Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENERAPAN MATRIKS

 PETA KONSEP

 RANGKUMAN MATERI

i. Matriks Umum
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur berdasarkan baris dan kolom

Ordo (ukuran matriks) ditentukan oleh banyaknya baris diikuti banyaknya kolom.
(Eg : A2 x 3, Matriks A mempunyai 2 baris dan 3 kolom)

ii. Persamaan Linier Dua Variabel


Untuk menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel.
Bentuk Umum:

Metode Invers Matriks

Metode Cramer

Metode Eliminasi Gauss-Jordan


Sistem persamaan linear dua variabel diubah menjadi bentuk matriks:

1
Matriks sebelah kiri dapat diubah menjadi

dengan operasi aljabar pada baris dari matriks tersebut .


iii. Persamaan Linier Tiga Variabel
Metode atau cara untuk menyelesaikan persamaan x +2 y +3 z=6, serupa dengan cara
menyelesaikan sebuah persamaan dengan dua variabel.

iv. Penerapan Matriks dalam Transformasi Geometri


i. Translasi (pergeseran)

Contoh:
P( x , y )T =

[ hk] P '(x +h , y +k )
Translasi T =
p
q []
memetakan titik A(1, 2) ke A’(4, 6). Tentukan tranlasi tersebut.

Penyelesaian:

A ( 1,2 ) T =

[ pq ] A ( 1+ p , 2+ q) =A ( 4 , 6)
' '

Diperoleh 1 + p = 4 sehingga p = 3 dan didapatkan 2 + q = 6 sehingga q = 4. Jadi translasi

tersebut adalah T =
[ 34] .

ii. Refleksi (pencerminan)


a. Refleksi terhadap garis x = h d. Refleksi suatu titik terhadap
sumbu Y
P( x , y ) M x=h P ' (2 h−x , y )
→ P( x , y ) M Y P ' (−x , y )

b. Refleksi terhadap garis y = k
e. Refleksi suatu titik terhadap garis
P(x , y ) M y=k P '( x , 2k − y ) y=x

P( x , y ) M y=x P '( y , x)
c. Refleksi suatu titik terhadap →
sumbu X
f. Refleksi suatu titik terhadap
P( x , y ) M X P ' (x ,− y) sumbu y = –x

P( x , y ) M y=−x P ' (− y ,−x )

Contoh:
Tentukan bayangan titik A(3, – 5), jika dicerminkan terhadap
a. Sumbu X c. Garis y = –2 e. Garis y = x
b. Sumbu Y d. Garis x = 4 f. Garis y = –x
Penyelesaian:
a.
'
A ( x , y ) M X A ( x ,− y ) A ( 3 ,−5 ) M y=−2 A ' (3,1)
→ →
A(3 ,−5) M X A ' (3 ,5) d. A( x , y) M x=h A ' (2 h−x , y)
→ →
'
b. A(x , y) M Y A '(−x , y) A ( 3 ,−5 ) M x=4 A ( 5 ,−5 )
→ →
A ( 3 ,−5 ) M Y A' (−3 ,−5 ) e. A( x , y) M y=x A ' ( y , x )
→ →

c. A(x , y) M y=k A ' ( x , 2 k− y) A(3 ,−5) M y= x A '(−5,3)


→ →

2
f. A(x , y) M y=−x A '(− y ,−x)

'
A ( 3 ,−5 ) M y=x A ( 5 ,−3 )

iii. Rotasi (perputaran)
Persamaan matriks dari rotasi sejauh θ dengan pusat O(0,0)

( xy '' )=(cos θ
sin θ
−sin θ x
cos θ y )( )
Persamaan matriks dari rotasi sejauh θ dengan pusat A( h , k)

( xy '' )=(cos θ
sin θ )( ) ( )
−sin θ x−h h
cos θ y−k
+
k
P( x , y )R 90 P '(− y , x)
a. Bayangan titik P(x, y) oleh rotasi R90 adalah →

b. Bayangan titik P(x, y) oleh rotasi R270 adalah P( x , y )R−90 P ' ( y ,−x)

c. Bayangan titik P(x, y) oleh rotasi R180 adalah


P( x , y )R 180 P' (−x ,− y )

d. Bayangan titik P(x, y) oleh rotasi R90 dengan pusat (a, b) adalah

P( x , y )R 90 P ' ¿

e. Bayangan titik P(x, y) oleh rotasi R270 dengan pusat (a, b) adalah

P( x , y )R−90 P ' ( ( y−b )+ a ,−( x−a ) +b)



f. Bayangan titik P(x, y) oleh rotasi R180 dengan pusat (a, b) adalah

P( x , y )R 180 P' (−x +2 a ,− y +2 b)


Contoh: →

Titik A(–1, 2) dirotasikan terhadap titik O(0, 0), tentukan bayangan titik A jika dirotasikan:
a. 90° berlawanan arah jarum jam
b. 180° berlawanan arah jarum jam
c. 270° berlawanan arah jarum jam
Penyelesaian:
a. A ( x , y ) R90 A ' (− y , x ) A (−1 , 2) R90 A ' (−2 ,−1)
→ →
'
b. A ( x , y ) R180 A (−x ,− y ) A (−1 ,2) R 180 A ' (1 ,−2)
→ →
'
c. A ( x , y ) R270 A ( y ,−x ) A(−1, 2) R270 A ' (2 , 1)
→ →

iv. Dilatasi
Dilatasi adalah transformasi dimana panjang sisi dan luas gambar diperbesar atau diperkecil
a. Bayangan titik P(x, y) oleh dilatasi terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala k adalah

P( x , y ) [ O , k ] P ( kx ,ky )
'

b. Bayangan titik P(x, y) oleh dilatasi terhadap pusat A(a, b) dengan faktor skala k

P( x , y ) [ A ( a ,b ) , k ] P' (k ( x−a ) +a , k ( y−b ) +b)


Contoh:
Tentukan bayangan titik A(–6, 3) oleh dilatasi

3
a. Terhadap titik pusat O(0, 0) dengan faktor skala –2
b. Terhadap titik pusat P(2, 1) dengan faktor skala 3
Penyelesaian:
A ( x , y ) [ O , k ] A ( kx , ky ) A(−6 ,3) [ O ,−2 ] A ' (12,−6)
'
a.
→ →

b. A(x , y) [ P ( a ,b ) , k ] A ' (k ( x−a )+ a , k ( y−b ) +b)



A(−6,3) [ P ( 2,1 ) , 3 ] A ' ( 3 (−6−2 )+ 2, 3 ( 3−1 ) +1 ) =A '(−22 , 7)

v. Transformasi dengan matriks


Transformasi T memetakan titik P(x, y) → P’(x’, y’). Hubungan antara (x’, y’) dengan (x, y)
ditentukan oleh:

x’ = ax + by dan y’ = cx + dy atau
[ xy '' ]=[ ac bd ][ xy ]
.

Dengan demikian, matriks yang bersesuaian dengan transformasi T adalah M =


[ ac bd ]
Contoh:
Tentukan bayangan titik A(3, –4) oleh suatu transformasi yang bersesuaian dengan matriks

(12 35) .

Penyelesaian:

( xy '' )=(12 35)(−43 )=(−14


−9
) Jadi, bayangan titik A adalah A’ = (−14
−9
) .

vi. Transformasi tempat kedudukan


Contoh:
Tentukan persamaan bayangan parabola y = 4x 2 jika mendapat transformasi yang berkaitan

dengan matriks (10 0


−1).

Jawab:
Jika (a, b) terletak pada parabola y = 4x2, maka berlaku b = 4a2. Jika (a’, b’) bayangan dari

()(
a'
b
' =
1 0 a
0 −1 b )( )
(ba'' )=(−ba ) atau
a=a '
b=−b '
Jika disubstitusikan ke persamaan b = 4a2, maka
–b’ = 4(a’)2 atau b’ = –4(a’)2.
Jadi persamaan bayangan parabola adalah y = –4x2.

4
 LATIHAN SOAL
7. Jika titik A(–3, –6) direfleksikan
1. Dua bilangan dalam persamaan terhadap sumbu X, maka bayangan titik

(−2b a3 ) (¿x¿) ¿¿¿ (5 ¿ )¿ ¿¿ A adalah ….


(A) A’(–3, 6)
martiks = ¿ saling tegak (B) A’(3, 6)
lurus. Jika a : b = (C) A’(3, –6)
(A)–6 : 1 (D) A’(6, –3)
(B) –3 : 2 (E) A’(–6, 3)
(C)1 : 1 8. Jika titik A(–1, –5) direfleksikan
(D)2 : 3 terhadap garis y = –x, maka bayangan
(E) 1 : 2 titik A adalah ….
2. Jika dua garis yang sisajikan sebagai (A) A’(1, 5)

persamaan matriks
(2b a6 ) (¿x¿)¿¿¿ (5 ¿ )¿ ¿¿
=¿
(B) A’(5, 1)
(C) A’(–5, –1)
adalah sejajar, maka nilai ab = (D) A’(–1, 5)
(A)-12 (E) A’(1, –5)
(B)-3 9. Jika titik P(3, 6) dirotasi 90° berlawanan
(C)1 arah jarum jam terhadap titik asal O,
(D)3 maka bayangan dari titik P adalah ….
(E)12 (A) P’(–3, –6)
3. Bayangan titik A(3, 1) oleh translasi T(7, (B) P’(–3, 6)
6) adalah …. (C) P’(3, –6)
(A) A’(4, 3) (D) P’(–6, 3)
(B) A’(4, 5) (E) P’(6, –3)
(C) A’(5, 4) 10. Bayangan titik C(0, 0) jika dirotasi 270°
(D) A’(7, 10) dengan pusat putaran (–4, –2) adalah ….
(E) A’(10, 7) (A) (8, 4)
4. Jika B’(2, 3) merupakan bayangan titik B (B) (2, 6)
(C) (0, 0)
oleh tranlasi I = ( 27) , maka koordinat (D) (–8, –4)
(E) (–2, –6)
titik B adalah …. 11. Bayangan titik N(12, –27) jika

[ ]
(A) B(0, –4) 1
(B) B(0, 4) didilatasikan oleh O, adalah ….
(C) B(3, 7) 3
(D) B(4, 10) (A) N’(–4, –9)
(E) B(10, 4) (B) N’(–4, 9)
5. P’(–5, 8) adalah bayangan dari titik P(– (C) N’(4, –9)
(D) N’(–36, 81)
12, 3) oleh translasi T = ( hk) . Nilai h dan (E) N’(36, –81)
12. Jika titik M(2, 1) didilatasi oleh [P(4, 3),
k berturut-turut yang memenuhi adalah 2], maka bayangan titik M adalah ….
(A) 5 dan 7 (A) M’(4, 2)
(B) 7 dan 5 (B) M’(8, 6)
(C) –5 dan –7 (C) M’(0, –1)
(D) –7 dan –5 (D) M’(–4, –4)
(E) –17 dan 11 (E) M’(–8, –7)
6. Jika titik A(3, 5) direfleksikan terhadap 13. Bayangan titik N(4, –1) jika didilatasi

[ ]
garis x = 5, maka bayangan titik A
1
adalah …. oleh P(0,5),− adalah ….
(A) A’(3, –5) 2
(B) A’(–3, 5) (A) (–1, 4)
(C) A’(3, 5) (B) (–2, 3)
(D) A’(7, 5) (C) (–2, 8)
(E) A’(–7, 5) (D) (–4, 1)
(E) (8, –2)

5
(D) x2 – 2xy + y2 – 9 = 0
14. Suatu transformasi T dinyatakan oleh (E) 2x2 – 2xy + 2y2 – 9 = 0

( )
−1 1 20. Bayangan dari lingkaran x2 + y2 – 6x +
√3 8y + 9 = 0 oleh pencerminan terhadap
2 2 garis y = x adalah ….
matriks , maka T
−1 −1 (A) x2 + y2 + 6x + 8y + 9 = 0
√3
2 2 (B) x2 + y2 + 6x – 8y + 9 = 0
adalah (C) x2 + y2 – 6x – 8y + 9 = 0
(A) Perputaran 30° (D) x2 + y2 – 8x + 6y + 9 = 0
(B) Perputaran 60° (E) x2 + y2 + 8x – 6y + 9 = 0
(C) Perrputaran 120° 21. Bayangan persamaan x2 – y2 = 9 jika
(D) Perputaran 210° diputar terhadap titik O(0, 0) sebesar –
(E) Perputaran 240° 45° adalah ….
15. Bayangan titik A(–5, –3) jika diputar (A) – 4xy = 9
terhadap titik O(0, 0) sebesar 315° (B) – 2xy = 9
adalah …. (C) xy = 9
(D) 2xy =9
(A) A’(−4 √ 2 , √ 2 )
(E) 4xy =9
(B) A’(−√ 2 , 4 √ 2 ) 22. Suatu ∆PQR dengan P(1, 1), Q(–3, 4),
(C) A’( √ 2 ,−4 √ 2 ) dan R(–2, –1). Bayangan ∆PQR jika
(D) A’( 4 √ 2,−√ 2 ) direfleksikan terhadap garis x = 2 dan
dilanjutkan terhadap y = –5 adalah ….
(E) A’( √ 2 , 4 √ 2 ) (A) P’(3, 11), Q’(7, –14), R(6, –9)
16. Bayangan titik A(4, –2) jika diputar (B) P’(–3, 11), Q’(7, –14), R(6, –9)
terhadap titik O(0, 0) sebesar –210° (C) P’(3, –11), Q’(–7, –14), R(6, –9)
adalah …. (D) P’(3, –7), Q’(7, –14), R(–6, –9)
(A) A’( 2 √ 3−1 , 2+ √ 3 ) (E) P’(3, –7), Q’(7, 14), R(6, –9)
(B) A’( 2 √ 3+1, 2− √ 3 ) 23. Bayangan titik A(5, 3) oleh refleksi
terhadap garis x = 2 dan dilanjutkan
(C) A’( 2 √ 3−1 , 2−√ 3 ) terhadap garis x = 6 adalah ….
(D) A’(−2 √ 3+1 ,2+ √ 3 ) (A) (–13, 3)
(E) A’(−2 √ 3−1 ,−2+ √ 3 ) (B) (–5, 11)
(C) (5, 11)
17. Jika garis x + y + 1 dicerminkan
(D) (13, –3)
terhadap sumbu Y, maka persamaan
(E) (13, 3)
garis yang terjadi adalah ….
24. Suatu persamaan lingkaran (x – 4) 2 + (y
(A) –x + y + 1 = 0
– 5)2 =36 ditransformasikan oleh garis y
(B) –x – y + 1 = 0
= x dan dilanjutkan oleh translasi
(C) –x – y – 1 = 0
(D) x – y + 1 = 0
(E) x – y – 1 = 0
T= (−4
−5 )
. Persamaan bayangan
18. Jika garis 2x + 3y + 1 = 0 ditransformasi lingkaran hasil transformasi adalah ….

( )
2 3 (A) (x + 4)2 + (y + 5)2 =36
oleh matriks , maka bayangan (B) (x – 8)2 + (y – 10)2 =36
3 2
(C) x2 + y2 =36
garis tersebut adalah ….
(D) (x – 1)2 + (y + 1)2 =36
(A) 5x + 5 = 0
(E) (x – 5)2 + (y – 4)2 =36
(B) y + 5 = 0
25. Segitiga PQR dengan P(–2, 2), Q(–1, 4),
(C) –2x + 3y + 1 = 0
dan R(–2, 4), mendapat transformasi
(D) 2x – 3y + 1 = 0
yang dinyatakan dengan matriks
(E) 2x + 3y – 1 = 0
19. Bayangan dari lingkaran x2 + y2 = 9 oleh
(12 −20 ) . Luas bayangannya adalah ….
transformasi dengan matriks ( )
1 1
0 1 (A)
(B)
1 satuan
2 satuan
adalah ….
(C) 3 satuan
(A) x2 – 2xy + 2y2 – 9 = 0
(D) 4 satuan
(B) 2x2 – 2xy + y2 – 9 = 0
(E) 5 satuan
(C) x2 – xy + y2 – 9 = 0

6
 UJI MANDIRI

( )( ) ( )
a b 5 −2 2 13 (E) 1 : 2

1. Jika −3 2 4 3 = −7 12 6. Jika dua garis yang sisajikan sebagai


maka a + b =
(A) 5
persamaan matriks
(2b a6 ) (¿x¿)¿¿¿ (5 ¿ )¿ ¿¿
=¿
(B) 4
adalah sejajar, maka nilai ab =
(C) 3
(A) -12
(D) 2
(B) -3
(E) 1
(C) 1
(D) 3
2. Jumlah akar-akar persamaan (E) 12
(2x − 1) 2
| |
(x + 2) ( x + 2) = 0 adalah 7. Jika B’(2, 3) merupakan bayangan titik B

( 27)
1
(A)
−3 2 oleh tranlasi I= , maka koordinat
1
(B)
−2 titik B adalah ….
(C) 0 (A) B (0, –4)
1
(B) B (0, 4)
(D) 2
(C) B (3, 7)
1
(E)
32 (D) B (4, 10)
(E) B (10, 4)
3. Jika dua garis yang sisajikan sebagai
8. P’(–5, 8) adalah bayangan dari titik P(–

persamaan matriks
( )
2 a
b 6
( x¿) ¿ ¿¿ (5 ¿ )¿ ¿¿
¿ =¿ 12, 3) oleh translasi T = ( hk). Nilai h dan
adalah sejajar, maka nilai ab =
(A) -12 k berturut-turut yang memenuhi adalah
(B) -3 ….
(C) 1 (A) 5 dan 7
(D) 3 (B) 7 dan 5
(E) 12 (C) –5 dan –7
(D) –7 dan –5
(E) –17 dan 11

4. Persamaan matriks
(−42 35 )( xy )=(51) 9. Jika titik P(3, 6) dirotasi 90° berlawanan
Merupakan persamaan dua garis lurus arah jarum jam terhadap titik asal O,
yang berpotongan di titik yang jumlah maka bayangan dari titik P adalah ….
absis dan ordinatnya sama dengan (A) P’(–3, –6)
(A) 0 (B) P’(–3, 6)
(B) 2 (C) P’(3, –6)
(C) 3 (D) P’(–6, 3)
(D) 4 (E) P’(6, –3)
(E) 5
10. Jika titik Q(–2, 1) dirotasi 180°
5. Dua bilangan dalam persamaan martiks berlawanan arah jarumjam terhadap

(−2b a3 ) (¿x¿) ¿¿¿ (5 ¿ )¿ ¿¿


= ¿ saling tegak lurus jika
titik asal O, maka bayangan titik Q
adalah ….
(A) Q’(–2, –1)
a:b=
(A) –6 : 1 (B) Q’(2, –1)
(B) –3 : 2 (C) Q’(1, –2)
(C) 1 : 1 (D) Q’(–1, 2)
(D) 2 : 3 (E) Q’(1, 2)

7
(C) A’( 2 √ 3−1 , 2+ √ 3 )
(D) A’( 2− √ 3 , 2 √ 3+ 1 )
11. Bayangan titik A(5, 4) jika dirotasi 90° (E) A’( 1−2 √ 3 , √ 3−2 )
dengan pusat perputaran (1, 2) adalah 16. Jika garis x + y + 1 dicerminkan
…. terhadap sumbu Y, maka persamaan
(A) A’(–4, 5) garis yang terjadi adalah ….
(B) A’(–3, 2) (A) –x + y + 1 = 0
(C) A’(–1, 6) (B) –x – y + 1 = 0
(D) A’(1, –6) (C) –x – y – 1 = 0
(E) A’(3, –2) (D) x – y + 1 = 0
(E) x – y – 1 = 0
12. Bayangan titik M(–2, 4) yang
didilatasikan oleh [O, 2] adalah …. 17. Bayangan dari lingkaran x2 + y2 = 9 oleh
(A) M’(–4, 8)
(B) M’(4, –8)
(C) M’(4, 8)
transformasi dengan matriks (10 11)
adalah ….
(D) M’(–1, 2) (A) x2 – 2xy + 2y2 – 9 = 0
(E) M’(1, –2) (B) 2x2 – 2xy + y2 – 9 = 0
(C) x2 – xy + y2 – 9 = 0
13. Suatu transformasi T dinyatakan oleh
(D) x2 – 2xy + y2 – 9 = 0
matriks (−10 −10 ) , maka transformasi (E) 2x2 – 2xy + 2y2 – 9 = 0

T adalah …. 18. Bayangan dari parabola y = 2x2 + 1 oleh


(A) Pencerminan oleh sumbu x dilatasi [O, 3] adalah ….
(B) Pencerminan oleh sumbu y (A) 3y = 6x2 + 1
(C) Pencerminan oleh garis y = x (B) 3y = 2x2 + 9
(D) Pencerminan oleh garis y = –x (C) 2y = 3x2 + 1
(E) Pencerminan oleh garis y = 3 (D) 6y = 3x2 + 9
(E) 6y = 3x2 + 2
14. Suatu transformasi T dinyatakan oleh

( )
−1 1 19. Bayangan titik A(5, 3) oleh refleksi
√3 terhadap garis x = 2 dan dilanjutkan
2 2 terhadap garis x = 6 adalah ….
matriks , maka T
−1 −1 (A) (–13, 3)
√3
2 2 (B) (–5, 11)
adalah …. (C) (5, 11)
(A) Perputaran 30° (D) (13, –3)
(B) Perputaran 60° (E) (13, 3)
(C) Perrputaran 120°
(D) Perputaran 210° 20. Bayangan titik A(4, 3) jika dirotasikan
(E) Perputaran 240° dengan pusat putaran O(0, 0) sebesar
270° dan dilanjutkan dengan dilatasi [O,
15. Bayangan titik A(4, –2) jika diputar –2] adalah ….
terhadap titik O(0,0) sebesar 30° adalah (A) A’(6, –8)
…. (B) A’(–6, 8)
(A) A’( 2 √ 3+1, 2− √ 3 ) (C) A’(–6, –8)
(D) A’(8, 6)
(B) A’( 2+ √ 3 , 2 √ 3−1 ) (E) A’(–8, –6)

Anda mungkin juga menyukai