Anda di halaman 1dari 22

TUGAS KELOMPOK

MEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPU : NURUL ASIKIN, M.Pd.

LAPORAN OBSERVASI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

SMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG

Disusun Oleh:

Mutiara Shidra Pohan : 140384205047

Sri Ratna Syatakarni : 140384205078

Sendari : 140384205074

BIOLOGI B (03)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
DESEMBER, 2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan hidayah-
Nya lah, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugaskelompok pada
mata kuliah Media Pembelajaran. Sesungguhnya makalah ini adalah hasil dari observasi yang
telah kami lakukan sebelumnya.

Terima kasih kami sampaikan kepada bapak Nurul Asikin M,Pd. atas dorongan dan
ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai dengan yang diharapkan. Dan tak lupa pula kami
ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan dan semua pihak yang membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami susun dengan semaksimal dan sebaik mungkin. Namun
masih begitu banyak terdapat kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada makalah ini.
Oleh karena itu kami berharap kepada pembaca agar memberikan saran dan kritiknya untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita semua.

Tanjungpinang, Desember 2015

Tim Penulis

2|Media Pembelajaran
DAFTAR ISI

3|Media Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai
interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapaitujuan tertentu yang telah
dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar melakukan kegiatan
pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan
pengajaran.Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan
pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secaratuntas. Ini merupakan
masalah yang cukupsulit yang dirasakan oleh guru.

Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengansegala
keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda.
Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik satu dengan yang lainnya, yaitu
aspek intelektual, psikologis, dan biologis.Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar
permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah lakuanakdidik disekolah.
Halitu pula yang menjadikan berat tugas guru dalam menglola kelas dengan baik. Keluhan-
keluhan guru sering terlontar hanya karena masalah sukarnya mengelola kelas.

Akibat kegagalan guru mengelola kelas,tujan pengajaran pun sukar untuk dicapai. Hal
ini kiranya tidak perllu terjadi, karena usaha yang dapat dilakukanmasih terbuka lebar. Salah
satu caranya adalah dengan meminimalkanjumlah anak didik di kelas. Mengaplakasikan
beberapa prinsip pengelolaan kelas. Kelasadalah upaya lain yang tidak bisa diabaikkan begitu
saja. Pendekatan terpilih mutlak dilakukan guna mendukung pengelolaan kelas. Disamping
itu juga, perlu memanfatkan beberapa media pendidikan yang telah ada dan mengupayakan
pengadaan media pendidikan baru demi terwujudnya tujuan bersama.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari observasi ini adalah:

1. Mengetahui pemanfaatan media pembelajaran di SMAN 6 TANJUNGPINANG


2. Mengetahui karakteristik siswa yang diajar oleh guru SMAN 6 TANJUNGPINANG
3. Mengetahui sarana dan prasarana yang ada di SMAN 6 TANJUNGPINANG
4. Mengetahui proses pembelajaran biologi yang biasa di lakukan

4|Media Pembelajaran
1.3 Manfaat

Adapun manfaat yang bisa kita ambil dari observasi kali ini adalah:

1. Guru bisa mengevaluasi media pembelajaran yang sudah di gunakanya


2. Kami sebagai mahasiswa pendidikan biologi bisa memiliki bekal untuk
mengembangkan media pembelajaran dalam biologi

5|Media Pembelajaran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN OBSERVASI

Observasi adalah Proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai


gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini menjadi salah satu dari teknik pengumpulan data
apabila sesuai dengan tujuan penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis,
serta dapat dikontrol keandalan (reliabilitas) dan kesahihannya (validitasnya).

Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses proses
psikologis dan biologis. Dalam menggunakan teknik observasi, hal terpenting yang harus
diperhatikan ialah mengandalkan pengamatan dan ingatan si peneliti.

Ada 2 indra yang diutamakan di dalam melakukan pengamatan, yaitu telinga dan
mata. Kedua indra tersebut harus benar-benar sehat. Dalam melakukan pengamatan, mata
lebih dominan dibandingkan dengan telinga. Mata ini memiliki kelemahan yaitu mudah letih.
Untuk mengatasi kelemahan yang bersifat biologis tersebut, maka perlu melakukan hal-hal
berikut.

1. Dengan menggunakan kesempatan yang lebih banyak untuk melihat data-


data.

2. Dengan menggunakan orang lain untuk turut sebagai pengamat (observers).

3. Dengan mengambil data-data sejenis lebih banyak.

Usaha-usaha untuk mengatasi kelemahan yang bersifat psikologis, yaitu :

1. Dengan meningkatkan daya penyesuaian (adaptasi).

2. Dengan membiasakan diri.

3. Dengan rasa ingin tahu.

4. Dengan mengurangi prasangka.

5. Dengan memiliki proyeksi.

6|Media Pembelajaran
Dalam observasi diperlukan ingatan terhadap observasi yang telah dilakukan
sebelumnya. Karena manusia memiliki sifat pelupa, maka diperlukan catatan-catatan (check-
list), alat-alat elektronik seperti kamera, video dan sebagainya; lebih banyak menggunakan
pengamat; memusatkan perhatian pada data-data yang relevan; mengklasifikasikan gejala
dalam kelompok yang tepat; menambah bahan persepsi mengenai objek diamati.

Alat bantu yang dipergunakan di dalam observasi antara lain, yaitu daftar riwayat
kelakuan (anecdotal record); catatan berkala; daftar catatan (check list); rating scale, yaitu
pencatatan gejala menurut tingkatannya; alat-alat optik elektronik.

Tingkat kecermatan observasi sangatlah dipengaruhi oleh faktor prasangka dan


keinginan observee; terbatasnya kemampuan pancaindra dan ingatan; terbatasnya wilayah
pandang, yaitu kecenderungan observe menaruh perhatian dengan membandingkannya
kepada kejadian lainnya; kemampuan observer dalam menangkap hubungan sebab akibat;
kemampuan menggunakan alat bantu; ketelitian pencatatan; pengertian observer terhadap
gejala yang diukur.

Jenis jenis observasi, sebagai berikut :

1. Jenis Observasi Partisipasi

Pengertian Observasi Partisipasi adalah observasi yang dilakukan


dengan observer terlibat langsung secara aktif dalam objek yang diteliti.
Keadaan yang sebaliknya disebut nonobservasi partisipasi. Sedangkan
kehadiran observer yang berpura-pura disebut kuasi observasi partisipasi.

2. Jenis Observasi Sistematis atau Observasi Berkerangka

Pengertian Observasi Sistematis adalah observasi yang sudah


ditentukan terlebih dahulu kerangkanya. Kerangka tersebut memuat faktor-
faktor yang akan diobservasi menurut kategorinya.

3. Jenis Observasi Eksperimen

Pengertian Observasi Eksperimen adalah observasi yang dilakukan


terhadap situasi yang disiapkan sedemikian rupa untuk meneliti sesuatu yang
dicobakan.

7|Media Pembelajaran
2.2 PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara
harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan
dengan penerima pesan. Dalam pendidikan, media diartikan sebagai komponen sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional dilingkungan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar. Diantara sekian banyak media salah satu media yang
paling efektif untuk pembelajaran siswa adalah media visual. Media visual merupakan
penyampaian pesan atau informasi secara teknik dan kreatif yang mana menampilkan
gambar, grafik serta tata dan letaknya jelas,sehingga penerima pesan dan gagasan dapat
diterima sasaran.

Pengertian media menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

1. AECT : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk
menyalurkan pesan/informasi.
2. Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsang untuk belajar.
3. Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar.

Apabila di kaitkan antara media visual dan pembelajaran maka pembelajaran itu akan
menarik, efektif dan efesien karena peserta didik terutama siswa sekolah dasar masih berfikir
konkrit, semua yang guru utarakan atau sampaikan harus dibuktikan sendiri dengan mata
mereka. Media visual merupakan sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran
yang dibuat secara menarik dalam bentuk kombinasi gambar, teks, gerak, dan animasi yang
disesuaikan dengan usia peserta didik sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan tidak
menjenuhkan. Media Visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan gambar atau
bayangan yang dapat bergerak dilayar bias, seperti: bias gambar-gambar yang ditampilkan
oleh motion picture film dan loopfilm. Media visual adalah media yang memberikan
gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Jadi dapat diambil
kesimpulan bahwa media visual merupakan salah satu media untuk pembelajaran. Media
bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh
indera penglihatan.

Penggunaan media pengajaran seharusnya mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:

8|Media Pembelajaran
1. Guru harus berusaha dapat memperagakan atau merupakan model dari suatu pesan
(isi pelajaran) disampaikan.
2. Jika objek yang akan diperagakan tidak mungkin dibawa ke dalam kelas, maka
kelaslah yang diajak ke lokasi objek tersebut.
3. Jika kelas tidak memungkinkan dibawa ke lokasi objek tersebut, usahakan model atau
tiruannya.
4. Bilamana model atau maket juga tidak didapatkan, usahakan gambar atau foto-foto
dari objek yang berkenaan dengan materi (pesan) pelajaran tersebut.
5. Jika gambar atau foto juga tidak didapatkan, maka guru berusaha membuat sendiri
media sederhana yang dapat menarik perhatian belajar siswa.
6. Bilamana media sederhana tidak dapat dibuat oleh guru, gunakan papan tulis untuk
mengilustrasikan objek atau pesan tersebut melalui gambar sederhana dengan garis
lingkaran

2.3 MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN

Media pembelajaran memiliki banyak manfaat, baik media audio, visual, maupun
media audio visual. Adapun manfaat dari media visaul diantaranya adalah :

1. Media bersifat konkrit, lebih realistis dibandingkan dengan media verbal atau non
verbal sehingga lebih memudahkan dalam pengaplikasiannya.
2. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui
pengelihatan (media visual), terutama media visual yang menarik dapat
mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang
disampaikan.
3. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
peserta didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan
media visual yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta
didik.
4. Lebih efektif dan efisien dibandingkan media verbal lainnya karena jenisnya
beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis visual yang ada. Hal ini dapat
menciptakan sesuatu yang variatif dan tidak membosankan bagi peserta didik.
5. Penggunaannya praktis, maksudnya media visual ini mudah dioperasikan oleh
setiap orang. Misal penggunaan media Transparansi Overhead Tranparancy
(OHT).
6. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
9|Media Pembelajaran
a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film
bingkai, film, atau model.

b. Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,


atau gambar.

c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau high-speed photography.

d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.

e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan


dengan model, diagram, dan lain-lain, dan

f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-
lain) dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan
lain-lain.

Dengan demikian media visual sangatlah berperan penting dalam proses belajar
mengajar karena media visual memiliki peran yaitu memudahkan dalam penyampaian materi
kepada peserta didik. Peserta didik akan terbantu dalam memahami materi yang komplek.
Pemanfaatan media visual juga berperan bagi peserta didik.

2.4 FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK BIOLOGI

Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah
audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials
(materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan
nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam
perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari
“elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia
Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.

Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya
media visual, yaitu:

1. Fungsi Atensi

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan


mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi

10 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi
pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak
disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media gambar
khususnya gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat
menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan
mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan
mengingat isi pelajaran semakin besar.

2. Fungsi Afektif

Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat
menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut
masalah social atau ras.

3. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian


yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaiaan tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.

4. Fungsi Kompensatoris

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian


bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media
pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.

Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (1985:28), dapat memenuhi tiga
fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok
pendengar yang besar jumlahnya, yaitu :

11 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
1. Memotivasi minat atau tindakan,
2. Menyajikan informasi,
3. Memberi instruksi.

Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan


teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang
para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara
sukarela, atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi
sikap, nilai, dan emosi.

Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum,
berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian
dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton
bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya
terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada
perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.

Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media
itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas
yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih
sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan
instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa.

Berdasarkan manfaat media yang sudah di sampaikan di atas tadi, maka sudah sangat
jelas bahwa fungsi dari media pembelajaran sangatlah penting. Diantaranya adalah:

1. Mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Terutama materi


biologi yang menuntut banyak hafalan dan tulisan.
2. Menarik perhatian siswa dengan penampilan materi yang lebih berwarna,
bergerak, dan bersuara.
3. Memudahkan tugas guru dalam penyampaian materi yang rumit dan
membutuhkan bantuan alat, dengan adanya media, tugas guru menjadi lebih
ringan dan mudah.

12 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
4. Memperjelas materi yang disampaikan, jika materi bersifat abstrak, maka dengan
bantuan media penjelasan akan menjadi lebih nyata dan mudah di pahami.
5. Mempersingkat waktu, misalnya pada materi metamorfosis, jika di kenyataannya
akan dibutuhkan waktu yang lama untuk melihat proses fotosintesis pada seekor
serangga. Tetapi dengan media video waktu yang lama tersebut dapat di
persingkat menjadi beberapa menit bahkan detik saja.

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media


pembelajaran pada mata pelajaran biologi sangatlah penting. Media pembelajaran sangat
membantu dan memudahkan tugas guru.

13 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
BAB III
METODE
3.1 WAKTU DAN TEMPAT

Waktu dan tempat pelaksanaan observasi adalah sebagai berikut,

Waktu : Kamis, 03Desember 2015

Tempat : SMA Negeri 6 Tanjungpinang

3.2 CARA PENGAMBILAN DATA

Adapun cara pengmbilan data yang kami lakukan adalah dengan cara wawancara
langsung dan pengisiian angket oleh guru yang bersangkutan. Di karenakan keterbatasan
waktu dan kondisi yang saat itu sudah mendekati waktu ujian semester ganjil maka dari dua
guru biologi yang terdapat di sekolah tersebut kami hanya bisa menghubungi satu guru saja
untuk di wawancara dan mengisi angket.

14 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL OBSERVASI

Dari observasi yang kami lakukan maka kami dapat mengemukakan hasil observasi
sebagai berikut:

Isi kuesioner yang di isi oleh:

Nama :

NIP :

Lama menjadi Guru : Tahun

LATAR BELAKANG SISWA

kalanganatas Menengah Bawah variasi

KARAKTERISTIK SISWA

kinestetik audiotori Visual

SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH

bukupaket BSE referensipenunjangperpus ensiklopedia bukudaripenerbit

AKSES INTERNET

wifisekolah inertnetkomputer

15 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
KETERSEDIAAN LABORATORIUM

BIOLOGI FISIKA KIMIA KOMPUTER BAHASA MULTIMEDIA

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

langsung salingtemas konstruktivisme Kontekstual PAIKEM

MODEL PEMBELAJARAN

kooperatif aktif STM inkuiri Discovery problem solving PBL PjBL

METODE PEMBELAJARAN

ceramah tanyajawab diskusi persentasi praktikum penugasan

MEDI APEMBELAJARAN

PPT Video media langsung preparatawetan Multimedia interaktif torso charta

DI SEDIAKAN OLEH
BAHAN AJAR YANG DI GUNAKAN SEKOLAH

Cetak

Audio

audio visual

16 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
multimedia interaktif

WEB

DISEDIAKAN OLEH
BAHAN AJAR CETAK YANG DI GUNAKAN SEKOLAH

bukuteks

Handout

LKS

Modul

Poster

Brosur

Leaflet

DISEDIAKAN OLEH
BAHAN AJAR AUDIO YANG DI GUNAKAN SEKOLAH

kaset

Radio

piringanhitam

compack disk audio

BAHAN AJAR AUDIO DISEDIAKAN OLEH


VISUAL YANG DI GUNAKAN SEKOLAH

Film

compack disk audio

multimedia interaktif

17 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
BAHAN AJAR BERBASIS DISEDIAKAN OLEH
WEB YANG DI GUNAKAN SEKOLAH

Moodle

wibsiteedukasi

blog pribadi

Facebook

Twitter

Email

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1. Latar Belakang Siswa dan Sekolah

Rata-rata siswa/i yang di ajarkan oleh guru SMAN 6 Tanjungpinang adalah siswa/i
yang berasal dari kalangan yang bervariasi, yaitu dari kalangan menengah dan bawah.
Sedangkan Karakteristik atau kebiasaan mereka saat belajar adalah auditori dan visual.
Selain itu, sarana dan prasarana yang ada di SMAN 6 Tanjungpinang bisa dikatakan
kurang lengkap, hal ini di karenakan sumber belajar, laboratorium, serta kemudahan akses
internet belum begitu memadai.
4.2.2 Pembelajaran yang Biasa Dilakukan

Pendekatan pembelajaran yang di gunakan oleh guru SMAN 6 Tanjungpinang adalah


pendekatan : langsung, kontekstual, PAIKEM. Sedangkan model pembelajaran yang telah
di gunakan guru biologi SMAN 6 Tanjungpinang adalah semua model pembelajaran
modern terkecuali sains teknologi masyarakat yang belum di gunakan oleh guru-guru
tersebut. Selain itu semua metode pembelajaran juga di gunakan oleh guru yang digunakan
dengan alasan untuk menghindari kejenuhan dari siswa. Serta, media pembelajaran yang
tersedia di SMAN 6 Tanjungpinang kurang lengkap sehingga tujuan pembelajaran masih
kurang tercapai sepenuhnya.

4.2.3 Keberadaan Media Pembelajaran

18 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
Dari hasil kuesioner yang di peroleh dapat kami simpulkan, bahwa semua media
pembelajaran di SMAN 6 Tanjungpinang tersedia dengan kuraang baik, karena tidak
semua media yang ada di sekolah dan tidak semua bisa di gunakan oleh guru biologi
tersebut. Dari semua media pembelajaran yang tersedia, yang sering digunakan adalah :
bahan ajar cetak ( buku teks, LKS, handout, modul, poster, dan brosur ), bahan ajar audio
visual ( film).

4.2.4 Analisis Angket

Angket merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis


mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik. Angket pada observasi ini
dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar penggunaan media digunakan serta
kebutuhan yang dibutuhkan oleh guru selama proses belajar mengajar. Angket ini
disebarkan kepada guru sebagai objek pengamatan dan sebagai orang yang merasakan ada
atau tidaknya kebutuhan dalam proses belajar mengajar.
Dari perhitungan persentase angket yang diberikan kepada guru diperolehlah
penilaian tentang penggunanan media pembelajaran yang di gunakan dalam proses
pembelajaran biologi yaitu:

 80% guru menyatakan media pembelajaran yang tersedia sering dipakai

 80% guru menyatakan fasilitas sarana dan prasarana pembelajaran kurang lengkap.

 98% guru menyatakan telah menggunakan semua model, metode, dan pendekatan
pembelajaran.

Oleh karena itu, prestasi-prestasi siswa/i nya kurang maksimal, kerena keterbatasan tersebut.
Dan ini merupakan bahan analisa yang baik, agar pihak sekolah/pemerintah semakin
meningkatkan fasilitas media pembelajaran yang ada di sekolah agar lebih mudah dalam
mencapai tujuan dalam proses pembelajaran.

19 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil observasi kami maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
sangatlah penting untuk penentuan keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Jika
media yang diguakan semakin banyak maka guru akan semakin mudah memahami semua
materi tersebut. Tapi jika media yang digunakan sedikit maka tingkat pemahaman siswa juga
akan kurang baik.

5.2 SARAN

Dalam makalah ini masih banyak kekurangan, diantaranya adalah sumber guru yang
di wawancarai masih kurang banyak. Mungkin pada makalah selanjutnya bisa di perbanyak
lagi sumber gurunya.

20 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
DAFTAR PUSTAKA

Susanto, Pudyo. 1991. Pengembangan Bahan Pembelajaran IPA. Malang: makalah tidak
diterbitkan. Diakses pada 18 oktober 2015
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 SMA: Pedoman Khusus
Pengembangan Silabus dan Penilaian. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar
dan Menengah Umum.

21 | M e d i a P e m b e l a j a r a n
LAMPIRAN

22 | M e d i a P e m b e l a j a r a n

Anda mungkin juga menyukai