Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KAJIAN KURIKULUM 2006

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

SEKOLAH DASAR

Disusun oleh:

KELOMPOK BESAR KAJIAN KURIKULUM SD KTSP DAN K13

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2015
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pendidikan di Indonesia tidak lepas dari yang namanya Kurikulum


Pembelajaran. Pada tahun-tahun tertentu Depdiknas memperbaharui segala bentuk materi
ajaran dan semua yang berkaitan dengan proses pendidikan, baik itu di tingkat SD, SMP
dan juga SMA

Pembaharuan yang dilakukan tahap demi tahap ini memiliki tujuan tertentu guna
memperbaiki system dan nilai-nilai pendidikan di Indonesia. Pemerintahan yang bekerja
pada jalur pendidikan menempatkan Pendidikan sebagai hal utama untuk membangun
karakter Bangsa. Karena itu segala bentuk perbaikan demi perbaikan difokuskan pada
proses pendidikan menuju ke arah yang lebih baik.

Pada dasarnya bahwa pembaharuan ini akan dilaksanakan bila ditemukannya titk
lemah dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Subjek pendidikan dalam hal ini pendidik
maupun peserta didik sebagai alat ukur utama berjalannya sebuah proses pendidikan
dalam pelaksanaan kurikulum itu sendiri.

Karena itu sangat diharapkan perubahan yang dibuat dapat diterima dan dijalan-
kan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

B. Rumusan Masalah
I. Apa yang dimaksudkan dengan kurikulum?
II. Bagaimana perbedaan antara KBK, KTSP dan K13?
III. Apa yang mendasari perubahan terus dilakukan?
IV. Bagaimana perkembangan kurikulum di Indonesia hingga sekarang?

C. Tujuan Penulisan
1. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai kurikulum pembelajaran
2. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai struktur dan perubahan kurikulum
pembelajaran di Indonesia
3. Mengetahui perbedaan dari KBK, KTSP dan K13
4. Mengetahui alasan akan terjadinya perubahan kurikulum dalam kurun waktu tertentu
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan
tantangan masyarakat. Secara etimologis, kurikulum merupakan tejemahan dari kata curriculum
dalam bahasa Inggris, yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin currere
yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk. Banyak defenisi
kurikulum yang pernah dikemukakan para ahli.

Defenisi-defenisi tersebut bersifat operasioanl dan sangat membantu proses pengembangan


kurikulum tetapi pengertian yang diajukan tidak pernah lengkap. Ada ahli yang mengungkapkan
bahwa kurikulum adalah pernyataan mengenai tujuan (MacDonald; Popham), ada juga yang
mengemukakan bahwa kurikulum adalah suatu rencana tertulis (Tanner, 1980).

Secara semantik, kurikulum senantiasa terkait dengan kegiatan pendidikan.Kurikulum


sebagai jembatan untuk mendapatkan ijasah. Secara konseptual, kurikulum adalah perangkat
pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat
(Olivia,1997:60). Pengertian kurikulum ini sangat fundamental dan menggambarkan posisi
sesungguhnya kurikulum dalam suatu proses pendidikan. Dalam sejarah kurikulum Indonesia
telah berulang kali melakukan penggantian kurikulum seperti

• Tahun 1947-Leer Plan (Rencana Pelajaran),


• Tahun 1952-Rencana Pelajaran Terurai,
• Tahun 1964-Rentjana Pendidikan,
• Tahun 1968-Kurikulum 1968,
• Tahun 1975-Kurikulum 1975,
• ahun 1984-Kurikulum 1984,
• Tahun 1994 dan 1999-Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999,
• Tahun 2004-Kurikulum Berbasis Kompetensi,
• Tahun 2006-Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
• Tahun 2013-Kurikulum 2013
B. Perbedaan KBK dan KTSP dan K13

KBK KTSP
Kurang operasional Lebih operasional

Guru cenderung tidak kreatif Guru lebih kreatif

Guru menjabarkan kurikulum yang dibuat Guru membuat kurikulum sendiri


Depdiknas

Sekolah kurang diberi kewenangan untuk Sekolah diberi keleluasaan untuk


mengembangkan kurikulum mengembangkan kurikulum

Kurang relevan dengan otonomi daerah Lebih relevan

No KTSP Kurikulum 2013

1 Mata pelajaran tertentu Tiapmata pelajaran mendukung semua


mendukung kompetensi tertentu kompetensi (Sikap, Keteampilan,
Pengetahuan)
2 Mata pelajaran dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu
sendiri dan memiliki kompetensi dengan yang lain dan memiliki kompetensi 
dasar sendiri dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap
kelas
3 Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel
mapel lain lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
4 Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan
dengan pendekatan berbeda pendekatan yang sama (saintifik) melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar
5 Tiap jenis konten pembelajaran Bermacam jenis konten pembelajaran
diajarkan terpisah diajarkan terkait dan terpadu satu sama
lainKonten ilmu pengetahuan diintegrasikan
dan dijadikan penggerak konten
pembelajaran lainnya
6 Tematik untuk kelas I-III (belum Tematik integratif untuk kelas I-III
integratif)
C. Kurikulum di Indonesia
Berlakunya kurikulum 2006 yang dituangkan dalam paket kebijakan yang

dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22, 23 dan 24 merupakan

kemajuan yang patut untuk disikapi secara posistif oleh semua pihak pemangku

pendidikan, kebijakan ini merupakan kebijakan yang dapat dipandang sebagai membagi

peran antara pemerintah dengan satuan pendidikan atau guru dalam bidang penyususnan

kurikulum.

Ada beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan dasar dan alasan mengapa

KTSP diimplementasikan dalam pendidikan nasional. Berikut dijabarkan beberapa

alasan:

 Dalam kaitannya dengan keanekaragaman budaya, adat, sosial, sumber daya dan tradisi,

tidak dipungkiri lagi bahwa Indonesia memiliki semuanya. KTSP hadir sebagai sebuah

langkah persiapan untuk mengoptimalkan seluruh keanekaragaman itu. Dengan sistem

desentralisasi pendidikan, sebuah institusi pendidikan diharapkan mampu

mengoptimalkan dan melestarikan keanekaragaman yang dimiliki oleh daerahnya

masing-masing.

 Dalam setiap institusi pendidikan, permasalahan yang dihadapi tidak hanya satu. Masalah

yang ada di institusi pendidikan yang satu belum tentu terjadi di institusi pendidikan

lainnya. KTSP, yang penyusunannya langsung dilakukan oleh pihak satuan pendidikan,

diharapkan mampu menjadi sebuah pemecahan masalah yang ada di satuan pendidikan

itu sendiri. Karena yang paling mengenal sebuah institusi pendidikan adalah institusi itu

sendiri, dalam hal ini seluruh tenaga pendidik dan kependidikan di institusi tersebut.

 Memberikan kesempatan kepada seluruh unsur pendidikan, yaitu sekolah, keluarga dan

masyarakat untuk berperan aktif dalam memajukan suatu institusi pendidikan. Peran
komite sekolah, yang terdiri dari perwakilan orang tua dan tokoh masyarakat setempat,

diharapkan mampu memberikan kontribusi ide dan saran yang nantinya akan dijadikan

sebagai sebuah pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan

memenuhi kebutuhan daerahnya masing-masing.

D. Alasan Dilakukunnya Perubahan Kurikulum (Tingkat SD)

Perubahan kurikulum dilakukan untuk menjawab tantanga zaman yang terus berubah
agar peserta didik mampu bersaing di masa depan.
Alasan lain dilakukan perubahan kurikulum adalah kurikulum sebelumnya dianggap
menitikberatkan peserta didik, karena terlalu banyak meteri yang harus dipelajari.
Perubahan kurikulum ini juga melihat kondisi yang ada selama beberapa tahun
sebelumnya. KTSP yang memberikan keleluasaan terhadap para guru untuk membuat kurikulum
secara mandiri di masing-masing sekolah ternyata tidak berjalan mulus.
Untuk tingkat SD terjadi perubahan yang cukup besar. Sd yang dulunya ada 10 mata
pelajaran dikurangi menjadi 6 mata pelajaran yaitu 4 mata pelajaran utama (PPKn, Agama,
Bahasa Indonesia dan Matematika) dan 2 mata pelajaran muatan local (Seni Budaya dan Penjas).
[SekolahDasar.Net]
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan & Saran

Dari berbagai uraian dan penjelasan mengenai Kurikulum Pembelajaran di Indonesia


dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia masih jauh dari sempurnah. Indonesia masih
dalam tahap pembangunan menuju kecerdasan Bangsa. Pembaharuan demi pembaharuan yang di
sebagai langkah umtuk meningkatkan system dan nilai pendidikan masih terus dilakukan.
Namun sejauh ini belum tampak hasil yang memuasakan di dunia pendidikan.

Melihat masalah ini diharapkan generasi-generasi masa kini khususnya para mahasiswa
peka terhadap masalah-masalah pendidikan untuk kemudian ditindaklanjuti demi mencapai
tujuan utama pendidikan yang tercantum dalam UUD 1945 alinea ke-4 yakni Mencerdaskan
Kehidupan Bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Alasan Dilakukannya Perubahan kurikulum. Sumber:


http://www.sekolahdasar.net/2012/11/inilah-alasan-dilakukannya-
perubahan.html, diakses tanggal 3 Maret 2015 pukul 20.01

Anonim 2. 2012. Alasan dirombaknya Kurikulum. Sumber:


http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/29/11113348/Ini.Alasan.Dirombak
nya.Kurikulum, 9 Maret 2015 pukul 13.21

Anonim 3. 2013. Kajian Kurikulum. Sumber:


http://geo.fis.unesa.ac.id/web/index.php/en/kajian-kurikulum diakses tanggal
10 Maret 2015 pukul 11.29

Anonim 4. 2013. Alasan Rasional perubahan Kurikulum 2013. Sumber:


https://pendidikanislamyes.wordpress.com/2013/09/22/alasan-rasional-
perubahan-kurikulum-2013/ diakses tanggal 10 Maret 2015 pukul 11.39

Anonim 5, Alasan Pemerintah Merubah Kurikulum. Sumber:


http://edukasi.kompasiana.com/2012/11/30/inilah-alasan-pemerintah-
merubah-kurikulum-512408.html diakses tanggal 10 Maret 2015 pukul 11.45

Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung. Remaja


Rosdakarya. 2007.

Anda mungkin juga menyukai