Anda di halaman 1dari 5

PRODUK IPA

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan IPA SD

Dosen Pengampu: Roza Englade Putri, M. Pd

Disusun oleh Kelompok V :

1. Annisa Nur Adisty (20178600132)

2. Syifa Fauziah (20178600108)

3. Novi Wulandari (20178600053)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KUSUMANEGARA JAKARTA
2020
Kelas/Semester : V / II
Materi : Pesawat Sederhana
Standar Kompetensi : 5. Memahami hububungan antara gaya, gerak, dan energi,
serta fungsinya.
Kompetensi Dasar : 5.1 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

A. KONSEP
Konsep tentang Pesawat Sederhana adalah alat yang memudahkan pekerjaan
dimana pekerjaan yang sulit akan ringan jika menggunakan alat-alat dari pesawat
sederhana dimana dengan pesawat dapat memperkecil gaya yang dikeluarkan.

B. PRINSIP
 Pengungkit golongan I
Memiliki letak titik tumpu (T) yang berada diantara titik beban (B) dan titik kuasa
(K). Bentuk ini adalah bentuk dasar atau bentuk paling umum dari sebuah
pengungkit. Misalnya: gunting, pemotong kuku, jungkat-jungkit, dan tang.

 Pengungkit Golongan II
Memiliki letak titik beban (B) yang berada diantara titik kuasa (K) dan titik tumpu
(T). Misalnya: Kereta sorong, pembuka kaleng, pemecah kemiri dan pemotong
kertas merupakan alat-alat yang menggunakan prinsip kerja
pengungkit golongan II. Kereta sorong banyak digunakan oleh pekerja bangunan
untuk mengangkut pasir atau material lain. Alat ini berguna untuk membawa
benda-benda yang berat. Selain lebih cepat dan mudah, tenaga yang harus
dikeluarkan pun lebih sedikit.

 Pengungkit Golongan III


Memiliki letak titik kuasa (K) yang berada diantara titik beban (B) dan titik tumpu
(T). Misalnya: Stapler, pinset, alat pancing dan sapu menggunakan prinsip kerja
pengungkit golongan III. Perhatikan letak kuasa, beban, dan titik tumpunya.
Dengan alat-alat ini tenaga yang kita keluarkan lebih sedikit dan yang jelas
mempermudah pekerjaan yang kita lakukan

 Bidang Miring
Bidang miring diposisikan miring agar dapat memperkecil gaya yang dibutuhkan
untuk memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dibandingkan
mengangkatnya secara vertikal. Pemanfaatan prinsip kerja bidang miring dapat
kita temukan dalam sejumlah perkakas, diantaranya kapak, baji, pisau, mata bor,
skrup, baut, tangga, jalan yang melingkar, dan sebagainya.
 Katrol
Merupakan suatu roda yang berputar pada porosnya. Katrol biasanya digunakan
bersama-sama dengan rantau atau tali. Katrol dapat mengubah arah gaya yang
digunakan untuk menarik atau mengangkat benda. Pada prinsipnya katrol
merupakan pengungkit karena mempunyai titik tumpu, kuasa, dan beban.

C. FAKTA
 Gunting, tang, catut pencabut paku adalah termasuk dalam tuas kelas pertama.
 Pembuka botol, gerobak dorong satu roda dan pemotong kertas termasuk dalam
tuas kelas dua.
 Stapler, alat pancing, dan pinset termasuk dalam tuas kelas tiga.
 Katrol biasa digunakan untuk menimba air di sumur, lift, ujung tiang bendera.
 Benda yang berat akan lebih mudah dinaikkan jika menggunakan bidang miring
begitulah contoh bidang miring dalam aktivitas sehari-hari.

D. TEORI
Pesawat sederhana adalah segala jenis perangkat yang hanya membutuhkan
suatu gaya untuk bekerja. Kerja dapat terjadi bila suwaktu gaya diberikan dan
menyebabkan gerakan sepanjang suatu gerak tertentu. Kerja yang timbul adalah
hasil gaya dan jarak. Pesawat sederhana digunakan untuk memudahkan usaha/kerja.
Prinsip pesawat sederhana dapat dijelaskan melalui analisis fisika matematis untuk
menentukan berapa besar gaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan kerja.
Hukum pesawat menyatakan bahwa keluaran usaha atau kerja suatu mesin
selalu sama dengan masukan usaha atau kerjanya. Dalam kenyataan, setiap mesin
mempunyai sejumlah gesekan. Akibatnya sebagian dari masukan usaha tersebut
dihabiskan untuk mengatasi gesekan itu. Dengan ini, keluaran usaha lebih kecil dari
masukan usaha. Pesawat sederhana memberikan banyak keuntungan, antara lain
dapat mengubah energi, mengurangi gaya, dan mempercepat pekerjaan.

Pokok Bahasan/Permasalahan : Pesawat Sederhana

No. Analisis Hasil Analisis


1. Fakta  Katrol biasa digunakan untuk menimba air di sumur, lift, ujung
tiang bendera.
 Gunting, tang, catut pencabut paku adalah termasuk dalam tuas
kelas pertama.
 Pembuka botol, gerobak dorong satu roda dan pemotong kertas
termasuk dalam tuas kelas dua.
 Stapler, alat pancing, dan pinset termasuk dalam tuas kelas tiga.
 Benda yang berat akan lebih mudah dinaikkan jika menggunakan
bidang miring begitulah kerjanya dalam aktivitas sehari-hari.
2. Konsep Pesawat sederhana dapat memudahkan pekerjaan dimana pekerjaan
yang sulit akan ringan jika menggunakan alat-alat dari pesawat
sederhana dimana dengan pesawat dapat memperkecil gaya yang
dikeluarkan.

3. Prinsip 1) Pengungkit Golongan 1 atau tuas jenis pertama, titik tumpu


berada di antara titik berat dan titik kuasa. Contoh alat yang
menggunakan prinsip kelas pertama yaitu: gunting, pemotong
kuku, jungkat-jungkit, dan tang.
2) Pengungkit Golongan 2 atau tuas kelas kedua, titik beban berada
di antara titik kuasa dengan titik tumpu. Contoh alat yang
menggunakan prinsip kelas kedua yaitu : kereta sorong, pembuka
kaleng, pemecah kemiri dan pemotong kertas
3) Pengungkit Golongan 3 atau tuas kelas ketiga, titik kuasa berada
diantara titik beban dan titik tumpu. Contoh alat yang
menggunakan prinsip kelas ketigas yaitu : Stapler, pinset, alat
pancing dan sapu.
4) Katrol, merupakan roda yang memiliki alur melingkar sehingga
tali atau rantai dapat bergerak di dalamnya. Pada prinsipnya
katrol merupakan pengungkit karena mempunyai titik tumpu,
kuasa, dan beban.
5) Bidang miring, diposisikan miring agar dapat memperkecil gaya
yang dibutuhkan untuk memindahkan benda ke tempat yang
lebih tinggi dibandingkan mengangkatnya secara vertikal. Contoh
Prinsip kerja bidang miring, yaitu: kapak, baji, pisau, mata bor,
skrup, baut, tangga, jalan yang melingkar, dan sebagainya.

4. Hukum  Pada tuas berlaku prinsip momen gaya

Perbandingan antara berat beban dengan gaya kuasa disebut


dengan keuntungan mekanik (KM).

 Katrol Tunggal Tetap


Sebuah beban seberat w diangkat dengan memberikan gaya
tarikan F pada ujung tali yang lain. Gaya F mengakibatkan beban
bergerak ke atas. Jika gaya F yang diberikan cukup untuk
mengakibatkan beban bergerak dengan kecepatan konstan maka
berlaku hukum 1 Newton.

Sehingga keuntungan mekaniknya adalah:


 Katrol Tunggal Bergerak
Jika gaya F yang diberikan cukup untuk mengakibatkan beban
bergerak dengan kecepatan konstan maka berlaku hukum 1
Newton.

Sehingga keuntungan mekaniknya adalah:

 Sistem Katrol
Jika gaya F yang diberikan cukup untuk mengakibatkan beban
bergerak dengan kecepatan konstan maka berlaku hukum 1
Newton.

Sehingga keuntungan mekanik untuk sistem tiga katrol adalah:

 Bidang Miring

dengan s= panjang bidang miring dan h= ketinggian bidang miring

5. Teori Pesawat sederhana adalah segala jenis perangkat yang hanya


membutuhkan suatu gaya untuk bekerja. Kerja dapat terjadi bila
suwaktu gaya diberikan dan menyebabkan gerakan sepanjang suatu
gerak tertentu. Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Pesawat
sederhana digunakan untuk memudahkan usaha/kerja. Prinsip
pesawat sederhana dapat dijelaskan melalui analisis fisika matematis
untuk menentukan berapa besar gaya yang harus dikeluarkan untuk
melakukan kerja.
Hukum pesawat menyatakan bahwa keluaran usaha atau kerja
suatu mesin selalu sama dengan masukan usaha atau kerjanya. Dalam
kenyataan, setiap mesin mempunyai sejumlah gesekan. Akibatnya
sebagian dari masukan usaha tersebut dihabiskan untuk mengatasi
gesekan itu. Dengan ini, keluaran usaha lebih kecil dari masukan
usaha. Pesawat sederhana memberikan banyak keuntungan, antara
lain dapat mengubah energi, mengurangi gaya, dan mempercepat
pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai