Anda di halaman 1dari 30

TUJUAN PEMBELAJARAN

Agar pembaca memahami apa yang disebut dengan Integral Lipat Dua
atas Persegipanjang dan bukan Persegipanjang, selanjutnya dapat
memahami penggunaan Integral Lipat Dua untuk menghitung Volume
Bidang Empat, Massa suatu Benda dan Pusat Massa suatu Benda

OUTCOME PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dapat :


1. Memahami dan mampu menyelesaikan Integral Lipat Dua atas
Persegipanjang dan Bukan Persegipanjang

2. Memahami dan mampu menggunakan Integral Lipat Dua untuk


menentukan Volume Bidang Empat, Massa Suatu Benda, Pusat
massa suatu benda

Integral dalam Ruang Dimensi 3 169


5.1. Integral Lipat Dua atas Persegipanjang
Adalah Henry Lebesque yang menyumbang tentang pengintegralan
dalam dimensi satu dan dimensi n yang dikenal dengan Integral
Lebesque yaitu yang memberikan sumbangan pada integral Riemann.

Integral Riemann untuk fungsi satu peubah yang telah kita pelajari

adalah dalam interval a, b dibagi menjadi n buah partisi P yang
panjangnya x k , dimana k 1,2,3...n , jika kita mengambil suatu titik
c k dari sub interval ke- k , maka menurut Riemann didefinisikan :

b n


f ( x)dx Lim f (c )x k k
P 0
a k 1

Diketahui R suatu persegipanjang dengan sisi-sisi sejajar dengan



sumbu-sumbu koordinat, misalkan R x, y : a x b, c y d
jika dibuat partisi P dari R dengan cara membuat garis-garis yang
sejajar dengan sumbu x dan sumbu y seperti Gambar 6.1.

c
a d
b
xk , y k
R Rk

Gambar 5.1. Pembagian Daerah R

Integral dalam Ruang Dimensi 3 170


Terlihat daerah R dengan batas R x, y : a x b, c y d
dibagi menjadi n buah partisi yang berbentuk persegipanjang kecil
yaitu Rk dimana k 1,2,3,.....n , jika kita mengambil satu buah partisi
yaitu Rk yang panjang sisinya x k dan y k , maka luas partisi Rk
adalah Ak xk .y k , jika didalam Ak kita mengambil sebuah titik
yaitu x k , y k kemudian kita substitusikan kedalam fungsinya yaitu
z f x, y , maka diperoleh tinggi satu buah partisi yaitu
z f xk , y k , sehingga volume satu buah partisi diperoleh
f xk , y k Ak karena semuanya terdapat n buah partisi, maka
menurut penjumlahan Riemann diperoleh :
n

f x
k 1
k , y k Ak
Seperti pada Gambar 5.2

f xk , yk Ak

c
a d

b
xk , y k
R Rk

Gambar 5.2. Volume satu partisi

Definisi Integral Lipat Dua :


Andaikan f ( x, y) suatu fungsi dua variable bebas yang
terdefinisi pada suatu persegi panjang tertutup R , jika :
n
Lim f x k , y k Ak
P 0
k 1

Integral dalam Ruang Dimensi 3 171


Ada, kita katakana f ( x, y) dapat diintegralkan pada R , lebih
lanjut integral yang dituliskan f x, y dA
R
yang disebut

Integral Lipat Dua f ( x, y) pada R diberikan :


n

f x, y dA Lim f xk , y k Ak
P 0
R k 1
b
Seperti halnya integral lipat satu, yaitu jika f x 0 , maka f x dx
a

menyatakan luas daerah dibawah kurva y f x dalam interval a, b


, dalam integral lipat dua juga menyatakan hal yang sama, jika
f x, y 0 maka f x, y dA menyatakan Volume benda pejal di
R
bawah permukaan z f x, y dan di atas persegi panjang R .

Sifat-Sifat Integral Lipat Dua :

1. Integral lipat dua adalah linier


a. kf x, y dA k f x, y dA
R R

b. f x, y g x, y dA f x, y dA g x, y dA
R R R

2. Integral lipat dua adalah aditif pada persegi panjang yang saling
melengkapi hanya pada suatu ruas garis
a. f x, y dA f x, y dA f x, y dA
R R1 R2

3. Sifat pembandingan berlaku, jika f x, y g x, y untuk semua


x, y di R , maka
a. f x, y dA g x, y dA
R R

4. jika f x, y 1 pada R , maka integral lipat dua merupakan luas


daerah R
a. kdA k 1dA kAR
R R

Contoh 5.1 :
Integral dalam Ruang Dimensi 3 172
Andaikan f x, y berupa fungsi tangga yaitu :
1 0 x 3,0 y 1
f x, y 2 0 x 3,1 y 2
3 0 x 3,2 y 3
Hitung f x, y dA dengan
R
R x, y : 0 x 3,0 y 3

Penyelesaian 5.1 :

Jika fungsi f x, y kita gambar, maka seperti Gambar 5.3

1
2
3
3 R1 R2 R3 Y
X

Gambar 5.3. Fungsi Tangga

Diketahui ada tiga daerah persegi panjang, yaitu :



. R1 x, y : 0 x 3,0 y 1
. R2 x, y : 0 x 3,1 y 2
. R3 x, y : 0 x 3,2 y 3

f x, y dA f x, y dA f x, y dA f x, y dA
R R1 R2 R3

1. AR1 2. AR2 3. AR3


1.3 1 2.3 1 3.3 1

Integral dalam Ruang Dimensi 3 173


1.3 2.3 3.3
18

Contoh 5.2 :

64 8 x y 2
Tentukan f x, y dA jika diketahui f x, y dimana
R
16
R x, y : 0 x 4,0 y 8

Penyelesaian 5.2 :

Jika daerah R kita bagi menjadi delapan buah bujur sangkar yang
sama, dengan sebuah titik tengah x k , y k yaitu :
1. R1 x, y : 0 x 2,0 y 2, dengan titik tengah x1 , y1 1,1
2. R2 x, y : 0 x 2,2 y 4, dengan titik tengah
x2 , y2 1,3
3. R3 x, y : 0 x 2,4 y 6, dengan titik tengah x3 , y3 1,5
4. R4 x, y : 0 x 2,6 y 8, dengan titik tengah x4 , y 4 1,7
5. R5 x, y : 2 x 4,0 y 2, dengan titik tengah x5 , y5 3,1
6. R6 x, y : 2 x 4,2 y 4, dengan titik tengah
x6 , y6 3,3
7. R7 x, y : 2 x 4,4 y 6, dengan titik tengah
x7 , y7 3,5
8. R8 x, y : 2 x 4,6 y 8, dengan titik tengah
x8 , y8 3,7
Jika ke delapan daerah bujur sangkar kita gambar, maka seperti
Gambar 5.4

Z
(0,8,8)

(0,0,4)

(4,8,6)
Integral dalam Ruang Dimensi 3 174
(4,0,2)

(1) (2) (3) (4) Y

(5) (6) (7) (8)

X
Untuk melakukan penjumlahan Riemann, maka titik tengah x k , y k
64 8 x y 2
kita substitusikan ke dalam fungsi f x, y untuk
16
memperoleh tinggi masing-masing balok yang alasnya berbentuk
bujur sangkar, diperoelh :
64 8(1) (1) 2 64 8 1 57
1. x1 , y1 1,1 f x1 , y1
16 16 16
x2 , y2 1,3 f x2 , y 2 64 8(1) (9) 64 8 9 65
2
2.
16 16 16
x3 , y3 1,5 f x3 , y3 64 8(1) (5) 64 8 25 81
2
3.
16 16 16
x4 , y4 1,7 f x4 , y 4 64 8(1) (7) 64 8 49 105
2
4.
16 16 16
x5 , y5 3,1 f x5 , y5 64 8(3) (1) 64 24 1 41
2
5.
16 16 16
x6 , y6 3,3 f x6 , y6 64 8(3) (3) 64 24 9 49
2
6.
16 16 16
x7 , y7 3,5 f x7 , y7 64 8(3) (5) 64 24 25 65
2
7.
16 16 16
x8 , y8 3,7 f x8 , y8 64 8(3) (7) 64 24 49 89
2
8.
16 16 16
Sehingga menurut Sifat penjumlahan diperoleh :

f x, y dA f xk , y k dA
R k 1 Rk

Integral dalam Ruang Dimensi 3 175


f x1 , y1 dA f x2 , y 2 dA f x3 , y3 dA
R1 R2 R3

f x , y dA f x , y dA f x , y dA
R4
4 4
R5
5 5
R6
6 6

f x , y dA f x , y dA
R7
7 7
R8
8 8

57 65 81 105 41
dA dA dA dA dA
R1
16 R2
16 R3
16 R4
16 R5
16
49 65 89
16 dA 16 dA 16 dA
R6 R7 R8

AR1 AR2 AR3 AR4


57 65 81 105

16 16 16 16
AR5 AR6 AR7 AR8
41 49 65 89
16 16 16 16
Karena
AR1 AR2 AR3 AR4 AR5 AR6 AR7 AR8 4
Maka integral di atas dapat ditulis menjadi :


4
57 65 81 105 41 49 65 89 4 552
16 16
f x, y dA 138
R

Integral dalam Ruang Dimensi 3 176


5.1.1. Soal-Soal Latihan

A. Diketahui R x, y : 1 x 4,0 y 2 hitunglah f x, y dA


R

dengan fungsi f x, y sebagai berikut :


2 1 x 3,0 y 2
1. f x, y ;
3 3 x 4,0 y 2

1 1 x 4,0 y 1
2. f x, y ;
2 1 x 4,1 y 2

2 1 x 3,0 y 1
3. f x, y 1 , 1 x 3,1 y 2
3 3 x 4,0 y 2

2 1 x 4,0 y 1
4. f x, y 3 , 1 x 3,1 y 2
1 3 x 4,1 y 2

B. Diketahui R x, y : 0 x 6,0 y 4 dan P adalah partisi


dari R menjadi enam bujursangkar yang sama oleh garis x 2 ,
x 4 dan y 2 , hitung nilai pendekatan dari f x, y dA dengan
R
menghitung penjumlahan Riemann dengan menganggap titik

Integral dalam Ruang Dimensi 3 177


xk , y k sebagai titik tengah bujur sangkar, jika f x, y sebagai
berikut :
12 x y
1. f x, y
2. f x, y 10 y 2
3. f x, y x 2 2 y 2
4. f x, y 2 x 2 y

5.2. Integral Lipat

Untuk menghitung masalah f x, y dA dengan R


R
berupa

persegipanjang yaitu :
R x, y : a x b, c y d
Jika kita asumsikan bahwa f x, y 0 pada R sehingga kita dapat
menafsirkan integral lipat dua sebagai Volume dari benda pejal di
bawah permukaan, seperti pada Gambar 6.3

Z
z f x, y

c d
a Y

R
b
X

Gambar 5.5. Volume Benda Pejal di Bawah Permukaan

Volume benda pejal di bawah permukaan didefinisikan sebagai berikut


:

V f x, y dA
R

Integral dalam Ruang Dimensi 3 178


Dengan kata lain bahwa volume benda pejal seperti Gambar 5.5 dapat
ditentukan dengan integral lipat dua yaitu :


d b

f x, y dA f x, y dx dy
R c a

Atau dapat kita tulis :

db

f x, y dA f x, y dy dx
R a c

Contoh 5.3 :

3 2
Tentukan integral berikut 2 x 3 y dxdy
0 1

Penyelesaian 5.3 :

Pada integral di atas, cara pengintegralan yang pertama (di dalam


kurung) dengan menganggap variable y sebagai konstanta, sehingga
integral lipat di atas dapat diselesaikan sebagai berikut :
3 2 3
2
0 1 2 x 3 y dxdy 0 1 2 x 3 y dx dy

3
x 2 3 yx dy
2

1
0


3
2 2 3 y (2) 12 3 y (1) dy
0
3
4 6 y 1 3 y dy
0
3
3 3 y dy
0

Integral dalam Ruang Dimensi 3 179


3
3 2
3y y
2 0

3 3
3(3) (3) 2 3(0) (0) 2
2 2
27
9
2
45

2
3 2

2 x 3 y dxdy
45
Sehingga
0 1
2

Contoh 5.4 :

16 64 8x y dxdy
8 4
1 2
Tentukan Integral berikut
0 0

Penyelesaian 5.4 :

Pada integral di atas, cara pengintegralan yang pertama (di dalam


kurung) dengan menganggap variable y sebagai konstanta, sehingga
integral lipat di atas dapat diselesaikan sebagai berikut

1
0 0 16 64 8x y dx dy
8 4 8 4
1
0 0 16
2 2
64 8 x y dxdy

1 4

64 x 4 x 2 y 2 x dy
8

0 16 0
1

8
64(4) 4(4) 2 y 2 (4) 0 dy
0
16
1
8
16 4 y 2 dy
0
4

Integral dalam Ruang Dimensi 3 180


1
8
12 y 2 dy
0
4
8
1
12 y y 3
12 0
1
12(8) (8) 3
12
512
96
12
2
138
3

16 64 8x y dxdy 138 3
8 4
1 2 2
Sehingga
0 0

Contoh 5.5 :

Tentukan Volume dari benda pejal yang dibatasi oleh z 4 x2 y


dan di bawah oleh persegipanjang R x, y ;0 x 1;0 y 2

Penyelesaian 5.5 :

Volume benda pejal tersebut adalah :




2 1
V zdxdy 4 x 2 y dx dy
R 0 0
2
1
1

4 x x 3 yx dy
0 0
3

2
1 1
4(1) (1) 3 (1) y 4(0) (0) 3 (0) y dy
0
3 3

2
1
4 y dy
0
3
11
2
y dy
0
3

Integral dalam Ruang Dimensi 3 181


2
11 1
y y2
3 2 0

11 1 11 1
(2) (2) 2 (0) (0) 2
3 2 3 2
22 4

3 2
44 12

6
32

6
Sehingga Volume benda yang dibatasi oleh z 4 x 2 y dan di
bawah persegipanjang R x, y ;0 x 1;0 y 2 adalah
32
2

5.2.1. Soal-Soal Latihan


A. Hitung Integral di bawah ini :

x y dxdy
2 3 4 2

x ydxdy
2 2
1. 2.
0 1 1 1

xy y dxdy x
2 3 1 2
3.
2
4.
2
y 2 dxdy
1 0 1 1

2 2 x y dxdy 3x
2 3 3 2
5.
2
6.
2
3 y dxdy
1 1 1 1

x 1 3 y dxdy
1 1 2 2

2 y x dxdy
2
7. 8.
0 0 1 1

2 x
2 2 0 3

3x 3 y dxdy y 2 dxdy
2
9. 10.
1 1 1 2

B. Hitung Integral Lipat Dua yang ditunjukan atas R di bawah ini

1. xy
3
dA , R ( x, y);0 x 1,1 y 1
R

x
y 2 dA , R ( x, y);1 x 1,0 y 2
2
2.
R

Integral dalam Ruang Dimensi 3 182


3. xy
1 x 2 dA , R ( x, y);0 x 3,1 y 2
R

4. 2 x y dA , R ( x, y);0 x 1,0 y 1
R

4 y dA , R ( x, y);0 x 2,0 y 2
2
5.
R

C. Tentukan Volume benda pejal dibawah bidang :

1. z x y 1 atas R ( x, y);0 x 1,1 y 3


2. z 2 x 3 y atas R ( x, y);1 x 2,0 y 4

5.3. Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan


Persegipanjang
Misalkan ada suatu himpunan tertutup S dan terbatas di bidang
seperti Gambar 5.6 berikut :

Gambar 5.6. Himpunan Tertutup S

Himpunan tertutup S dikelilingi oleh persegi panjang R dengan sisi-


sisinya sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat seperti Gambar 5.7

Gambar 5.7. Himpunan R atas S


Integral dalam Ruang Dimensi 3 183
Andaikan f x, y terdefinisi pada S dan didefinisikan f x, y 0 pada
bagian R diluar S kita katakan f dapat diintegralkan pada S jika ia
dapat diintegralkan pada R dan berlaku :

f x, y dA f x, y dA
S R

Misalkan terdapat himpunanS sederhana dimana 1 x dan 2 x


adalah fungsi-fungsi yang kontinu pada interval a, b yang
didefinisikan sebagai berikut :

S x, y : 1 x y 2 x , a x b

Jika kita gambar himpunan S tersebut seperti Gambar 5.8

Y
y 2 x

y 1 x
a b X

Gambar 5.8. Himpunan S dibatasi oleh y sederhana

Jika kita ingin menghitung integral lipat dua dari suatu fungsi f x, y
atau suatu himpunan S yang y sederhana, maka kita lakukan
melingkungi S dalam suatu persegi panjang R dan membuat
f x, y 0 diluar S seperti Gambar 5.9

Y
y 2 x R
d

c
y 1 x
Integral dalam Ruang Dimensi 3 184
a b X

Gambar 5.9. Persegipanjang R melingkungi S


Dengan demikian integral lipat dua dapat didefinisikan sebagai
berikut :
b 2 x
d
b

S f x , y dA R f x , y dA a c f x , y dy dx a x
f x , y dy dx
1
Secara singkat integral lipat dua untuk himpunan S adalah :

b 2 x

f x, y dA f x, y dydx
S a x
1

Contoh 5.6 :
1 x2
Hitung integral lipat dua berikut : 4 x 10 y dydx
0 x

Penyelesaian 5.6 :

4 x 10 y dydx 4 xy 5 y x dx
1 x2 1 2
2 x

0 x 0


1
4 x( x 2 ) 5( x 2 ) 2 4 x( x) 5( x) 2 dx
0


1
4 x 3 5 x 4 4 x 2 5 x 2 dx
0


1
4 x 3 5 x 4 x 2 dx
0
1
1
x4 x5 x3
3 0
1 1
14 15 (1) 3 1 1
3 3

Integral dalam Ruang Dimensi 3 185


1 x2

4 x 10 y dydx 3
5
0 x

Contoh 5.7 :

Gunakan integral lipat dua untuk menentukan volume bidang empat


yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan bidang
3x 6 y 4 z 12 0

Penyelesaian 5.7 :

Daerah segitiga di bidang yang membentuk alas bidang empat sebagai


S , kita akan mencari Volume benda pejal di bawah permukaan
z
1
12 3x 6 y dan di atas daerah S , bidang yang diberikan
4
y 12 3x dan garis
1
memotong bidang xy pada garis
6
x 12 6 y , jika kita gambar maka bidang empat tersebut seperti
1
3
pada Gambar 5.10

Z
3

2
S Y
x
y 2
2
X
4

Gambar 5.10. Volume Benda Pejal di Atas Daerah S

Diketahui batas S meliputi batas x yaitu 0,4 , batas y adalah


x
0,2 2 sedangkan fungsinya adalah z 4 12 3x 6 y sehingga
1

volume benda pejal tersebut adalah :

Integral dalam Ruang Dimensi 3 186


V Z dA
S
x
2
4 2

4 12 3x 6 y dydx
1

0 0
x
2
3 2
4
3
3 y xy y 2 dx
0
4 4 0
4
x 3 x 3 x
2

3 2 x 2 2 dx
0 2 4 2 4 2
3
4
3 3 3 3
6 x x x 2 3 x x 2 dx
0
2 2 8 2 16
3 3
4
3 x x 2 dx
0
2 16
4
3 3 3
3x x 2 x
4 48 0
3 3 192
3(4) (4) 2 (4) 3 12 12
4 48 48
V 4

Contoh 5.8 :

Hitung Integral Lipat dua yang diberikan dengan mengubahnya ke

x
xy dA, S adalah daerah antara y x dan
2
suatu integral lipat
S

y 3x x 2

Penyelesaian 5.8 :

Untuk menentukan daerah S didapat 3x x x diperoleh batas nilai


2

x , yaitu :
3x x x
2

Integral dalam Ruang Dimensi 3 187


3x x x 0
2

2x x 0
2

x(2 x) 0 diperoleh nilai x 0 dan x 2 , sehingga himpunan


daerah S adalah

S x, y ,0 x 2, x y 3x x 2 sehingga integralnya sebagai
berikut :

2 3x x2

x
xy dA x
xy dydx
2 2

S 0 x
3x x2

2
1
x 2 y xy 2 dx
0 x
2

2
1 1
x 2 (3x x 2 ) x(3x x 2 ) 2 x 2 ( x) x( x) 2 dx
0
2 2
1 1
2
9
3x 3 x 4 x 3 3x 4 x 5 x 3 dx
0
2 2 2
1
2
2 x 3 2 x 4 x 5 dx
0
2
2 4 2 5 1 6
2

x x x
4 5 12 0
2 2 1 2 2 1
(2) 4 (2) 5 (2) 6 (0) 4 (0) 5 (0) 6
4 5 12 4 5 12
2 2 1
(16) (32) (64)
4 5 12
64 64 64 16 120 192 80
8 8
5 12 5 3 15 15 15

S x xy dA 15
2 8

Contoh 5.9 :

Integral dalam Ruang Dimensi 3 188


Tentukan Volume benda pejal yang dibatasi oleh bidang-bidang
koordinat dan bidang yang mempunyai persamaan z 6 2 x 3 y

Penyelesaian 5.8 :

Diketahui batas S meliputi batas x yaitu 0 x 3 , yang didapat jika


2
y 0 dan z 0 , sedangkan batas y adalah 0 y 2 x yang
3
diperoleh jika z 0 , sedangkan fungsinya adalah z 6 2 x 3 y jika
kita gambar pada sistem koordinat, maka benda pejal tersebut seperti
pada Gambar 5.11 dan volumenya sebagai berikut :

Z
6
2
y 2 x
3
S 2
Y
X 3

Gambar 5.11. Benda Pejal di Atas Daerah S

V Z dA
S
2
2 x
3 3

0
6 2 x 3 y dydx
0
2
2 x
3
3
3
6 y 2 xy y 2 dx
0
2 0

3
6(2 x) 2 x(2 x) (2 x) 2 0dx
2 2 3 2
0
3 3 2 3

3
4 3 8 4
12 4 x 4 x x 2 (4 x x 2 ) dx
0
3 2 3 9

Integral dalam Ruang Dimensi 3 189


2
3
4
12 4 x 4 x x 2 6 4 x x 2 dx
0
3 3
2
3
6 4 x x 2 dx
0
3
3
2 3
6x 2x 2
x
9 0
2
6(3) 2(3) 2 (3) 3 18 18 6
9
V 6

5.3.1. Soal-Soal Latihan


A. Hitung Integral Lipat Berikut Ini
1 3x 2 x 1

x dydx ydydx
2
1. 4.
0 0 1 0

x x
3 3x 1 x
2.
2
y dydx
2
5.
2
y 3 dydx
1 0 3 0
1 1 2 2x

x y dydx xy
3
3. 6. dydx
0 x 2 1 0

B. Hitung Integral Lipat Dua yang diberikan berikut ini

1. 2 xydA , S adalah daerah yang dibatasi oleh


S
y x 2 dan y 1

2. x y dA , S adalah daerah segitiga dengan titik-titik


S

0,0, 4,0 dan 4,1


x
2 y dA , S adalah daerah yang dibatasi oleh y x 2 dan
2
3.
S
yx
x
xy dA , S adalah daerah yang dibatasi oleh y x 2 3x
2
4.
S
dan y x

Integral dalam Ruang Dimensi 3 190


5. x 3 y dA , S adalah daerah segitiga dengan titik-titik
S

0,0, 2,0 dan 2,2

C. Tentukan Volume Benda Pejal dengan Integral Lipat Dua yang


dibatasi oleh :

1. Bidang empat yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan


bidang z 8 2x 4 y
2. Bidang empat yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan
bidang 3x 4 y z 12 0
3. Bidang empat yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan
bidang x yz 8

5.4. Penerapan Integral Lipat Dua


Penerapan Integral Lipat dua yang paling jelas adalah untuk
menentukan volume benda pejal seperti yang telah dibahas, penerapan
lainnya adalah untuk menentukan massa suatu benda yang tak
homogeny serta letak pusat massa sebuah benda yang tidak homogen.

Benda yang tak homogen adalah benda yang mempunyai kerapanya


berubah-ubah atau tidak konstan, dimana kerapatan di setiap titik
berbeda, artinya kerapatan di titik A berbeda dengan kerapatan di titik
B, secara matematis maka kerapatan yang berubah-ubah itu
dirumuskan sebagai fungsi yang mempunyai variable

5.4.1. Massa

Andaikan suatu benda yang mencakup daerah S di bidang xy dan


andaikan kerapatan (massa per satuan luas) di x, y dinyatakan oleh
x, y seperti pada Gambar 5.12

Integral dalam Ruang Dimensi 3 191

Gambar 5.12. Benda Tak Homogen


Untuk mempermudah, maka benda tak homogen dalam Gambar 5.12
dibagi-bagi atau dibuat partisi-partisi berupa persegipanjang kecil-
kecil misalnya R1 , R2 , R3 ,.....Rk seperti pada Gambar 5.13

Z Rk
xk , y k

Gambar 5.13. Partisi atas Daerah S

Kemudian kita ambil satu titik yaitu xk , yk yang terletak di dalam


salah satu partisi yaitu partisi Rk , maka massa dari Rk adalah
xk , y k ARk yaitu kerapatan di titik xk , yk dalam partisi Rk dikali
luas partisi Rk , sehingga massa total benda tersebut didekati oleh
n
m xk , y k ARk , dimana massa sebenarnya, m diperoleh
k 1
dengan mengambil limit dari rumus di atas untuk norma partisi
mendekati nol, sehingga menurut teorema diperoleh integral lipat dua
yaitu :

m xk , yk dA
S

Integral dalam Ruang Dimensi 3 192


Contoh 5.10 :

Sebuah benda tak homogen (lamina) mempunyai kerapatan


x, y xy , lamina tersebut dibatasi oleh sumbu x , garis x 0 dan
garis x 1 serta kurva y x 1 , tentukan massa totalnya.

Penyelesaian 5.10 :

Dari soal di atas, berarti lamina tersebut di batasi oleh batas x dari
x 0 sampai x 1, serta batas y dari y 0 sampai y x 1
sehingga massa total lamina tersebut adalah :
1 x 1
m x, y dA xy dydx
S 0 0
x 1
1
1
xy 2 dx
0 0
2
1 1
1
x( x 1) x(0) dx
0 2
2
1 1
1
x 2 x dx
0
2 2
1
1 1
x3 x2
6 4 0
1 1 1 1
(1) 3 (1) 2
6 4 6 4
m x, y dA
10
S
24

Contoh 5.11 :

Sebuah benda tak homogen (lamina) mempunyai kerapatan


x, y x y , lamina tersebut dibatasi oleh sumbu x , garis x 0
dan garis x 1 serta kurva y x 2 , tentukan massa totalnya.

Integral dalam Ruang Dimensi 3 193


Penyelesaian 5.11 :

Dari soal di atas, berarti lamina tersebut di batasi oleh batas x dari
x 0 sampai x 1, serta batas y dari y 0 sampai y x 2 sehingga
massa total lamina tersebut adalah :
1 x2
m x, y dA x y dydx
S 0 0
x2
1
1
xy y 2 dx
0
2 0

1
1 1
x( x 2 ) ( x 2 ) 2 x(0) (0) 2 dx
0
2 2
1
1
x 3 x 4 dx
0
2
1
1 1
x4 x5
4 10 0
1 1 1 1
(1) 4 (1) 5
4 10 4 10
m x, y dA
6
S
40

5.4.2. Pusat Massa


Titik pusat massa yaitu suatu titik yang menyebabkan benda dalam
keadaan setimbang, titik pusat massa ini dituliskan sebagai koordinat
_ _

titik yaitu : x, y dari pusat massa, koordinat ini dapat ditentukan

oleh rumus berikut

_
M x x, y dA _ My y x, y dA
x x S
y S
m x, y dA
S
m x, y dA
S

Integral dalam Ruang Dimensi 3 194


Secara rinci jika suatu benda tak homogen (lamina) yang dibatasi oleh

y 1 x dan y 2 x dalam interval a, b dan tingkat kerapatan
_
x, y ,
_
maka koordinat titik pusat massa x, y dapat ditentukan

oleh :
1. Jika 1 x 2 x x a, b , maka y 1 x sebagai batas atas
dan y 2 x sebagai batas bawah, maka koordinat titik pusat
_ _

massa x, y ditentukan oleh rumus :

b 1 x b 1 x

_
M
x x, y dydx _ My y x, y dydx
x x y
a 2 x a 2 x
b 1 x b 1 x
m m
x, y dydx
a x
x, y dydx
a x
2 2

2. Jika 1 x a, b , maka y 1 x sebagai batas


x 2 x
bawah dan y 2 x sebagai batas atas, maka koordinat titik
_ _
pusat massa x, y ditentukan oleh rumus :

b 2 x b 2 x

_
M
x x, y dydx _ My y x, y dydx
x x y
a 1 x a 1 x
b 2 x b 2 x
m m
x, y dydx x, y dydx
a x
a 1 x 1

Contoh 5.12 :

Sebuah benda tak homogen (lamina) mempunyai kerapatan


x, y x y , lamina tersebut dibatasi oleh sumbu x , garis x 0
dan garis x 1 serta kurva y x , koordinat titik pusat massa.

Integral dalam Ruang Dimensi 3 195


Penyelesaian 5.12 :

Dari soal di atas, berarti lamina tersebut di batasi oleh batas x dari
x 0 sampai x 1, serta batas y dari y 0 sampai y x sehingga
koordinat titik pusat massa adalah :

1 x

M_ x x, y dA xx y dydx
x x S
0 0

x, y dA
1 x
m
S x y dydx
0 0

x
1 x
2
xy dydx
0 0
1 x

x y dydx
0 0
x
2 1 2
1

0 x y 2 xy 0 dx
x
1 2
1

0 xy 2 y 0 dx

1
1
x ( x) x( x) 2 dx
2

2
0


1
1
x( x) 2 ( x) dx
2

0
3 1 3 1 3
1 1

0 x 2 x dx 0 2 x dx
1 1
2 1 2 1 2
0 x 2 x dx 0 2 x dx
1
1 4 1 4
x (1)
8 8
0
1

1 3 1 3
x (1)
6 6
0
6

8
Integral dalam Ruang Dimensi 3 196
1 x

_ My y x, y dA yx y dydx
y S
0 0

x, y dA
1 x
m
S x y dydx
0 0

xy y dydx
1 x
2

0 0
1 x

x y dydx
0 0
x
1 2 1 3
1

0 2 xy 3 y 0 dx
x
1 2
1

0 xy 2 y 0 dx
1
1
1
2 x( x) ( x) 3 dx
2

3
0


1
1
x( x) 2 ( x) dx
2

0
1
1

6 x dx
3

1
1

2 x dx
2

0
1
1 4 1
x (1) 4
24 24
1
0

1 3 1 3
x (1)
6 6
0

6

24
Sehingga diperoleh koordinat titik pusat massa benda tidak homogen
tersebut adalah
_ _ 6 6
x, y ,
8 24

Integral dalam Ruang Dimensi 3 197


5.4.3. Soal-Soal Latihan

Tentukan massa dan titik pusat massa dari lamina yang dibatasi
oleh kurva dan kerapatan yang diberikan berikut ini

1. x 0 , x 4 , y 0 , y 3 dengan tingkat kerapatan


x, y y 1
2. x 0 , x 1, y x , y x 1 dengan kerapatan x, y 2 y x
3. x 0 , x 1, y x , y x dengan kerapatan x, y xy x
4. y x 2 , y 4 dengan tingkat kerapatan x, y y
5. Bujursangkar dengan titik sudut 0,0, 0, a , a, a , dan a,0
dengan kerapatan x, y y x
6. Segitiga dengan titik sudutnya 0,0 0, a a,0 dengan tingkat
kerapatan x, y y x
2 2

Integral dalam Ruang Dimensi 3 198

Anda mungkin juga menyukai