Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK MAKALAH

TELAAH KEPUSTAKAAN DAN HIPOTESIS

DOSEN PENGAMPU: BONY IRWAN,M.Pd

DISUSUN OLEH:
FENI YUNIKA : 140384205067
RIKI RISANTO : 140384205050
SRI RATNA SYATAKARNI : 140384205078
ZURIMA ESTIKA : 140384205024

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kesempatan, kesehatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah tentang “Telaah keperpustakaan dan Hipotesis” yang
merupakan salah satu tugas yang diberikan kepada mahasiswa untuk melengkapi
penilaian dalam mengikuti mata kuliah Metode Pelitian semester Ganjil
2016/2017.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Bony Irawan selaku


dosen pengampu mata kuliah Metode Penelitian, atas bimbingan dan materi yang
telah diberikan kepada penulis dalam kegiatan pekuliahan.

Andai kata dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat
memperbaiki penulisan di masa yang akan datang.

Tanjungpinang, Oktober 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6

2.1. Telaah keperpustakaan ................................................................................ 6


2.1.1 Langkah-Langkah Memilih Kajian Pustaka........................................... 7
2.1.2 Sumber Bacaan untuk Melakukan Telaah keperpustakaan .................... 8
2.1.3 Kriteria Memilih Sumber Bacaaan....................................................... 11
2.2 Hipotesis..................................................................................................... 12
2.2.1 Macam-Macam Hipotesis Penelitian ................................................... 12
2.2.2 Fungsi Hipotesis ................................................................................... 14
2.2.3 Faktor dalam Penyusunan Hipotesis .................................................... 14
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 15

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 15


3.2 Saran ............................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kajian pustaka dalam suatu penelitian ilmiah adalah salah satu bagian
penting dari keseluruhan langkah-langkah metode penelitian. Cooper dalam
Creswell mengemukakan bahwa kajian pustaka memiliki beberapa tujuan
yakni; menginformasikan kepada pembaca hasil-hasil penelitian lain yang
berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan saat itu, menghubungkan
penelitian dengan literatur-literatur yang ada, dan mengisi celah-celah dalam
penelitian-penelitian sebelumnya.
Selanjutnya Geoffrey dan Airasian mengemukakan bahwa tujuan utama kajian
pustaka adalah untuk menentukan apa yang telah dilakukan orang yang
berhubungan dengan topik penelitian yang akan dilakukan. Selain itu dengan
kajian pustaka tidak hanya mencegah duplikasi penelitian orang lain, tetapi
juga memberikan pemahaman dan wawasan yang dibutuhkan untuk
menempatkan topik penelitian yang kita lakukan dalam kerangka logis.
Dengan mengkaji penelitian sebelumnya, dapat memberikan alasan untuk
hipotesis penelitian, sekaligus menjadi indikasi pembenaran pentingnya
penelitian yang akan dilakukan. Lebih lanjut Anderson mengemukakan bahwa
kajian pustaka dimaksudkan untuk meringkas, menganalisis, dan menafsirkan
konsep dan teori yang berkaitan dengan sebuah proyek penelitian.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kajian
pustaka adalah suatu kegiatan penelitian yang bertujuan melakukan kajian
secara sungguh-sungguh tentang teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan
dengan topik yang akan diteliti sebagai dasar dalam melangkah pada tahap
penelitian selanjutnya. Teori dan konsep yang dikaji digunakan untuk
memperjelas dan mempertajam ruang lingkup dan konstruk variable yang
akan di teliti, sebagai dasar perumusan hipotesis dan penyusunan iinstrumen
penelitian, dan sebagai dasar dalam membahas hasil penelitian untuk
digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan topik
permasalahan.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu telaah ke perpustakaan?


2. Apa saja yang di lakukan saat telaah perpustakaan?
3. Apa itu hipotesis?
4. Apa saja kegiatan hipotesis?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu telaah ke perpustakaan.


2. Mengetahui apa saja kegiatan telaah ke perpustakaan.
3. Mengetahui apa itu hipotesis.
4. Mengetahui bagaimana kegiatan hipotesis.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Telaah keperpustakaan

Telaah kepustakaan adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca,


danmenelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-
teoriyang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil dari kegiatan ini
adalah materi yang akan disajikan untuk menyusun dasar atau
kerangkapenelitian.Secara umum, tujuan melakukan telaah kepustakaan adalah
untuk mengembangkan pemahaman dan wawasan yang menyeluruh tentang
penelitian-penelitian yang pernah dilakukan dalam suatu topik.

Sedangkan tujuan khususnyaadalah sebagai berikut.

a. .Membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian.


b. Menemukan variabel-variabel penelitian yang penting dan
menentukanhubungan antar variabel penelitian. Telaah kepustakaan dapat
mengungkapkan variabel-variabel yang terbuktipenting dan
mengungkapkan hubungan antar variabel tersebut, sehingga jugadapat
membuka peluang untuk memperkirakan hubungan antar variabel
yangbaru.

c. Mengetahui apa yang pernah dilakukan dalam penelitian sebelumnya


danmenentukan apa yang perlu diteliti sekarangDengan melakukan telaah
kepustakaan, kita akan mengetahui bahwa seringkalimasalah yang
dianggap belum pernah diteliti ternyata telah banyak diteliti olehpeneliti
lain. Tinjauan pustaka juga dapat memberikaan ide-ide baru danpendekatan-
pendekatan baru dalam rangka meneliti masalah yang sama, yangbelum terpikir
sebelumnya. Pengetahuan mengenai metode, alat ukur, subjek penelitian,
dan pendekatan-pendekatan yang dipakai oleh peneliti lain dapatdigunakan
sebagai bahan untuk memperbaiki rancangan penelitian kita. Tidak sedikit
artikel penelitian yang membahas rekomendasi untuk keperluanpenelitian
yang lebih lanjut dalam topik yang sama. Saran-saran ini
perludipertimbangkan karena penelitian yang dilakukan sebaiknya
didasarkan padapenelitian yang sudah ada.
d. .Menghindari pendekatan yang steril (tidak menghasilkan temuan yang
berarti)
e. Merangkum pengetahuan yang berkaitan dengan topik penelitianTelaah
kepustakaan merupakan persiapan untuk menyusun kerangka teori yangsistematis,
jelas, dan mudah dimengerti. Pengetahuan yang diperoleh melaluikegiatan
telaah kepustakaan harus dirangkum dan disajikan sebagai dasar
teoripenelitian.
f. Menemukan penjelasan yang dapat membantu dalam menafsirkan
datapenelitianPengetahuan mengeni temuan-temuan penelitian yang
relevan dapat membantukita dalam menafsirkan data penelitian. Ada
kemungkinan hasil penelitian itumendukung temuan sebelumnya tetapi

6
dapat juga bertentangan. Jika data kitamendukung temuan sebelumnya,
kita dapat memberikan rekomendasi bagipenelitian yang lebih lanjut. Jika
tidak konsisten dengan temuan sebelumnya ,kita dapat menjelaskan
kemungkinan penyebabnya.

Menurut Nasution (1987), ada beberapa fungsi kajian teori yaitu:


a. Untuk mengetahui apakah masalah penelitian yang akan atau sedang
diteliti inisudah diteliti orang sebelumnya, sehingga penelitian yang
akan dilakukan initidak merupakan duplikasi
b. Untuk mengetahui hasil temuan orang lain dalam bidang penelitian
yangdipilih sehingga temuan ini dapat digunakan dalam penelitian kita
c. Untuk memperoleh bahan yang dapat mempertajam orientasi dan dasar
teoritismengenai masalah yang diteliti
d. Untuk memperoleh informasi tentang teknik-teknik penelitian yang
telahditerapkan.

2.1.1 Langkah-Langkah Memilih Kajian Pustaka


Kajian pustaka dalam sebuah penelitian ilmiah berarti menempatkan dan
menyimpulkan teori-teori dan konsep-konsep yang nantinya dapat memberikan
kerangka kerja dalam menjelaskan suatu topik dalam sebuah penelitian.
Banyak cara dan model membuat kajian pustaka, Creswell mengemukakan
beberapa model sesuai dengan pendekatan penelitian yang dilakukan untuk
pendekatan kualitatif, yaitu meliputi model:
1. Model pertama, peneliti menempatkan kajian pustaka pada bagian
pendahuluan, ini dimaksudkan agar kajian pustaka dapat menjelaskan
latar belakang secara teoritis masalah-masalah penelitian.
2. Model kedua,menempatkan kajian pustaka pada bab terpisah seperti
halnya pada pendekatan kuantitatif.
3. Model ketiga Kajian pustaka ditempatkan pada bagian akhir
penelitian bersamaan dengan literatur terkait.

Untuk pendekatan kuantitatif selain menyertakan sejumlah besar teori dan


konsep pada bagian pendahuluan juga memperkenalkan masalah atau
menggambarkan secara detail literatur dalam bagian khusus dengan judul seperti
tinjauan pustaka, kajian teori atau kajian pustaka, dan pada bagian akhir penelitian
meninjau kembali literatur terkait dan membandingkan dengan temuan penelitian.

7
Berikut ini adalah sintesis dari langkah-langkah melakukan kajian pustaka
menurut Donald Ary dan Creswell sebagai berikut:
1. Mulailah dengan mengidentifikasi kata kunci topik penelitian untuk
mencari materi, referensi, dan bahan pustaka yang terkait.
2. Membaca abstrak laporan-laporan hasil penelitian yang relevan, bisa
didapatkan dari sumber perpustakaan, jurnal, buku, dan prosiding.
3. Membuat catatan hasil bacaan dengan cara membuat peta literatur
(literature map) urutan dan keterkaitan topik penelitian dan referensi
bibliografi secara lengkap.
4. Membuat ringkasan literatur secara lengkap berdasarkan peta literatur,
sesuai dengan urutan dan keterkaitan topik dari setiap variabel penelitian.
5. Membuat kajian pustaka dengan menyusunnya secara tematis berdasarkan
teori-teori dan konsep-konsep penting yang berkaitan dengan topik dan
variabel penelitian.
6. Pada akhir kajian pustaka, kemukakan pandangan umum tentang topik
penelitian yang dilakukan berdasarkan literatur yang ada, dan jelaskan
orisinalitas dan pentingnya topik penelitian yang akan dilakukan di
banding dengan literatur yang sudah ada.

Langkah-langkah di atas dapat digunakan untuk menulis kajian pustaka


berbagai jenis metode/pendekatan penelitain. Selain itu juga dapat mempersempit
ruang lingkup penelitian yang di ajukan sehingga rumusan masalah dan langkah
penelitian lebih jelas dan dapat dilakukan dengan baik.

2.1.2 Sumber Bacaan untuk Melakukan Telaah keperpustakaan


Menurut Prasetya Irawan, ada 2 sumber bacaan yaitu sebagai berikut.

1. Media Cetak
a. Buku Acuan General References)
1. Buku acuan yang memberikan informasi langsungContoh: kamus,
ensiklopedi, direktori, almanak, biografi, atlas, danbuku
statistik.Jenis buku acuan ini diperlukan untuk mengetahui arti
suatu kata(dengan melihat kamus), untuk mencari penjelasan
mengenai suatutopik (dengan menggunakan ensiklopedi), dengan
mengutip laporanstatistik mengenai sesuatu hal dengan mengacu
pada buku statistik),dan seterusnya.

8
2. Buku acuan yang memberikan petunjuk mengenai sumber
informasiJenis buku acuan ini umumnya digunakan dalam kegiatan
mencarisumber pustaka untuk keperluan penelitian. Jenis buku
acuan ini meliputi bibliografi, buku indeks, dan buku
abstrak.Bibliografi memuat tentang data publikasi dari buku-buku
ataupunartikel riset dalam suatu topik tertentu. Buku indeks dan
buku abstrak diperlukan untuk menelusuri lokasi sebuah pustaka
yang berupaartikel, laporan penelitian, maupun yang berupa
makalah seminar.Buku indeks memuat daftar pengarang, judul, dan
nama penerbit.Buku abstrak juga memuat informasi nama
pengarang, judul, dannama penerbit, tetapi juga memuat ringkasan
dari artikel ataumakalahnya (abstrak)

b. Sumber Pustaka Primer


Sumber pustaka primer adalah pustaka yang merupakan penjelasan
langsung dari seorang peneliti mengenai kegiatan penelitian yang
telahdilakukannya. Sumber pustaka primer biasanya berupa artikel
ataulaporan penelitian yang ditulis langsung oleh peneliti yang
bersangkutan,dan biasanya dimuat dalam sebuah jurnal ilmiah. Selain
berupa artikel,sumber pustaka primer juga dapat berupa laporn lepas yang
tidak diterbitkan dalam sebuah jurnal, misalnya berupa laporan
penelitian,tesis, maupun disertasi.

c. Sumber Pustaka Sekunder


Sumber pustaka sekunder adalah setiap publikasi yang disusun
olehseorang penulis yang bukan pengamat langsung atau partisipan
dalamkegiatan yang digambarkan dalam pustaka tersebut. Contohnya
bukuteks. Sumber pustaka sekunder juga dapat berupa artikel atau buku
yangmerupakan penafsiran dari seorang penulis mengenai suatu
topik,berdasarkan hasil pengkajian terhadap berbagai artikel, buku,
maupunlaporan penelitian. Contoh lainnya yaitu artikel yang membahas
hasil-hasil penelitian orang lain.

2. Media Non Cetak Berupa media elektronik seperti jaringan computer atau
internet. Menurut Sukardi, ada beberapa macam sumber bacaan yaitu:

9
a. Jurnal penelitianSumber utama dan mempunyai nilai sangat
penting di banding dengan sumber-sumber informasi lainnya
adalah jurnal penelitian.

b. Laporan hasil penelitian mempunyai bobot hamper sama dengan


yang ada dalam jurnal. Perbedaannya adalah laporan hasil
penelitian tersebut belum diterbitkan. Acuan yang berasal dari
jurnal maupun laporan hasil penelitian,kedua-duanya dapat
digunakan untuk menyusun struktur studi literatur dankerangka
teoritis.

3. Abstrak Abstrak adalah ringkasan tentang laporan hasil penelitian. Abstrak


penelitian umumnya disusun secara narasi dengan menonjolkan 3 aspek
penelitian yaitu tujuan penelitian, metodologi penelitian, dan hasil
daripenelitian. Abstrak dibuat dengan bahasa narasi terbatas antara 75
katasampai 300 kata tergantung kebijakan setiap universitas
yangberkepentingan. Abstrak penelitian dicantumkan dalam awal
laporanmempunyai tujuan agar para pembaca dan khususnya para peneliti
dapatmengambil manfaat dari hasil penelitian yang dilaporkan dalam
waktu yangrelatif singkat.

4. NarasumberNarasumber merupakan sumber informasi yang hidup. Yang


termasuk narasumber di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Para profesional yaitu orang-orang yang mempunyai profesi atau
terlibatsecara langsung dengan kegiatan yang menjadi interes
peneliti.Contohnya para pekerja, pegawai, guru, maupun pelaku
yang mempunyaiposisi baris depan dalam bidang tertentu.
b. Para ahli yaitu orang-orang yang memiliki keahlian dalam
bidangtertentu, seperti para dosen perguruan tinggi, para peneliti,
manajerperusahaan, supervisor, dan sebagainya.

5. Surat kabar dan majalah

10
Media cetak ini merupakan sumber pustaka yang cukup baik dan
mudahdiperoleh di masyarakat. Mengingat bahwa informasi dari surat
kabar danmajalah merupakan informasi yang sifatnya populer, para
penelitidianjurkan untuk lebih dahulu mengevaluasi isi yang hendak
diambil.

6. Internet
Kemajuan teknologi membawa dampak yang sangat signifikan di
bidanginformasi. Dunia seolah menjadi semakin kecil, batas antar negara
dapatdilampaui dengan tidak melakukan intervensi. Salah satu sumber
informasiyang seolah tidak terbatas dapat diperoleh para peneliti melalui
internet.

2.1.3 Kriteria Memilih Sumber Bacaaan


Dalam mencari sumber bacaan, kita perlu pilih-pilih (selektif), artinyatidak
semua yang diketemukan lalu ditelaah. Kriteria pemilihan sumberpustaka mencakup:
1. Ketetapan (Adequacy)Isi dari sumber pustaka sesuai dengan penelitian
yang dilaksanakan.
2. Kejelasan (Clarity)Sumber pustaka harus mudah di pahami atau
di mengerti oleh peneliti.
3. Empiris ( Empericalness)Sumber pustaka itu berdasarkan ada kenyataan
bukan hasil imajinasi.
4. Terorganisasi (Organization)Isi dari sumber pustaka harus terorganisasi
dengan baik sehinggamemudahkan peneliti untuk mencari informasi.
5. Kemutakhiran ( Recency)Sumber pustaka harus berdasarkan
perkembangan terbaru dalam bidangnya.
6. Relevansi (Relevance)Sumber pustaka berhubungan dengan penelitian.
7. Keyakinan (Convisigness)Sumber pustaka dapat menjadi acuan yang
terpercaya bagi peneliti.

11
2.2 Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu “hupo”
artinya sementara dan “thesis” berarti pernyataan atau teori. Karena hipotesis
adalah pernyataansementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji
kebenarannya. Menurut Kerlinger (Riduan, 2010:35) hipotesis ditafsirkan sebagai
dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Sedangkan Sudjana
(Riduan, 2010:35) mengartikan hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai
suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk
melakukan pengecekannya. Dari definisi ahli di atas dapat dsimpulkan bahwa
hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi
kebenarannya melalui penelitian ilmiah.
Hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang
dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang
relevan dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta dan dukungan
data yang nyata di lapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan kalimat
positif. Secara statistik, hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan
populasi (Parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel penelitian. Dengan demikian dalam perhitungan statistik
yang diuji adalah hipotesis nol (H0). Jadi, hipotesis nol adalah pernyataan tidak
ada hubungan, pengaruh atau perbedaan antara parameter dengan statistik dan
lawannya adalah Ha yang menyatakan adanya hubungan, pengaruh atau
perbedaan antara parameter dengan statistik. Hipotesis nol (H0) dinyatakan
dengan kalimat negatif (Riduan, 2010:36).
Setiap penelitian tidah harus dirumuskan masalahnya. Agar rumusan masalah
dapat terjawan dan hipotesis dapat teruji, keduanya harus dirumuskan dengan
menggunakan kalimat yang jelas, tidak menimbulkan banyak penafsiran dan
spesifik supaya dapat diukur. Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya, sedang hipotesis dalam bentuk kalimat pernyataan.

2.2.1 Macam-Macam Hipotesis Penelitian


Berdasarkan tiga macam masalah penelitian (deskriptif, komparatif dan
asosiatif), maka ada tiga macam hipotesis penelitian (Ha), yaitu:

a. Hipotesis Deskriptif yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan


menghubungkan dengan variabel lain atau hipotesis yang dirumuskan
untuk menentukan titik peluang, hipotesis yang dirumuskan untuk
menjawab permasalahan taksiran (estimatif).
Contoh:
 Panen udang windu di Tambak Udang Kalinyar-Bangil mencapai 3
ton/ha.

12
 Motivasi belajar siswa SDN Melayu 5 mencapai 80% dari kriteria
rata-rata nilai ideal yang ditetapkan.
 Gaya mengajar dosen statistik mencapai 70% dari kriteria rata-rata
nilai ideal.

b. Hipotesis Komparatif dirumuskan untuk memberikan jawaban pada


permasalahan yang bersifat membedakan.
 Ada perbedaan besarnya motivasi belajar antara mahasiswa prodi
Administrasi pendidikan dengan mahasiswa PGSD.
 Ada perbedaan kesenangan bagi anak-anak SD antara menonton TV
dengan membaca buku, bahwa menonton TV lebih disukai daripada
membaca buku.
 Ada perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan pondok
pesantren Yapi Bangil dengan lulusan SMU Darul Ulum Jombang,
yaitu lulusan pondok pesantren Yapi Bangil lebih baik daripada
lulusan SMU Darul Ulum Jombang.

c. Hipotesis Asosiatif dirumuskan untuk memberikan jawaban pada


permasalahan yang bersifat hubungan. Sedangkan menurut sifat
hubungannya hipotesis penelitian (Ha) ada tiga jenis, yaitu:
1. Hipotesis hubungan simetris ialah hipotesis yang menyatakan
hubungan yang bersifat kebersamaan antara kedua variabel atau lebih,
tetapi tidak menunjukan sebab akibat.
Contoh:
a) Ada hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan.
b) Ada hubungan yang positif antara banyaknya penonton sepak
bola dengan tingkat kerusuhan.

2. Hipotesis hubungan sebab akibat (kausal) ialah hipotesis yang


menyatakan hubungan yang bersifat mempengaruhi antara dua
variabelataulebih.
Contoh:
a) Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar.
b) Disiplin guru yang tinggi berpengaruh positif terhadap
produktivitas kerja.
3. Hipotesis hubungan interaktif ialah hipotesis hubungan antara dua
variabel atau lebih yang bersifat saling mempengaruhi.
Contoh:
a) Terdapat pengaruh timbal balik antara kreativitas siswa dengan
hasilbelajar.

13
b) Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara status sosial
ekonomi dengan terpenuhi gizi keluarga.

2.2.2 Fungsi Hipotesis

Fungsi hipotesis ada empat, antara lain :

1. Memberikan penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan


pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Mengemukakan pernyataan tentang hubungan dua konsep yang secara langsung
dapat diuji dalam penelitian.
3. Member arah pada penelitian.
4. Member kerangka pada penyusunan kesimpulan penelitian.

2.2.3 Faktor dalam Penyusunan Hipotesis

Ada beberapa faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan


hipotesis, dan fungsi-fungsi di atas dapat berjalan secara efektif, apabila faktor-
faktor tersebut diperhatikan dan dilakukan secara benar.

Faktor-faktor tersebut, terdiri dari :


1. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif. Artinya bahwa kalimat itu bersifat
positif dan tidak normatif. Istilah-istilah seperti seharusnya atau sebaiknya tidak
terdapat dalam kalimat hipotesis.
2. Variabel (variabel-variabel) yang dinyatakan dalam hipotesis adalah variabel
yang operasional, dalam arti dapat diamati dan diukur.
3. Hipotesis menunjukkan hubungan tertentu di antara variabel-variabel.

Hipotesis dapat disusun melalui dua pendekatan, yang pertama secara deduktif
dan yang kedua secara induktif. Penyusunan hipotesis secara deduktif ditarik dari
teori. Suatu teori yang terdiri atas proposisi-proposisi, sedangkan proposisi
menunjukkan hubungan antara dua konsep. Proposisi ini merupakan postulat-
postulat yang dari padanya disusun hipotesis. Penyusunan hipotesis secara
induktif bertolak dari pengamatan empiris.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Langkah awal yang sangat menentukan dalam sebuah penelitan adalah


menentukan topik penelitian yang benar-benar mendesak untuk diteliti. Selain
itu akses terhadap partisipan/sampel, sumber-sumber lain, dan memiliki
ketersediaan literatur penting untuk dipertimbangkan. Kajian pustaka tidak
hanya membantu memverifikasi masalah-masalah penelitian, tetapi juga
membantu merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, dan penyusunan
instrument penilitian.

Langkah-langkah penting dalam melakukan kajian pustaka adalah


mengidentifikasi kata kunci topik penelitian untuk mencari literatur yang
berkaitan seperti jurnal, buku-buku, dan penelitian lain yang relevan dengan
penelitian yang akan di lakukan. Selanjutnya membuat peta literatur yang
mencerminkan keterkaitan teori-teori dan konsep-konsep, kemudian mencatat
bibliografi sumber literatur secara lengkap, setelah itu membuat kajian pustaka
dengan mendeskripsikan literatur yang ada dalam sebuah tulisan yang sesuai
dengan kaidah penulisan ilmiah.

3.2 Saran

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini baik dari segi sumber maupun penulisan, untuk itu penyusun
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk perbaikan
makalah selanjutnya.

Diharapkan pembaca tidak merasa puas dengan materi yang telah dibaca
dan mencoba mencari definisi dan jenis-jenis belajar yang diungkapkan oleh
para ahli lainnya sehingga mendapatkan ilmu yang lebih luas.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kualitatif,


dan R&D. Alfabeta, Bandung

Creswell John W., 2010, Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches, 3th, terjemahan Achmad Fawaid, Yogyakarta

https://id.scribd.com/doc/98369192/TELAAH-KEPUSTAKAAN

http://rinakusniawati.blogspot.co.id/2010/03/hipotesis.html

16

Anda mungkin juga menyukai