Anda di halaman 1dari 16

TRANSFORMASI GEOMETRI

Disusun Oleh :
Kelompok 6:
Annisa Nur Adisty 20178600132

Azmmi Fikri 20178600141

Fatmah Alkaf 20178600097

Dosen Pengampu : Nurina Kurnia Sari.R, M.Pd


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP KUSUMA NEGARA
TAHUN 2019
DEFINISI TRANSFORMASI GEOMETRI

Transformasi
Perubahan

Defisini Transformasi Geometri ialah


Pemindahan objek (titik, garis, bidang datar) pada bidang.

1. Kedudukan / Letak
Perubahan yang
(mungkin) 2. Arah
terjadi :
3. Ukuran
1. Translasi (pergeseran)

2. Refleksi (Pencerminan)

Jenis-jenis Transformasi
Geometri

3. Rotasi (Perputaran)

4. Dilantasi (Perkalian)
TRANSLASI

Pergeseran suatu titik/benda pada suatu koordinat kartesius,


Sebagai operasi translasi bisa di nyatakan sebagai berikut :

Y P’(x’,y’) = P’(x+a,y+b)
y’
a
T=
b b

y
P(x,y) a

O x x’ Komponen translasi yang memetakan


a
(memindahkan) titik P ditulis T=
b
Contoh Soal :
1. Titik A berada pada koordinat (4,5).
Tentukan koordinat A’ , bila dilakukan
translasi oleh 2 !
-3

a
T=
RUMUS b
P(x,y) P’(x+a, y+b)
Diketahui:
2
(x,y) = (4,5)
A (4,5) -3
A’ (4,2)
2
(a,b) = -3
(4+2) (5+(-3)
2. Tentukan hasil translasi dari titik P(-2,3) bila
-4
di translasikan oleh !
-6
Diketahui:
(x,y) = (-2,3)
a
T=
-4 RUMUS b
(a,b) = P(x,y) P’(x+a, y+b)
-6

-4
T=
-6
P(-2,3) P’(x+a, y+b) P’ = (-2+(-4) , 3+ (-6))

P’ = (-6, -3)
P’ (-6, -3)
3. Sebuah titik x (3,5) ditranslasikan dengan komponen garis berarah
sehingga menghasilkan bayangan x’ (7,1). Tentukan komponen garis
berarahnya! a
T=
RUMUS b
T=
a P(x,y) P’(x+a, y+b)
b
X (3,5) X’ (7,1)
Diketahui:
Nilai X Nilai Y 4
3+a=7 5+b=1
T=
-4
a = 7- 3 b = 1- 5 X (3,5) X’ (7,1)
a=4 b = -4

4. Sebuah panjang memiliki koordinat (1,2), (1,-2), (4,2), dan (4,-2).


Tentukan bayangan persegi panjang bila ditranslasikan
2
terhadap !
-5
a. Hitunglah !

b. Buatlah titik koordinatnya !


REFLEKSI

Refleksi adalah pencerminan suatu Setiap titik bisa dicerminkan


titik / benda pada suatu titik koordinat terhadap banyak hal, bisa garis,
kartesius bisa juga titik lain.

My=x
P(x,y) P’
P Dicerminkan Pada P’
Sumbu X (a,-b)
Sumbu Y (-a,b)
Titik Pengkal (0,0) (-a,-b)
Setiap pencerminan Garis y = x (b,a)
(a,b)
menghasilkan rumus yang Garis y = -x (-b,-a)
berbeda Garis x = h (2h - a,b)
Garis y = k (a, 2k - b)
Titik S (p,q) (2p – a, 2q – b)
Contoh Soal :
1. Titik A berada pada koordinat (4,5). Tentukan koordinat A’ ,
bila direfleksikan terhadap titik O (0,0) !

2. Tentukan bayangan dari sebuah titik P (3,4) jika


dicerminkan terhadap garis x=2!

Mx=2
P(3,4) P’(2h-a, b)
a b
P’ = (1, 4)
a = 2.2 – 3
=4–3
=1
3. Sebuah persegi dengan koordinat A(1,1), B(3,1), C(3,3) dan
D(1,3) dicerminkan terhadap garis y= 4. Tentukan koordinat
bayangan persegi tersebut !

4. Titik A(6,2) di refleksikan terhadap garis y = x, kemudian


dilanjutkan dicerminkan terhadap garis y = 4. Tentukan
bayangan akhir dari titik A !

My=x
A(x,y) A’(b, a)
A’ ’ = ( a , 2 k - b )

My=4 = (2,2.4-6)
A(6,2) A’(2, 6) = (2,8-6)
y x = (2,2)

A’ ’ ( 2 , 2 )
R O TA S I
Rotasi adalah perputaran suatu titik/benda pada
suatu koordinat kartesius. Rotasi memiliki pusat
acuan dan berapa jauh rotasi dilakukan, biasannya
di nyatakan dalam derajat

P Rotasi P’
[0,+90˚] ( - y, x )
[0,-90˚] ( y, - x )
Apabila suatu titik
(x,y) [0,±180˚] (-x,-y) dirotasi dengan acuan
[0,+270˚] ( y, - x ) titik pusat
[0,-270˚] ( - y, x )
P Rotasi P’
Apabila suatu titik [S(p,q),+90˚] ( p + q - y, - p + q + x )
dirotasi dengan acuan [S(p,q),-90˚] ( p - q + y, - p + q - x )
titik S(p,q) [S(p,q),±180˚] (2q-x,2p-y)
(x,y)
[0,a] [S(p,q),+270˚] ( p - q + y, - p + q - x )
P(x,y) P’
[S(p,q),-270˚] ( p + q - y, - p + q + x )
Contoh Soal :
[0,-270˚]
1. Jika P(a,b) P’(8,-6), tentukanlah titik P!
x y -y x

Diketahui: Ditanya:
[0,-270˚] P ’ ( - y, x ) Titik P ? P ( x , y )

P(-6,8)

[S(2,3),90˚]
2. Jika P (-5.16) p’(a,b). Tentukanlah bayangan dari P
setelah dirotasi !

[0,90˚] [0,-180˚]
3. Jika P (2,-6) P’ P’’ . Tentukanlah bayangan akhir
dari titik P !
D I L ATA S I

Dilatasi adalah pergeseran suatu titik/benda pada suatu


koordinat kartesius berdasarkan suatu perkalian.

Suatu operasi dilatasi bisa


dilakukan dengan operasi berikut :

[0,k] [S(p,q),k]
P(x,y) P’ (k . x , k . y ) P(x,y) P’ (p + k ( x - p ) , q + k ( y - q ) ) )

Jika suatu titik dilatasi dengan Jika suatu titik dilatasi dengan acuan titik
acuan titik pusat S(q,p)
Contoh Soal :
1. Suatu titik (-3,4) dilatasi dengan perbesaran [o,2]. Carilah bayangan dari
titik tersebut ! Diketahui:
[0,2]
P(-3,4)
[0,k] k=2 P’ (2 . - 3 , 2 . 4 )
P(x,y) P’ (k . x , k . y )
x = -3 P’ (- 6 , 8 )
y=4

[0,-2]
2. Suatu titik dilatasi dengan aturan sebagai berikut P (8,a) P’(b,-12)

Maka hitunglah nilai dari 𝑎2 +b !

𝑎2 +b = 62 + (-16)
P (8,a) [0,-2] P’ ( b , - 1 2 ) a.-2 = -12
= 36 – 16
a = -12

8.-2 = b 2 = 20
b = -16 a=6
3. Berikut adalah dilatasi dari titik P: P(-2,3) [0,3] P’ [0,-2] P’’ .
Tentukanlah bayangan akhir dari titik P !

P(-2,3) [0,3] P’ ( - 6 , 9 ) [0,-2] P’’(12,-18)

4. Diketahui persegi ABCD dengan koordinat A(4,-8) B(10,-2), C(10,-8) dan


D(4,-2). Diperbesar dengan skala [0,2] menghasilkan koordinat bayangan
A’,B’,C’, dan D’ .

a) Tentukan titik A’ dan B’ !

b) Hitunglah luas bayangan yang dihasilkan !

Anda mungkin juga menyukai