TRANSFORMASI GEOMETRI
A. PENGERTIAN
• Transformasi geometri merupan perubahan suatu bidang geometri yang meliputi posisi,
besar dan bentuknya sendiri
• Transformasi Isometri merupakan salah satu jenis transformasi geometri dengan hasil
transformasina kongruen dengan bangun yang ditransformasikan.
Bentuk-bentuk transformasi geometri yang akan kita bahas pada pembahasan kali ini
meliputi:
1. Translasi (Pergeseran)
2. Refleksi (Pencerminan)
3. Rotasi (Perputaran)
4. Dilatasi (Perbesaran)
Untuk memperjelas pengertian masing-masing, berikut pembahasan satu-persatu dari bentuk
transformasi geometri.
1. TRANSLASI (PERGESERAN)
Translasi adalah Transformasi yang memindahkan titik dengan jarak dan arah tertentu. Jadi
yang berpindah hanya posisi awalnya saja, sedangkan ukuran dan bentuknya tetap.
𝑎
Jika diketahui objek geometri ditranslasikan dengan T = ( ). Maka Bayangan dari objek
𝑏
tersebut diberlakukan aturan sebagai berikut :
Ket :
P’ = Bayangan dari titik P
𝐦(𝐱 ′ − 𝐚) + 𝐧(𝐲 ′ − 𝐛) = 𝐜
𝒂
𝑻=( )
Kurva y = px2 + qx + r 𝟐
𝒚 = 𝒂𝒙 + 𝒃𝒙 + 𝒄 →
𝒃
𝒚′ − 𝒃 = 𝒑(𝒙′ − 𝒂)𝟐 + 𝒒(𝒙′ − 𝒂) + 𝒓
Contoh 1 :
−6
Diketahui titik P (8, -5) ditranslasikan sejauh ( ). Tentukan bayangan dari titik P.
2
Penyelesaian :
P (8, -5) -------> x = 8 dan y = -5
−6
T = ( ) ------> a = -6 dan b = 2
2
Dit P’
Jawab
𝑎
𝑇= ( )
𝑏
P (x, y) → P’ (x + a, y + b)
−6
𝑇= ( )
2
P (8, -5) → P’ (8 + (-6) , -5 + 2)
⇔ P’ (2, -3)
Jadi bayangannya adalah P’(2, -3)
3
𝑇=( )
−2
𝐴(−1, 4) → 𝐴′(𝑥 + 𝑎, 𝑦 + 𝑏)
⇔ 𝐴′ (−1 + 3, 4 + (−2)) ⇔ 𝐴′(2, 2)
Jadi bayangan titik A (-1, 4) adalah 𝐴′(2, 2)
➢ B (5, -1) ----> x = 5 dan y = -1
3
T=( ) ----> a = 3 dan b = -2
−2
3
𝑇=( )
−2
𝐵(5, −1) → 𝐵′(𝑥 + 𝑎, 𝑦 + 𝑏)
⇔ 𝐵(5 + 3, (−1) + (−2)) ⇔ 𝐵′(8, −3)
Contoh 3 :
Diketahui titik P’(2, -4) adalah bayangan titik P(3, 5) oleh translasi T. Tentukan Translasinya.
P(3, 5) -------> x = 3 dan y = 5
P’(2, -4) -----> x’ = 2 dan y’ = -4
Dit : T
𝑎
𝑇= ( )
𝑏
P (x, y) → P’ (x + a, y + b)
𝑎
𝑇= ( )
𝑏
P (3, 5) → P’ (3 + a, 5 + b) ⇔ P’(2, -4)
Sehingga diperoleh:
➢ 3+a=2
a = 2 – 3 = -1
➢ 5 + b = -4
b = -4 -5 = -9
𝑎 −1
Jadi Translasi T = ( ) = ( ).
𝑏 −9
𝐚
𝐓=( )
𝐛
𝐦𝐱 + 𝐧𝐲 = 𝐜 → 𝐦(𝐱 ′ − 𝐚) + 𝐧(𝐲 ′ − 𝐛) = 𝐜
−2
𝑇=( )
1
3𝑥 − 2𝑦 = 5 → 3(x’ – (-2)) + (-2)(y’- 1) = 5
⇔ 3(𝑥 ′ + 2) − 2(𝑦 ′ − 1) = 5
⇔ 3𝑥 ′ + 6 − 2𝑦 ′ + 2 − 5 = 0
⇔ 3𝑥 ′ − 2𝑦 ′ + 3 = 0
Jadi banyangan garis 3x – 2y – 5 = 0 adalah 3𝑥 ′ − 2𝑦 ′ + 3 = 0
Contoh 5 :
2
Tentukan bayangan garis y = 2x2 – x + 4 oleh translasi 𝑇 = ( )
−2
Penyelesaian :
garis y = 2x2 – x + 4 ⇔ p = 2, q = -1 dan r = 4
2
𝑇= ( ) ⇔ 𝑎 = 2 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = −2
−2
𝒂
𝑻=( )
𝟐 𝒃
𝒚 = 𝒑𝒙 + 𝒒𝒙 + 𝒓 → 𝒚′ − 𝒃 = 𝒑(𝒙′ − 𝒂)𝟐 + 𝒒(𝒙′ − 𝒂) + 𝒓
2
T=( )
−2
y = 2x 2 − x + 4 → y ′ − (−2) = 2(x′ − 2)2 + (−1)(x′ − 2) + 4
⇔ y ′ + 2 = 2((x ′ )2 − 4x ′ + 4) − x ′ + 2 + 4
⇔ y ′ + 2 = 2(x ′ )2 − 8x ′ + 8 − x ′ + 6
⇔ y ′ = 2(x ′ )2 − 9x ′ + 14 − 2
⇔ y ′ = 2(x ′ )2 − 9x ′ + 12
Jadi bayangan garis y = 2x2 – x + 4 adalah y ′ = 2(x ′ )2 − 9x ′ + 12