MODUL PERKULIAHAN
W142100032
Medan
Elektromagnetik
Analisa Vektor 2
Vektor jarak dari sebuah titik ke titik lain atau vektor jarak dari sebuah titik ke sebuah bidang
tertentu penting dipelajari karena kita akan membutuhkannya dalam pemecahan
persoalan-persoalan tertentu.
Vektor jarak dari sembarang titik A (xA, yA, zA) ke sembarang titik B (xB, yB ,zB ) adalah
Sedangkan vektor jarak dari sembarang titik B (xB, yB ,zB ) ke sembarang titik
Contoh
Diketahui titik A (1,2,3) m, titik B (4,6,8) m dan titik C (3,3,5) m, Tentukan :
(a). r AB’
(b). rAC’
(c). , sudut antara r AB’ dan rAC’ dan
(d). Luas segitiga ABC.
solusi
(c) Sudut antara vektor rAB dan vektor rAC’ , dapat diperoleh dari penurunan rumus
perkalian titik antara vektor rAB dan rAC, yaitu
3.2 4.1 5.2
cos 1
7,07 3
cos 1 0,9429 19.45
1
(d) Luas segitiga ABC = (7,07)(3) Sin19.45 3,53m 2
2
2022 Medan Elektromagnetik Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2
Bagus Tri Prasetyo, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Vektor Jarak dari Titik ke Bidang
Misalkan kita ingin mengetahui vektor jarak dari sembarang titik P (xp,yp,zp) ke sembarang
bidang u: Ax+By+Cz =D, kita memerlukan titik-titik potong antara bidang u dengan sumbu –
x, sumbu –y, dan sumbu –z yang secara berturut-turut adalah : D/A, y =D/B, dan z = D/C.
Ambil jarak titik asal O ke bidang u = a, cos = a A/D; cos = a B/D; cos = a C/D.
Jadi scalar dari titk P ke bidang u adalah jarak dari bidang w ke bidang u, yaitu d
Ax p By p Cy p D
d
A2 B 2 C 2
Titik potong- titik potong antara bidang u dengan sumbu–x, sumbu–y, dan sumbu–z
berturut-turut adalah
Tentukan :
Solusi
3
Bagus Tri Prasetyo, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
(d) Misalkan bidang u adalah Ax + By + Cz = D dan misalkan jarak dari titik asal ke
bidang u adalah a . Titik-titik potong bidang u dengan sumbu-x, sumbu–y, dan
sumbu–z berturut-turut adalah P (3,0,0), Q (0, 0,5), dan R (0,0,5). Dari sini kita
peroleh koefisien-koefisien arah bidang u.
1 1 1
cos a cos a cos a
3 4 5
Tentukan :
Solusi
Titik potong- titik potong antara bidang u dengan sumbu –x, y, dan z berturut-turut adalah
(2,0,0), (0,3,0), dan (0,0,6). Koefisien-koefisien arah bidang u :
Cos =
a
Cos =
a
Cos =
a
:
2 3 6
Dan berlaku
1 1 1
a 2 1 atau a 2 ( 0,3888) = 1 sehingga, a = 1,6
4 9 36
rpu = d. aN
4 3 2 5 6 1 6
rpu = aN
3 2 2 2 12
4
Bagus Tri Prasetyo, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
2.2. Transformasi Sistem Koordinat
Transformasi sistem koordinat yang akan dibahas disini meliputi transformasi sistem
koordinat kartesian ke sistem koordinat silinder, transformasi sistem koordinat silinder ke
sistem koordinat kartesian, transformasi sistem koordinat kartesian ke sistem koordinat
bola, dan transformasi sistem koordinat bola ke sistem koordinat kartesian.
x y
x 2 y 2 , cos 1 sin 1 , dan z = z
2
x y 2
x y2
2
Sembarang vektor F = Fxax + Fyay + Fzaz didalam sistem koordinat kartesian bila
ditransformasikan ke sistem koordinat silinder akan menjadi Vektor F=F a + F a +Fzaz,
dimana :
xFx yF y
F = (Fxax + Fyay + Fzaz ) a = Fx cos , + Fy sin , =
x2 y2 x2 y2
yFx xF y
F = (Fxax + Fyay + Fzaz ) a = -Fx sin , + Fy cos , =
x2 y2 x2 y2
Contoh soal
1. Transformasikan vektor gaya F = 3ax + 4ay N ke sistem koordinat silinder di titik
P (3, 4, 5) m. Apakah harga absolut F berubah setelah transformasi ?
F F a F a
xFx yFy yFx xFy
a
a
x2 y2 2 x2 y2 2
x 2
y x y
2
5
Bagus Tri Prasetyo, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Transformasikan F = 25ax N ke sistem koordinat silinder di titik
P ( = 3 m, = 60, z = 5 m).
F F a F a
xFx yFy yFx xFy
a
a
x2 y2 2 x2 y2 2
x 2
y x y
2
Variabel posisi suatu titik (, , z) di dalam sistem koordinat silinder ditransformasikan ke
variabel posisi (x, y, z) di dalam sistem koordinat kartesian, dimana
sembarang vektor dalam sistem koordinat silinder F = Fa+ Fa + Fzaz apabila
ditransformasikan ke sistem koordinat kartesian akan menjadi vektor :
Fx = F.ax
= F cos - F sin
= F sin + F cos
Fz = Fz
Contoh :
Solusi :
6
Bagus Tri Prasetyo, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh :
Solusi :
= 17,675 ax + 17,675 ay
Variabel posisi suatu titik (x, y, z) pada koordinat kartesian dapat ditransformasikan ke
variabel posisi (r, , ) pada sistem koordinat bola dengan menggunakan persamaan-
persamaan di bawah ini
r x2 y2 z2
z
cos 1
x y2 z2
2
y
= tan 1
x
Dimana
7
Bagus Tri Prasetyo, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Diketahui :
x2 y2
z
sin ; cos
x2 y2 z2 x y2 z2
2
dan
y x
sin ; cos ;
x2 y2 z2 x2 y2 z2
Didapatkan :
dan
F = - Fx sin + Fy cos + 0
Contoh :
Jika diketahui vektor F = 5ax dalam sistem koordinat kartesian, transformasikan vektor F
ini ke dalam sistem koordinat bola dititik P (r = 2m, = 60o, =30o)
Solusi :
8
Bagus Tri Prasetyo, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Transformasi sistem koordinat bola ke sistem koordinat kartesian
Variabel posisi suatu titik (r, , ) di dalam sistem koordinat bola dapat ditransformasikan
ke variabel posisi (x,y,z) di dalam sistem koordianat kartesian dengan menggunakan
persamaan-persamaan di bawah ini :
x = r sin cos
y = r sin cos
z = r cos
sembarang vektor F=Frar + Fa +Fa didalam sistem koordinat bola apabila di
transformasikan ke vektor F = Fxax + Fyay + Fza di dalam sistem koordinat kartesian akan
menjadi
Fx = F.ax = Frar.ax + F a.ax + Fa.ax
= Fr cos - F sin
contoh :
diketahui vektor di dalam sistem koordinat bola F = 3 ar + 4a+ 4a. Nyatakan vektor F
tersebut dalam sistem koordinat kartesian di titik P (r = 2 m, = 135o, =30 o)
solusi :
maka
9
Bagus Tri Prasetyo, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh soal :
nyatakan vektor F = -2,579 ax + 3,059 ay – 4,935 az dalam sistem koordinat bola di titik
P ( r = 2 m, = 135o, =30 o)
solusi
= 1,2895 + 2,649 = 4
Maka
10
Bagus Tri Prasetyo, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
contoh :
solusi
5 x 2 y 2
x 5(3)
Fx = Fx ax = Frar.ax = Fr sin cos = . 4
x2 y2 z2 x2 y2 14
5(2)
Fy = Fy ay = Frar.ay = Fr sin sin = 2,673
14
Fz = F az = Fr cos = 5 =1,337
Maka
11
Bagus Tri Prasetyo, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
12
Bagus Tri Prasetyo, S.T., M.T. http://pbael.mercubuana.ac.id/