Anda di halaman 1dari 7

Transformasi

Risqi Pratama, S.Si.

January 20, 2018

”Transformasi dapat dilakukan dalam beberapa hal, antara lain: translasi


(pergeseran), refleksi (pencerminan), rotasi (perputaran), dan dilatasi
(perkalian).”

1 Translasi
Sifat translasi:

1. Bangun yang digeser (ditranslasikan) tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran.

2. Bangun yang digeser (ditranslasikan) mengalami perubahan posisi.


" #
a
Translasi pada titik P (x, y) sejauh T = menghasilkan P 0 (x0 , y 0 ) dengan masing-masing
b
x0 = x + a dan y 0 = y + b. Notasinya dapat ditulis

T[a, b] P (x, y) = P 0 (x + a, y + b) (1)


 
a 
T =


b
P (x, y) −−−−−−→ P 0 (x + a, y + b) (2)

Contoh Soal:
1. Tentukan bayangan dari titik A(2, 3) oleh translasi T[7, 8] .
" #
4
2. Tentukan bayangan dari titik A(5, 10) oleh translasi T = .
2

3. Tentukan bayangan dari titik A(1, 2) oleh translasi T[1, 2] dilanjutkan oleh translasi U[3, 4] .

4. Disediakan suatu persamaan garis lurus y = 3x + 5. Tentukan persamaan garis lurus yang
dihasilkan oleh translasi T[2, 1] .

1
Jawaban:
 
 7 
T = 
8
1. A(2, 3) −−−−−−→ A0 (2 + 7, 3 + 8) = A0 (9, 11).
 
 4 
T = 
2
2. A(5, 10) −−−−−−→ A0 (5 + 4, 10 + 2) = A0 (9, 12).
 
1 
T =


2
3. A(1, 2) −−−−

−−→ 
A0 (1 + 1, 2 + 2) = A0 (2, 4).
3 
U =


4
A (2, 4) −−−−−−→ A00 (2 + 3, 4 + 4) = A00 (5, 8).
0

4. Ada 3 cara untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

- Mendefinisikan translasi terlebih dahulu


T[2, 1] A(x, y) = A0 (x0 = x+2, y 0 = y+1) sehingga x = y 0 −2 dan x = x0 −1. Persamaan
yang baru dituliskan dalam notasi translasi (dengan tanda aksen) menjadi

y 0 − 1 = 3(x0 − 2) + 5

y 0 = 3x0 − 6 + 5 + 1
y 0 = 3x0
Hasil translasinya dituliskan dalam bentuk semula (x dan y) menjadi y = 3x.
- Menentukan titik acuan terlebih dahulu untuk ditranslasikan
Misal titik A untuk x = 0 → y = 5 sehingga titiknya dinyatakan A = (0, 5). Misal
titik B untuk y = 0 → x = − 35 sehingga B = (− 53 , 0). Titik hasil translasinya adalah
T[2, 1]
A(0, 5) −−−−→ A0 (2, 6)
T[2, 1]
B(− 35 , 0) −−−−→ B 0 ( 13 , 1)
Persamaan yang baru hasil translasi adalah persamaan garis lurus antara 2 titik A0
dan B 0 yaitu
y − y1 x − x1
= (3)
y2 − y1 x2 − x1
Persamaannya menjadi
y−6 x−2
= 1
1−6 3 −2
y−6
=x−2
3
y − 6 = 3x − 6
y = 3x

2
- Menggunakan rumus
Translasi persamaan ax + by = c pada translasi T[p, q] adalah
ax + by = c + ap + bq (4)
Persamaan pada soal berubah menjadi −3x + y = 5 sehingga a = −3 dan b = 1.
−3x + y = 5 + (−3)(2) + (1)(1)
−3x + y = 0
y = 3x

2 Refleksi
Sifat translasi:
1. Bangun (objek) yang dicerminkan (refleksi) tidak mengalami perubahan bentuk dan uku-
ran.

2. Jarak bangun (objek) dari cermin (cermin datar) adalah sama dengan jarak bayangan
dengan cermin tersebut.
Pencerminan dapat dirumuskan dalam notasi matriks untuk menghasilkan bayangan sebagai
berikut
M
r
P (x, y) −−→ P 0 (x0 , y 0 ) (5)
" # " #" #
x0 a b x
0
= (6)
y c d y
dengan Mr adalah matriks transformasi refleksi. Refleksi pada cermin tertentu dan matriks
transformasinya disebutkan beberapa sebagai berikut
" #
−1 0
O(0, 0) −→ (7)
0 −1
" # " #
1 0 −1 0
y = 0 −→ x = 0 −→ (8)
0 −1 0 1
" # " #
0 1 0 −1
y = x −→ y = −x −→ (9)
1 0 −1 0

Contoh Soal:
1. Tentukan bayangan titik A(1, −2) dan B(−3, 5) setelah dicerminkan terhadap sumbu x
(y = 0).

2. Sebuah titik P (10, 5) dicerminkan terhadap sumbu y (x = 0) kemudian dilanjutkan dicer-


minkan terhadap garis y = x. Tentukan bayangan titik tersebut.

3. Bayangan garis y = 2x + 2 yang dicerminkan terhadap garis y = x adalah ...

3
Jawaban:
" # " #" # " #
x0 1 0 1 1
1. Untuk titik A, refleksinya menghasilkan = =
y0 0 −1 −2 2
" # " #" # " #
x0 1 0 −3 −3
Untuk titik B, refleksinya menghasilkan = =
y0 0 −1 5 −5
" # " #" # " #
x0 −1 0 10 −10
2. Refleksi pada x = 0 menghasilkan = =
y0 0 1 5 5
" #
x00
Selanjutnya, hasil tersebut direfleksikan lagi terhadap y = x menghasilkan =
y 00
" #" # " #
0 1 −10 5
=
1 0 5 −10

3. Refleksi dari titik-titiknya adalah P (x. y) −→ P 0 (x0 , y 0 ). Jika direfleksikan pada y = x


menghasilkan P (x. y) −→ P 0 (y, x) sehingga x0 = y dan y 0 = x. Persamaannya menjadi

y 0 = 2x0 + 2

x = 2y + 2
x−2
y=
2
1
y = x−1
2

3 Rotasi
Sifat rotasi:

1. Bangun yang diputar (rotasi) tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran.

2. Bangun yang diputar (rotasi) mengalami perubahan posisi.

Pernyataan rotasi biasanya dinyatakan dalam pernyataan ”dirotasi sebesar θ (derajat) dengan
pusat O(0, 0)”.
" # " #" #
x0 cos θ − sin θ x
= (10)
y0 sin θ cos θ y

Untuk ”rotasi sebesar −θ (derajat) searah jarum jam dengan pusat O(0, 0)”.
" # " #" #
x0 cos θ sin θ x
0
= (11)
y − sin θ cos θ y

4
Matriks rotasinya dalam beberapa sudut adalah sebagai berikut
" # " #
0 −1 0 −1
θ = 270◦ −→ θ = −270◦ −→ (12)
−1 0 1 0
" # " #
◦ −1 0 ◦ −1 0
θ = 180 −→ θ = −180 −→ (13)
0 −1 0 −1
" # " #
◦ 0 −1 ◦ 0 1
θ = 90 −→ θ = −90 −→ (14)
1 0 −1 0

Jika ”dirotasikan sebesar θ (derajat) dengan pusat P (p, q)” maka menghasilkan bayangan
" # " # " #
x0 x−p p
0
= Mrot + (15)
y y−q q

Contoh Soal:
√ √
1. Titik P (6 2, 10 2) diputar dengan arah berlawanan jarum jam sejauh 45◦ menghasilkan
titik P 0 . Tentukan koordinat dari titik tersebut.

2. Sebuah garis 2x − 3y − 4 = 0 dirotasikan sebesar 180◦ dengan titik pusat rotasi P (1, −1).
Tentukanlah persamaan garis setelah dirotasikan.

Jawaban:
" # " #" √ #
x0 cos 45◦ − sin 45◦ 6 2
1. = √
y0 sin 45 ◦ cos 45◦ 10 2
" # " √ √ #" √ #
x0 1
2 − 1
2 √2 6 2
0
= 21 √ 1

y 2 2 2 2 10 2
" # " #
x0 −4
=
y0 16

2. Menggunakan persamaan (15) dengan matriks rotasi 180◦ menghasilkan


" # " #" # " #
x0 −1 0 x−1 1
= +
y0 0 −1 y+1 −1

Maka x0 = −x + 2 dan y 0 = −y − 2 dan menghasilkan persamaan lain x = 2 − x0 dan


y = −2 − y 0 untuk disubtitusikan ke persamaan semula menghasilkan persamaan baru
yang merupakan hasil rotasi

2(2 − x0 ) − 3(−2 − y 0 ) − 4 = 0

3y 0 − 2x0 + 6 = 0

Jadi, persamaan hasil rotasinya dapat ditulis dalam persamaan baru dengan menampilkan
variabel x0 dan y 0 dalam x dan y menjadi −2x + 3y + 6 = 0.

5
4 Dilatasi
Sifat dilatasi:

1. Bangun yang diperbesar atau diperkecil (dilatasi) dengan skala k dapat mengubah ukuran
atau tetap ukurannya tetapi tidak mengubah bentuk. Jika k > 1 maka bangun akan
diperbesar dan terletak searah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.

2. Bangun yang diperbesar atau diperkecil (dilatasi) dengan skala k dapat mengubah ukuran
tetapi tidak mengubah bentuk. Jika k = 1 maka bangun tidak mengalami perubahan
ukuran dan letak.

3. Bangun yang diperbesar atau diperkecil (dilatasi) dengan skala k dapat mengubah ukuran
tetapi tidak mengubah bentuk. Jika 0 < k < 1 maka bangun akan diperkecil dan terletak
searah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.

4. Bangun yang diperbesar atau diperkecil (dilatasi) dengan skala k dapat mengubah ukuran
atau tetap ukurannya tetapi tidak mengubah bentuk. Jika −1 < k < 0 maka bangun akan
diperkecil dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.

5. Bangun yang diperbesar atau diperkecil (dilatasi) dengan skala k dapat mengubah ukuran
atau tetap ukurannya tetapi tidak mengubah bentuk. Jika k < −1 maka bangun akan
diperbesar dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.

Rumus dilatasi dengan faktor skala k dengan pusat:


" # " #
x0 x
O(0, 0) 0
=k (16)
y y
" # " # " #
x0 x−p p
P (p, q) 0
=k + (17)
y y−q q

Contoh Soal dan Jawaban:


Sebuah garis g : 2x − 3y − 6 = 0 didilatasikan dengan faktor k = 3 dan pusat dilatasi pada titik
P (1, −2). Tentukanlah bayangannya.
Menggunakan persamaan (17) untuk mendefinisikan x0 dan y 0 .
" # " # " #
x0 x−1 1
=3 +
y0 y+2 −2
0 y 0 −4
menghasilkan x0 = 3x − 2 dan y 0 = 3y + 4. Subtitusi x = x 3+2 dan y = 3 ke dalam persamaan
semula menghasilkan persamaan hasil dilatasi
 0   0 
x +2 y −4
2 −3 −6=0
3 3

2x0 − 3y 0 − 2 = 0

6
Jadi, persamaan hasil dilatasinya dapat ditulis dalam persamaan baru dengan menampilkan
variabel x0 dan y 0 dalam x dan y menjadi 2x − 3y − 2 = 0.

References
[1] http://tomyherawansman48jkt.blogspot.co.id/2015/06/bab-v-transformasi.html.
Akses: 19 Januari 2018.

[2] https://www.bukupaket.com/2016/08/materi-matematika-kelas-11-sma.html. Akses:


19 Januari 2018.

Anda mungkin juga menyukai