Anda di halaman 1dari 19

Integral Lipat

IV. INTEGRAL LIPAT

4.1 PENGERTIAN INTEGRAL LIPAT

4.1.1Integral Lipat Dua


b

Pada Matematika Dasar I telah dipelajari integral tertentu  f ( x) dx


a
dapat

didefinisikan, apabila f (x ) terdefinisi pada interval [a,b]. Demikian juga integral

lipat dua :  f ( x, y ) dx dy
R
akan didefinisikan dengan terlebih dahulu menganggap

f ( x, y ) terdefinisi pada daerah tertutup dan terbatas R di bidang xy.

Halaman : 58
Integral Lipat

Pandanglah R daerah tertutup dan terbatas di bidang xy, dan misalkan f ( x, y )


suatu fungsi dua peubah yang terdefinisi pada daerah R. (gambar 6-1).
y
xi
(xi,yi)
d
yi
R
c
x
a b
Gambar 4.1 : Daerah definisi fungsi dua peubah

Daerah R dibagi menjadi n sub daerah yaitu dengan menarik garis-garis lurus
yang sejajar sumbu koordinat sehingga membentuk n buah empat persegi panjang
dengan sisi-sisi xi dan yi dengan i = 1, 2, . . ., n Luas sub daerah ke-i adalah
Ai  xi  yi ; (i = 1, 2, . . ., n). Misalkan ( xi , yi ) suatu titik sebarang yang dipilih

dalam sub daerah ke-i.


n
Selanjutnya dibentuk jumlahan :  f ( x , y ) x
i 1
i i i . Tampak bahwa daerah

yang diarsir tebal di dalam daerah R, dapat dibuat sekecil mungkin (n  ) sehingga
maksimum xi  0.

n
Pandang limit  f ( x , y ) x
i 1
i i i untuk n   dan maksimum xi  0. Bila

limitnya ada, kita definisikan :


n

 f ( x, y ) dA  lim  f ( xi , y i )Ai
n 
R i 1

yang disebut Integral Lipat Dua f ( x, y ) pada R.

Definisi 4.1 : Integral Lipat Dua

Halaman : 59
Integral Lipat

Misalkan R suatu daerah tertutup dan terbatas pada bidang xy. Jika f(x,y) suatu fungsi
dua peubah yang terdefinisi pada daerah R, maka integral lipat dua f pada R

 f ( x, y )dA
R
atau  f ( x, y )dxdy
Didefinisikan sebagai
n

 f ( x, y )dA  lim  f ( x, y ) Ai


n 
R i 1

Sifat-sifat Integral Lipat Dua:

(i).  C f ( x, y ) dxdy  C  f ( x, y )dx dy dengan C adalah konstanta


R

(ii). [ f ( x, y )  g ( x, y )] dx dy   f ( x, y ) dx dy  
R R R
g ( x, y ) dx dy asalkan

f dan g fungsi-fungsi yang terintegral pada R.

(iii). Jika R dapat dipartisi menjadi R1 dan R2 maka :

 f ( x, y ) dx dy   f ( x, y ) dx dy  
R R1 R2
f ( x, y ) dx dy

Pada umumnya menghitung integral Lipat Dua dengan menggunakan definisi di


atas, biasanya sangat sukar menentukan nilainya. Teorema dasar kalkulus dapat
membantu kita menghitung integral lipat dua dengan cara integral berulang sebagai
berikut: suatu fungsi dua peubah diintegralkan pertama kali terhadap salah satu
peubahnya dengan menganggap peubah yang lain sebagai konstanta, kemudian
hasilnya dintegralkan terhadap peubah yang satunya lagi.

Dalam hal ini ada dua jenis daerah R yang biasa dijumpai :

Halaman : 60
Integral Lipat

(1). Daerah jenis I : jika R daerah tertutup dan terbatas pada bidang xy yang dibatasi
oleh kurva-kurva mulus y = Ø1(x) dan y = Ø2(x) dengan Ø1(x)  Ø2(x) untuk semua

x dalam [a,b] atau : R   ( x, y ) | a  x  b, Ø1 (x)  y   2 (x) gambar (6.2)

Y
y  2 ( x)
Daerah jenis I

y  i (x)
X
a b
Gambar 4.2 : Daerah definisi jenis I

maka :

 f ( x, y)dA   f ( x, y) dy dx
R R

b 
 2
Ø (x)


   f ( x , y ) dy dx
xa

 1
y  Ø (x) 

Integral dalam kurung diselesaikan lebih dahulu terhadap y (dengan menganggap x


konstan), kemudian hasilnya diintegralkan terhadap x dari a ke b. Hal inilah yang
dimaksud integral berulang.

(2) Daerah Jenis II : Jika R daerah tertutup dan terbatas pada bidang xy yang
dibatasi garis-garis y = c; y = d dan dibatasi kurva-kurva mulus dimana
1  y    2  y  x  1 ( y ) dan x  2 ( y ) untuk semua y dalam [c,d] atau :

R   ( x, y ) | 1 ( y )  x  2 ( y ); c  y  d  gambar (6.3)

Halaman : 61
Integral Lipat

Y  2 ( y) Daerah jenis II

d
R

c
X

 1 ( y)
Gambar 4.3 : Daerah definisi jenis II

maka :

 f ( x, y)dA   f ( x, y ) dx dy
R R

d   (y)
 2 

   f ( x, y ) dx dy
y c

x  1 (y) 

Dengan cara serupa di atas , Integral dalam kurung diselesaikan lebih dahulu (dengan
menganggap y konstan), kemudian hasilnya diintegralkan terhadap y dari c ke d.
Contoh 6.1 :
2 x2

  (x  y 2 ) dydx
2
Hitung Integral berulang :
x 1 y 1

Jawab :
x 
2
2 x2 2

  (x 1  1 ( x  y ) dy  dx
2 2
2
 y ) dy dx
2
=
1 1  

  x y  (1 / 3) y 3 |1x  dx
2
2
= 
1

Halaman : 62
Integral Lipat

x 
2

=
2
( x 2  1)  (1 / 3)( x 6  1) dx
1

 x 
2

=
4
 (1 / 3) x 6  x 2  1 / 3 dx
1

2
1 1 7 1 1 
=  x5  x  x 3  x
 5 21 3 3 1

1 1 1 1  1 1 1 1
=  .32  .128  .8  .2     
5 21 3 3   5 21 3 3 
1006
=
105
Contoh 6.2 :
3 2y

  xe
y3
Hitung dx dy
1 y

Jawab :
3 2y
2 y y3 
3

  xe dx dy =    xe dx  dy
3
y

1 y 1 
 y 

3 2y 3
 1 2 y3   3 2 y3 
= 1  2 x e  dy  1  2 y e  dy
y

3
3
=  y 2 e y dy
3

21

=
3 1
.  e y d y3
2 31
3
 
1 y3 3
= e 1
2

=
1 33
2

e  e1
3

=
2
 e  e
1 27

Halaman : 63
Integral Lipat

Catatan :
Perhatikanlah pada Integral berulang, integral tentu memiliki batas-batas konstanta, jadi
pengintegralan terakhir memiliki batas-batas konstanta.

6.1.1 Integral Lipat Tiga


Misal R suatu daerah jenis I di bidang xy dan 1 ( x, y ) dan  2 ( x, y )

fungsi dua peubah yang kontinu dalam R dengan 1   2 .


Misalkan S daerah tertutup dan terbatas dalam ruang dimensi tiga yang
dibatasi oleh x = a, x = b, tabung-tabung y  1 ( x ) dan y   2 ( x ) serta dibatasi

permukaan-permukaan z  1 ( x, y ) dan z   2 ( x, y ) .

Definisi 4.2 : Integral Lipat Tiga


Jika f(x,y,z) fungsi tiga peubah yang kontinu di dalam dan pada batas S, maka integral

lipat tiga  f ( x, y, z ) dv


S
didefinisikan sebagai :

n
 f ( x, y, z ) dv = lim  f
n
( xi, yi , zi )vi
S
i 1
(jika limitnya ada)

dimana : dV = dxdydz
ΔVi = menyatakan elemen volume ke-i .

untuk jelasnya perhatikan uraian berikut :

Halaman : 64
Integral Lipat

( x, y , z )

Gambar 4.4 : Daerah S dalam koordinat tiga dimensi.

Perhatikan gambar 6.4, di dalam ruang kita membuat n buah balok siku
empat sehingga seluruh daerah S tercakup di dalamnya dengan jalan membuat
sejumlah bidang-bidang sejajar bidang-bidang koordinat. Misalkan ( xi , yi , z i )

sebarang titik dalam elemen Vi . Selanjutnya kita bentuk jumlah n buah elemen
volume kemudian diambil limitnya untuk n   dan maksimum Vi  0 diperoleh:
n
lim it  f ( xi , yi , z i ) Vi
n 
i 1

Sehingga integral lipat tiga didefinisikan sebagai berikut:

 f ( x, y, z ) dV
S
= lim
n

n
 f ( xi, yi , zi )vi
i 1

Halaman : 65
Integral Lipat

Pada umumnya dengan menggunakan definisi 6.2, kita sulit menyelesaikan integral
berulang. Analog dengan integral lipat dua, maka integral lipat tiga dapat pula
diselesaikan dengan integral berulang sebagai berikut:

  2 ( x) 
b
 2
 ( x, y )
 

 f ( x , y , z ) dV   
a 
   f ( x , y , z ) dz  dy  dx
S  y  1 ( x ) 
 z 1 ( x , y ) 
 
Integral bagian dalam, diselesaikan lebih dahulu dengan mengintegralkan terhadap z
sementara x dan y dianggap konstan, selanjutnya hasilnya diintegralkan terhadap y
dengan menganggap x konstan dan terakhir diintegralkan terhadap x dari a ke b.

Contoh 4.3:
Bila S daerah tertutup dalam ruang yang dibatasi oleh
0  x  1; 0  y  x 2 ; dan 0  z  x  y , sedangkan f ( x , y , z )  2 x  y  z.

hitunglah  f ( x, y, z ) dV
S

Jawab :
 x x y  
2
1
 f ( x, y, z ) dV =   ( 2 x  y  z ) dz  dy  dx
0  0  0
 

  
S

x y
1 x2
1
=   (2 xz  yz  z 2 ) dydx
0 0
2 0

3 x 2 
2
1

=    ( x  y ) dy dx
2

2 0
0  
1 x2
3 1
=  x2 y  y3 dx
20 3 0

1
3  4 1 6
=   x  x  dx
2 0 3 

3 1 5 1 7  1
= x  x 
2  5 21  0

Halaman : 66
Integral Lipat

3 1 1 
= 
2  5 21
8
=
35

Contoh 4.4 :
Hitung integral lipat tiga untuk f ( x, y, z )  2 xyz dalam daerah padat S yang
dibatasi tabung parabola : z  2  (1 / 2) x 2 dan bidang-bidang
z  0 ; y  x dan x  2

Jawab :

Integral lipat tiga :  2 xyz dV dapat


S
dihitung dengan integral berulang.

Untuk memudahkan memperoleh batas-batas integrasi, dapat diamati pada


gambar 4.5 dan memperhatikan proyeksi S pada bidang xy.

2
Y

Y= x

Gambar 6.5 : Batas-batas daerah integrasi f ( x, y, z )  2 xyz

x 
2

2  (1 / 2 ) x 2
 

Jadi :  f ( x, y, z ) dV       2 xyz dz  dy  dx
0 
S 0  0  

1 2
2 x 2 x
2
=   xyz
2
dy dx
0 0 0

2 x
1 5
  (4 xy  2 x y
3
= x y ) dy dx
0 0
4

Halaman : 67
Integral Lipat

2
1
=  (2 x  x  x )
3 5 7 x
0
dx
0
8

1 1 1 8 2
= x  x   4/3
4 6
x  0
2 6 64 

4.2 MENGUBAH URUTAN INTEGRASI

Pandang integral lipat :

....  f ( x , x
S
1 2 ,..., dxk 1 x k ) dS 

....  f ( x , x
S
1 2 ,... xk ) dx1 dx 2....dx k 1 dx k (*)

yang merupakan integral tertentu dengan daerah integral S ruang berdimensi k.


integral dioperasikan secara berturut-turut terhadap x1 , x2 ,......dan xk sesuai

dengan dS  dx1dx2 ...........dxk 1dxk . Batas-batas integral ditentukan secara


terurut berdasarkan daerah integral S sebagai berikut :
- Integral ke-1 dari kiri, batas-batasnya adalah x1  11 ( x2 , x3 ,......xk )

sampai x1  12 ( x 2 , x3 ,......, x k ) dimana 11 ( x2 , x3 ,....., xk ) 


12 ( x2 , x3 ,....., x k ) sebagai permukaan yang membatasi ruang S.

- Integral ke-2 dari kiri, batas-batasnya adalah x 2   21 ( x3 , x 4 ,.....xk )

sampai x 2   22 ( x3 , x 4 ,....., x k ) dimana 21 ( x3 , x4 ,....., xk ) 


 22 ( x3 , x4 ,....., xk ) sebagai permukaan yang membatasi ruang S.

- Integral ke-3 dari kiri, batas-batasnya adalah x3  31 ( x4 , x5 ,...., xk )

sampai x3  32 ( x4 , x5 ,...., xk ) dimana 31 ( x4 , x5 ,...., x k ) 


32 ( x 4 , x5 ,...., x k ) sebagai permukaan yang membatasi ruang S.

.
.

Halaman : 68
Integral Lipat

.
.
- Integral ke-(k-1) dari kiri, batas-batasnya adalah x ( k 1)1   ( k 1) ( x k )

sampai x( k 1) 2  ( k 1) 2 ( x k ) dimana ( k 1)1 ( x k )  ( k 1) 2 ( xk ) sebagai


permukaan yang membatasi ruang S.
- Integral ke-k dari kiri, batas-batasnya adalah dari nilai x k yang paling kecil
sampai yang paling besar yang membatasi ruang S.
Uraian di atas hanya berlaku bila persamaan permukaan yang membatasi daerah
integral S satu macam. Bila lebih dari satu macam kemungkinan integral di atas akan
dipecah sesuai dengan belahan-belahan S yang memungkinkan.
Untuk jelasnya perhatikanlah contoh berikut :

Contoh 4.5 :

Tentukan batas integral dari  f ( x, y )


A
dx dy bila A adalah daerah yang

dibatasi oleh y = x2 dan y = 4.

Jawab : Perhatikanlah gambar daerah A berikut :

y = x2
y=4
A
x
O
Gambar 6.6 : Batas daerah A

Halaman : 69
Integral Lipat

Karena operasi integral harus dilakukan terhadap x dahulu kemudian


terhadap y maka dari gambar di atas diperoleh batas integral adalah :
x=- y sampai x = y dan y = 0 sampai y =4

Jadi  f ( x, y )
A
dx dy = 0 
4 y

y
f ( x, y ) dx dy ………….(*)

Bentuk integral (*) di atas tidak selalu mudah diselesaikan. Salah satu cara adalah
mencari urutan integral yang lain dan lebih mudah diselesaikan. Mengubah urutan
integral pada daerah integral yang sama akan menuntut penataan batas-batas integral
yang sesuai pula.

Contoh 4.6 :
Dari contoh 6.1, tentukanlah batas integralnya bila bentuk integralnya
menjadi :

 f ( x, y )
A
dy dx

Jawab : karena operasi integral harus dilakukan terhadap y dahulu kemudian


terhadap x maka dari gambar di atas diperoleh batas-batas adalah :
y = x2 sampai y = 4 dan x = -2 sampai x = 2
(yang terakhir ini diperoleh dari perpotongan parabola dan garis dan
merupakan nilai terkecil dan terbesar x yang membatasi daerah A).
Jadi integral menjadi ;

 f ( x, y )
2 0

A
dx dy =  
2 x2
f ( x, y ) dy dx

Contoh 4.7 :
Tuliskan batas-batas integral dari :


S
f ( x, y, z ) dx dy dz ,  f ( x, y , z ) dy dx dz, dan
S

 f ( x, y, z )
S
dz dx dy,

Bila S adalah daerah yang dibatasi oleh setengah bola :

Halaman : 70
Integral Lipat

x 2 + y 2 + z 2 = a 2 dan bidang z = 0

Jawab : daerah S adalah bentuk setengah bola seperti gambar 6.7 :

y
a

Gambar 6.7 : Batas daerah S

* untuk integral  ( x, y, z ) dx dy dz, yang beta integral


S

dioperasikan secara berturut-turut terhadap x, y dan z, sehingga batas-


batasnya :
- a2  y2  z2  x a2  y2  z2

- a2  z2  y  a2  z2

0  z  a

Jadi integral itu dapat ditulis :

 f ( x, y, z )
S
dx dy dz =  
a

o 
a2  z 2

a2  z2 
a2  y2  z2

a2  y 2  z2
f ( x, y , z ) dx dy

dz

Dengan cara yang sama diperoleh ;

**).  f ( x, y, z )
S
dy dx dz = o
a
  
a2  z2
2
a z 2  
a2  x2  z 2

a2  x2  z2
f ( x, y , z ) dy dx dz

***).  f ( x, y, z ) dz dx dy =  a 
2
a a2  y a2  x2  z2
2
a y 2 0
f ( x, y , z ) dz dx dy
S

Contoh 4.8 :

Halaman : 71
Integral Lipat

3 4 y

Diketahui :   ( x  y )dx dy
0 1

Ditanya : a). Sketsa daerah integrasinya


b). Ubahlah urutan integrasinya
c). Hitung integralnya
Jawab :

a).

y
4
y=3

x
O 1 2
Gambar 6.8 : Sketsa daerah integrasi

b). Mengubah urutan integrasi, yaitu pertama-tama mengambil x konstan dan


y variabel.
4 x 2
 ( xi )   ( x  y )dy x i ,  xi    xi  y i  y i xi
y 0

Kemudian jalur-jalur vertikal kita jumlah dan diperoleh :


4  x 
2
x 2 2

  ( x) dx     ( x  y ) dy  dx
1  
1  0
2 4 x 2

=   ( x  y )dy dx
1 0

4 x 
2
2 4 x 2 2

c). I =  0 ( x  y ) dy dx =    ( x  y ) dy  dx
1 1 
 0 

Halaman : 72
Integral Lipat

4 x 2
1 2 4 x2
 ( x  y)dy
0
= ( xy 
2
y ) 0

=
2
 
x(4  x 2 )  1 (4  x 2 ) 2  0

=
2
 
4x  x3  8  4x 2  1 x 4
maka
2 4 x 2 2

  ( x  y )dy dx =  (4 x  x  8  4 x  (1 / 2) x )dx
3 2 4

1 0 1

=  2 x 2  (1 / 4) x 4  8 x  (4 / 3) x 3  (1 / 10) x 5  1
2

= 4,0166.
Contoh 4.9 :

 x
2
Hitung dA dimana R daerah yang yang dibatasi hiperbola xy = 16 dan
R

garis y = x, y = 0 dan x = 8.
Jawab : Pertama-tama gambar daerah R

Y Dari gambar 6.9, untuk menghitung


y=x
integral, daerah integrasi R terbagi dua
daerah yaitu R1 dan R2 jadi :
(4,4)
xy = 16

O 4 8 Xx

Gambar 6.9 : Sketsa daerah R

 x dA   x dA   x 2 dA
2 2
I=
R R1 R2

Halaman : 73
Integral Lipat

4 4 8 16 / x

  x dxdy   x
2 2
= dydx
0 y 4 0

 1/ 3(4   
4 8

=
3
 y ) dy   x 2 (16 / x  0) dx
3

0 4

=  (1 / 3)[(4 3 y )  1 / 4( y 4 )] 0  16 (1 / 2) x 2  4


4 8

= 448.
Daerah R pada soal 6.9 juga dibagi oleh garis y = 2 seperti gambar 6.10 :

Y y =x
xy = 16

(4,4) x=8
R1
` R2
0
X
Gambar 6.10 : Sketsa daerah R1 dan R2

 x dA   x dA   x 2 dA
2 2

R R1 R2

4 16 / y 2 8

=  
2 y
x 2 dxdy    x 2 dxdy
0 y

= (1 / 3)   (16 / y )  y  dy  (1 / 3)  (8  y ) dy
4 2
3 3 3 3

2 0

dan seterusnya.

SOAL-SOAL LATIHAN

Halaman : 74
Integral Lipat

Hitunglah integral lipat dua di bawah ini :


1. 3. 5. 7.

1 x 1 x2 arctg ( 3 / 2 ) 2 sec 
2 x2  x

  dy dx
2
  x dy dx   xe
y
dy dx 
0
  d d
0
0 x 0 0
1 2 x 2  2

2. 4. 6. 8.

2 3y 1 x 3
1 y /2
 cos 

1 y
 ( x  y )dx dy    sin  d d   xy
2
dy dx  x/ y
2
dy dx
0 0 0 x2 0 0

 e
x y
dxdy
9. Hitung bila daerah tertutup yang dibatasi oleh garis-garis x =
0;x = 1; y = -2; dan y = -1.
 1 
Jika R = ( x, y ) 0  x  1, x  y  2  x  maka gambarlah daerah R dan
3 4
10.
 4 
hitung luas daerah R dengan menggunakan integral lipat dua.

11. Jika R = ( x, y )  1  x  0, e  y  2e  maka gambarlah daerah R dan hitung


x x

luas daerah R dengan menggunakan integral lipat dua.


12. Bila f (x,y) = 1 dan R adalah daerah terkecil dibidang xy yang dibatasi oleh y = x

dan y = x2. Hitunglah :  f ( x, y )dA.


13. Hitunglah integral lipat dua dari fungsi z = x3y yang didefenisikan pada daerah R
yang dibatasi oleh garis y = 1- x dan parabola y = -x2 + 1 dan sumbu x
14. Bila R adalah bidang xy yang dibatasi oleh kurva y = x2, garis x = 2 dan y = 1.
Jika diberikan z = x2 + y2.

 ( x  y 2 ) dxdy.
2
Hitung nilai integral lipat dari
15. Diberikan daerah tertutup R dengan 0  x  1 dan 1 / 2  y   .

Fungsi f ( x, y )  e x Cos y didefenisikan pada R. Hitunglah :  f ( x, y )dA .


3 (4 y)

16. Diberikan integral lipat dua : 


y 0
 ( x  y )dxdy .
x 1

Halaman : 75
Integral Lipat

Ditanyakan : a). Gambarkan daerah integrasinya.


b). Hitung nilai integral tersebut.
c). Ubahlah urutan integrasinya pada soal di atas, kemudian hitung
nilai integrasinya.

 x
2
17. Selesaikan dA, jika R daerah yang dibatasi oleh kurva
hyperbola xy = 16 dan garis y = x; y = 0 dan x = 8.
9 3

18. Ubahlah urutan integrasi   f ( x, y )dydx


4 x

19. Dengan menggunakan integral berulang, hitunglah :

1 1 1

   ( x  y  z )dzdydx
x 0 y 0 z 0

20. Dengan menggunakan integral berulang hitunglah :


1 1 x 1 x  y

 
x 0 y 0
 xyz dzdydx
z 0
7 2 x x 1
23.
21.   dzdydx 2 z x/ z
3 0
4 2z y2z
y
   2 xyz dydxdz
0 1 0
22.  
1 z 1 0
dxdydz

24.  (2 xz  y )dV ` jika S =


S

 1 
( x, y, z ) 0  x  y ; 0  y  4 ; 0  z  2
 2 
25. Bila S daerah dalam ruang yang dibatasi oleh bidang-bidang : x +

( x  y 2  z 2 )dV . Ditanyakan :


2
y + z = 1, x = 0 y = 0, z = 0. dan berikan :
S

a) Gambarkan daerah S dalam tiga dimensi.


b) Hitung nilai integral tersebut.

Halaman : 76

Anda mungkin juga menyukai