Anda di halaman 1dari 48

TUJUAN PEMBELAJARAN

Agar pembaca memahami apa yang disebut dengan Integral Lipat Dua
atas Persegipanjang dan bukan Persegipanjang, selanjutnya dapat
memahami penggunaan Integral Lipat Dua untuk menghitung Volume
Bidang Empat, Massa suatu Benda dan Pusat Massa suatu Benda

OUTCOME PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dapat :


1. Memahami dan mampu menyelesaikan Integral Lipat Dua atas
Persegipanjang dan Bukan Persegipanjang

2. Memahami dan mampu menggunakan Integral Lipat Dua untuk


menentukan Volume Bidang Empat, Massa Suatu Benda, Pusat
massa suatu benda

Integral dalam Ruang Dimensi 3 19


5.1. Integral Lipat Dua atas Persegipanjang
Adalah Henry Lebesque yang menyumbang tentang pengintegralan
dalam dimensi satu dan dimensi n yang dikenal dengan Integral
Lebesque yaitu yang memberikan sumbangan pada integral Riemann.
Integral Riemann untuk fungsi satu peubah yang telah kita pelajari
adalah dalam interval a, b dibagi menjadi n buah partisi P yang
panjangnya xk , k  1,2,3...n , jika kita mengambil suatu titik
dimana
ck dari sub interval ke- k , maka menurut Riemann didefinisikan :

b n

  (c ) kk x
f (x)dx  Limf
P 0 k 1
a

Diketahui R suatu persegipanjang dengan sisi-sisi sejajar dengan


sumbu-sumbu koordinat, misalkan R  x, y  : a  x  b, c  y  d
jika dibuat partisi P dari R dengan cara membuat garis-garis yang
sejajar dengan sumbu x dan sumbu y seperti Gambar 6.1.

c
a d
b
  xk , y k 
R Rk

Integral dalam Ruang Dimensi 3 17


Gambar 5.1. Pembagian Daerah R

Integral dalam Ruang Dimensi 3 17


Terlihat daerah R dengan batas
R  x, y: a  x  b, c  y  d
dibagi menjadi n buah partisi yang berbentuk persegipanjang kecil
yaitu Rk dimana k  1,2,3,...n , jika kita mengambil satu buah partisi
yaitu Rk yang panjang sisinya x dan yk , maka luas partisi Rk
k

adalah Ak  xk .yk , jika didalam Ak kita mengambil sebuah titik
yaitu xk , y k  kemudian kita substitusikan kedalam fungsinya yaitu
z  f x, y  , maka diperoleh tinggi satu buah partisi yaitu
z  f xk , y k  , sehingga volume satu buah partisi diperoleh
f xk , y k Ak karena semuanya terdapat n buah partisi, maka
menurut penjumlahan Riemann diperoleh :
n

 f x
k 1
k , y k Ak
Seperti pada Gambar 5.2

f xk , yk Ak

c
a d

b
  xk , y k 
R Rk

Gambar 5.2. Volume satu partisi

Definisi Integral Lipat Dua :


Andaikan f (x, suatu fungsi dua variable bebas yang
y)
terdefinisi pada suatu persegi panjang tertutup R , jika :
n
Lim  f x ,k y A
k

P 0
k 1
k
Ada, kita katakana
f (x, dapat diintegralkan pada R , lebih
y)
lanjut integral yang dituliskan
 f x, yang disebut

ydA
R
Integral Lipat Dua f (x, y) pada R diberikan :
n

 f x, y dA  Lim  f x


R
P 0
k 1
k , y k Ak
b

Seperti halnya integral lipat satu, yaitu jika f  x  0 , maka


 f xdx
a

menyatakan luas daerah dibawah kurva


y  f x dalam interval  a, b
, dalam integral lipat dua juga menyatakan hal yang sama, jika
f x, y  maka
0
 f x, menyatakan Volume benda pejal di

ydA
R

z  f x, y dan di atas persegi panjang R .


bawah permukaan

Sifat-Sifat Integral Lipat Dua :

1. Integral lipat dua adalah linier

a. f x, ydA
 kf x,
ydA  k 
R R

b.   f x, y   gx, ydA   f x, ydA   gx, ydA


R R R

2. Integral lipat dua adalah aditif pada persegi panjang yang saling
melengkapi hanya pada suatu ruas garis
a.  f x, ydA   f x, ydA   f x, ydA
R R1 R2

f x, y   gx,
3. Sifat pembandingan berlaku, jika
untuk semua
x, y di R , maka
y
a.R  f x, ydA R
  gx, ydA

4. jika f x, y   1 pada R , maka integral lipat dua merupakan luas


daerah R

a.  kdA  k 1dA  kAR


R R
Contoh 5.1 :
Integral dalam Ruang Dimensi 3172
Andaikan f x, y berupa fungsi tangga yaitu :
1 0  x  3,0  y  1
f x, y   0  x  3,1  y  2
2 0  x  3,2  y  3
3
Hitung  f x, dengan R  x, y: 0  x  3,0  y  3
ydA
R

Penyelesaian 5.1 :

f x, y kita gambar, maka seperti Gambar 5.3


Jika
fungsi

3
2
1

1
2
3
3R1 R2 R3 Y
X

Gambar 5.3. Fungsi Tangga

Diketahui ada tiga daerah persegi panjang, yaitu :


 . R1  x, y  : 0  x  3,0  y  1
 . R2  x, y  : 0  x  3,1  y  2
 . R3  x, y  : 0  x  3,2  y  3

 f x, ydA  f x, ydA  f x, ydA  f x, ydA


R   R2 R3
R1

 1.AR1   2.AR2   3.AR3 


 1.31 2.31 3.31

Integral dalam Ruang Dimensi 3 173


 1.3 2.3 3.3
 18

Contoh 5.2 :

64  8x 
f x, f x, y 
Tentukan  jika diketahui
y2
dimana
ydA 
R
16
R  x, y: 0  x  4,0  y  8
Penyelesaian 5.2 :

Jika daerah R kita bagi menjadi delapan buah bujur sangkar yang
sama, dengan sebuah titik tengah xk , yk  yaitu :
1. R1  x, y  : 0  x  2,0  y  2, dengan titik tengah x1 , y1   1,1
2. R2  x, y: 0  x  2,2  y  4, dengan titik tengah
x2 , y2   1,3
3. R3  x, y  : 0  x  2,4  y  6 , dengan titik tengah x3 , y3  
1,5 4. R4  x, y  : 0  x  2,6  y  8, dengan titik tengah x4 , y4
  1,7 5. R5  x, y  : 2  x  4,0  y  2, dengan titik tengah x5
, y5   3,1
6. R6  x, y  : 2  x  4,2  y  4, dengan titik tengah
x6 , y6   3,3
7. R7  x, y  : 2  x  4,4  y  6, dengan titik tengah
x7 , y7   3,5
8. R8  x, y  : 2  x  4,6  y  8, dengan titik tengah
x8 , y8   3,7
Jika ke delapan daerah bujur sangkar kita gambar, maka
seperti Gambar 5.4

Z
(0,8,8)

(0,0,4) 
m Ruang Dimensi 3
(4,8,6)
Integral dala 174
(4,0,2) 

 (1) (2) (3) (4) Y

 (5) (6) (7) (8)


Untuk melakukan penjumlahan Riemann, maka titik tengah xk , y k 
64  8x  y 2

kita substitusikan ke dalam fungsi f x,  untuk


16
y
memperoleh tinggi masing-masing balok yang alasnya berbentuk
  
bujur sangkar, diperoelh :
(1)2 8(1) 
64 64  8  1 57
1. x1 , y1  1,1  f x1 , y1    
16 16
16
     (9)2 8(1) 
64 64  8  9 65
2. x2 , y2 1,3  x2 , y2    
f 16 16
16
    64  8(1)  64  8  25 81
(5)2    
3. x3 , y3 1,5  x , y 16 16
f
   3 3
16
(7)2 8(1) 
64 49 8 
64  105
 
4. x4 , y4  1,7  f x4 , y 4   16 16
16
    64  8(3)  64  24  1 41
(1)2    
5.
f x5 , y5 3,1  x , y 16 16
5 5
   16
64  8(3)  64  24  9 49
6. x6 , y6  3,3  f
(3) 
2
 
x6 , y6  16 16
   16
64  8(3)  64  24  25 65
7. x7 , y7  3,5  f
(5) 
2
 
x7 , y7  16 16
    16
64  8(3)  64  24  49 89
(7)2    
8.
f x8 , y8 3,7  x8 , y8 16 16
Sehingga menurut Sifat penjumlahan 16
diperoleh :

Integral dalam Ruang Dimensi 3 17


 f x, ydA  8
f xk , y k dA

R k 1
Rk

Integral dalam Ruang Dimensi 3 17


 
f x1 , y1 dA  f x2 , y 2 dA  f x3 , y3 dA 
R1

   f x6 , y 6 dA 
R4 R2 R3

 f x 4 , y 4 dA  f x5 , y5 dA 


R7

 R5
 R

f x7 , y 7 dA 
6

f x8 , y8 dA
 R8
57 6581 105 41
  dA   dA   dA   dA   dA 
R1 16 R2 16 R3 16 R4 16 R516
49 65 89
 16dA   16 dA  16 dA
R6 R7 R8
57 65 81 105
 AR  AR  AR  AR 
1 2
16 16 16 3
16
4
41
AR  49 65 89
AR  AR  AR 
5
16 16 6
16 7
16
8

Karena
AR1   AR2   AR3   AR4   AR5   AR6   AR7   AR8   4
Maka integral di atas dapat ditulis menjadi :

4
 57  65  81  105  41  49  65  4
552
89  16
16

 f x, ydA  138


R
5.1.1. Soal-Soal Latihan

A. Diketahui R  x, y  :1  x  4,0  y  2 hitunglah f x, ydA

 R

f x, y sebagai berikut :


dengan fungsi

1. f x, y 2 1  x  3,0  y  2
;
 3 3  x  4,0  y  2

 1 1  x  4,0  y  1
;
2. f x, y 2 1  x  4,1  y  2

2 1  x  3,0  y  1
3. f x, y  1 , 1  x  3,1  y  2
3 3  x  4,0  y  2

2 1  x  4,0  y  1
4. f x, y  3 , 1  x  3,1  y  2
1 3  x  4,1  y  2

B. Diketahui R  x, y  : 0  x  6,0  y  dan P adalah partisi


4
dari R menjadi enam bujursangkar yang sama oleh garis x 2,

y  2 , hitung nilai pendekatan dari f x, ydA dengan


x  4 dan

 R
menghitung penjumlahan Riemann dengan menganggap titik
x k , y k  sebagai titik tengah bujur sangkar, jika f x, sebagai
y
berikut :
1. f x, y  12  x  y
2. f x, y  10  y 2
3. f x, y  x2  2 y 2
4. f x, y  2  x  2y

5.2. Integral Lipat

Untuk menghitung masalah  f x, ydA dengan R berupa


R
persegipanjang yaitu :
R  x, y: a  x  b, c  y  d
 
Jika kita asumsikan bahwa f x, y  0 pada R sehingga kita dapat
menafsirkan integral lipat dua sebagai Volume dari benda pejal di
bawah permukaan, seperti pada Gambar 6.3

Z
z  f x, y

c d
a Y

R
b
X

Gambar 5.5. Volume Benda Pejal di Bawah Permukaan

Volume benda pejal di bawah permukaan didefinisikan sebagai berikut


:
V   f x, ydA
R
Dengan kata lain bahwa volume benda pejal seperti Gambar 5.5 dapat
ditentukan dengan integral lipat dua yaitu :


fx, y dA   f x, y dxdy
db


R c a 

Atau dapat kita tulis :


fx, y dA   f x, y dydx
bd


R a c 

Contoh 5.3 :
32

Tentukan integral
berikut  2x  3ydxdy 
01

Penyelesaian 5.3 :

Pada integral di atas, cara pengintegralan yang pertama (di dalam


kurung) dengan menganggap variable y sebagai konstanta, sehingga
integral lipat di atas dapat diselesaikan sebagai berikut :
3 2
2 3

 2x  3ydxdy   2x  3ydxdy
0 1 0 1 

  dy
3

 3y 2
 x 1
2 x
0
3

  22  3y(2)   12  3y(1)dy


0
3

   4  6 y   1  3ydy
0
3

  3  3ydy
0
3 3
 3y y2
 23 0   3 
 3(3)  (3)2  3(0)  (0)2
   
 2   2 
27
9
2
45
 2

45
32
2x  3y dxdy 
Sehingga
  2
0 1

Contoh 5.4 :

84
1
 2

Tentukan Integral berikut   16 y  8x 
64 dxdy 
0 0

Penyelesaian 5.4 :

Pada integral di atas, cara pengintegralan yang pertama (di dalam


kurung) dengan menganggap variable y sebagai konstanta, sehingga
integral lipat di atas dapat diselesaikan sebagai berikut

   1 64  8x  
8 4 8 4
1
y  64  8x  2 dxd
y  y 2
dxdy
0 0
00 16 4
1
8

  64x 4x  2  y 2x dy
0816 0 2  
 1   
   64(4)  4(4)  y (4) 
2

0 16 0 dy


8
 1
 y2
 0 16  4  4 
dy

Integral dalam Ruang Dimensi 3 18


0
8

 1 y 2  dy
 0 12 
4 
8
 12 y  1 3
 12 y1 0 
 12(8)  (8)3
 
51212
 96 
12
2
 138
3
1
84
64  8x 
2
dxdy  138
2
Sehingga
  y 3
0 0

Contoh 5.5 :

Tentukan Volume dari benda pejal yang dibatasi oleh z  4  x2  y


dan di bawah oleh persegipanjang R  x, y;0  x  1;0  y  2

Penyelesaian 5.5 :

Volume benda pejal tersebut adalah :




2 1
2




V zdxdy    4   y dxdy

x
R 0 0
1
2
 1 3
  4x x 
 yx
0  3
2

Integral dalam Ruang Dimensi 3 18
1
 dy 0 
  1 
   4(1)  (1)3  (1) y    4(0) (0)3  (0) y dy

0  3   3 
2
  1
  4   y dy
0 
3 
2
 11 
    y dy
0  3 

Integral dalam Ruang Dimensi 3 18


11 1 2
 y y2
311 2 1 0 2  11 1 
 (2)  (2)  (0)  (0)2
   
3 2  3 2 
 22 4 
  
 3 2
44 12
 6
32
 6
Sehingga Volume benda yang dibatasi oleh z  4  x2  dan di
y
32
bawah persegipanjang R  x, y;0  x  1;0  y  2 adalah
2

5.2.1. Soal-Soal Latihan

A. Hitung Integral di bawah ini :


2 3
42
1.  x 2 ydxdy
  x  y dxdy
2
2.
0 1
2 3 1 1
1 2

3.   xy  y 2
4.   x
2
 y 2 dxdy
dxdy 1 0
1 1
32

  3x  3ydxdy
23 2

  2  2x  y
6.
2
5. 1 1

dxdy 22

  x  1  3y dxdy
1 1 2
8.
1 1
1 1

 2 y  xdxdy
0 3
7.
0 0
2 2

 3x    2  x  y 2 dxdy
9. 10. 2

1 2
3ydxdy
11

B. Hitung Integral Lipat Dua yang ditunjukan atas R di bawah ini


1.  xy R  (x, y);0  x  1,1  y  1
3
dA ,
R

2.  x 2
y2 R  (x, y);1  x  1,0  y  2

dA ,
R
3.  1x2 
R  (x, y);0  x 3,1  y  2 
xy dA , 
R

R  (x, y);0  x  1,0  y  1


4.  2  x 
ydA ,
R

 4  y R  (x, y);0  x  2,0  y  2


2
5.

dA ,
R

C. Tentukan Volume benda pejal dibawah bidang :

1. z  x  y 1 atas
R  (x, y);0  x  1,1  y  3
2. z  2x  3y atas
R  (x, y);1  x  2,0  y  4

5.3. Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan


Persegipanjang
Misalkan ada suatu himpunan tertutup S dan terbatas di bidang
seperti Gambar 5.6 berikut :

Gambar 5.6. Himpunan Tertutup S

Himpunan tertutup S dikelilingi oleh persegi panjang R dengan sisi-


sisinya sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat seperti Gambar 5.7

S
Gambar 5.7. Himpunan R atas S
Andaikan f x, y terdefinisi pada S dan didefinisikan f x, y  0 pada
bagian R diluar S kita katakan f dapat diintegralkan pada S jika ia
dapat diintegralkan pada R dan berlaku :

 f x, ydA  f x, ydA



S R

Misalkan terdapat himpunan S sederhana dimana 1 x dan


2 x
adalah fungsi-fungsi yang kontinu pada interval a, yang
b
didefinisikan sebagai berikut :

S  x, y: 1 x  y  2 x, a  x  b

Jika kita gambar himpunan S tersebut seperti Gambar 5.8

Y
y  2x

y  1  x 
a b X

Gambar 5.8. Himpunan S dibatasi oleh y sederhana

Jika kita ingin menghitung integral lipat dua dari suatu fungsi f x, y
atau suatu himpunan S yang y sederhana, maka kita lakukan
melingkungi S dalam suatu persegi panjang R dan membuat
f x, y  0 diluar S seperti Gambar 5.9

Y
y  2  x  R
d

Di ensi
m 3
S

c
y  1 x
Integral dalam Ruang 184
a b X

Gambar 5.9. Persegipanjang R melingkungi S


Dengan demikian integral lipat dua dapat didefinisikan sebagai
berikut :
    b 2  x 
 
b
d 
   
f x, y dA    f x, y dydx     f x, y dydx
f x, y dA 
S R a  a   x  
c 1
Secara singkat integral lipat dua untuk himpunan S adalah :

b 2  x 

 f x, ydA    f x, ydydx


S a 1  x 

Contoh 5.6 :
1 x2

Hitung integral lipat dua berikut :


0 4x  10 ydydx
x

Penyelesaian 5.6 :

1 x2
4x  10 y dydx 1 4xy  5y x2
2
dx
  x
0x 0
1

   4x(x 2 )  5(x 2 ) 2   4x(x)  5(x)2


dx 0

  4x3  5x 4    4x 2  5x 2
dx 0

  4x3  5x 4  x 2

Integral dalam Ruang Dimensi 3 18


5
 dx 0

 x 4  x5  1
1 3
x
3 0
1 1
 14  15  (1)3  1  1 
3 3

Integral dalam Ruang Dimensi 3 18


5
1 x2  
 4x  10 y dydx  5
0 3
x

Contoh 5.7 :

Gunakan integral lipat dua untuk menentukan volume bidang empat


yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan bidang
3x  6y  4z 12  0

Penyelesaian 5.7 :

Daerah segitiga di bidang yang membentuk alas bidang empat sebagai


S , kita akan mencari Volume benda pejal di bawah permukaan
1
z 12  3x  6 dan di atas daerah S , bidang yang diberikan
y
4
xy 1
memotong bidang pada garis
y 12  dan garis
3x 6
1
x 12  6 y  , jika kita gambar maka bidang empat tersebut seperti
3
pada Gambar 5.10

Z3

2
Y
S x
y2
2
X
4

Gambar 5.10. Volume Benda Pejal di Atas Daerah S

Diketahui batas S meliputi batas x yaitu 0,4, batas y adalah


 x 1
0,2  sedangkan fungsinya adalah z  12  3x  6 y

Integral dalam Ruang Dimensi 3 18


6
sehingga
 2  4

volume benda pejal tersebut adalah :

Integral dalam Ruang Dimensi 3 18


6
 V   ZdA
S
x 1
4
2
2  
   12  3x  6 y dydx
4
00
x
4  3 3 2
   3y  xy  y 2 dx 2

 4 
0
4
0
4
 x  3  x 3 x 2 
   3 2    x 2     2   dx
0   2 4 2 4  2
4
 3 3 3 3 3 
  6  x x  x 2
 3 x  x 2 dx
16 

 2  2
 2 8
0 3 
4
 3
   3 x  x 2dx
 2 16 

0

  3x 3 4
x2 3 3
 x
48
 0

4
3 3 192
  3(4)  (4)2 (4)3  12 12 
 48 48
4
 V4

Contoh 5.8 :

Hitung Integral Lipat dua yang diberikan dengan mengubahnya ke

suatu integral lipat


 x
S
2
 xy dA, S adalah daerah antara y  x dan

y  3x  x2

Integral dalam Ruang Dimensi 3 18


Penyelesaian 5.8 :

Untuk menentukan daerah S didapat 3x  x 2  diperoleh batas nilai


x
x , yaitu :
 3x  x2  x

Integral dalam Ruang Dimensi 3 18


 3x  x  x2  0
 2x  x2  0
 x(2  x)  0 diperoleh nilai x  0 dan x  2 , sehingga himpunan
daerah S adalah
S  x, y,0  x  2, x  y  3x  sehingga integralnya sebagai
x2
berikut :

2 3x x2

 x  xy dA    x  xy dydx
2 2


S 0 x
2

2 3x x
 1 2
  x 2 y  xy  dx
0 2 x
2 1   1 
   x 2 (3x  x 2 ) x(3x  x 2 ) 2    x 2 (x)  x(x) 2 dx

0 2   2 
2
 9 1  1 
   3x 3  x 4  x 3  3x 4 x 5    x 3 dx

0 2 2  2 
2
 1

   2x 3  2x 4  x5 dx
0  2 
2 2 5 1 6 2
 4 x4 x  x
 2 5 2 12 1 0   2 2 1 
  (2)4  (2)5  (2)6   (0)4  (0)5 (0)6

  

   


 42 25 12
1   4 5 12
  (16)  (32)  (64)
 
12  4 5 
 64 64   64 16  120 192 80
  8    8    
   3 
 15 15
5 15

5
 x2  xy dA   8
S 15

Contoh 5.9 :
Tentukan Volume benda pejal yang dibatasi oleh bidang-bidang
koordinat dan bidang yang mempunyai persamaan z  6  2x  3y

Penyelesaian 5.8 :

Diketahui batas S meliputi batas x yaitu 0  x  3, yang didapat jika


y0 2
dan z  0 , sedangkan batas y adalah 0y2 x yang
3
diperoleh jika z  0 , sedangkan fungsinya z  6  2x  jika
adalah 3y
kita gambar pada sistem koordinat, maka benda pejal tersebut seperti
pada Gambar 5.11 dan volumenya sebagai berikut :

Z
6
y22x
3
S 2
Y
X 3

Gambar 5.11. Benda Pejal di Atas Daerah S

 V   ZdA
S
2
2 x
3 3


00
6  2x  3ydydx
 3 2 2 x
  6 y  2xy  y 2 3 dx
3

 
0  2 0
3
 2 3 2 2

2
   6(2  x)  2x(2  x)  (2    0 dx
0
3 3 2 3 
x) 
Integral dalam Ruang Dimensi 3 18
9
3
 3 8 4 
x2  (4 x x2 )dx
 4 12  4x  4x 
   9 
0  3 2 3

Integral dalam Ruang Dimensi 3 18


9
3
 2 2
x 2  6  4x x dx
 4 12  4x  4x 
  3 
0  3
3 2 2
 x  dx
 0 6  4x 
3 
3
 6x  2x 2 2 3
x
 9 0
2
 6(3)  2(3)2  (3)3  18 18  6
9
 V6

5.3.1. Soal-Soal Latihan


A. Hitung Integral Lipat Berikut Ini
1 3x
2 x1
1.  x 2dydx 4.   ydydx
0 0 10
3 3x
1x
2.  x
1 0
2
 y 2 dydx 5.   x 2
 y 3 dydx
3 0
1 1 22x

3.  x  6.   xy
1 0
3
dydx
ydydx
0 x2

B. Hitung Integral Lipat Dua yang diberikan berikut ini

1.  2xydA , S adalah daerah yang dibatasi y  x2 dan y  1


oleh
S

2.  x  ydA , S adalah daerah segitiga dengan titik-titik


S

0,0, 4,0dan 4,1 3. 


Integral dalam Ruang Dimensi 3 19
0
x
S
2
 2 y dA , S adalah daerah yang dibatasi oleh
y  x 2 dan
yx

 x  xy dA , S adalah daerah yang dibatasi oleh y  x  3x


2 2
4.
S
dan y  x

Integral dalam Ruang Dimensi 3 19


0
5.  x  3ydA , S adalah daerah segitiga dengan titik-titik
S

0,0, 2,0dan 2,2

C. Tentukan Volume Benda Pejal dengan Integral Lipat Dua yang


dibatasi oleh :

1. Bidang empat yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan


bidang z  8  2x  4y
2. Bidang empat yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan
bidang 3x  4y  z 12  0
3. Bidang empat yang dibatasi oleh bidang-bidang koordinat dan
bidang x  y  z  8

5.4. Penerapan Integral Lipat Dua


Penerapan Integral Lipat dua yang paling jelas adalah untuk
menentukan volume benda pejal seperti yang telah dibahas,
penerapan lainnya adalah untuk menentukan massa suatu benda yang
tak homogeny serta letak pusat massa sebuah benda yang tidak
homogen.

Benda yang tak homogen adalah benda yang mempunyai kerapanya


berubah-ubah atau tidak konstan, dimana kerapatan di setiap titik
berbeda, artinya kerapatan di titik A berbeda dengan kerapatan di
titik B, secara matematis maka kerapatan yang berubah-ubah itu
dirumuskan sebagai fungsi yang mempunyai variable

5.4.1. Massa

Andaikan suatu benda yang mencakup daerah S di bidang xy dan


andaikan kerapatan (massa per satuan luas) di x, y  dinyatakan oleh
 x, y seperti pada Gambar 5.12

S
Dimensi
3
Integral dalam Ruang 191

Gambar 5.12. Benda Tak Homogen


Untuk mempermudah, maka benda tak homogen dalam Gambar 5.12
dibagi-bagi atau dibuat partisi-partisi berupa persegipanjang kecil-
kecil R1 , R2 , R3 ,. seperti pada Gambar 5.13
misalnya
...................
Rk

Z Rk
 xk , y k 

Gambar 5.13. Partisi atas Daerah S

Kemudian kita ambil satu titik yaitu  xk , y k  yang terletak di dalam


salah satu partisi yaitu partisi Rk , maka massa dari Rk adalah
 xk , yk ARk  yaitu kerapatan di titik xk , yk  dalam partisi dikali
Rk
luas partisi Rk , sehingga massa total benda tersebut didekati oleh
n

m    xk , y k ARk  , dimana massa sebenarnya, m diperoleh


k 1
dengan mengambil limit dari rumus di atas untuk norma partisi
mendekati nol, sehingga menurut teorema diperoleh integral lipat dua
yaitu :

m   xk , yk dA
S
Integral dalam Ruang Dimensi 3 19
Contoh 5.10 :

Sebuah benda tak homogen (lamina) mempunyai kerapatan


 x, y  xy , lamina tersebut dibatasi oleh sumbu x , garis x  0 dan
garis x  1 serta kurva y  x 1, tentukan massa totalnya.

Penyelesaian 5.10 :

Dari soal di atas, berarti lamina tersebut di batasi oleh batas x dari
x  0 sampai x  1, serta batas y dari y  sampai y  x 1
0
sehingga massa total lamina tersebut adalah :
1 x1

 m   x, ydA   xydydx


S 00

 1
x1
1 xy 2  dx
  0
0 
2  1 
1
1

  x(x  1)   x(0)dx


0 
2  2 
1
1 1
  x 2 x dx
 2 2
0  1

1 1
 x3  x 2
6 4 0
1 3 1 2 1 1
 (1)  (1)  
6 4 6 4
10
 m   x, ydA 
S 24

Contoh 5.11 :

Sebuah benda tak homogen (lamina) mempunyai kerapatan


 x, y  x  y , lamina tersebut dibatasi oleh sumbu x , garis x0
dan garis x  1 serta kurva y  x2 , tentukan massa totalnya.
Penyelesaian 5.11 :

Dari soal di atas, berarti lamina tersebut di batasi oleh batas x dari
x  0 sampai x  1, serta batas y dari y  sampai y  x2 sehingga
0
massa total lamina tersebut adalah :
1 x2

 m   x, ydA   x  ydydx


S 0 0

2 
1
2
x
1
y  dx
  xy 
0  2 0
1 1   1 
   x(x 2 )  (x 2 ) 2    x(0)  (0)2 dx
0  2   2 
1
 1 
  x3  x4
0 2 dx
1 1 
1

x 4  x5
4 10 0
1 4 1 1 1
 (1)  (1)5  
4 10 4 10
6
 m   x, ydA 
S 40

5.4.2. Pusat Massa


Titik pusat massa yaitu suatu titik yang menyebabkan benda dalam
keadaan setimbang, titik pusat massa ini dituliskan sebagai koordinat
titik yaitu :  _x,_ y
dari pusat massa, koordinat ini dapat ditentukan

 
oleh rumus berikut

_
M
 xx, ydA _ M
 yx, ydA
x x  S y y S
m x, ydA m x, ydA
S S
Integral dalam Ruang Dimensi 3
194
Secara rinci jika suatu benda tak homogen (lamina) yang dibatasi oleh
y  1 x dan y   2 x dalam interval a,b dan tingkat kerapatan
 x, y , maka koordinat titik pusat massa  x, y 
__
dapat ditentukan
 
oleh :
1. Jika 1 x   2 x x  a,b , maka y  1 x  sebagai batas atas
dan y  2 x sebagai batas bawah, maka koordinat titik pusat
massa  x,y  ditentukan oleh rumus :
__

 
b 1 x  b  1 x 

_
M
  x x, _ M   y x, ydydx
ydydx yy  
a 2 x 

a 2  x 
x  m
m b  1 x    b  1 x   
   x, y dydx    x, y dydx
a 2  x  a 2  x

2. Jika 1  x   2 x  x  a,b ,
y  1  x 
sebagai batas
maka
bawah dan y  2 sebagai batas atas, maka koordinat titik
x
pusat massa  x, y  ditentukan oleh rumus :
__

 
b  2 x  b 2 x 

_
M
  x x, y_  M   y x, ydydx
ydydx y m 
a  x  1

a 1  x 
x 
m
b  2 x    b 2 x   
 x, y  x, y dydx
 dydx

a 1  x a 1  x
 

Integral dalam Ruang Dimensi 3 19


5
Contoh 5.12 :

Sebuah benda tak homogen (lamina) mempunyai kerapatan


 x, y  x  y , lamina tersebut dibatasi oleh sumbu x , garis x0
dan garis x  1 serta kurva y  x , koordinat titik pusat massa.

Integral dalam Ruang Dimensi 3 19


5
Penyelesaian 5.12 :

Dari soal di atas, berarti lamina tersebut di batasi oleh batas x dari
x  0 sampai x  1, serta batas y dari y  sampai y  x sehingga
0
koordinat titik pusat massa adalah :

 x x,
1x
_

ydA
M   xx  ydydx
 x m
  x, ydA
00
x
 S
1 x
x  y dydx
S 

0 0
1x

  x  xy dydx
2

 0 0
1x

  x  ydydx
00

1
 1 x
xy 2  dx
0  
2
x y
2 0
 1 1 x
  xy  y 2 
0 2 dx
1 0

 x 2 (x)  x(x)2 dx
1

0
2 
 1 1 2
(x) dx
0 x(x)  2 
1 1 3 1
 0 
 x dx 1
0 x  2 
3

 1 0  2
x 2  1 x 2 dx 
  1

0  2   2
1

Integral dalam Ruang Dimensi 3 19


 
x 3 dx x 2
dx
 
1 41 1
8x 0 (1)4
 1
 81
1 3 (1)3
x
6 0 6
6
8

Integral dalam Ruang Dimensi 3 19


1x

 _y  M  y x,   yx  ydydx


 00
y ydA
  x, ydA
S
m

1 x
x  y dydx
S 

0 0

1x

  xy  y dydx
2

 0 10 x

  x  ydydx
00
1

1 xy 2  y 3 x dx
 2 1 
0
0
 1 3 x
 xy  y 2 dx
 1
 
0 2 0
1
1 1 
 2
 x(x) 2
 (x)3
dx
0
 1 13 
  x(x) (x)2 dx
 2 
0 
1

1 x 3 dx
  6 
0
1  x2
  2 dx
1
0   4
1
(1)
1 1
x4
24 0
 1 x3 6
1
0
 24
1
6 (1)3
24 6

Sehingga diperoleh koordinat titik pusat massa benda tidak homogen


tersebut adalah
 __  6 6 
 x, y    , 
   8 24 
5.4.3. Soal-Soal Latihan

Tentukan massa dan titik pusat massa dari lamina yang dibatasi
oleh kurva dan kerapatan yang diberikan berikut ini

1. x  0, x  y  0 y  3 dengan tingkat kerapatan


4, ,
 x, y  y 1
2. x  0, x  y  x y  x 1 dengan kerapatan  x, y  2y  x
1, ,
3. x  0 , x  1, y  x , y  x dengan kerapatan  x, y  xy  x
4. y  x 2 , y  4 dengan tingkat kerapatan  x, y  y
5. Bujursangkar dengan titik sudut 0,0, 0, a, a, a , dan
a,0 dengan kerapatan  x, y  y  x
6. Segitiga dengan titik sudutnya 0,0 0, a a,0 dengan tingkat
kerapatan  x, y   y 2  x 2

Integral dalam Ruang Dimensi 3 19


8

Anda mungkin juga menyukai