PENERAPAN MATRIKS
PETA KONSEP
RANGKUMAN MATERI
i. Matriks Umum
Matriks adalah susunan bilangan yang diatur berdasarkan baris dan kolom
Ordo (ukuran matriks) ditentukan oleh banyaknya baris diikuti banyaknya kolom.
(Eg : A2 x 3, Matriks A mempunyai 2 baris dan 3 kolom)
Metode Cramer
1
Matriks sebelah kiri dapat diubah menjadi
Contoh:
P( x , y )T =
→
[ hk] P '(x +h , y +k )
Translasi T =
p
q []
memetakan titik A(1, 2) ke A’(4, 6). Tentukan tranlasi tersebut.
Penyelesaian:
A ( 1,2 ) T =
→
[ pq ] A ( 1+ p , 2+ q) =A ( 4 , 6)
' '
tersebut adalah T =
[ 34] .
2
f. A(x , y) M y=−x A '(− y ,−x)
→
'
A ( 3 ,−5 ) M y=x A ( 5 ,−3 )
→
iii. Rotasi (perputaran)
Persamaan matriks dari rotasi sejauh θ dengan pusat O(0,0)
( xy '' )=(cos θ
sin θ
−sin θ x
cos θ y )( )
Persamaan matriks dari rotasi sejauh θ dengan pusat A( h , k)
( xy '' )=(cos θ
sin θ )( ) ( )
−sin θ x−h h
cos θ y−k
+
k
P( x , y )R 90 P '(− y , x)
a. Bayangan titik P(x, y) oleh rotasi R90 adalah →
b. Bayangan titik P(x, y) oleh rotasi R270 adalah P( x , y )R−90 P ' ( y ,−x)
→
d. Bayangan titik P(x, y) oleh rotasi R90 dengan pusat (a, b) adalah
P( x , y )R 90 P ' ¿
→
e. Bayangan titik P(x, y) oleh rotasi R270 dengan pusat (a, b) adalah
Titik A(–1, 2) dirotasikan terhadap titik O(0, 0), tentukan bayangan titik A jika dirotasikan:
a. 90° berlawanan arah jarum jam
b. 180° berlawanan arah jarum jam
c. 270° berlawanan arah jarum jam
Penyelesaian:
a. A ( x , y ) R90 A ' (− y , x ) A (−1 , 2) R90 A ' (−2 ,−1)
→ →
'
b. A ( x , y ) R180 A (−x ,− y ) A (−1 ,2) R 180 A ' (1 ,−2)
→ →
'
c. A ( x , y ) R270 A ( y ,−x ) A(−1, 2) R270 A ' (2 , 1)
→ →
iv. Dilatasi
Dilatasi adalah transformasi dimana panjang sisi dan luas gambar diperbesar atau diperkecil
a. Bayangan titik P(x, y) oleh dilatasi terhadap pusat O(0,0) dengan faktor skala k adalah
P( x , y ) [ O , k ] P ( kx ,ky )
'
b. Bayangan titik P(x, y) oleh dilatasi terhadap pusat A(a, b) dengan faktor skala k
Contoh:
Tentukan bayangan titik A(–6, 3) oleh dilatasi
3
a. Terhadap titik pusat O(0, 0) dengan faktor skala –2
b. Terhadap titik pusat P(2, 1) dengan faktor skala 3
Penyelesaian:
A ( x , y ) [ O , k ] A ( kx , ky ) A(−6 ,3) [ O ,−2 ] A ' (12,−6)
'
a.
→ →
x’ = ax + by dan y’ = cx + dy atau
[ xy '' ]=[ ac bd ][ xy ]
.
(12 35) .
Penyelesaian:
Jawab:
Jika (a, b) terletak pada parabola y = 4x2, maka berlaku b = 4a2. Jika (a’, b’) bayangan dari
()(
a'
b
' =
1 0 a
0 −1 b )( )
(ba'' )=(−ba ) atau
a=a '
b=−b '
Jika disubstitusikan ke persamaan b = 4a2, maka
–b’ = 4(a’)2 atau b’ = –4(a’)2.
Jadi persamaan bayangan parabola adalah y = –4x2.
4
LATIHAN SOAL
7. Jika titik A(–3, –6) direfleksikan
1. Dua bilangan dalam persamaan terhadap sumbu X, maka bayangan titik
persamaan matriks
(2b a6 ) (¿x¿)¿¿¿ (5 ¿ )¿ ¿¿
=¿
(B) A’(5, 1)
(C) A’(–5, –1)
adalah sejajar, maka nilai ab = (D) A’(–1, 5)
(A)-12 (E) A’(1, –5)
(B)-3 9. Jika titik P(3, 6) dirotasi 90° berlawanan
(C)1 arah jarum jam terhadap titik asal O,
(D)3 maka bayangan dari titik P adalah ….
(E)12 (A) P’(–3, –6)
3. Bayangan titik A(3, 1) oleh translasi T(7, (B) P’(–3, 6)
6) adalah …. (C) P’(3, –6)
(A) A’(4, 3) (D) P’(–6, 3)
(B) A’(4, 5) (E) P’(6, –3)
(C) A’(5, 4) 10. Bayangan titik C(0, 0) jika dirotasi 270°
(D) A’(7, 10) dengan pusat putaran (–4, –2) adalah ….
(E) A’(10, 7) (A) (8, 4)
4. Jika B’(2, 3) merupakan bayangan titik B (B) (2, 6)
(C) (0, 0)
oleh tranlasi I = ( 27) , maka koordinat (D) (–8, –4)
(E) (–2, –6)
titik B adalah …. 11. Bayangan titik N(12, –27) jika
[ ]
(A) B(0, –4) 1
(B) B(0, 4) didilatasikan oleh O, adalah ….
(C) B(3, 7) 3
(D) B(4, 10) (A) N’(–4, –9)
(E) B(10, 4) (B) N’(–4, 9)
5. P’(–5, 8) adalah bayangan dari titik P(– (C) N’(4, –9)
(D) N’(–36, 81)
12, 3) oleh translasi T = ( hk) . Nilai h dan (E) N’(36, –81)
12. Jika titik M(2, 1) didilatasi oleh [P(4, 3),
k berturut-turut yang memenuhi adalah 2], maka bayangan titik M adalah ….
(A) 5 dan 7 (A) M’(4, 2)
(B) 7 dan 5 (B) M’(8, 6)
(C) –5 dan –7 (C) M’(0, –1)
(D) –7 dan –5 (D) M’(–4, –4)
(E) –17 dan 11 (E) M’(–8, –7)
6. Jika titik A(3, 5) direfleksikan terhadap 13. Bayangan titik N(4, –1) jika didilatasi
[ ]
garis x = 5, maka bayangan titik A
1
adalah …. oleh P(0,5),− adalah ….
(A) A’(3, –5) 2
(B) A’(–3, 5) (A) (–1, 4)
(C) A’(3, 5) (B) (–2, 3)
(D) A’(7, 5) (C) (–2, 8)
(E) A’(–7, 5) (D) (–4, 1)
(E) (8, –2)
5
(D) x2 – 2xy + y2 – 9 = 0
14. Suatu transformasi T dinyatakan oleh (E) 2x2 – 2xy + 2y2 – 9 = 0
( )
−1 1 20. Bayangan dari lingkaran x2 + y2 – 6x +
√3 8y + 9 = 0 oleh pencerminan terhadap
2 2 garis y = x adalah ….
matriks , maka T
−1 −1 (A) x2 + y2 + 6x + 8y + 9 = 0
√3
2 2 (B) x2 + y2 + 6x – 8y + 9 = 0
adalah (C) x2 + y2 – 6x – 8y + 9 = 0
(A) Perputaran 30° (D) x2 + y2 – 8x + 6y + 9 = 0
(B) Perputaran 60° (E) x2 + y2 + 8x – 6y + 9 = 0
(C) Perrputaran 120° 21. Bayangan persamaan x2 – y2 = 9 jika
(D) Perputaran 210° diputar terhadap titik O(0, 0) sebesar –
(E) Perputaran 240° 45° adalah ….
15. Bayangan titik A(–5, –3) jika diputar (A) – 4xy = 9
terhadap titik O(0, 0) sebesar 315° (B) – 2xy = 9
adalah …. (C) xy = 9
(D) 2xy =9
(A) A’(−4 √ 2 , √ 2 )
(E) 4xy =9
(B) A’(−√ 2 , 4 √ 2 ) 22. Suatu ∆PQR dengan P(1, 1), Q(–3, 4),
(C) A’( √ 2 ,−4 √ 2 ) dan R(–2, –1). Bayangan ∆PQR jika
(D) A’( 4 √ 2,−√ 2 ) direfleksikan terhadap garis x = 2 dan
dilanjutkan terhadap y = –5 adalah ….
(E) A’( √ 2 , 4 √ 2 ) (A) P’(3, 11), Q’(7, –14), R(6, –9)
16. Bayangan titik A(4, –2) jika diputar (B) P’(–3, 11), Q’(7, –14), R(6, –9)
terhadap titik O(0, 0) sebesar –210° (C) P’(3, –11), Q’(–7, –14), R(6, –9)
adalah …. (D) P’(3, –7), Q’(7, –14), R(–6, –9)
(A) A’( 2 √ 3−1 , 2+ √ 3 ) (E) P’(3, –7), Q’(7, 14), R(6, –9)
(B) A’( 2 √ 3+1, 2− √ 3 ) 23. Bayangan titik A(5, 3) oleh refleksi
terhadap garis x = 2 dan dilanjutkan
(C) A’( 2 √ 3−1 , 2−√ 3 ) terhadap garis x = 6 adalah ….
(D) A’(−2 √ 3+1 ,2+ √ 3 ) (A) (–13, 3)
(E) A’(−2 √ 3−1 ,−2+ √ 3 ) (B) (–5, 11)
(C) (5, 11)
17. Jika garis x + y + 1 dicerminkan
(D) (13, –3)
terhadap sumbu Y, maka persamaan
(E) (13, 3)
garis yang terjadi adalah ….
24. Suatu persamaan lingkaran (x – 4) 2 + (y
(A) –x + y + 1 = 0
– 5)2 =36 ditransformasikan oleh garis y
(B) –x – y + 1 = 0
= x dan dilanjutkan oleh translasi
(C) –x – y – 1 = 0
(D) x – y + 1 = 0
(E) x – y – 1 = 0
T= (−4
−5 )
. Persamaan bayangan
18. Jika garis 2x + 3y + 1 = 0 ditransformasi lingkaran hasil transformasi adalah ….
( )
2 3 (A) (x + 4)2 + (y + 5)2 =36
oleh matriks , maka bayangan (B) (x – 8)2 + (y – 10)2 =36
3 2
(C) x2 + y2 =36
garis tersebut adalah ….
(D) (x – 1)2 + (y + 1)2 =36
(A) 5x + 5 = 0
(E) (x – 5)2 + (y – 4)2 =36
(B) y + 5 = 0
25. Segitiga PQR dengan P(–2, 2), Q(–1, 4),
(C) –2x + 3y + 1 = 0
dan R(–2, 4), mendapat transformasi
(D) 2x – 3y + 1 = 0
yang dinyatakan dengan matriks
(E) 2x + 3y – 1 = 0
19. Bayangan dari lingkaran x2 + y2 = 9 oleh
(12 −20 ) . Luas bayangannya adalah ….
transformasi dengan matriks ( )
1 1
0 1 (A)
(B)
1 satuan
2 satuan
adalah ….
(C) 3 satuan
(A) x2 – 2xy + 2y2 – 9 = 0
(D) 4 satuan
(B) 2x2 – 2xy + y2 – 9 = 0
(E) 5 satuan
(C) x2 – xy + y2 – 9 = 0
6
UJI MANDIRI
( )( ) ( )
a b 5 −2 2 13 (E) 1 : 2
( 27)
1
(A)
−3 2 oleh tranlasi I= , maka koordinat
1
(B)
−2 titik B adalah ….
(C) 0 (A) B (0, –4)
1
(B) B (0, 4)
(D) 2
(C) B (3, 7)
1
(E)
32 (D) B (4, 10)
(E) B (10, 4)
3. Jika dua garis yang sisajikan sebagai
8. P’(–5, 8) adalah bayangan dari titik P(–
persamaan matriks
( )
2 a
b 6
( x¿) ¿ ¿¿ (5 ¿ )¿ ¿¿
¿ =¿ 12, 3) oleh translasi T = ( hk). Nilai h dan
adalah sejajar, maka nilai ab =
(A) -12 k berturut-turut yang memenuhi adalah
(B) -3 ….
(C) 1 (A) 5 dan 7
(D) 3 (B) 7 dan 5
(E) 12 (C) –5 dan –7
(D) –7 dan –5
(E) –17 dan 11
4. Persamaan matriks
(−42 35 )( xy )=(51) 9. Jika titik P(3, 6) dirotasi 90° berlawanan
Merupakan persamaan dua garis lurus arah jarum jam terhadap titik asal O,
yang berpotongan di titik yang jumlah maka bayangan dari titik P adalah ….
absis dan ordinatnya sama dengan (A) P’(–3, –6)
(A) 0 (B) P’(–3, 6)
(B) 2 (C) P’(3, –6)
(C) 3 (D) P’(–6, 3)
(D) 4 (E) P’(6, –3)
(E) 5
10. Jika titik Q(–2, 1) dirotasi 180°
5. Dua bilangan dalam persamaan martiks berlawanan arah jarumjam terhadap
7
(C) A’( 2 √ 3−1 , 2+ √ 3 )
(D) A’( 2− √ 3 , 2 √ 3+ 1 )
11. Bayangan titik A(5, 4) jika dirotasi 90° (E) A’( 1−2 √ 3 , √ 3−2 )
dengan pusat perputaran (1, 2) adalah 16. Jika garis x + y + 1 dicerminkan
…. terhadap sumbu Y, maka persamaan
(A) A’(–4, 5) garis yang terjadi adalah ….
(B) A’(–3, 2) (A) –x + y + 1 = 0
(C) A’(–1, 6) (B) –x – y + 1 = 0
(D) A’(1, –6) (C) –x – y – 1 = 0
(E) A’(3, –2) (D) x – y + 1 = 0
(E) x – y – 1 = 0
12. Bayangan titik M(–2, 4) yang
didilatasikan oleh [O, 2] adalah …. 17. Bayangan dari lingkaran x2 + y2 = 9 oleh
(A) M’(–4, 8)
(B) M’(4, –8)
(C) M’(4, 8)
transformasi dengan matriks (10 11)
adalah ….
(D) M’(–1, 2) (A) x2 – 2xy + 2y2 – 9 = 0
(E) M’(1, –2) (B) 2x2 – 2xy + y2 – 9 = 0
(C) x2 – xy + y2 – 9 = 0
13. Suatu transformasi T dinyatakan oleh
(D) x2 – 2xy + y2 – 9 = 0
matriks (−10 −10 ) , maka transformasi (E) 2x2 – 2xy + 2y2 – 9 = 0
( )
−1 1 19. Bayangan titik A(5, 3) oleh refleksi
√3 terhadap garis x = 2 dan dilanjutkan
2 2 terhadap garis x = 6 adalah ….
matriks , maka T
−1 −1 (A) (–13, 3)
√3
2 2 (B) (–5, 11)
adalah …. (C) (5, 11)
(A) Perputaran 30° (D) (13, –3)
(B) Perputaran 60° (E) (13, 3)
(C) Perrputaran 120°
(D) Perputaran 210° 20. Bayangan titik A(4, 3) jika dirotasikan
(E) Perputaran 240° dengan pusat putaran O(0, 0) sebesar
270° dan dilanjutkan dengan dilatasi [O,
15. Bayangan titik A(4, –2) jika diputar –2] adalah ….
terhadap titik O(0,0) sebesar 30° adalah (A) A’(6, –8)
…. (B) A’(–6, 8)
(A) A’( 2 √ 3+1, 2− √ 3 ) (C) A’(–6, –8)
(D) A’(8, 6)
(B) A’( 2+ √ 3 , 2 √ 3−1 ) (E) A’(–8, –6)