Perkalian Vektor
Perkalian skalar dengan vektor
❑ Sebuah besaran skalar dengan nilai sebesar k, dapat dikalikan dengan sebuah vektor A yang
hasilnya sebuah vektor baru C yang nilainya sama dengan nilai k dikali nilai A. Jika nilai k
positif, maka arah C searah dengan A dan jika nilai k bertanda negatif, maka arah C be
Perkalian vektor dengan vektor-Perkalian
titik
❑ Perkalian titik (dot product) antara dua buah vektor A dan B menghasilkan C.
C = |A|.|B| Cos θ
❑ A = |A| = besar vektor A; B = |B| = besar vektor B, θ = sudut antara vektor A dan B
Perkalian vektor dengan vektor-Perkalian
titik
Perkalian vektor dengan vektor-Perkalian
silang
❑ Perkalian silang (cross product) antara dua buah vektor A dan B akan menghasilkan
C.
❑ A = |A| = besar vektor A; B = |B| = besar vektor B, θ = sudut antara vektor A dan B
Perkalian vektor dengan vektor-Perkalian
silang
Vektor satuan
❑ Vektor satuan adalah sebuah vektor yang didefinisikan sebagai satu satuan
vektor.
(Bx i + By j + Bz k)
Contoh perkalian silang dua buah vektor
(Bx i + By j + Bz k)
Contoh perkalian silang dua buah vektor
Contoh perkalian silang dua buah vektor
Contoh perkalian silang dua buah vektor
Contoh soal:
Jawab:
Titik A → x = 2; y = -3; z = 4
Jawab:
A = 3i + j; B = -2i; C = i + 2j
A + B + C = 3i + j – 2i + i + 2j = (3-2+1)i + (1+2)j = 2i + 3j
x = 2; y = 3
α
Tan α = (y/x) = (3/2) = 1.5
α = arc tan (1.5) = 56.3o
Contoh soal:
A . B = (2 . 1) + (-2 . -3) + (4 . 2) = 2 + 6 + 8 = 16
Lalu jika u diperluas menjadi titik (x, y, z), maka sebuah vector A adalah fungsi dari (x,
y, z) dan dinyatakan dengan A(x, y, z) = Ax(x, y, z) i + Ay (x, y, z) j + Az (x, y, z) k.
Titik tersebut juga bisa dituliskan ф (x, y, z) didefinisikan sebagai medan scalar, dan A
sebagai medan vector.
Limit, kontinuitas, dan turunan fungsi
vektor
Aturan limit, kontinuitas, dan turunan untuk fungsi vector mengikuti aturan yang sama
seperti sistem scalar.
1. Fungsi vector yang dinyatakan dengan A(u) dikatakan kontinyu pada uo jika untuk
setiap bilangan positif ∈ dapat ditemukan suatu bilangan positif 𝛿 sehingga |A(u) –
A(uo)|< ∈ dengan |u – uo| < 𝛿. Pernyataan ini ekuivalen dengan
Limit, kontinuitas, dan turunan fungsi
vektor
2. Turunan dari A(u) didefinisikan , dengan syarat limitnya
ada. Pada kasus A(u) = Ax(u) i + Ay(u) j + Az(u) k dapat diperoleh
Turunan yang lebih tinggi seperti didefinisikan dengan cara yang serupa.
Operator del ini bermanfaat untuk mencari gradien, divergensi, dan curl.
Gradien
Misalkan ф (x, y, z) terdefinisi dan diferensiabel pada setiap titik (x, y, z)
dalam ruang R3 , maka gradien ф atau grad ф atau ∇ ф didefinisikan oleh
Misalkan ф diferensiabel di (x, y, z), Maka ф memiliki turunan berarah di (x, y, z) pada
arah vektor satuan u = u1i + u2j + u3k , yang diberikan oleh
Turunan Berarah
Untuk mencari harga maksimum dari turunan berarah:
❖ Bisa dilihat dari definisi perkalian titik pada vektor.
❖ Nilai ini akan maksimum jika cos θ = 1 atau θ = 0o, artinya u searah dengan ∇ ф, sehingga
diperoleh
Turunan Berarah
Jadi harga maksimum dari turunan berarah sama dengan besar gradien.
Contoh Gradien
Tentukan turunan berarah fungsi ф (x, y, z) = xy2z pada titik (1, 1, 2) dalam arah vector
U = i + 2j + 2k
Penyelesaian:
Contoh Gradien