SEKOLAH DASAR
Disusun oleh:
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembaharuan yang dilakukan tahap demi tahap ini memiliki tujuan tertentu guna
memperbaiki system dan nilai-nilai pendidikan di Indonesia. Pemerintahan yang bekerja
pada jalur pendidikan menempatkan Pendidikan sebagai hal utama untuk membangun
karakter Bangsa. Karena itu segala bentuk perbaikan demi perbaikan difokuskan pada
proses pendidikan menuju ke arah yang lebih baik.
Pada dasarnya bahwa pembaharuan ini akan dilaksanakan bila ditemukannya titk
lemah dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Subjek pendidikan dalam hal ini pendidik
maupun peserta didik sebagai alat ukur utama berjalannya sebuah proses pendidikan
dalam pelaksanaan kurikulum itu sendiri.
Karena itu sangat diharapkan perubahan yang dibuat dapat diterima dan dijalan-
kan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
B. Rumusan Masalah
I. Apa yang dimaksudkan dengan kurikulum?
II. Bagaimana perbedaan antara KBK, KTSP dan K13?
III. Apa yang mendasari perubahan terus dilakukan?
IV. Bagaimana perkembangan kurikulum di Indonesia hingga sekarang?
C. Tujuan Penulisan
1. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai kurikulum pembelajaran
2. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai struktur dan perubahan kurikulum
pembelajaran di Indonesia
3. Mengetahui perbedaan dari KBK, KTSP dan K13
4. Mengetahui alasan akan terjadinya perubahan kurikulum dalam kurun waktu tertentu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan
tantangan masyarakat. Secara etimologis, kurikulum merupakan tejemahan dari kata curriculum
dalam bahasa Inggris, yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin currere
yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk. Banyak defenisi
kurikulum yang pernah dikemukakan para ahli.
KBK KTSP
Kurang operasional Lebih operasional
dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22, 23 dan 24 merupakan
kemajuan yang patut untuk disikapi secara posistif oleh semua pihak pemangku
pendidikan, kebijakan ini merupakan kebijakan yang dapat dipandang sebagai membagi
peran antara pemerintah dengan satuan pendidikan atau guru dalam bidang penyususnan
kurikulum.
Ada beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan dasar dan alasan mengapa
alasan:
Dalam kaitannya dengan keanekaragaman budaya, adat, sosial, sumber daya dan tradisi,
tidak dipungkiri lagi bahwa Indonesia memiliki semuanya. KTSP hadir sebagai sebuah
masing-masing.
Dalam setiap institusi pendidikan, permasalahan yang dihadapi tidak hanya satu. Masalah
yang ada di institusi pendidikan yang satu belum tentu terjadi di institusi pendidikan
lainnya. KTSP, yang penyusunannya langsung dilakukan oleh pihak satuan pendidikan,
diharapkan mampu menjadi sebuah pemecahan masalah yang ada di satuan pendidikan
itu sendiri. Karena yang paling mengenal sebuah institusi pendidikan adalah institusi itu
sendiri, dalam hal ini seluruh tenaga pendidik dan kependidikan di institusi tersebut.
Memberikan kesempatan kepada seluruh unsur pendidikan, yaitu sekolah, keluarga dan
masyarakat untuk berperan aktif dalam memajukan suatu institusi pendidikan. Peran
komite sekolah, yang terdiri dari perwakilan orang tua dan tokoh masyarakat setempat,
diharapkan mampu memberikan kontribusi ide dan saran yang nantinya akan dijadikan
Perubahan kurikulum dilakukan untuk menjawab tantanga zaman yang terus berubah
agar peserta didik mampu bersaing di masa depan.
Alasan lain dilakukan perubahan kurikulum adalah kurikulum sebelumnya dianggap
menitikberatkan peserta didik, karena terlalu banyak meteri yang harus dipelajari.
Perubahan kurikulum ini juga melihat kondisi yang ada selama beberapa tahun
sebelumnya. KTSP yang memberikan keleluasaan terhadap para guru untuk membuat kurikulum
secara mandiri di masing-masing sekolah ternyata tidak berjalan mulus.
Untuk tingkat SD terjadi perubahan yang cukup besar. Sd yang dulunya ada 10 mata
pelajaran dikurangi menjadi 6 mata pelajaran yaitu 4 mata pelajaran utama (PPKn, Agama,
Bahasa Indonesia dan Matematika) dan 2 mata pelajaran muatan local (Seni Budaya dan Penjas).
[SekolahDasar.Net]
BAB III
PENUTUP
Melihat masalah ini diharapkan generasi-generasi masa kini khususnya para mahasiswa
peka terhadap masalah-masalah pendidikan untuk kemudian ditindaklanjuti demi mencapai
tujuan utama pendidikan yang tercantum dalam UUD 1945 alinea ke-4 yakni Mencerdaskan
Kehidupan Bangsa.
DAFTAR PUSTAKA