pencernaan selanjutnya akan berdifusi ke dalam sitoplasma (Koptal, et al., 1980), sedangkan
makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalu cytopage.
HASIL PENGAMATAN
Gambar
Pengamatan
Gambar
Tangan
Gambar Literatur
Keterangan
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui proses pencernaan makanan pada Paramecium, maka Paramecium
harus diberi makanan yang terbuat dari yeast yang telah diencerkan dan dipanaskan hingga
mendidih. Kemudian, pada sediaan makanan juga harus diberi Congo Red yang berfungsi
untuk mendeteksi perubahan pH pada saat terjadi proses percernaan makanan di dalam
vakuola makanan Paramecium, yang dapat dilihat berdasarkan perubahan warna yang terjadi.
Congo red memiliki sifat asam dengan pH antara 3 5,2. Pada pH 5, Congo Red akan
berwarna merah. Pencernaan makanan di dalam vakuola makanan terjadi pada saat vakuola
makanan tersebut bergerak di dalam sitoplasma. Gerakan ini disebut dengan gerak siklosis.
Berdasarkan hasil dari pengamatan yang kami lakukan untuk mengetahui proses
pencernaan makanan pada Paramecium yang dilakukan dengan bantuan alat tambahan
berupa CC-TV, terlihat bahwa Paramecium mencerna makanannya dalam waktu kurang lebih
selama 18 menit lebih 19 detik. Selama waktu tersebut, terjadi perubahan warna sebanyak
tiga kali. Perubahan warna yang pertama terjadi pada menit ke 11 lebih 46 detik yang artinya
waktu yang dibutuhkan untuk perubahan warna pertama ini adalah selama 11 menit lebih 46
detik. Pada saat ini vakuola makanan mulai mengalami perubahan pH dari basa menjadi
asam. Hal ini terlihat dari makanan yang berada pada vakuola makanan berubah warna dari
merah muda menjadi lebih merah. Hal tersebut terjadi karena proses pencernaan makanan
dimulai. Untuk mencerna makanan, lisosom akan berfusi dengan vakuola makanan (Soewolo,
2000). Setelah itu lisosom akan mensekresikan enzim yang dihasilkannya. Enzim-enzim
tersebut adalah enzim protease, karbohidrase dan esterase (Koptal, et al., 1980).
Perubahan warna yang kedua terjadi pada menit ke 15 lebih 55 detik. Hal ini
menunjukkan bahwa diperlukan waktu selama 4 menit 9 detik untuk terjadi perubahan warna
lagi dari merah menjadi merah pekat. Hal tersebut terjadi karena enzim-enzim yang
disekresikan oleh lisosom mulai bekerja. Enzim-enzim pada lisosom akan bekerja optimal
pada pH sekitar 5 (Istanti, 1999). Kemungkinan besar pada menit ke 15 lebih 55 detik ini
vakuola berada pada pH 5 sehingga Congo Red mengalami perubahan warna menjadi merah
pekat. Perubahan warna yang ketiga terjadi pada menit ke 18 lebih 4 detik. Kali ini warna
dari makanan di dalam vakuola makanan berubah menjadi merah muda. Hal ini terjadi karena
proses pencernaan makanan di dalam sel tubuh Paramecium sudah selesai sehingga lisosom
memisahkan diri dengan vakuola makanan dan membawa enzim-enzim yang
disekresikannya. Hal ini membuat vakuola makanan kembali bersifat basa. Oleh karena itu,
Congo Red tidak mengalami perubahan warna menjadi merah yang lebih pekat, melainkan
berubah warna menjadi merah muda lagi mengingat Congo Red bersifat asam dan akan
berwarna merah pada pH sekitar 5. Lima belas detik setelah itu, atau pada menit ke 18 lebih
19 detik, makanan yang tidak dicerna dikeluarkan oleh Paramecium melalui cytopyge. Semua
data yang kami dapatkan dari pengamatan proses pencernaan makanan pada Paramecium ini
sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa pada awalnya vakola makanan bersifat basa,
kemudia berubah menjadi asam dan akhirnya menjadi basa lagi (Koptal, et al., 1980).
KESIMPULAN
1. Dalam praktikum digunakan indikator warna zat warna Congo Red yang bersifat asam
dan akan berwarna merah pada pH asam.