REPTIL SISTEM OTOT PADA HEWAN VERTEBRATA Otot Rangka Otot Otot Polos Rangka (Skeleton) Otot Polos (Skeleton)
O t o t J a n t u n g SISTEM OTOT PADA REPTILIA
Modifikasi Sistem Otot pada Reptilia:
1.Mendukung organ-organ vissera. 2.Berat badan. 3.Untuk memungkinkan beberapa jenis gerakan. SISTEM OTOT PADA REPTILIA 1. Otot adductor 2. Otot pterigoideus 3. Otot depresor 4. Otot aksial 5. Otot rangka 6. Otot epaksial 7. Otot hipaksial 8. Otot pada tungkai, gelang bahu, dan gelang pinggul 9. Otot segmental 10.Otot-otot integumen Otot adductor • Memanjang dari daerah temporal menuju rahang bawah • Kadal dan buaya memiliki kekuatan pada rahang karena di dukung oleh otot adductor pada rahang Otot pterigoideus • Muncul dari tulang dari pterigoid pada langit langit dan menyisip pada bagian posterior rahang bawah • Memberi penampakan yang gemuk pada kadal jantan Otot depresor • Otot depresoar mandibula berperan membuka rahang, muncul dari bagian belakang tengkorak dan menyisip pada prosesus retroartikular dari mandibula, otot ini lebih lemah dibandingkan otot-otot lain yang juga berperan menutup rahang. Otot aksial • Atau sering disebut dengan otot badan, reptil mulai menunjukkan beberapa spesialisasi seperti yang ditemukan pada mamal. Otot reptil terutama untuk gerakan lateral tubuh dan menggerakkan ruas-ruas tulang belakang. Hal ini bisa diamati terutama pada bangsa ular sebab jaringan otot lengan sudah menghilang Otot rangka • pada kura-kura dan kerabatnya sangat berkurang kecuali pada daerah leher akibat adanya karapaks dan plastron. Dermal atau otot kulit berkembang baik pada reptil, dan perkembangan yang sangat baik terjadi pada ular. Jaringan otot tungkai pada reptil menunjukkan variasi bergatung pada tipe gerakanya. Otot epaksial • berada pada permukaan dorsal, sementara otot hipaksial berada pada permukaan ventral dan diantara kosta. • Otot-otot epaksial kurang mengalami modifikasi jika dibandingkan dengan otot-otot hipaksial, otot-otot epaksial juga kehilangan sifat metamerisme dan tersusun dalam berkas serabut otot. • Disamping fungsinya yang memungkinkan gerakan dari satu sisi ke sisi yang lain pada kolumna vertebra, otot-otot epaksial juga melakukan fungsi yang lain yaitu mendukung, meluruskan atau membengkokkan kolumna vertebra. • Tulang rusuk terbentuk dalam miosepta dari otot-otot dinding tubuh sepanjang kolumna vertebra pada sebahagian besar Ular. • Terdapat 20 otot yang berbeda pada masing-masing sisi dari setiap ruas vertebra, otot- otot tersebut menghubungkan antara satu vertebra dengan vertebra yang lain, antara vertebra dengan tulang rusuk, dan antara tulang rusuk dan vertebra dengan kulit, serta membantu membentuk dan mengontrol lekukan tubuh. Otot-otot pada dinding abdominal tidak mengalami segmentasi dan memiliki tiga lapisan, yaitu eksternal oblique, internal oblique, dan abdominal transversal. Otot hepaksial Sistem Otot
Reptilia memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila di
bandingkan dengan amfibia, karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat dari pada di dalam air, selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat Otot aksial (otot badan) reptil mulai menunjukkan beberapa speasialisasi seperti yang dikelompokkan pada mamal. Otot reptil terutama untuk gerakan lateral tubuh dan menggerakkan ruas-ruas tulang belakang. Dermal atau otot kulit berkembang baik pada reptil. Jaringan tungkai pada reptil menunjukkan variasi bergantung pada tipe gerakannya