke dalam larutan lain yang tidak diketahui
konsentrasinya secara bertahap sampai terjadi kesetimbangan.
Dengan metode Wingkler, kita dapat mengetahui banyaknya oksigen yang
dikonsumsi oleh hewan air seperti ikan.
Respirometer Scholander digunakan untuk mengukur laju konsumsi oksigen hewan-
hewan seperti katak atau mencit. Alat ini terdiri atas syringe, manometer,tabung
spesimen, dan tabung kontrol.

9|Praktikum Pernapasan Hewan


BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Pada praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Desember 2016 di
Laboratorium Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, UMRAH pukul 08.00 WIB
3.2 Alat dan Bahan
Alat: sendok /spatula
Respirometer
Gunting
Penggaris
Pipet tetes
Bahan: Eosin
Vaselin
KOH
Balon
Tali plastic
Kapas
Jangkrik

3.3 Cara Kerja Respirasi Pada Manusia

1. Praktikum pertama dilakukan dalam keadaan normal


2. Menarik napas dalam-dalam , laluctiup balon dengna satu kali tiupan.
3. Mengikat balon yang sudah terisi udara.
4. Menghitung keliling balon dengan cara melingkarkan tali raffia ke bagian tengah
balon lalu menghitungnya dengan penggaris.
5. Kemudian melakukan kegiatan berlari lapangan basket sebanyak 2 X putaran ,lalu
menarik napas dalam-dalam dan meniup balon satu kali tiupan.
6. Setelah mendapatkan hasil diameter kedua buah balon lalu menghitung jari-jari
balon tersebut dan memasukkan angka yang dihasilkan kedalam rumus volume
balon, yaitu:

𝟒
Volume=𝟑 𝝅 r3
𝝅 ==22/7 r=radius bola

3.4 Cara Kerja Respirasi pada Hewan


1. Menimbang berat badan jangkrik

10 | P r a k t i k u m P e r n a p a s a n H e w a n
2. Mengisi kapas muka dengan Kristal KOH 2 gram,lalu membungkus kapas muka
dan memasukkan nya ke dalam botol kecil.
3. Lalu memasukkan jangkrik kedalam botol yang berisi kapas muka dan KOH
4. Menyiapkan alat respirometer
5. Memasukkan iosin kedalam respirometer
6. Menunggu selama 5 menit, lalu mencata pergerakan cairan iosin.

11 | P r a k t i k u m P e r n a p a s a n H e w a n
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Respirasi pada Manusia


Nama Berat Badan Kpasitas Vital paru-paru(
NO Cm3)
(Kg) Istirahat Aktivitas
1. Sarini kelompok 9 50 40,5 41,5
2. Uji kelompok 2 46 40,7 47
3. Sherly kelompok 1 40 42 40
4. Riki kelompok 6 55 56.5 57,5
Rata-rata kapasitas 47,75 44,92 46,5
paru-paru

𝟒 𝟒 𝟐𝟐
Kapasitas saat istirahat Volume=𝟑 𝝅 r3 𝒙 𝟒𝟒, 𝟗𝟐 = 𝟗𝟒, 𝟏𝟐
𝟑 𝟕

𝟒 𝟒 𝟐𝟐
Kapasitas setelah aktivitas Volume=𝟑 𝝅 r3 𝒙 𝟒𝟔, 𝟓 = 𝟗𝟕, 𝟒𝟐
𝟑 𝟕

4.1.2 Respirasi pada Hewan


NO Hewan( Berat KapasitasOksigen(ml/s
jangkrik) badan(gram/besar/sedang/kecil)
1. Jangkrik 1 Besar 0,0012
2. Jangkrik 2 Sedang 0,0013
3. Jangkrik 3 Kecil 0,0016

1. Jangkrik 1 9.6 cm/5 menit=0.38 ml/300 s =0,0012 ml/s

2. Jangkrik 2 10 cm/5 menit=0,4 ml/300 s = 0,0013 ml/s

3. Jangrik 3 12 cm/5 menit=0,5 ml/300 s =0,0016 ml/s

4.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan didapatkan analisis data

12 | P r a k t i k u m P e r n a p a s a n H e w a n
13 | P r a k t i k u m P e r n a p a s a n H e w a n
BAB V
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

14 | P r a k t i k u m P e r n a p a s a n H e w a n
DAFTAR PUSTAKA

15 | P r a k t i k u m P e r n a p a s a n H e w a n
Lampiran

16 | P r a k t i k u m P e r n a p a s a n H e w a n
17 | P r a k t i k u m P e r n a p a s a n H e w a n
18 | P r a k t i k u m P e r n a p a s a n H e w a n
19 | P r a k t i k u m P e r n a p a s a n H e w a n
20 | P r a k t i k u m P e r n a p a s a n H e w a n

Anda mungkin juga menyukai