Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

THREE IN ONE DENTAL MIRROR: INOVASI ALAT ORAL DIAGNOSTIC


DALAM KEDOKTERAN GIGI

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:
Andi Muhammad Rizal Lazuardi; J11116321; 2016
Ansyari Muis; J11116035; 2016
Harum Haji Lala; D21116012; 2016

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................2
1.3 Tujuan ................................................................................................2
1.4 Manfaat ..............................................................................................2
1.5 Luaran ................................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................3
2.1 Fungsi Mirror Dalam Kedokteran Gigi .............................................3
2.2 Fungsi Syringe Dalam Kedokteran Gigi ............................................3
2.3 Fungsi Operating Lamp Dalam Kedokteran Gigi ..............................3
2.4 Modifikasi Mirror Kedokteran Gigi ..................................................3
2.5 Prinsip Fluida .....................................................................................4
2.6 Kompressor Elektrik ..........................................................................4
BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN....................................................................5
3.1 Kerangka Kerja ..................................................................................5
3.2 Studi Literatur ....................................................................................5
3.3 Persiapan Alat ....................................................................................5
3.4 Tahap Perancangan Alat ....................................................................6
3.5 Tahap Pembuatan Alat .......................................................................7
3.6 Tahap Pengujian Fungsi Alat .............................................................7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..................................................8
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................9
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ..........................10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ............21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .................................................22
Lampiran 5. DesainTeknologi yang Akan Diterapkembangkan .........................23

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peningkatan derajat kesehatan merupakan hal yang penting dalam
kehidupan sehari-hari untuk mendapatkan generasi yang sehat. Masalah
kesehatan yang terjadi di Indonesia semakin meningkat khususnya
kesehatan gigi dan mulut. Salah satu penyakit gigi dan mulut yang menjadi
urutan tertinggi dalam kesehatan gigi dan mulut yaitu karies gigi atau gigi
berlubang. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013,
prevalensi nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9 %. Dalam
penanganan karies atau gigi berlubang perawatan harus dilakukan secara
sistematis dan komprehensif serta sesuai dengan prinsip pencegahan dan
perawatan secara menyeluruh. Penanganan yang dapat dilakukan dalam
perawatan karies atau gigi berlubang adalah mengurangi aktivitas bakteri
dan mencegah penjalaran yang cepat dengan melakukan perawatan
konservasi yang ditunjang dengan penggunaan alat oral diagnostic.
(Hestiani, 2017)
Mirror (kaca mulut) merupakan salah satu alat oral diagnostic yang
digunakan dalam kedokteran gigi terutama oleh dokter gigi untuk melihat
keadaan dalam mulut pasien. Mirror spesifik yang digunakan oleh dokter
gigi bernama dental mirror (kaca mulut). Alat ini berukuran kecil, berbentuk
silindris, terdiri atas batangan metal sebagai handle dan piringan metal
sebagai dudukan cermin. Fungsi alat ini ada 3, yaitu melihat sesuatu yang
tidak dapat dilihat langsung tanpa bantuan cermin, memantulkan cahaya ke
daerah yang diperlukan, serta untuk menarik jaringan lunak seperti pipi dan
bibir. (Careau N, 2009)
Kaca mulut merupakan alat yang sangat penting dalam dunia
kedokteran gigi, masalah yang menjadi ciri khas dari kaca mulut
konvensional dan selalu dihadapi oleh dokter gigi pada umumnya adalah
permukaan kaca yang sangat rentan kotor akibat debris maupun semprotan
air. Dokter gigi seringkali menghentikan prosedur perawatan hanya untuk
membersihkan kaca mulut. Hal ini tidak hanya mengganggu pekerjaan
dokter gigi tersebut, tetapi juga dapat menyebabkan kaca mulut menjadi
tidak higienis lagi, terlebih bila permukaannya dibersihkan dengan
menggunakan kain non-steril. Pada saat ini alat untuk membersihkan debris
maupun air yang mengenai cermin digunakan dental syringe yang dapat
mengeluarkan semprotan air dan udara. Namun penggunaan dental syringe
akan mengurangi efisiensi waktu kerja dari dokter gigi
Hal ini merupakan suatu problematika yang kami pandang sebagai
sesuatu yang perlu pembaharuan. Pembaharuan ini akan membawa
keuntungan bagi dokter gigi dalam segi efektivitas dan efisiensi waktu serta
bagi pasien dalam segi penurunan resiko infeksi nosokomial akibat
2

peralatan yang kurang steril. Maka dari itu kami berinisiatif untuk membuat
sebuah modifikasi kaca mulut konvensional berupa “Three In One Dental
Mirror” yang mampu mencegah debris maupun semprotan air yang
menodai permukaan kaca mulut, sehingga penggunaan alat tersebut dapat
dimaksimalkan tanpa adanya prosedur tambahan yang akan menyita waktu
seperti membersihkan permukaan kaca.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari
penelitian ini yaitu :
a. Bagaimana rancang bangun inovasi three in one dental mirror?
b. Apakah alat yang dihasilkan efektif dalam mengatasi permasalahan yang
ada pada kaca mulut konvensional?
c. Bagaimana mekanisme kerja dari “three in one dental mirror” sebagai
inovasi alat oral diagnostic dalam kedokteran gigi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat ini adalah:
a. Menghasilkan sebuah alat inovasi berupa three in one dental mirror yang
tahan terhadap debris dan semprotan air
b. Memberikan solusi atas permasalahan yang ada pada kaca mulut
konvensional
c. Mengetahui mekanisme kerja dari “three in one dental mirror” sebagai
inovasi alat oral diagnostic dalam kedokteran gigi
1.4 Manfaat
Manfaat dari penggunaan alat ini ialah:
a. Mengefisienkan waktu kerja selama prosedur perawatan dental
b. Mengurangi resiko kontaminasi alat terhadap substansi lain yang tidak
higienis
c. Menghasilkan alat oral diagnostic dengan fungsi ganda
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan adalah sebuah prototype kaca mulut
multifungsi sebagai inovasi alat oral diagnostic dalam kedokteran gigi.
Pemberian potensi paten atau HaKI agar alat yang dihasilkan bisa
diproduksi secara massal untuk mengefektifkan dan mengefisienkan waktu
kerja dokter gigi dalam melakukan perawatan serta mengurangi resiko
terjadinya kontaminasi alat dengan substansi yang sifatnya infeksius.
Luaran yang diharapkan juga berupa publikasi media cetak maupun media
sosial serta publikasi jurnal ilmiah pada Hasanuddin Student Journal (HSJ).
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fungsi Mirror Dalam Kedokteran Gigi


a) Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung mata
b) Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan pipi,
lidah dan bibir
c) Mengetahui adanya karang gigi ataupun lubang gigi
d) Melihat hasil preparasi atau tambalan gigi
e) Melihat kelainan di dalam rongga mulut (Wirastika G, 2017)
2.2 Fungsi Syringe Dalam Kedokteran Gigi
Syringe digunakan untuk menyemprotkan udara dan air atau kombinasi
semprotan udara dan air. Udara, air dan kombinasi semprotan membantu
menjaga rongga mulut bersih dan kering serta melindungi gigi dari panas
yang dihasilkan oleh drill handpiece.

Gambar 1. Syringe Dental


2.3 Fungsi Operating Lamp Dalam Kedokteran Gigi
Operating lamp digunakan sebagai sumber penerangan atau penyinaran
yang digunakan dokter gigi dalam memeriksa rongga mulut pasien.
Operating light bisa digantikan dengan head lamp jika tidak ada.
2.4 Modifikasi Mirror Kedokteran Gigi
2.4.1 Mirror Konvensional
Mirror konvensional merupakan kaca mulut yang tidak memiliki
modifikasi. Kaca mulut ini tidak memiliki sistem pembilas kaca
sehingga mempersulit dokter gigi (operator) pada saat kaca mulut
terkena air. Kaca mulut ini juga tidak memiliki lampu sehingga
pencahayaan dalam rongga mulut membutuhkan lampu dental unit
atau head lamp.

Gambar 2. Mirror Konvensional


4

2.4.2 Mirror LED light


Mirror LED light merupakan modifikasi kaca mulut
konvensional yang telah memiliki lampu operator (operating lamp)
namun kaca mulut ini juga tidak memiliki sistem pembilas kaca
sehingga mempersulit dokter gigi (operator) pada saat kaca mulut
terkena air.

Gambar 3. Mirror Operating Lamp


2.4.3 Mirror Water Syringe
Mirror water syringe merupakan modifikasi kaca mulut
konvensional yang telah memiliki sistem pembilas air (syringe) pada
kaca namun sistem pembilas ini hanya terbatas pada kaca sehingga
tidak dapat digunakan untuk membilas gigi pasien. Kaca mulut ini
juga tidak memiliki lampu sehingga pencahayaan dalam rongga mulut
membutuhkan lampu dental unit atau head lamp.

Gambar 4. Mirror Water Syringe


2.5 Prinsip Fluida
Fluida adalah suatu zat/bahan yang dapat mengalir bila ada perbedaan
tekanan dan atau tinggi. Berdasarkan wujudnya, fluida dapat dibedakan
menjadi dua bagian yaitu:
a) Fluida gas, merupakan fluida dengan partikel yang renggang dengan
gaya tarik antara molekul sejenis relatif lemah dan sangat ringan.
b) Fluida cair, merupakan fluida dengan partikel yang rapat dengan gaya
tarik antara molekul sejenisnya sangat kuat. (Arifin AS, 2014)
2.6 Kompressor Elektrik
Kompresor adalah alat untuk menghasilkan udara atau gas mampat.
Kompresor udara biasanya menghisap udara dari atmosfir, kompresor
menghisap udara yang bertekanan lebih rendah dari pada tekanan atmosfir.
(Siregar B, 2015)
5

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN

3.1 Kerangka Kerja

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Perancangan Alat

Pembuatan Alat

Tidak Berfungsi Pengujian Alat

Evaluasi
Berfungsi
Pembuatan Laporan

Gambar 5. Diagram Kerangka Kerja


3.2 Studi Literatur
Studi literatur dilakukan untuk mempelajari teori-teori yang
berhubungan dengan proses perancangan dan pembuatan mirror water
resistant. Literatur yang digunakan adalah jurnal ilmiah, e-book, skripsi
maupun informasi berupa artikel ataupun prosiding yang dapat diakses
melalui internet. Informasi yang diperoleh diharapkan dapat mengungkap
informasi ilmiah yang relevan dengan spesifikasi awal dan atau akhir alat
serta menjadi solusi yang bermanfaat.
3.3 Persiapan Alat
Tabel 1. Komponen pembuatan alat
Komponen Fungsi

Saluran output / sebagai komponen penghubung keluarnya udara


selang kompressor menuju kaca dan gigi
Baterai sebagai komponen untuk menjalankan fungsi lampu
sebagai komponen kombinasi untuk mempermudah
Lampu LED operator pada saat memeriksa keadaan rongga mulut
(berupa penerangan)
6

Keran katup aliran


kompressor / katup untuk mengendalikan aliran angin menuju gigi dan
selenoid atau kaca dengan kontrol elektrik
Sebagai tempat penampungan air yang akan
Reservoir
disemprotkan
Mengatur dan menunjukkan nilai tekanan udara yang
Tank reservoir
dikeluarkan oleh kompresor
Regulator Sebagai alat yang memompa dan memampatkan udara
kompressor serta menambah kecepatan udara
Kompressor mini Menghubungkan selang dari reservoir dan kompresor
12v dan kemudian dihubungkan ke mirror
Konektor “T” Mengubah arus input AC 220v ke Dc 12v sebagai
selang kompressor standar tegangan untuk kompresor mini
Adaptor AC 220v- Alat-alat untuk merakit dan memasang komponen-
DC 12v komponen
sebagai komponen penghubung keluarnya udara
Toolkit
menuju kaca dan gigi
3.4 Tahap Perancangan Alat
Alat yang dirancang disaat pembuatan proposal ini merupakan rancangan
yang dibuat sesuai dengan teori dasar dan spesifikasi komponen alat yang
didapatkan dari studi literatur dari berbagai sumber. Pada kenyataannya, ada
sangat banyak faktor yang mempengaruhi persentase keberhasilan alat ini.
Inilah sebabnya perlu dilakukan perancangan awal

Gambar 6. Desain Rancangan Alat


7

3.5 Tahap Pembuatan Alat


Pada pembuatan alat dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi
agar proteksi komponen terhadap air dan kelembapan udara dapat
direalisasikan. Oleh karena itu sebagian besar perakitan dan pembuatan alat
ini menggunakan bantuan mesin pencetak 3 dimensi atau 3D printer.
3.5.1 Pembuatan Komponen Syringe Mirror
Pada tahap ini komponen penyemprot udara dan air akan dibuat
dengan menggunakan prinsip kompressor mini yang akan dihubungkan
pada cermin dengan selang kompressor/saluran output. Prinsip untuk
mengatur keluarnya air ataupun udara dilakukan dengan menggunakan
prinsip kerja katup selenoid.
3.5.2 Pembuatan Komponen Lampu Mirror
Pada tahap ini handle dari mirror dimodifikasi sehingga memiliki
ruang untuk rangkaian listrik dari baterai ke lampu yang terpasang
dipermukaan mirror.
3.5.3 Modifikasi Komponen Cermin
Pada tahap ini handle dari syringe mirror pada permukaan atasnya
akan dilengkapi lubang yang sesuai bentuknya dengan mirror yang
dapat diganti sehingga jika terdapat kerusakan tidak perlu membongkar
handle secara keseluruhan.
3.5.4 Penyatuan Komponen
Pada tahap ini Komponen-komponen yang telah dirangkai dan
didesain sedemikian rupa kemudian akan di satukan untuk menjadi satu
unit mirror dengan modifikasi baru.
3.6 Tahap Pengujian Fungsi Alat
Setelah alat telah dibuat sesuai dengan rancangan yang telah
disempurnakan, maka perlu diadakan pengujian kinerja alat. Adapun proses
pengujian kinerja alat dilakukan dengan melihat fungsi komponen.
3.6.1 Uji Komponen Cermin Kaca Mulut
Pengujian komponen cermin dilakukan dengan mengoperasikan
alat didalam rongga mulut untuk melihat seberapa akurat bagian-bagian
rongga mulut dapat terlihat.
3.6.2 Uji Komponen Syringe Kaca Mulut
Pengujian komponen syringe dilakukan dengan membandingkan
kecepatan penyemprot udara dan air dari alat yang dibuat dengan
syringe dental yang telah tersedia serta melihat kemampuan
penyemprot dalam membersihkan debris dan air yang terkena
permukaan kaca.
3.6.3 Uji Komponen Lampu Operator Kaca Mulut
Pengujian komponen lampu operator dilakukan dengan
mengoperasikan alat didalam rongga mulut untuk melihat seberapa
efektif alat ini dalam memberi penerangan didalam rongga mulut.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan yang diperlukan 1.599.000

2. Bahan habis pakai 1.118.000


3. Perjalanan 645.000

4. Lain-lain 4.700.000
Jumlah 8.062.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan Bulan Bulan Bulan
No. Nama Kegiatan
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4
1 Pembelian alat dan bahan

2 Perancangan desain alat


Instalasi komponen dan
3
prinsip kerja alat
4 Pembuatan kerangka alat
Pembuatan komponen
5
penyemprot udara
Pembuatan komponen lampu
6
cermin (mirror)
Modifikasi komponen cermin
7
(mirror)
8 Penyatuan komponen

9 Tahap pengujian alat


Pembuatan laporan dan
10
penyelesaian luaran
9

DAFTAR PUSTAKA

Arifin AS, Sahupala P, Parenden D. 2014. Analisis instalasi pompa pemadam


kebakaran pada kompleks terminal bahan bakar minyak Merauke. Jurnal
ilmiah mustek anim.

Careau N, Nill D. 2009. Design of a dental mirror mechanism.Worcester


Polytechnic Institute. ECCA083.

Hestiani, Yuniar N, Erawan P. 2017. Efektivitas metode demonstrasi (sikat gigi)


terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan terkait pencegahan
karies gigi pada siswa kelas iv dan v di kecamatan ranteangin kabupaten
kolaka utara tahun 2016. Jurnal ilmiah mahasiswa kesehatan masyarakat.

RISKESDAS. 2013. Kesehatan Gigi dan Mulut.


http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%
202013.pdf. diakses tanggal 2 November 2018.

Siregar B, Eswanto, Pasaribu NT. 2015. Efesiensi kompresor terhadap modifikasi


susunan pipa evaporator refrigerator. Jurnal ilmiah mekanik.

Technodentblog. 2016. Self cleaning Dental mirror system-Based on Air flow.


https://technodentblog.wordpress.com/2016/12/20/self-cleaning-dental-
mirror-system-based-on-air-flow-hr-mirrors/. diakses tanggal 2 November
2018.

Wirastika G. 2017. Alat Kedokteran Gigi Dasar. https://kupdf.net/download/alat-


kedokteran-gigi dasar_59b65f8308bbc5730a934732_pdf. diakses tanggal 2
November 2018.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga Jumlah
1. Jenis Perlengkapan Volume
Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Lem Tembak 1 buah 50.000 50.000
Gunting 3 buah 8.000 24.000
Saluran output 2 buah 100.000 100.000
Baterai 1 buah 25.000 25.000
Lampu LED 1 buah 30.000 30.000
Katup pengatur tekanan 1 buah 35.000 35.000
Terminal dan kabel listrik 1 buah 15.000 15.000
Solusi bakar 1 buah 10.000 10.000
Keran katup aliran kompressor 1 buah 30.000 30.000
Baut konektor kompressor 1 buah 50.000 50.000
Reservoir 1 buah 30.000 30.000
Tank reservoir I buah 150.000 150.000
Regulator kompressor 1 buah 350.000 350.000
Kompressor mini 12v 1 buah 150.000 150.000
Selang kompressor 2 buah 100.000 200.000
Konektor ‘T’ selang kompressor 1 buah 50.0000 50.000
Adaptor AC 220v – DC 12v 1 buah 150.000 150.000
Toolkit 1 buah 150.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 1.599.000
Harga Jumlah
2. Bahan Habis Volume
Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Kertas HVS untuk mencetak laporan 2 rim 37.500 75.000
Tinta Print untuk percetakan (merah, 2 kotak 34.000 68.000
kuning, biru dan hitam)
Sewa print 3D (Akrilik) 1 set 800.000 800.000
Baterai cadang 1 buah 25.000 25.000
Flashdisk untuk penyimpanan gambar 2 buah 95.000 190.000
SUB TOTAL (Rp) 1.118.000
Volume Harga Jumlah
3. Perjalanan
Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Perjalanan menuju pembuatan alat 50 liter 6.450 322.500
Pembelian alat dan bahan yang 50 liter 6.450 322.500
Dibutuhkan
SUB TOTAL (Rp) 645.000
Harga Jumlah
4. Lain-lain Volume
Satuan (Rp) Biaya (Rp)
Sewa laboratorium 2 Bulan 500.000 1.000.000
20

Sewa alat penunjang 2 Bulan 250.000 500.000


Hak paten 1 kali 1.500.000 1.500.000
Dokumentasi hasil PKM 5 kali 50.000 250.000
Biaya berlangganan internet 1 bulan 250.000 250.000
Biaya publikasi ilmiah 1 kali 1.200.000 1.200.000
SUB TOTAL (Rp) 4.700.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 8.062.000
Delapan juta enam puluh dua ribu rupiah
21

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

Alokasi
Nama / Program Bidang
No Waktu Uraian Tugas
NIM Studi Ilmu
(jam/mingg)
1 Andi Pendidikan Pendidikan 15 1. Mengatur
Muhammad Dokter Gigi Pembagian
Risal tugas kepada
Lasuardi / anggota
J11116327 2. Mengatur
jadwal diskusi
tim
3. Mengatur
perjalanan tim
selama
pelaksanaan
program
4. Penanggung
jawab luaran
dan artikel
5. Ikut serta
dalam semua
kegiatan
lapang

2 Ansyari Muis Pendidikan Pendidikan 14 1. Penanggung


/ J11116035 Dokter jawab laporan
Umum 2. Penanggung
jawab logbook
3. Penanggung
jawab
publikasi
3 Harun Haji Teknik 14 1. Penanggung
Lala / Mesin jawab desain
D42116012 alat
2. Penanggung
jawab alat dan
bahan
3. Pembuatan alat
22
23

Lampiran 5. DesainTeknologi yang Akan Diterapkembangkan

Anda mungkin juga menyukai