Anda di halaman 1dari 77

Talk less......

do more.............!!!!!

CALCULUS VEKTOR

Diferensiasi fungsi VEKTOR


Integrasi fungsi Vektor

Diferensiasi fungsi VEKTOR

Diferensiasi Biasa dari fungsi vektor


Jika
Dan

r
r = xi + yj + zk
x = x(u ) ; y = y (u ) ; dan z = z (u )

Dimana u adalah suatu skalar, maka diferensiasi r terhadap u :

r
dr
dx
di dy
dj dz
dk
=
i+x +
j+ y
+
k+z
du du
du du
du du
du

Sistem
koordinat
Kartesian (x,y)

y
j

i
i

j
j

x
i

Vektor satuan arah sumbu x dan arah sumbu y selalu


tetap kapan pun dimana pun, tidak bergantung posisi
dan waktu

Tapi karena i, j, dan k dalam sistem koordinat kartesian adalah


konstan tidak bergantung posisi dan waktu, maka diferensiasi dari r
terhadap u (biasanya variabel ruang) menjadi :
0

r
dr
dx
di dy
dj dz
dk
=
i+x +
j+ y
+
k+z
du du
du du
du du
du
r
dr
dx dy
dz
k
=
i+
j+
du du du
du

Sistem
koordinat
Polar (r,)

y
u
ur
u

ur

u
ur
ur

Vektor satuan arah r dan arah tidak tetap bergantung


posisi

Rumus-rumus diferensiasi fungsi vektor yang lain :


Jika A, B, dan C adalah fungsi-fungsi vektor dari sebuah skalar u yang
diferensiabel, maka :

d r r
1.
A+ B
du

d r r
3.
A B
du

r
r
dA dB
=
+
du du
r
r
r dB dA r
= A
+
B
du du

d r r r
5.
A BC =
du
d r r r
6.
A B C =
du

r
r
r
r
r
d
dB dA
2.
A B = A
+
B
du
du du

r
d r
dA d r
4.
A =
+
A
du
du du

( )

r
r
r
v r dC r dB r dA r r
+ A
A B
C +
BC

du
du
du

r
r
r
r dB r dA r r
v r dC
A (B
) + A ( C) +
BC
du
du
du

Diferensial Parsial dari fungsi vektor


Jika A adalah sebuah vektor yang bergantung pada lebih dari satu variabel
skalar, misalkan x, y, z, maka kita tuliskan A = A(x,y,z).
Maka A dapat diturunkan secara parsial terhadap x, terhadap y, atau
terhadap z, dengan menganggap veriabel bebas lainnya konstan.

A A
=
x x y , z = kons tan

A A
=
y y x , z = kons tan

A A
=
z
z x , y = kons tan

Diferensiasi-diferensiasi yang lebih tinggi dapat didefinisikan seperti dalam


kalkulus, sbb :

r
r
A
A

=
2
x
x x
r
r
2
A
A

=
xy x y
2

r
r
A
A

=
2
y
y y
r
r
2
A
A

=
yx y x
2

r
r
r
2
A
A A

=
=

2
2

xz
x z x z z
3

Apakah

r
r
2 A
2 A
???
=
xy yx

r
r
A
A
=
2
z
z z
2

Jika A memiliki sekurang-kurangnya diferensiasi-diferensiasi parsial


orde kedua yang kontinyu (fungsi vektor berkelakuan baik), maka

r
r
2 A
2 A
=
xy yx

Aturan-aturan untuk diferensiasi parsial dari fungsi-fungsi vektor mirip


dengan yang dipergunakan dalam kalkulus dasar dari fungsi-fungsi
skalar. Jadi jika A dan B adalah fungsi-fungsi dari x, y, z, maka :

r
r
r B A r
r r
B
1.
A B = A
+
x
x x

r
r
r B A r
r r
2.
A B = A
+
B
x
x x

r
r
r r

r r r B A r
3.
A B =
A B =
+
B

A
xy
x y
y y
x

Diferensial dari vektor-vektor


Mengikuti aturan-aturan yang mirip dengan yang dari kalkulus dasar,
seperti :

r
r
1. Jika A = A1i + A2 j + A3 k , maka dA = dA1i + dA2 j + dA3 k
r r r r
r r
2. d A B = A dB + dA B
r r r
r r
r
3. d A B = A dB + dA B
r r
4. Jika A = A( x, y, z ),

(
(

)
)

r
r
r
r A
A
A
maka dA =
dx + dy +
dz
x
y
z

Contoh soal
Sebuah partikel bergerak sepanjang kurva :

x = 2t 2 , y =t 2 4t, z =3t 5

dimana t adalah variabel waktu. Tentukan komponen kecepatan dan


percepatan pada saat t=1 dalam arah vektor A = i 3j + 2k
Jawab
Kecepatan didefinisikan sebagai laju perubahan posisi terhadap waktu,
ditulis :

r
r dr
v =
dt

r
2
2
Dari soal diketahui : r = 2t i + t 4t j + (3t 5)k
Maka :

r
r dr d
v=
= {2t 2i + t 2 4t j + (3t 5)k}
dt dt

Contoh soal
r
v = 4t i + (2t 4 ) j + 3k
Pada t = 1,

r
v = 4 i 2 j + 3k
Komponen kecepatan dalam arah vektor A adalah proyeksi dari v terhadap
u dimana u adalah vektor satuan arah A

r
Komponen = v u
r
A i 3 j + 2k i 3 j + 2k
u = r =
=
1+ 9 + 4
14
A

Contoh soal
Komponen kecepatan dalam arah vekor A adalah

r
16
i 3 j + 2k
v u = (4i 2 j + 3k )
=
14
14

Percepatan didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan terhadap waktu,


ditulis :

r
r dv
a=
dt
Sebelumnya didapat

maka

r
v = 4t i + (2t 4 ) j + 3k

r
r dv d
a=
= {4t i + (2t 4 ) j + 3k}
dt dt

Contoh soal
r
a = 4i + 2 j
Pada t = 1,

r
a = 4i + 2 j
Komponen percepatan dalam arah vektor A adalah proyeksi dari a
terhadap u dimana u adalah vektor satuan arah A

r
Komponen = a u

Komponen percepatan dalam arah vekor A adalah

r
i 3 j + 2k 2
a u = (4i + 2 j )
=
14
14

Soal Latihan
Jika

) (

) (

r
A = 2 x 2 y x 4 i + e xy y sin x j + x 2 cos y k ,

Tentukan :

r r
r
r
2
2
A A A A
,
,
,
x y xy yx

Apakah A berkelakuan baik ?

Tugas PR
Vektor kedudukan dari sebuah partikel yang bergerak diberikan oleh:

r
r = cos t i + sin t j
dimana konstan. Buktikan bahwa :
a. Kecepatan v dari partikel tegak lurus r
b. Percepatan a arahnya menuju titik asal dan besarnya
sebanding dengan jarak ke titik asal
c. r x v = vektor konstan

Operator Diferensial Vektor


Lambang :
Baca : del atau Nabla
Definisi :

i
+ j
+k
x
y
z
Operator vektor ini memiliki sifat-sifat yang analog dengan vektor-vektor
biasa, bermanfaat untuk mendefinisikan tiga buah besaran berikut yang
sering muncul dalam pemakaian praktis termasuk dalam Fisika yang
dikenal sebagai Gradien, Divergensi, dan Curl.

Gradien
Misalkan (x,y,z) adalah suatu fungsi skalar yang terdefinisikan dan
diferensiabel pada titik-titik (x,y,z) dalam suatu daerah tertentu dalam
ruang, maka :
Gradien atau Grad atau ditulis didefinisikan sebagai :

= i + j + k = i
+j
+k
y
z
x
y
z
x
Perhatikan bahwa merupakan suatu fungsi vektor

Komponen dari dalam arah sebuah vektor satuan a, diberikan


oleh :

Directional derivative atau


Turunan Berarah dari dalam arah a. Secara fisis
Disebut

memiliki pengertian laju perubahan kuantitas fisika pada (x,y,z)


dalam arah a, dan ditulis :

d
= a
ds

Turunan Berarah
Contoh kuantitas fisis yang tergolong medan skalar ()
potensial listrik (V)
(V),, temperatur (T) dan
adalah
potensial gravitasi (Ep)

dT
= T a
ds

Medan Listrik dan Potensial listrik


E
V
b
E

+
d
V
E

V
E

kq
E = 2 r
r
kq
V =
r

Karena r yang sama, maka


Va = Vb = Vc = Vd
tapi
Ea Eb Ec Ed

E a = Eb = Ec = E d

Medan Listrik dan Potensial listrik


V2

V1
b
V2

V1 a
q

+
d
V1

V2

c V1

V2

Medan Listrik dan Potensial listrik


d

Ketika bergerak dari c ke d


atau ke e, atau ke f, atau ke
g, atau ke h, menempuh
selisih potensial listriknya
yang sama, yaitu V1-V2 = V

e
Bidang-bidang
equipotensial

f
c

V1

h
V2

Yang berbeda adalah


panjang lintasan yang
ditempuh. Hal ini
menunjukkan laju perubahan
potensial berbeda, semakin
panjang lintasan berarti laju
perubahannya kecil dan
sebaliknya

Hal ini menunjukkan laju perubahan potensial


bergantung arah = turunan berarah

Medan Listrik dan Potensial listrik


dV
= V a
ds

d
e
Bidang-bidang
equipotensial

dV
= V a cos
ds

f
c

V1

h
V2

Pada perpindahan dari c ke g, vektor


a(arah perpindahan) searah dengan
V, sehingga adalah 0 (nol)

V
Adalah sudut antara V
dan a
V adalah vektor tegak
lurus V di suatu titik.

dV
= V cos 0 = V = maksimum
ds

Bukti

P(xo,yo,zo)

a
=C
C

d
= a cos
ds
d
=0
ds

Titik P, C, B, A terletak pada


satu bidang , sehingga ketika
bergerak dari P ke C atau ke
B atau ke A tidak terjadi
perubahan nilai , sehingga
= 0. dengan demikian :

=0
s

Berarti antara dan a di titik p


membentuk sudut 90o. Dengan
demikian tegak lurus a.

Dari kalkulus

lim

s 0

d
=
=0
s
ds

Bukti

90o
P(xo,yo,zo)

=C
C

B
A

Contoh Soal
Diberikan fungsi potensial listrik dalam ruang :

V = xy 2 + yz + z sin x
Tentukan :
a. V di titik (0,1,2)

r
b. Directional derivative dari V di (0,1,2) dalam arah A = 2i + 2 j k
Jawab :
a. V = i V + j V + k V

V = i y 2 + z cos x + j (2 xy + z ) + k ( y + sin x )
Di titik (0,1,2)

V = 3i + 2 j + k

Contoh Soal
b.

dV
= V u
ds

Di titik (0,1,2)

u adalah satuan vektor dalam arah A, sehingga :

r
A 2i + 2 j k 2i + 2 j k
u = r =
=
3
4 + 4 +1
A
sehingga

dV
2i + 2 j k
= (3i + 2 j + k )

ds
3

dV
= 3 volt / m
ds

Soal latihan
Diberikan fungsi temperatur dalam ruang dan titik P(3,4,1) :

T = x 2 yz
Tentukan :
a. T di titik P
b. Suatu vektor satuan normal permukaan T=5 di P
c. Suatu vektor dalam arah peningkatan dari T paling cepat di P
d. Besar vektor pada soal c
e. Turunan dari T di P dalam arah sejajar garis :

r
r = i j + 2k + (6i j 4k )t

Divergensi
Misalkan

r
V ( x, y, z ) = V1i + V2 j + V3 k

Adalah suatu fungsi vektor yang terdefinisikan dan diferensiabel dalam


suatu daerah tertentu dari ruang maka :
Divergensi V atau Div V atau ditulis .V, didefinisikan sebagai :

V = i + j + k (V1i + V2 j + V3 k )
y
z
x

V1 V2 V3
V =
+
+
z
x y

Curl
r
A( x, y, z ) = A1i + A2 j + A3 k

Misalkan
Adalah suatu fungsi vektor yang terdefinisikan dan diferensiabel dalam
suatu daerah tertentu dari ruang maka :
Curl A atau Rot A atau ditulis xA, didefinisikan sebagai :

A = i + j + k ( A1i + A2 j + A3 k )
y
z
x

r
A=

x
A1

y
A2

z
A2

Contoh soal
Hitung divergensi dan Curl dari medan vektor berikut :

r
A = zi + yj + xk

Jawab :

Divergensi V atau Div V atau ditulis .V, didefinisikan sebagai :

r A1 A2 A3
A=
+
+
x y
z
r z y x
A= + +
x y z
r
A = 0 +1 + 0 = 1

Curl A atau ditulis xA, didefinisikan sebagai :

r
A=

x
A1

r
A=

r
A= 0

y
A2

i
x
z

z
A3

y
y

z
x

Variasi Formula Mengandung

Laplac
Lapla
cian
Misalkan U (x,y,z) adalah suatu fungsi skalar yang terdefinisikan dan
diferensiabel pada titik-titik (x,y,z) dalam suatu daerah tertentu dalam
ruang, maka :
Laplacian U atau ditulis 2U didefinisikan sebagai :

U
U

+j
+k
U = i + j + k i
y
z x
y
z
x
2
2
2

U
2
U =
+ 2 + 2
2
x
y
z

Contoh soal
Hitung Laplacian dari fungsi skalar berikut :

U = x 3 3xy 2 + y 3
Laplacian U atau ditulis 2U didefinisikan sebagai :

2U 2U 2U
U =
+ 2 + 2
2
x
y
z
2

2U = 6 x + ( 6 x + 6 y ) + 0
2U = 6 y

Soal latihan
1. Hitung Laplacian dari fungsi skalar berikut :

U = ln x 2 + y 2
2. Hitunglah :

jika

r
r
r
r

r
r = xi + y j + z k

INTEGRASI FUNGSI
VEKTOR

Integral Biasa
r
R(u ) = R1 (u )i + R2 (u ) j + R3 (u )k
merupakan sebuah vektor yang bergantung pada
variabel skalar tunggal u, dimana R1(u), R2(u), R3(u)
kontinu dalam suatu selang yang ditentukan
ditentukan..
Maka::
Maka

r
R1 (u ) du + j R2 (u ) du + k R3 (u ) du
R
(
u
)
du
=
i

Disebut integral tak tentu dari R(u)

Jika terdapat suatu vektor

r
S (u )

sehingga

{ }

r
d r
R(u ) =
S (u )
du

Maka:

{ }

r
d r
R(u ) du = du S (u ) du
r
r
r
R(u ) du = d S (u ) = S (u ) + C
C adalah vektor konstanta

Integral tentu antara limit


limit--limit u = a dan u = b, ditulis sbb :

{ }

u =b

u =b
r
d r
u =aR(u)du = u=a du S (u ) du
u =b

u =b r
r
R(u)du = dS (u )du

u =a

u =a

u =b

r u =b r
r
r
R(u)du = S (u ) = S (b) S (a)

u =a

u =a

Contoh Soal
Percepatan suatu partikel pada setiap saat t > 0
diberikan oleh
oleh::

r
a = (12 cos 2t )i (8 sin 2t ) j + (16t )k
Jika, kecepatan dan posisi awal adalah nol,
nol, Tentukan
kecepatan dan posisi partikel setiap saat!

r
r
v = a dt
r
r
r = v dt

r
t = 0 v (t = 0) = v0 = 0
r
r (t = 0) = r0 = 0

Solusi
r
v = i 12 cos 2t.dt j 8 sin 2t.dt + k 16t.dt
r
1

v = i 12 sin 2t
2

( )

j (8) 1 cos 2t + k 8t 2 + C1
2

r
v = 6 sin 2t i + 4 cos 2t j + 8t 2 k + C1
dengan mengambil v = 0 pada saat t = 0, diperoleh :

0 = 6 sin 0 i + 4 cos 0 j + 8(0) 2 k + C1 ;

C1 = 4 j

Sehingga :

r
v = 6 sin 2t i + 4 cos 2t j + 8t 2 k 4 j atau
r
v = 6 sin 2t i + (4 cos 2t 4) j + 8t 2 k

Solusi
r
r
r = v dt =

(6 sin 2t i + 4 cos 2t j 4 j + 8t k )dt


2

r
8
r = 3 cos 2t i + (2 sin 2t 4t ) j + t 3 k + C2
3
dengan mengambil r = 0 pada saat t = 0, diperoleh :

0 = 3 cos 0 i + (2 sin 0 0 ) j +

8 3
(0) k + C2 ;
3

C2 = 3 i

sehingga

r
8 3
r = 3 cos 2t i + (2 sin 2t 4t ) j + t k + 3 i
3
r
8 3
r = (3 3 cos 2t ) i + (2 sin 2t 4t ) j + t k
3

atau

Soal latihan
Percepatan suatu partikel pada setiap saat t > 0
diberikan oleh
oleh::

r t
a = e i 6(t + 1) j + 3 sin t k
Jika, kecepatan dan posisi awal adalah nol,
nol, Tentukan
kecepatan dan posisi partikel setiap saat!

Integral Garis
r
A = A1i + A2 j + A3k

Misalkan

dan r(u) adalah vektor posisi dari (x,y,z) mendefinisikan kurva C yang
menghubungkan titik-titik P dan Q, dimana u = u1 dan u = u2 untuk
masing-masingnya
C dianggap tersusun dari sejumlah berhingga kurva-kurva dimana untuk
masing-masingnya r(u) memiliki turunan yang kontinu. Misalkan :

r
r(u) = x(u)i +y(u) j +z(u) k
Sebuah fungsi vektor dari posisi yang didefinisikan dan kontinu
sepanjang C, maka integral dari komponen tangensial A sepanjang C
dari P ke Q ditulis sebagai :
Q

r r
r r
A dr = A dr = A1dx + A2 dy + A3dz
P

Integral Garis

C
dr

r2

r1

r3

0
x

r r
r r
A dr = A dr = A1dx + A2 dy + A3dz
P

Adalah contoh integral garis. Jika A adalah sebuah gaya F yang bekerja
pada suatu partikel yang bergerak sepanjang C, maka integral garis in i
menyatakan usaha (W) yang dilakukan gaya F.

Integral Garis
Jika C adalah kurva tertutup sederhana (kurva yang tidak memotong
dirinya sendiri), maka integral mengelilingi C sering dituliskan :

r r
A dr =

A1dx + A2 dy + A3dz

Teorema
Jika A = - pada semua titik dalam suatu daerah R dalam ruang, yang
didefinisikan oleh a1 x a2, b1 y b2, c1 z c2, dimana (x,y,z)
berharga tunggal dan memiliki turunan-turunan yang kontinu dalam R,
maka

1.

2.

r r
A dr

r r
A dr = 0

Tidak bergantung pada lintasan C dalam R yang


menghubungkan P dan Q
Mengelilingi setiap kurva tertutup C dalam R

Kurva tertutup sederhana


z
Q
Tertutup sederhana
P

C
Berlawanan dengan arah
Putar jarum jam
y

Integral Garis
Dalam hal demikian, A disebut sebuah medan vektor konservatif dan
adalah potensial skalarnya.
Sebuah medan vektor A adalah konservatif jika dan hanya jika :

r
A = 0
Atau ekivalen juga dengan A = -. Dalam hal demikian :

r r
A dr = A1dx + A2 dy + A3 dz =

Contoh Soal
Jika

r
F = 2 x + y 2 i + (3 y 4 x ) j

Hitunglah usaha untuk memindahkan partikel dari titik (0,0) ke (2,1)


melalaui lintasan seperti gambar di bawah ini :
y
(2,1)

(0,0)

(2,0)

Apakah F merupakan medan vektor konservatif ?

Soal Latihan
Diberikan

r
F1 = 2 xz i + y j + x 2 k

dan

r
F2 = y i x j

a. Yang manakah dari kedua gaya tersebut yang konservatif ?


b. Untuk gaya yang konservatif, cari fungsi skalar sehingga F = - !
c. Untuk gaya yang tidak konservatif, hitunglah usaha untuk
memindahkan partikel sepanjang garis lurus dari titik (0,1)
ke (1,0)

Tugas PR
a. Buktikan bahwa medan gaya berikut bersifat konservatif

r
F = y 2 cos x + z 3 i + (2 y sin x 4) j + 3xz 2 + 2 k
b. Carilah potensial skalar () untuk F
c. Carilah usaha yang dilakukan F dalam menggerakan sebuah
partikel dari (0,1,-1) ke (/2, -1,2)

Teorema Green dalam Bidang


Jika R adalah suatu daerah tertutup dalam bidang xy yang dibatasi oleh
sebuah kurva tertutup sederhana C dan jika P dan Q adalah fungsi-fungsi
kontinu dari x dan y yang memiliki turunan-turunan kontinu dalam R, maka :

Q P
dx dy
P ( x , y )dx + Q ( x , y )dy =

x
y
R

dimana C dilintasi dalam arah positif (berlawanan arah putar jarum jam)
Bukti

y
d
A

c
a

Teorema Green dalam Bidang


Lakukan integral rangkap 2 terhadap luas bidang A

Q( x, y )
A x dx dy =

Q(x, y )
c a x dx dy = c [Q(b, y ) Q(a, y )]dy
d b

Lakukan integral garis sepanjang kurva C mengelilingi bidang


berlawanan arah putar jarum jam
b

Q(x, y ) dy = Q(x, c )dy + Q(b, y )dy + Q(x, d )dy + Q(a, y )dy


C

Q(x, y ) dy = Q(b, y )dy + Q(a, y )dy = [Q(b, y ) Q(a, y )]dy


C

Q
A x dx dy =

Q(x, y )dy
C

Teorema Green dalam Bidang


Lakukan pula integral rangkap 2 terhadap luas bidang A

P(x, y )
A y dx dy =

P( x, y )
a c y dy dx = a [P(x, d ) P(x, c )]dx
b d

Lakukan integral garis sepanjang kurva C mengelilingi bidang


berlawanan arah putar jarum jam
b

P(x, y ) dx = P(x, c )dx + P(b, y )dx + P(x, d )dx + P(a, y )dx


C

P(x, y ) dx = P(x, c )dx + P(x, d )dx = [P(x, c ) P(x, d )]dx


C

P

dy dx =

x
A

P(x, y )dx
C

Teorema Green dalam Bidang

Q P
C P dx + Q dy = A x y dx dy

Contoh Soal
Gunakan teorema Green untuk menghitung integral berikut :

2 x dy 3 y dx
C

Dimana C adalah kurva segiempat seperti gambar di bawah :


y
(0,2)

(-2,0)

(2,0)
(0,-2)

Soal Latihan
Gunakan teorema Green untuk menghitung integral berikut :

xy dx + x 2 dy

Dimana C adalah kurva tertutup seperti gambar di bawah :


y
4

Tugas PR
a. Untuk kurva tertutup sederhana C dalam bidang, Tunjukkan
dengan teorema Green bahwa luas area yang dilingkupinya
adalah :

1
A = ( x dy y dx )
2 C
b. Dengan menggunakan formula pada soal a), tunjukkan bahwa
area yang dibatasi elips x = a cos , y = b sin , 0 2
memiliki luas :

A = ab

Teorema Divergensi (Teorema Gauss)


Menyatakan bahwa jika V adalah volum yang dibatasi oleh suatu
permukaan tertutup S dan A sebuah vektor yang adalah fungsi dari
kedudukan dengan turunan-turunan yang kontinu, maka :

r
A dV =
V

r
A n dS
S

dimana n adalah normal positif dari permukaan S

Contoh Soal
Gunakan teorema Divergensi untuk menghitung integral berikut :

r
F n dS

dimana

S
r
F = 4 xz i y 2 j + yz k

dan S adalah permukaan kubus yang dibatasi oleh : x = 0, x = 1,


y = 0, y = 1, z = 0, z = 1

Soal Latihan
Periksa kebenaran teorema Divergensi untuk :

r
A = 4x i 2 y2 j + z 2 k
Yang diintegrasi melalui ruang yang dibatasi oleh x2 + y2 = 3,
z = 0 dan z = 3

Hukum Gauss
Dalam bidang kelistrikan, salah satu materi yang dibahas adalah
menentukan medan listrik disekitar benda bermuatan listrik. Salah satu
teknik yang digunakan adalah hukum Gauss. Hukum ini sebetulnya
adalah teorema Divergensi yang diterapkan dalam materi bahasan
kelistrikan.

r
A dV =

r
A n dS

r
o E n dS =
S

(V ) dV
V

dimana E adalah medan listrik, n adalah vektor normal bidang, S adalah


permukaan Gauss, adalah rapat muatan pada benda dan V adalah
volume benda.

Hukum Gauss
Kasus distribusi muatan +Q pada bola dengan rapat muatan konstan.

+Q

S = permukaan Gauss
= kulit bola
Permukaan Gauss S harus dipilih sedemikian rupa sehingga arah E dengan n
sejajar (membentuk sudut 0) di setiap titik pada permukaan Gauss. Jadi
pemilihan permukaan Gauss harus mempertimbangkan bentuk geometri
benda bermuatan. Dalam kasus kita benda bermuatan +Q bergeometri bola,
sehingga permukaan Gauss yang paling tepat adalah permukaan bola (kulit
bola)

Hukum Gauss
Kasus distribusi muatan +Q pada bola dengan rapat muatan konstan.

+Q

r
S = permukaan Gauss

0 E dS = + Q

= kulit bola

0 E (4r 2 )= + Q

+Q
+Q
E=
=k 2
2
4 0 r
r

Teorema Stokes
Menyatakan bahwa jika S adalah suatu permukaan terbuka bersisi dua
yang dibatasi oleh sebuah kurva tertutup sederhana C maka jika A
memiliki turunan-turunan yang kontinu :

r
r r
A n dS = A dr
C

dimana C dilintasi dengan arah positif. Arah dari C disebut positif jika
seorang pengamat berjalan pada daerah batas dari S dalam arah ini
dengan kepalanya menunjuk pada arah normal positif terhadap S, maka
ia mendapatkan permukaan ini di sebelah kirinya

Contoh Soal
Periksa kebenaran teorema Stokes untuk :

r
A = (2 x y )i yz 2 j y 2 z k
Dimana S adalah separuh dari permukaan bola bagian atas
x2 + y2 + z2 = 1 dan C batasnya.

Soal Latihan
Periksa kebenaran teorema Stokes untuk :

r
A = ( y z + 2 )i ( yz + 4 ) j xz k
Dimana S adalah permukaan kubus x=0, y=0, z=0, x=2, y=2,
z=2 di atas bidang xy.

Hukum Ampere
Dalam bidang kemagnetan, salah satu materi yang dibahas adalah
menentukan medan magnet disekitar penghantar berarus listrik (i). Salah
satu teknik yang digunakan adalah hukum Ampere. Hukum ini sebetulnya
adalah teorema Stokes yang diterapkan dalam materi bahasan
kemagnetan.

r
r r
A n dS = A dr

r r
H dr =
C

r
H n dS

dimana H adalah medan magnet, C adalah kurva tertutup yang


melingkupi penghantar berarus listrik, n adalah vektor normal geometri
benda berarus listrik.

Hukum Ampere
Kasus penghantar lurus bergeometri silinder mengangkut arus listrik i

r
C = kurva tertutup
= lingkaran
Kurva tertutup C harus dipilih sedemikian rupa sehingga arah B dengan arah
vektor yang menyinggung kurva sejajar (membentuk sudut 0) di setiap titik
pada kurva C. Jadi pemilihan kurva C harus mempertimbangkan bentuk
geometri penghantar. Dalam kasus kita penghantar berarus listrik i
bergeometri silinder, sehingga kurva C yang paling tepat adalah kurva
lingkaran.

Hukum Ampere
Kasus penghantar lurus bergeometri silinder mengangkut arus listrik i

r r
H dr =

1 r r
B dr =

( )

r
J n dA

B dr = 0
C

r
H n dA

()

r
J n dA = 0 i

B (2r ) = 0 i

r
C = kurva tertutup
= lingkaran
J adalah rapat arus, A adalah luas
permukaan silinder

0i
B=
2r

Anda mungkin juga menyukai