MAKALAH
INTEGRAL LIPAT DUA PADA DAERAH PERSEGI PANJANG DAN DAERAH
SEBARANG
Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Kalkulus Lanjut 2
Rombel 4
Pembimbing : Bu Emy Pujiastuti
Disusun oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi
Makalah ini akan membahas tentang konsep-konsep integral lipat dua pada
daerah persegi panjang dan daerah sebarang.
1.2 Prasyarat
Materi prasyarat yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1. Geometri Dasar.
2. Kalkulus 1 dan kalkulus 2, dan kalkulus Lanjut 1.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep integral Riemann?
2. Bagaimana definisi integral lipat dua?
3. Bagaimana arti geometri integral lipat dua?
4. Bagaimana konstruksi integral lipat dua pada derah persegi panjang dan
daerah sebarang?
5. Bagaimana cara menghitung integral lipat dua pada daerah persegi
panjang dan daerah sebarang?
1.4 Kompetensi dan Indikator
Kompetensi Dasar : Memahami dan menghitung integral lipat dua pada
daerah persegi panjang dan daerah sebarang.
Indikator :
1. Mengetahui dan memahami konsep integral Riemann.
2. Mengetahui definisi integral lipat dua.
3. Memahami arti geometri integral lipat dua.
4. Mengetahui konstruksi integral lipat dua pada derah persegi panjang dan
daerah sebarang.
5. Dapat menghitung integral lipat dua pada daerah persegi panjang dan
daerah sebarang.
1.5 Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan dapat menyelesaikan perhitungan integral
lipat dua pada daerah persegi panjang dan daerah sebarang.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGANTAR
Integral lipat dua dari limit fungsi dua peubah real, yang dikenal sebagai
integral lipat dua (integral ganda/multiple integral) dikonstruksi dengan cara
serupa dengan integral tentu fungsi satu peubah real. Sebelum kita mempelajari
konsep integral lipat dua, ingat kembali konstruksi integral fungsi satu peubah real
sebagai limit jumlah Riemann, yang lengkap sebagai berikut.
f (c )x i
i 1
i
Jika limit ini ada, maka fungsi f dikatakan teritegralkan secara Riemann
pada[a,b].
a
f ( x)dx lim
0
f (c )x i
i 1
i
Konstruksi ini dapat diperumum untuk fungsi dua peubah real dengan
mengganti peranan selang tertutup, partisi untuk selang tertutup menjadi jaring
untuk persegi panjang, elemen panjang menjadi elemen luas. Proses konstruksi
integral lipat duadengan jumlah ganda adalah sebagai berikut.
Y xi
N
P
d yn
yn-1
Aij
yj
yj qj
yj-1
y1
c y0
O x0 x1 x2 xi-1 pi xi xm-n xm X
N a b N
adalah
Aij = xi yi
di mana
xi = xi - xi-1 dan yi = yi yi-1
2. Pilihlah titik [pi,qj] pada komponen jaring ke-ij, i = 1,2,...,m dan j =
1,2,...,n.lihat gambar
3. Definisikan bentuk jumlah
m n m n
i 1 j 1
f ( pi , q j )xi yi atau
i 1 j 1
f ( pi , q j )Aij
Jika limit ini ada, maka fungsi z = f (x,y) dikatakan terintegralkan secara
Riemann pada daerah persegi panjang P.
5. Integral lipat dua dari fungsi z = f (x,y) pada persegi panjang teretutup P
didefinisikan sebagai limit jumlah Riemann ini (bila limitnya ada, dan ditulis
dengan lambang
m n
f ( x, y)dxdy lim
0
i 1 j 1
f ( pi , q j )xi yi
p
atau
m n
f ( x, y)dA lim
0
i 1 j 1
f ( pi , q j )Aij
p
f ( x, y)dA
p
Z
Z = f(x,y)
c qj d
O
Y
a
pi
b
X P
Dalam kasus f(x,y) =1, maka integral lipat dua pada daerah P menyatakan luas
persegi panjangnya sendiri, yaitu (b-a)(d-c).
S
1 x
-1
-1
Z Z=f(x,y) Y
X
d c
a c X
O Y O a b
a X
b Z
X
P
X
X
O a b
[a,b] karena fungsi z f x, y kontinu pada P. Selanjutnya irisan sejajar untuk isi
benda padat adalah
d
d d
Akibatnya, f x, y dA L y dy f x, y dx dy
p c cc
Integral di ruas paling kanan di namakan integral berulang yang seringkali
di tuliskan tanpa menggunakan kurung. Jadi hasilnya:
d b
d b
p
f ( x, y )dA f ( x, y )dxdy f ( x, y )dx dy
c a c a
Dengan cara serupa, kita dapat mengambil bidang irisan yang sejajar YOZ
dengan benda padat . Situasinya akan di perlihatkan pada gambar di bawah ini:
Z Z=f(x,y) Y
X
c
c d X
O Y O a b
a
X
b Z
X
P
X
Y
O c d
L(x). Fungsi L ini kontinu pada [c,d] karena fungsi z f x, y kontinu pada P.
Selanjutnya , metode irisan sejajar untuk isi benda padat memberikan:
b
Isi Benda Padat = f ( x, y)dA L( x)dx di mana
p a
d
L( x) f ( x, y)dy
c
b
d
b
Akibatnya, f x, y dA L( x)dx f ( x, y )dy dx.
p a a c
Integral di ruas kanan juga merupakan integral berulang yang sering kali di
tulis tanpa kurung.Jadi hasilnya
b d
b d
p
f ( x, y )dA f ( x, y )dy, dx f ( x, y )dy dx
a c a c
Kita perumum hasil di atas untuk fungsi f yang kontinu pada P tetapi tidak
perlu memenuhi syarat f(x,y) 0 . Jadi,kita mempunyai rumus-rumus:
Contoh:
Hitunglah
( 2 2) , = [1,2][1,3]
Ada dua cara untuk mengerjakannya sesuai dengan cara yang telah disebutkan di
atas
Cara Pertama
Daerah integrasi = {(, )|1 2, 1 3}
Grafik
Y
3
P
X
-1 O 2
3 2
( 2 2) = ( 2 2)
1 1
3 2
= ( ( 2 2) )
1 1
3 2
3
= [ 2 ]
3 1
1
3
8 1
= ( 4 + + )
3 3
1
3
= (3 3)
1
3
= 3(1 )
1
3
2
= 3 ( )
2 1
9 1
= 3 (3 1 + )
2 2
=6
Cara Kedua
Daerah integrasi = {(, )|1 2, 1 3}
Grafik
X
-1 O 2
2 3
( 2 2) = ( 2 2)
1 1
2 3
= (( 2 2) )
1 1
2
= ( 2 2 )13
1
2
= (3 2 9 2 + )
1
2
= 2 2 8
1
2
= 2( 2 4)
1
2
3
= 2 ( 2 2 )
3 1
8 1
= 2 ( 8 + + 2)
3 3
= 6.
Dalam berbagai situasi, integral lipat dua pada daerah persegi panjang tidak selalu
dapat dihitung dengan dua cara. Pilihlah urutan pengintegralannya agar primitif
dari integral yang pertama mudah dihitung.
Jika fungsi f dan g terintegral pada P, dan dan adalah konstanta, maka
[(, ) + (, )] = (, ) + (, )
Bukti :
[(, ) + (, )] = (( , ) + ( , ))
=1 =1
= ( , ) + ( , )
=1 =1 =1 =1
= ( , ) + ( , )
=1 =1 =1 =1
= (, ) + (, )
b. Sifat urutan
Jika fungsi f dan g terintegral pada P dan f(x,y) g (x,y) pada P, maka
Bukti:
( , ) ( , )
=1 =1 =1 =1
( , ) ( , )
=1 =1 =1 =1
( , ) ( , )
( , ) ( , )
(, ) (, )
Jika fungsi f terintegral pada P yang dapat ditulis sebagai P=P1+P2, dengan P1dan
P2 tidak saling tumpang tindih, maka
(, ) = (, ) + (, )
1 2
Bukti:
Tulis 1 jaring pada persegi panjang Pl dan
2 jaring pada persegi panjang P2.
Jelas = 1 + 1
f (x, y) + f (x, y)
P1 P2
= ( , ) + ( , )
1 2
=1 =1 =1 =1
= ( , )
=1 =1
= f(x, y)dA
P
1. Hitunglah
, = [1,2] [0,4]!
3 , = [1,2][0,1] !
Penyelesaian:
1. Hitunglah
, = [1,2] [0,4] !
Integral lipat dua ini dapat diselesaikan dengan dua cara. (Daerah
pengintegralan dapat dilihat pada gambar di bawah ini).
a. Cara pertama
Jika daerah integrasi P dipartisi terhadap sumbu y maka diperoleh:
Daerah integrasi = {(, )|1 2, 0 4}
y 4 2
4
=
P 0 1
x = ( )
-1 2
1 1
= 1 2
2
4
= ()
0
= 8.
b. Cara kedua
Jika daerah P dipartisi terhadap sumbu x maka diperoleh:
Daerah integrasi = {(, )|1 2, 0 4}
y
4 2 4
=
P 1 0
2
2 4
x = ()
3 0
1
-1 2
2
16
=
3
1
8 2 2
= ( )1
3
=8.
2. Hitunglah
3 , = [1,2][0,1] !
y
P
1
x
0 1 2
1 2 2
1
= ( ) ( )
1 1
1 1
= 2 +
2
1
=
2
0,57.
di mana fungsi y = (x), y = (x) kontinu pada selang tertutup [a, b] dan fungsi x
= (y), x = (y) kontinu pada selang tertutup [c, d].
(, )
buatlah persegi panjang P yang cukup untuk menutup daerah D sehingga sisi
persegi panjangnya menyinggung daerah D seperti diperlihatkan gambar di bawah
ini:
y= (x)
D
D
y= (x)
x=a P x=b
y=d
x= (y)
D
D
x= (y)
y=c
P
(, ), (, )
F(x, y) = {
0 , (, )
(, ) = lim
=1 =1 ( , )
0
Karena fungsi F bernilai nol pada P - D, maka integral lipat dua dari
fungsi f pada D dapat didefinisikan sebagai integral lipat dua dari fungsi F pada
daerah persegi panjang P, yang artinya telah kita pelajari pada pasal sebelumnya
Definisi
(, ), (, )
F(x, y) = {
0 , (, )
Jika fungsi F terintegralkan pada P, maka integral lipat dua dari fungsi f pada D
didefinisikan sama dengan integral lipat dua pada P, yaitu
(, ) = (, )
Catatan:
1. Dengan cara mendefinisikan integral lipat dua dari fungsi z = f(x, y) pada
daerah D seperti di atas, semua rumus integral lipat dua yang telah dipelajari
berlaku juga untuk integral lipat dua pada daerah D.
2. Integral lipat dua pada daerah sebarang lainnya dapat dinyatakan sebagai
sejumlah berhingga integral lipat dua dari bentuk yang terakhir.
Jika fungsi z = f(x, y) kontinu dan f(x, y) 0 pada daerah D, maka integral
lipat dua
(, )
menyatakan isi benda padat di ruang yang terletak bawah permukaan z = f(x, y)
dan di atas daerah D. Perhatikan gambar di bawah ini.
Z
z = f (x, y)
Benda padat
O Y
D
X
Z
z = f (x, y) = 1
Dalam hal f (x, y) = 1, maka integral lipat dua pada daerah D secara numeric
menyatakan luas`daerah D sendiri. Perhatikan gambar di atas. Ini berarti bahwa
luas daerah sebarang pada bidang datar dapat ditampilkan dalam bentuk integral
lipat dua.
y y
1 1
S S x
x
2 2
Cara I
Cara II
Pengantar :
Intagral lipat dua pada daerah tertutup sebarang D dapat dihitung dengan cara
yang sama seperti integral lipat dua pada daerah persegi panjang tertutup P. Disini
cara perhitungannya dibagi dalam dua kasus.
Cara Menghitung :
a. Kasus pertama :
(, ) = [ (, ) ]
()
Integral di ruas paling paling kanan berbentuk integral berulang yang seringkali
ditulis tanpa menggunakan kurung, yaitu
()
(, ) = (, )
()
b. Kasus Kedua:
(, ) = [ (, ) ]
()
Integral di ruas paling paling kanan berbentuk integral berulang yang seringkali
ditulis tanpa menggunakan kurung, yaitu
()
(, ) = (, )
()
(x)
X
O a x
b
Z
Z1 Bidang // YOZ
Z2
L(x)
Y
O x x
()
() = () (, )
Jika luas bidang irisan sejajar ini L(x) dan L kontinu pada [, ] ,maka metode
irisan sejajar untuk isi benda padat memberikan
= (, ) = ()
dimana
()
() = (, )
()
Jadi
b x
b
f x, y d L x dx f x, y dy dx
D a a x
2. Kasus Kedua :
d
y D
y y
C
X Z
Bidang // YOZ
L(x)
Y
O x x
Gambar pertama memperlihatkan daerah D yang proyeksinya pada sumbu Y
adalah selang tertutup [c,d]. benda padat diruang yang isinya dinyatakan sebagai
integral lipat dua pada daerah D diperlihatkan pada gambar kedua. Bidang irisan
sejajar antara benda padat dengan bidang yang sejajar XOZ dan melalui titik
(0,y,0), y (c,d) dapat dilihat pada gambar ketiga.
Jika luas bidang irisan sejajar ini L(y) dan L kontinu pada (c,d), maka metode
irisan sejajar untuk isi benda padat memberikan
d
Dimana L y f x, y dx
y
d b y
Jadi f x, y d Lx, y dy f x, y dx dy
D c a y
Perhatikan bahwa luas daerah D sendiri dapat dinyatakan sebagai integral lipat
dua dengan cara mengambil f(x,y) = 1, sehingga kita mempunyai rumus berikut.
Akibat :
1. Luas Daerah
D x, y a x b, x y x
Adalah
b y
d dydx
D a y
2. Luas Daerah
D x, y c y d , y x y
Adalah
d x
d dxdy
D
c x
2.2.8 ILUSTRASI
Kita ingin menghitung x 2 yd di mana D adalah daerah yang dibatasi oleh
D
a. Cara pertama:
Y
Jadi
2x
1 2 2
2 2x 2
y x2
D x yd 0 2 x ydydx 0 2 x y x2 dx
2 2
X x
O 2
2
1 2
2
1
2 x 4 x 6 dx x 5 x 7
0
2 5 14 0
64 64 2 23
64 3
5 7 5 35
b. Cara kedua:
=
1 Invers dari y x 2 adalah x y
2
Pada kasus ini daerah D dapat ditulis sebagai
D x, y 0 y 4, y x
1
y
= 2
X
O 2
Jadi
y y
1 3 2
4 4
D x yd 0 1 x ydxdy 0 3 x y 1 y dy
2 2
y 2
2
4
1 1 4 2 3 1 5
4
y2 y y dy y y y
0
3 24 24 120 0
256 256 1 23
256 3
21 30 70 35
Contoh Soal:
1. Diketahui
= 3
Dimana D adalah daerah yang terletak dikuadran pertama yang dibatasi oleh
grafik fungsi = 4, 0 1, = 2 , 0 2 dan garis y = 4.
a. Gambarkan daerah pengintegralan D!
b. Tuliskan integral lipat dua I sebagai integral berulang dengan urutan
!
c. Tuliskan integral lipat dua I sebagai integral berulang dengan urutan
!
d. Hitunglah I!
(Koko Martono, Integral Lipat Dua (1991): halaman 21)
2. Diketahui
2 4
3
=
4 + 2
0 2
Penyelesaian:
1. a. Daerah pengintegralan D diperlihatkan pada gambar di bawah.
D1 ( x, y ) | 0 x 1, x 2 y 4 x
D2 x, y | 1 x 2, x 2
y 4
4
y4 x y x2
y4
0 1 2
x dA x dA x dA x ydydx x 3 ydydx
3 3 3 3
D D1 D2 0 x2 1 x2
1
D ( x, y ) | 0 y 4, y 2 x y
16
y4 x y x2
y4
0 1 2
4 y
x ydA x dxdy
3 3
sehingga integral berulangnya adalah
D 0 1 2
y
16
0 1 y2
D 0 1 2
4
y 16
16
4
1 1 1 1 10
4
4 3
y 3 9 y 9 dy y 4 y 16 15
0
4 4 16 10 4 9
0 10 5
2. Diketahui
2 4
x3
I dydx
0 x 2 x4 y2
ditulis sebagai
D x, y | 0 x 2, x 2 y 4 dan daerahnya
diperlihatkan pada gambar di bawah.
y x2
y4
0 2
D x, y | 0 y 4,0 x y .
y x2
y4
2
0
4 y
x3
Jadi integral berulangnya dalam urutan dxdy adalah I dxdy
0 0 x y
4 2
4 4
3 1 3
( 4 + 2 )
= = =
4 + 2 4 + 2 2 2 4 + 2
0 0 0 0
4
1
= ( 4 + 2 )
2 0
0
4
1
= (2 2 2 )
2
0
4
1
= (2 1)
2
0
1
= (2 1)( 2 )40
2
= 4(2 1).
3. Hitunglah
4
2
2
( ) .
0 2
Apabila kita menghitung integral ini secara langsung seperti pada contoh
2
sebelumnya, kita harus menghitung . Integral ini sangat sulit.
Langkah selanjutnya adalah dengan menukar urutan variabelnya.
1
Daerah integrasinya adalah = {(, )|0 4, 2} dapat
2
2
S
x
4
Jelas,
4 4 2
2
2 2
( ) = ( )
0 2 0 0
4
2
2
= { ( )}
0
0
2
2
= 2
0
2 2
= |0
= 4 1.
BAB III
PENUTUP
3.1 RANGKUMAN
1. Integral lipat dua dari fungsi z = f (x,y) pada persegi panjang teretutup P
didefinisikan sebagai limit jumlah Riemann ini (bila limitnya ada, dan
ditulis dengan lambang
m n
f ( x, y)dxdy lim
0
i 1 j 1
f ( pi , q j )xi yi
p
atau
m n
f ( x, y )dA lim
0
i 1 j 1
f ( pi , q j )Aij
p
(, ) = (, ) = ( (, ) )
(, ) dA = (, ) = ( (, ) )
4. Sifat integral lipat dua hampir mewarisi semua sifat integral tunggal.
Berikut sifat integral lipat dua:
a. Sifat linear
Jika fungsi f dan g terintegral pada P, dan dan adalah konstanta, maka
[(, ) + (, )] = (, ) + (, )
b. Sifat urutan
Jika fungsi f dan g terintegral pada P dan f(x,y) g (x,y) pada P, maka
(, ) = (, ) + (, )
1 2
(, ) = (, )
3.2 SARAN
Untuk mampu memahami dan menguasai materi integral lipat dua pada
daerah persegi panjang dan daerah sebarang, mahasiswa perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami konsep integral Riemann.
2. Mengetahui definisi integral lipat dua.
3. Memahami arti geometri integral lipat dua.
4. Dapat menyelesaikan soal-soal integral (kalkulus 2).
DAFTAR PUSTAKA
Martono, Koko. 1991. Kalkulus Integral Lipat Dua. Bandung: Institut Teknologi
Bandung
Purcell, Edwin J. 1987. Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 2. Jakarta: Erlangga.