Anda di halaman 1dari 8

BAB 2

VEKTOR

 PETA KONSEP

 RANGKUMAN MATERI

Vektor adalah besaran yang ditentukan oleh panjang dan arah

Panjang vektor a
⃗ adalah jarak terpendek titik asal(A) ke titik akhir(B) dalam ukuran satuan panjang
Rumus :
|a|= √ ( x 2−x 1 ) + ( y 2− y 1 ) √( x −x ) +( y − y ) +( z −z ) →( R )
2 2 2 2 2
(R2) atau |a|= 2 1 2 1 2 1
3

Vektor Satuan adalah vektor yang mempunyai panjang 1 satuan. Bila a≠ 0, maka vektor satuan

a
→ →
yang searah dengan a adalah |a|
Operasi pada Vektor
a. Penjumlahan / Pengurangan
Metode penjumlahan secara Geometri

b. Perkalian

13
Vektor dengan Vektor : hasil kali dua vektor dinyatakan sebagai

→ →
Vektor dengan skalar, perkalian vektor a dengan skalar k adalah vektor k a yaitu dengan

mengalikan setiap elemen a dengan k.

c. Pembagian

Bila p adalah vektor posisi titik P, membagi segmen AB atas perbandingan m : n, maka

d. Proyeksi ortogonal

⃗ pada b⃗
Proyeksi skalar a

⃗ pada b⃗
Proyeksi vektor a

 CONTOH SOAL
Contoh soal Pembahasan
Diketahui vektor-vektor a = (0, -2, -1), 1. a +b = (0, -2, -1) + (2, 3, 4)
b =(2,3,4), c = (-3,0,3) tentukan: = (0 + 2, -2 + 3, -1+ 4) = (2, 1, 3)
1. a +b Jadi, a +b = (2, 1, 3).
2. c – b 2. c - b = (-3, 0, 3) - (2, 3, 4)
= (-3 - 2, 0- 3, 3 - 4) = (-5, -3, -1)
Jadi, c -b = (-5, -3, -1).
Diketahui vektor a = (1, 4, 5) dan b =(2, 3, 2), = 2a + 3b = 2(1, 4, 5) + 3(2, 3, 2)
tentukan vektor c = 2a + 3b. = (2 x 1, 2 x 4, 2 x 5) + (3 x 2, 3 x 3, 3 x 2)
= (2, 8, 10) + (6, 9, 6)
= (8, 17, 16)
Jadi, c = 2a + 3b = (8, 17, 16).
Tentukanlah koordinat suatu titik pada garis Misalkan, titik tersebut adalah titik P.
hubung A(2, 3, 4) dan B(6, 7, 8) di dalam • Untuk titik P membagi AB di dalam dengan
dengan perbandingan 1 : 3. perbandingan 1 : 3,
berlaku AP : PB 1 : 3.
Koordinat titik P dapat kalian tentukan dengan
cara berikut.
P=¿
P = (3, 4, 5)
Jadi, titik P(3 , 4, 5).

14
 LATIHAN SOAL
→ 6. Titik A (x, 3, 5), B (4, y, 1), dan (2, 5, 9)
1. Diketahui PQ =4 ^i +2 ^j dan terletak pada satu garis lurus (kolinier),
→ → → maka x + y titik P adalah =
1
PR=−3 ^i − ^j+2 k^ . Jika
PS= 2 PQ
, maka (A) –3
→ (B) –2
RS= (C) 1
(A) (5, 1, –1) (D) 2
(B) (–1, –1, 3) (E) 4
(C) (1, –1, 4) 7. ABCDEF dalah segi-6 beraturan dengan
(D) (–5, –1, 1) pusat O. Bila AB dan BC masing-masing
(E) (5, 2, –2) dinyatakan oleh vektor u dan v, maka CD
→ sama dengan
2. Diketahui vektor a =4 ^i − ^j+2 k^ dan (A) u + v
→ →→ (B) u – v
b =2 ^i +3 ^j , maka a⋅b= (C) 2v – u
(A) 0 (D) u– 2v
(B) 2 (E) v – u
(C) 5 8. Diberikan segi enam beraturan
(D) 7 → → → →
(E) 13 ABCDEF.Jika AB = u dan AF = v , maka
→ → → → → →
3. Diketahui a =p ^i + ^j−2 k^ dan vektor AB + CD + AD + AE + AF =
→ → → → →
b =3 p ^i + p ^j + k^ . Jika a ⊥b , maka nilai p (A) 2 u + v
→ →
adalah….
2 (B) 2 u + 2 v
→ →
(A) –1 atau 3
2 (C) 4u +2v
(B)
− 3 atau 1 → →
2 (D) 4 u + 6 v
(C) 1 atau 3 → →
6 u +6 v
3
(D)
− 2 atau 1
(E)
3 9. Pada segitiga ABC, E adalah titik tengah
(E) 2 atau 1 BC dan M adalah titik berat segitiga
→ → → →

4. Jika a dan b membentuk sudut 60 , o tersebut. Jika u = AB dan v = ⃗AC ,maka


→ →
ruas garis berarah
⃗ME dapat dinyatakan
|a|=2 dan |b|=3 , maka nilai → →
u v
( a+b)⋅b=
→ → → dalam dan sebagai

1 → 1 →
(A) 12
(A) 6 u + 6 v
(B) 11 1 → 1 →
(C) 10,5 (B)
−6 u + 6 v
(D) 9 1 → 1 →
(E) 7,5 (C) 6 u –6 v
→ →
1 → →
5. Diketahui vektor a dan b dengan (D) 6 u –2 v
1

→ → → → →→
1 → →
|a +b|=10 dan |a −b|=8 , maka a⋅b= (E)
−6 u + 2 v
1

(A) 4
(B) 5 10. Diketahui persegi panjang OACB dan D
(C) 7 titik tengah OA, CD memotong diagonal
(D) 8
(E) 9

15
→ → → →
AB di P. Jika

OA = a dan OB = b , maka (2¿)(−4¿)¿¿¿
OP dapat dinyatakan sebagai 15. Diketahui vektor-vektor a = ¿ ,b=
(x¿)(z¿)¿¿ (5¿)(−3¿)¿¿¿ (2¿)(z¿)¿¿¿
1 → →
(A) 2 (a +b )

(B)
1
3

(a +b )

¿ ,c = ¿ dan d = ¿ . Jika vektor a
2 → 1 → tegak lurus terhadap vektor b dan vektor c
(C) 3 a +3 b tegak lurus terhadap vektor d. Maka a – b
1 → 2 → = ...
a +3 b
(D) 3
1 → 2 →
(0 ¿) (6¿)¿¿¿
a +3 b
(A) ¿
(E) 2
→ → → →
u=−3 i +4 j+ x k
11. Vektor
→ → → →
dan

(4 ¿)(2 ¿) ¿¿¿
(B) ¿
v =2 i +3 j −6 k jika panjang proyeksi u

dan v adalah 6, maka x = (6 ¿) (0¿)¿¿¿
(A) 8
(B) 10 (C) ¿
(C) 12
(D) –4 (−2¿)(0 ¿)¿¿¿
(D) ¿
(E) –6

12. Bilangan
→ → →
panjang proyeksi

vektor
→ →
(4 ¿)(−6¿)¿¿¿
(E) ¿
b =i −2 j pada vektor a =x i + y j
dengan x, y > 0 adalah 1, maka nilai 4x – 16. Agar kedua vektor a =(x,4,7) dan
3y + 1 = b = (6,y,14) segaris, haruslah nilai x – y=...
(A) 1 (A) –5
(B) –1 (B) –2
(C) 0 (C) 3
(D) 2 (D) 4
(E) 3 (E) 6
→ →
17. Diketahui P = (a,0,3), Q = (0,6,5) dan R =
13. Jika OA = (1,2), OB = (4,2), dan →
→ →
(2,7,c). Agar vektor PQ tegak lurus pada
θ = ∠ ( OA , OB ), maka tan θ = … →
3 QR haruslah nilai a–c=
(A) 5
3 (A) –3
(B) 4 (B) –2
4 (C) 2
(C) 3 (D) 3
9
(E) 5
(D) 16
18. Diketahui titik A(1,-2,-8) dan titik B (3,-
16
(E) 9 4,0). Titik P terletak pada perpanjangan

14. Panjang vektor a, b dan a + b berturut- OP
AB sehingga AP =–3PB. Jika vektor
turut adalah 12, 8 dan 4 √ 7 . Besara sudut →
OP
antara a dan b adalah ... posisi titik P maka =
(A) 450 (A) 4i – 5j + 4k
(B) 600 (B) 4i – 5j – 4k
(C) 900 (C) –j – 12k
(D) 1200 (D) –3i – j – 12k
(E) 1500 (E) –i –5j –2k

16
→ → (B) (3,2)
19. a =3 x ^i + x ^j−4 k^ , b =−2 ^i +4 ^j +5 k^ dan (C) (3,1)
→ (D) (4,2)
c =−3 ^i +2 ^j + k^ . Jika ⃗a tegak lurus pada (E) (4,1)
→ → → 23. Diketahui titik A (2, 3, –1) dan titik B (7, –
b , maka a −c = ... 2, 9). Titik P pada AB sehingga
→ →
(A) –33i – 8j – 5k
(B) –27i – 8j – 5k
AP : PB=1:5 . Vektor posisi titik P adalah
(C) –27i –12j –5k
(D) –33i –12j –5k (A)
3 ^i + 5 ^j+ k^
4
(E) –33i +8j –5k
(B)

(C) 3 ^i +2 ^j+ k^
20. Diberikan matriks dan vektor-vektor
sebagai berikut : (D) 15 { ^i+10 { ^j¿+5 k¿^

( ) ()
2 2 → 1 → 17 ^i + 13 ^j+ k^
A= 2 −1 , a= −2 , b =
p
q ()
dan A t (E)

4 4

3 2 2
24. Jika a =6 ^i − ^j +2 k^ dan b =^i −2 ^j+2 k^ maka
menyatakan transpose dari A. Jika vektor → →
→ →
t
A a tegak lurus dengan vektor b , maka proyeksi skalar orthogonal a pada b
adalah
nilai p sama dengan
(A) 12
(A) q
(B) 9
(B) –q
(C) 6
(C) 2q
(D) 4
(D) – 2q
(E) 2
(E) 3q →
21. Diketahui a = 3i – 2j, b = -i + 4j dan r = 7i –
25. Diketahui vektor a =2 p ^i +7 ^j +2 k^ dan
8j. Jika r = ka + mb, maka k + m = →
(A) 3 b =3 ^i +4 ^j Jika panjang proyeksi vektor
(B) 2 → → →
(C) 1 a +b pada vektor b adalah 13, nilai p =
(D) –1
(A) –2
(E) –2
(B)–1
22. Diketahui segitiga ABC dengan titik-titik
(C) ½
sudut A(2,7) , B(9, –1) dan C(–2, –3). Titik
(D) 1
berat segitiga ABC tersebut adalah
(E)2
(A) (2,1)

17
 UJI MANDIRI
→ 6. Diberikan segi enam beraturan
^ ^
1. Diketahui vektor a =4 i − j +2 k dan
^ → → → →
→ →→ ABCDEF.Jika AB = u dan AF = v , maka
b =2 ^i +3 ^j , maka a⋅b= → →
AB + CD + AD + AE + AF =
→ → →

(A) 0 → →
(B) 2 (A) 2 u + v
(C) 5 → →
(D) 7 (B) 2u +2v
(E) 13 → →
2. Besar sudut yang dibentuk oleh vektor (C) 4 u + 2 v
→ → → →
a =p ^i + ^j−2 k^ dan vektor
^ ^j
b =3 k−4 (D) 4 u + 6 v
adalah → →
(A) 120o (E) 6 u +6 v
(B) 90o 7. Diketahui titik P(-3,-1,-5), Q (-1,2,0) dan
(C) 60o R(1,2,-2). Jika PQ = a dan QR + PR = b
(D) 45o maka a.b =
(E) 30o (A) 16
→ → (B) 22
3. Jika a dan b membentuk sudut 60o, (C) 26

( a+b)⋅b=
→ →
→ → → (D) 30
(E) 38
|a|=2 dan |b|=3 , maka nilai 8. Pada segitiga ABC, E adalah titik tengah
(A) 12 BC dan M adalah titik berat segitiga
(B) 11 → →
(C) 10,5 tersebut. Jika u = AB dan v = ⃗AC ,maka
(D) 9 ⃗ME dapat dinyatakan
(E) 7,5 ruas garis berarah
→ →
→ →
a b dalam u dan v sebagai
4. Diketahui vektor dan dengan
→ → → → →→ 1 → 1 →
|a +b|=10 |a −b|=8 , maka a⋅b= (A) 6 u + 6 v CC
dan 1 → 1 →
(A) 4 (B)
−6 u + 6 v EE
(B) 5 1 → 1 →
(C) 7 (C) 6 u– v 6
MM
BB
(D) 8 1 → 1 →
(E) 9 (D) 6 u –2 v AA
5. ABCDEF dalah segi-6 beraturan dengan 1 → 1 →
pusat O. Bila AB dan BC masing-masing (E)

6 u +2 v
dinyatakan oleh vektor u dan v, maka CD 9. Diketahui persegi panjang OACB dan D
sama dengan titik tengah OA, CD memotong diagonal
(A) u + v → → → →
(B) u – v AB di P. Jika OA = a dan OB = b , maka
(C) 2v – u →
(D) u– 2v OP dapat dinyatakan sebagai
(E) v – u 1 → →
(A) 2 (a +b )
1 → →
(B) 3 (a +b )

18
2 → 1 → (E) –33i +8j –5k
(C) 3 a +3 b → →
1 → 2 → 15.
^ ^ ^ ^
Diketahui vektor u = 2 i + 3 j , v = { i - 2 j ¿ dan
(D) 3 a+ b 3 → → → →
1 → 2 → x = 5 ^i + 11 ^j . Apabila x = mu + n v , maka
(E) 2 a+ b 3
→ → → →
nilai m yang memenuhi adalah
(A) –2
10. Vektor u=−3 i +4 j+ x k dan (B) –1
→ → → → →
(C) 1
v =2 i +3 j −6 k jika panjang proyeksi u (D) 2

(E) 3
dan v adalah 6, maka x = → →
(A) 8 16. Diketahui bidang empat ABCD DA =a ,
(B) 10 → → → →
(C) 12 DB =b DC =c Jika titik Q pada AB
(D) –4 dengan AQ : QB = 1 : 2, dan titik R pada
(E) –6 →
BC dengan BR : RC =1 : 2, maka QR =
→ → → → →
11. Vektor PQ = –6i + 3j + 9k dan vektor PR = −a +b +c
→ 2 → → (A) 3
PS=− PQ → → →
2i + 4j – 5k. Jika 3 maka RS
a +b +c
adalah
(A) –6i + 2j + 11k (B) 3
→ → →
(B) –4i + 6j – k
−2a +b +c
(C) 2i – 6j – k
(D) –5j + 2k (C) 3
(E) 5i – 2k → → →
12. Panjang vektor a, b dan a + b berturut-
−2a −b −c
3
turut adalah 12, 8 dan 4 7 . Besara sudut√ (D)
→ → →
antara a dan b adalah ... −2a +b +c
(A) 450 3
(B) 600 (E)
(C) 900 17. Diketahui a = 3i – 2j, b = -i + 4j dan r = 7i –
(D) 1200 8j. Jika r = ka + mb, maka k + m =
(E) 1500 (A) 3
13. Diketahui P = (a,0,3), Q = (0,6,5) dan R = (B) 2
→ (C) 1
(2,7,c). Agar vektor PQ tegak lurus pada (D) –1
→ (E) –2
QR haruslah nilai → →
a=¿ (−x¿) (3 ¿)¿ ¿¿ b=¿ (1 ¿) (−5¿) ¿¿¿
a–c=
(A) –3
(B)
(C)
–2
2
18. Diketahui vektor ¿ dan ¿ .
Jika panjang proyeksi vektor a pada b
(D) 3 adalah satu satuan panjang, maka salah
(E) 5 satu nilai x yang memenuhi adalah
→ →
14. a =3 x ^i + x ^j−4 k^ , b =−2 ^i +4 ^j +5 k^ dan (A) 1
(B) 2

c =−3 ^i +2 ^j + k^ . Jika ⃗a tegak lurus pada (C) 3
(D) 4
→ → →
(E) 5
b , maka a −c = ... 19. Diketahui titik A (5, 2, 3) dan B(1, 10, 7).
(A) –33i – 8j – 5k Titik P terletak pada AB dengan
(B) –27i – 8j – 5k → →
(C) –27i –12j –5k AP : PB=1:3 . Vektor posisi titik P adalah
(D) –33i –12j –5k (A) (3, 6, 5)

19
(B) (3, 3, 3) (A) 12
(C) (3, 4, 5) (B) 9
(D) (4, 4, 4) (C) 6
(E) (4, 5, 6) (D) 4
→ → (E) 2
20. Jika a =6 ^i − ^j +2 k^ dan b =^i −2 ^j +2 k^ maka
→ →
proyeksi skalar orthogonal a pada b
adalah

20

Anda mungkin juga menyukai