MEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPU : NURUL ASIKIN, M.Pd.
Disusun Oleh:
Sendari : 140384205074
BIOLOGI B (03)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan hidayah-
Nya lah, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugaskelompok pada
mata kuliah Media Pembelajaran. Sesungguhnya makalah ini adalah hasil dari observasi yang
telah kami lakukan sebelumnya.
Terima kasih kami sampaikan kepada bapak Nurul Asikin M,Pd. atas dorongan dan
ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai dengan yang diharapkan. Dan tak lupa pula kami
ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan dan semua pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami susun dengan semaksimal dan sebaik mungkin. Namun
masih begitu banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada makalah ini.
Oleh karena itu kami berharap kepada pembaca agar memberikan saran dan kritiknya untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita semua.
Tim Penulis
2|Media Pembelajaran
DAFTAR ISI
3|Media Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai
interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapaitujuan tertentu yang telah
dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar melakukan kegiatan
pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan
pengajaran.Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan
pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secaratuntas. Ini merupakan
masalah yang cukupsulit yang dirasakan oleh guru.
Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengansegala
keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda.
Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik satu dengan yang lainnya, yaitu
aspek intelektual, psikologis, dan biologis.Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar
permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah lakuanakdidik disekolah.
Halitu pula yang menjadikan berat tugas guru dalam menglola kelas dengan baik. Keluhan-
keluhan guru sering terlontar hanya karena masalah sukarnya mengelola kelas.
Akibat kegagalan guru mengelola kelas,tujan pengajaran pun sukar untuk dicapai. Hal
ini kiranya tidak perllu terjadi, karena usaha yang dapat dilakukanmasih terbuka lebar. Salah
satu caranya adalah dengan meminimalkanjumlah anak didik di kelas. Mengaplakasikan
beberapa prinsip pengelolaan kelas. Kelasadalah upaya lain yang tidak bisa diabaikkan begitu
saja. Pendekatan terpilih mutlak dilakukan guna mendukung pengelolaan kelas. Disamping
itu juga, perlu memanfatkan beberapa media pendidikan yang telah ada dan mengupayakan
pengadaan media pendidikan baru demi terwujudnya tujuan bersama.
1.2 TUJUAN
4|Media Pembelajaran
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang bisa kita ambil dari observasi kali ini adalah:
5|Media Pembelajaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses proses
psikologis dan biologis. Dalam menggunakan teknik observasi, hal terpenting yang harus
diperhatikan ialah mengandalkan pengamatan dan ingatan si peneliti.
Ada 2 indra yang diutamakan di dalam melakukan pengamatan, yaitu telinga dan
mata. Kedua indra tersebut harus benar-benar sehat. Dalam melakukan pengamatan, mata
lebih dominan dibandingkan dengan telinga. Mata ini memiliki kelemahan yaitu mudah letih.
Untuk mengatasi kelemahan yang bersifat biologis tersebut, maka perlu melakukan hal-hal
berikut.
6|Media Pembelajaran
Dalam observasi diperlukan ingatan terhadap observasi yang telah dilakukan
sebelumnya. Karena manusia memiliki sifat pelupa, maka diperlukan catatan-catatan (check-
list), alat-alat elektronik seperti kamera, video dan sebagainya; lebih banyak menggunakan
pengamat; memusatkan perhatian pada data-data yang relevan; mengklasifikasikan gejala
dalam kelompok yang tepat; menambah bahan persepsi mengenai objek diamati.
Alat bantu yang dipergunakan di dalam observasi antara lain, yaitu daftar riwayat
kelakuan (anecdotal record); catatan berkala; daftar catatan (check list); rating scale, yaitu
pencatatan gejala menurut tingkatannya; alat-alat optik elektronik.
7|Media Pembelajaran
2.2 PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara
harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan
dengan penerima pesan. Dalam pendidikan, media diartikan sebagai komponen sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional dilingkungan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar. Diantara sekian banyak media salah satu media yang
paling efektif untuk pembelajaran siswa adalah media visual. Media visual merupakan
penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan
gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga penerima pesan dan gagasan dapat
diterima sasaran.
1. AECT : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan/informasi.
2. Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsang untuk belajar.
3. Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar.
Apabila di kaitkan antara media visual dan pembelajaran maka pembelajaran itu akan
menarik, efektif dan efesien karena peserta didik terutama siswa sekolah dasar masih berfikir
konkrit, semua yang guru utarakan atau sampaikan harus dibuktikan sendiri dengan mata
mereka. Media visual merupakan sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran
yang dibuat secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak, dan animasi yang
disesuaikan dengan usia peserta didik sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan tidak
menjenuhkan. Media Visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan gambar atau
bayangan yang dapat bergerak dilayar bias, seperti: bias gambar-gambar yang ditampilkan
oleh motion picture film dan loopfilm. Media visual adalah media yang memberikan
gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Jadi dapat diambil
kesimpulan bahwa media visual merupakan salah satu media untuk pembelajaran. Media
bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh
indera penglihatan.
8|Media Pembelajaran
1. Guru harus berusaha dapat memperagakan atau merupakan model dari suatu pesan
(isi pelajaran) disampaikan.
2. Jika objek yang akan diperagakan tidak mungkin dibawa ke dalam kelas, maka
kelaslah yang diajak ke lokasi objek tersebut.
3. Jika kelas tidak memungkinkan dibawa ke lokasi objek tersebut, usahakan model atau
tiruannya.
4. Bilamana model atau maket juga tidak didapatkan, usahakan gambar atau foto-foto
dari objek yang berkenaan dengan materi (pesan) pelajaran tersebut.
5. Jika gambar atau foto juga tidak didapatkan, maka guru berusaha membuat sendiri
media sederhana yang dapat menarik perhatian belajar siswa.
6. Bilamana media sederhana tidak dapat dibuat oleh guru, gunakan papan tulis untuk
mengilustrasikan objek atau pesan tersebut melalui gambar sederhana dengan garis
lingkaran
Media pembelajaran memiliki banyak manfaat, baik media audio, visual, maupun
media audio visual. Adapun manfaat dari media visaul diantaranya adalah :
1. Media bersifat konkrit, lebih realistis dibandingkan dengan media verbal atau non
verbal sehingga lebih memudahkan dalam pengaplikasiannya.
2. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui
pengelihatan (media visual), terutama media visual yang menarik dapat
mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang
disampaikan.
3. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
peserta didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan
media visual yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta
didik.
4. Lebih efektif dan efisien dibandingkan media verbal lainnya karena jenisnya
beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis visual yang ada. Hal ini dapat
menciptakan sesuatu yang variatif dan tidak membosankan bagi peserta didik.
5. Penggunaannya praktis, maksudnya media visual ini mudah dioperasikan oleh
setiap orang. Misal penggunaan media Transparansi Overhead Tranparancy
(OHT).
6. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
9|Media Pembelajaran
a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film
bingkai, film, atau model.
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau high-speed photography.
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-
lain) dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan
lain-lain.
Dengan demikian media visual sangatlah berperan penting dalam proses belajar
mengajar karena media visual memiliki peran yaitu memudahkan dalam penyampaian materi
kepada peserta didik. Peserta didik akan terbantu dalam memahami materi yang komplek.
Pemanfaatan media visual juga berperan bagi peserta didik.
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah
audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials
(materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan
nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam
perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari
“elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia
Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya
media visual, yaitu:
1. Fungsi Atensi
10 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi
pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak
disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar
khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat
menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan
mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan
mengingat isi pelajaran semakin besar.
2. Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut
masalah social atau ras.
3. Fungsi Kognitif
4. Fungsi Kompensatoris
Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga
fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok
pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :
11 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
1. Memotivasi minat atau tindakan,
2. Menyajikan informasi,
3. Memberi instruksi.
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum,
berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian
dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton
bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya
terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada
perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media
itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas
yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih
sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan
instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.
Berdasarkan manfaat media yang sudah di sampaikan di atas tadi, maka sudah sangat
jelas bahwa fungsi dari media pembelajaran sangatlah penting. Diantaranya adalah:
12 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
4. Memperjelas materi yang disampaikan, jika materi bersifat abstrak, maka dengan
bantuan media penjelasan akan menjadi lebih nyata dan mudah di pahami.
5. Mempersingkat waktu, misalnya pada materi metamorfosis, jika di kenyataannya
akan dibutuhkan waktu yang lama untuk melihat proses fotosintesis pada seekor
serangga. Tetapi dengan media video waktu yang lama tersebut dapat di
persingkat menjadi beberapa menit bahkan detik saja.
13 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
BAB III
METODE
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Adapun cara pengmbilan data yang kami lakukan adalah dengan cara wawancara
langsung dan pengisiian angket oleh guru yang bersangkutan. Di karenakan keterbatasan
waktu dan kondisi yang saat itu sudah mendekati waktu ujian semester ganjil maka dari dua
guru biologi yang terdapat di sekolah tersebut kami hanya bisa menghubungi satu guru saja
untuk di wawancara dan mengisi angket.
14 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL OBSERVASI
Dari observasi yang kami lakukan maka kami dapat mengemukakan hasil observasi
sebagai berikut:
Nama :
NIP :
KARAKTERISTIK SISWA
AKSES INTERNET
wifisekolah inertnetkomputer
15 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
KETERSEDIAAN LABORATORIUM
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN
METODE PEMBELAJARAN
MEDI APEMBELAJARAN
DI SEDIAKAN OLEH
BAHAN AJAR YANG DI GUNAKAN SEKOLAH
Cetak
Audio
audio visual
16 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
multimedia interaktif
WEB
DISEDIAKAN OLEH
BAHAN AJAR CETAK YANG DI GUNAKAN SEKOLAH
bukuteks
Handout
LKS
Modul
Poster
Brosur
Leaflet
DISEDIAKAN OLEH
BAHAN AJAR AUDIO YANG DI GUNAKAN SEKOLAH
kaset
Radio
piringanhitam
Film
multimedia interaktif
17 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
BAHAN AJAR BERBASIS DISEDIAKAN OLEH
WEB YANG DI GUNAKAN SEKOLAH
Moodle
wibsiteedukasi
blog pribadi
4.2 PEMBAHASAN
Rata-rata siswa/i yang di ajarkan oleh guru SMAN 6 Tanjungpinang adalah siswa/i
yang berasal dari kalangan yang bervariasi, yaitu dari kalangan menengah dan bawah.
Sedangkan Karakteristik atau kebiasaan mereka saat belajar adalah auditori dan visual.
Selain itu, sarana dan prasarana yang ada di SMAN 6 Tanjungpinang bisa dikatakan
kurang lengkap, hal ini di karenakan sumber belajar, laboratorium, serta kemudahan akses
internet belum begitu memadai.
4.2.2 Pembelajaran yang Biasa Dilakukan
18 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
Dari hasil kuesioner yang di peroleh dapat kami simpulkan, bahwa semua media
pembelajaran di SMAN 6 Tanjungpinang tersedia dengan kuraang baik, karena tidak
semua media yang ada di sekolah dan tidak semua bisa di gunakan oleh guru biologi
tersebut. Dari semua media pembelajaran yang tersedia, yang sering digunakan adalah :
bahan ajar cetak ( buku teks, LKS, handout, modul, poster, dan brosur ), bahan ajar audio
visual ( film).
80% guru menyatakan fasilitas sarana dan prasarana pembelajaran kurang lengkap.
98% guru menyatakan telah menggunakan semua model, metode, dan pendekatan
pembelajaran.
Oleh karena itu, prestasi-prestasi siswa/i nya kurang maksimal, kerena keterbatasan tersebut.
Dan ini merupakan bahan analisa yang baik, agar pihak sekolah/pemerintah semakin
meningkatkan fasilitas media pembelajaran yang ada di sekolah agar lebih mudah dalam
mencapai tujuan dalam proses pembelajaran.
19 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil observasi kami maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
sangatlah penting untuk penentuan keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Jika
media yang diguakan semakin banyak maka guru akan semakin mudah memahami semua
materi tersebut. Tapi jika media yang digunakan sedikit maka tingkat pemahaman siswa juga
akan kurang baik.
5.2 SARAN
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan, diantaranya adalah sumber guru yang
di wawancarai masih kurang banyak. Mungkin pada makalah selanjutnya bisa di perbanyak
lagi sumber gurunya.
20 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, Pudyo. 1991. Pengembangan Bahan Pembelajaran IPA. Malang: makalah tidak
diterbitkan. Diakses pada 18 oktober 2015
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 SMA: Pedoman Khusus
Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar
dan Menengah Umum.
21 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
LAMPIRAN
22 | M e d i a P e m b e l a j a r a n