Anda di halaman 1dari 44

P E N G U N YA H A N

dan PENELANAN

O L E H : D R G . Y E N D R I WAT I
Definisi Pengunyahan/mastikasi

Proses menghancurkan partikel makanan di dalam mulut, yang


dilakukan oleh gigi-gigi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
dan dibantu oleh saliva, lidah, otot-otot, TMJ, saraf-saraf
sehingga merubah ukuran dan konsistensi makanan membentuk
bolus mempermudah proses penelanan.

Elemen-elemen / aparatus pengunyahan.


-Gigi-gigi - Lidah - TMJ - Pipi - Bibir
- Saliva - Otot-otot -Saraf
• Pengunyahan terjadi akibat pergerakan konvergen dari
gigi-gigi maxilla dan mandibula.
• Semua elemen/aparatus pengunyahan memegang
peranan penting dalam mastikasi dan dapat mengganggu
fungsi mastikasi.
• Mis : kehilangan gigi/edentulus gigi posterior

makanan sulit hancur

rahang maju (pseudo kls III)

edge to edge

Atrisi gigi anterior


Membantu
memecah
selulosa
Memotong
dan Memperluas
menggiling permukaan
makanan partikel.

Melindungi
Fungsi
mukosa dari
partikel besar
mastikasi Merangsang
sekresi saliva
dan keras

Mempengaruhi Mencampur
pertumbuhan makanan dengan
rahang saliva
Fungsi lidah.
 
1. Fungsi pengunyahan yaitu membantu mencampur makanan selama
pengunyahan.
2. Fungsi penelanan yaitu koordinasi antara lidah dengan otot-otot palatum
lunak, faring dan epiglotis mendorong makanan ke esofagus.
3. Persepsi yaitu adanya mukosa dan persarafan khusus pada lidah dapat
merasakan kepekaan terhadap temperatur, tekstur, citarasa dan rasa sakit.
4. Fungsi artikulasi dan fonasi yaitu membantu dalam berbicara dan pengucapan
huruf-huruf.
5. Perlindungan yaitu lidah berfungsi melindungi rongga mulut dari subjek yang
berbahaya seperti suhu yang ekstrim dan zat-zat berbahaya.
6. Kemampuan mendeteksi perubahan-perubahan yang ada di dalam mulut
seperti lubang pada gigi, kelaianan-kelaianan dalam rongga mulut.
7. Fungsi pernafasan yaitu posisi lidah dan rahang dengan bantuan tonus otot-
otot lidah dapat mempengaruhi kontrol pernafasan.
8. Kebersihan rongga mulut yaitu kemampuan ujung lidah menjelajah dan
menempatkan kembali bahan-bahan makanan dari vestibulum (rongga bukal)
Mekanisme Pengunyahan
Protrusi, Retrusi, Rotasi menjaga kontak gigi

Makanan dihaluskan oleh gigi yang mengenai bagian bukal dan


permukaan lingual

Masuk ke daerah vestibula atau rongga mulut

Kontraksi otot buccinators, mylohyoid dan otot lidah


mengembalikan makanan ke bagian permukaan gigi untuk
menggiling makanan

Lanjut ke otot hyoglossus pada lidah untuk menelan makanan


Kontrol pengunyahan
• Kontrol Saraf
• Aktivitas yang terintegrasi dari otot rahang dalam merespon aktivitas dari neuron
eferen pada saraf motorik pada pergerakan mandibular yang mengontrol hubungan
antara gigi rahang atas dan rahang bawah.
• Pada saat pengunyahan, bagian rahang bawah berpindah sehingga dental arch
tersusun dengan tepat dan bagian yang diperlukan dapat diberikan melalui gigi
oklusi.
• Selama proses pengunyahan terdapat aliran konstan saraf yang membawa informasi
dari beberapa struktur yang terlibat dalam proses pengembalian rangsang ke daerah
sistem saraf pusat. Informasi ini diperoleh dari 4 struktur utama, yaitu :
1. Otot pengunyahan
2. Temporo Mandibular Joint
3. Membran periodontal
4. Membran mukosa mulut.
• Informasi dari keempat sumber ini berjalan di sepanjang percabangan saraf
trigeminal sampai saraf nuklei.
• Kontrol Otot

• Otot mastikasi pengunyahan dan penelanan.


berkembang dari mesenkim Branchial arch pertama
oleh nervus trigeminal (V) cabang mandibula

Otot mastikasi sendiri terdiri atas 4 jenis, yaitu:


1. Masseter
2. Temporalis
3. Medial pterygoid
4. Lateral pterygoid
1. M A S S E T E R

• Terdiri dari dua kepala yang saling berdekatan.

• Superfisial head muncul dari zygomatic process maxila dan

dari anterior dua pertiga dari batas bawah zygomatic


process. Superfisial head melewati bagian belakang dan
bawah untuk masuk ke bagian bawah permukaan lateral
ramus dari mandibula.
• Deep head berasal dari permukaan dalam dari zygomatic

process. Deep head masuk ke setengah bagian atas dari


permukaan lateral Ramus dari mandibula. Otot ini berfungsi
mengangkat mandibula saat terjadi pengunyahan makanan.
2. T E M P O R A L I S
• Merupakan otot mastikasi terbesar.

• Originnya dari temporal fossa dari Os temporal. Dari origin yang lebih

luas, fiber dari otot Temporal bersifat konvergen menuju penyisipan di


apex, anterior dan posterior borders, dan permukaan medial dari
coronoid process mandibula. Penyisipan memanjang ke bawah sampai
ke distal mandibula menuju molar ke-3 mandibula. Anterior fiber dari otot
nya vertical, sedangkan posteriornya horizontal. Baik otot masseter dan
temporalis diinervasi oleh cabang dari divisi anterior dari nervus
mandibula. Keduanya menerima supply darah dari arteri maxilla
(masseter dan cabang deep temporal), arteri superficial temporal
( transverse facial dan cabang tengah dari temporal), dan arteri fasial
untuk otot masseter.
3. L A T E R A L PTERYGOID
• Otot lateral pterygoid dari infratemporal fossa os. Sphenoid.

• Memiliki 2 heads yaitu, superior dan inferior.

• Superior head adalah yang terkecil dan berasal dari permukaan infratemporal

dari greater wing dari Os. Sphenoid.

• Inferior head mempunyai origin dari permukaan lateral dari lateral pterygoid

dai Os. Sphenoid.

• Fiber dari superior masuk ke capsule dan medial aspek dari anterior border

dari intra-articular disk dari temporomandibular joint (TMJ).

• Sedangkan inferior fibers masuk ke pterygoid fovea dari condilus mandibula.

Fungsi dari inferior head berhubungan dengan protrusi mandibula, depression

dan lateral excursion sedangkan superior head aktif ketika retrusi mandibula.
4. M E D I A L P T E R Y G O I D
• Otot medial pterygoid terdiri dari dua heads.

• Sebagian otot berasal dari permukaan medial dari plat lateral

pterygoid dari os. Sphenoid.


• Superficial fibers dimulai dari tuberositas maxilla, sementara

deep fibers mulai tampak dari bagian medial plat pterygoid


lateral.
• Fungsi utama dari otot ini untuk menaikkan mandibula (elevate)

tetapi juga dapat membantu pergerakan lateral dan prostrusi.


Medial pterygoid diinervasi oleh cabang dari nervus mandibula.
1. Opening phase :
mandibula tertarik ke
bawah, mulut terbuka
sehingga gigi-gigi RA dan
RB tidak berkontak.

2. Closing phase :
mandibula terangkat menuju
Siklus maksilla dan terjadi kontak
Mengunyah gigi – makanan – gigi.
Terjadi kekuatan memecah
makanan.

3. Occlusal atau intercuspal


phase: terjadi pergerakan
horizontal bucco-lingual
dengan gigi-gigi berkontak
atau terpisah oleh lapisan
makanan.
Refleks Pengunyahan
1. Refleks miotatik
•Jaw Jerk Refleks → terjadi bila dagu diketuk.

•Fungsi : membantu mempertahankan posisi dan stabilitas

postural mandibula.
•Terjadi bila otot penutup mulut meregang.

2. Jaw Opening Refleks


•Fungsi : melindungi jaringan lunak mulut dan bibir serta

kerusakan akibat tekanan oklusal yang berlebihan pada saat


mengigit benda keras.
3. Jaw Unloading Refleks
•Terjadi bila rahang tiba – tiba hilang beban gigitan, misalnya

makanan keras yang digigit hingga pecah.


•Membatasi kontraksi otot penutup mulut disusul dengan eksitasi

otot buka mulut.


4. Horizontal Jaw Refleks
•Refleks gerakan rahang ke lateral, prostusi/retrusi, dan

berdampak pada interferensi oklusi oleh musculus pterygoideus


lateralis.
•Pada saat trauma/tekanan pada gigi.

• Pada penderita mandibular paint disfunction pada saat membuka

mulut  gerakan rahang ke lateral.


Faktor – faktor berperan dalam Pengunyahan
2 fungsi penting dalam pengunyahan:
1. Penempatan makanan diantara permukaan gigi dan
lidah.
2. Pemilihan dari lidah terhadap potongan makanan di
dalam mulut yang memerlukan reduksi fisik lebih lanjut.
Struktur lain yang terkait dengan mastikasi antara lain:
3. Temporomandibular joint (TMJ)
4. Lidah
5. Saliva
6. Palatum Durum
7. Bibir dan Pipi
Temporomandibular Joint ( TMJ )
• Sendi temporomandibular (TMJ) adalah sendi sinovial dimana

kondilus dari mandibula menempel ke fosa mandibula di dasar


tengkorak.
• Rongga sendi dibagi ke dalam kompartemen atas dan bawah oleh

intra-artikular disc.
• Gerakan pada satu TMJ akan memiliki reaksi dalam TMJ dari sisi

lain.
• Perkembangan massa otot pengunyahan memungkinkan kekuatan

mengigit meningkat, sedangkan perkembangan dari artikulasi TMJ


terkait dengan meningkatnya presisi dari gerakan yang kompleks.
• Ada beberapa gerakan pada TMJ ;

• Gerakan mandibula membuka dan menutup disekitar sumbu

khayal horizontal yang terletak di kondilus mandibula Carnivora


(hewan pemakan daging)
• Pergerakan protrusi ke arah mandibula yang digunakan dalam

tahap awal pengunyahan


• Gerakan lateral dari mandibula terjadi ketika makanan dikunyah

antara gigi posterior dan gerakan menggiling. Pergerakan ini diikuti


langsung dengan gerakan engsel untuk menstimulasi
penghancuran makanan.
Lidah
• Lidah berperan dalam menghancurkan makanan menjadi
halus dengan bantuan palatum durum mencampurkan
makanan dengan saliva, mentransfer makanan dari satu
sisi ke sisi yang lain, memisahkan antara bagian makanan
yang siap ditelan dan bagian yang membutuhkan
pengunyahan lebih lanjut.

Saliva
• Saliva membasahi dan melumasi makanan selama
pengunyahan dan enzimnya menyebabkan karbohidrat
percernaan memulai fase awal dalam mulut.
Palatum Durum
• Palatum mencegah kesalahan dalam peletakan makanan,
mengukur kekerasan makanan oleh bagian akhir palatum
durum yang sensitif dan membantu lidah memilih porsi
makanan yang tepat untuk ditelan.

Bibir dan Pipi


• Fungsi sensoris temperatur dan sentuhan, sehingga
dapat meyakinkan material yang berbahaya dicegah
masuk ke dalam mulut.
• Fungsi mekanisnya mentransfer makanan terutama
dalam bentuk cairan dalam mulut ( mencegah keluarnya
cairan dan makanan keluar )
Gangguan pada pengunyahan
Disfagia
• Kegagalan memindahkan bolus makanan dari rongga mulut sampai ke
lambung,
• Disfagia disertai dengan rasa nyeri yang disebut : odinofagia.
• Disfagia dapat dibagi berdasarkan :
1. Letak kelainannya : di rongga mulut, orofaring, esofagus.
2. Mekanismenya : dapat menelan tetapi enggan, memang dapat
menelan atau tidak dapat menelan sama sekali, atau baru dapat
menelan jika minum segelas air, atau kelainannya hanya dilihat dari
gangguan di esofagusnya.
Tr i s m u s
• Kontraksi tonik dari otot mastikasi.
• Digunakan untuk menggambarkan gejala klinis dari tetanus, yaitu lock
jaw atau rahang yang terkunci, yaitu suatu gejala klinis yang disebabkan
oleh toksin tetanus terhadap kontraksi otot mastikasi atau pengunyahan.
Te m p o r o m a n d i b u l a r d i s o r d e r
• Mengunakan satu sisi dalam mengunyah tidak hanya

mengakibatkan terganggunya sendi temporomandibular.


Adapun gejala- gejala yang ditimbulkan oleh gangguan
TMJ ini biasanya lebih dari satu, antara lain:
• Nyeri di sekitar sendi rahang, nyeri di kepala, gangguan

pengunyahan, bunyi sendi ketika membuka/menutup


mulut yang dapat disertai dengan rasa nyeri, terbatasnya
membuka mulut.
Definisi Penelanan/deglutasi

Suatu proses yang kompleks, yang terdiri dari


serangkaian tahap otomatis dimana terjadi transport
makanan mulai dari gigi sampai ke perut.

Proses menelan memerlukan setiap organ yang


bekerja secara terintegrasi dan berkesinambungan.
Menelan adalah keseluruhan proses memindahkan
makanan dari mulut melalui esophagus hingga ke
lambung, melibatkan otot dalam mulut, palatum lunak,
faring dan laring.
- Terjadi setelah proses pengunyahan selesai di dalam
mulut, kemudian mulut tertutup, lidah bagian ventral
bergerak kearah palatum sehingga mendorong bolus
kearah isthmus fausium menuju faring untuk
selanjutnya diteruskan ke esophagus menuju lambung
dengan bantuan saliva dan mukus yang disekresikan
oleh mukosa saluran pencernaan.
OTOT
PENELANAN

otot-otot di Otot Laring


Otot-otot
dalam kavum
Faring
oris propium

otot-otot Iiintrinsik ekstrinsik


otot-otot lidah
palatum lunak

iIIIntrinsik muskulus tensor dan


Ekstrinsik
muskulus levator
veli palatine
Mekanisme Penelanan

1. ORAL PHASE
2. PHARYNGEAL PHASE
3. ESOPHAGEAL PHASE
Oral phase
Makanan masuk ke dalam mulut

Gigi geligi, lidah, palatum mole, otot-otot pipi dan saliva membentuk bolus

Otot-otot bibir dan pipi berkontraksi  bolus diatas lidah

Otot intrinsik lidah berkontraksi  lidah terangkat dari anterior ke posterior.

Bagian anterior lidah menekan palatum durum  bolus terdorong ke faring.

Bolus menyentuh bagian arkus faring anterior, uvula dan dinding posterior

faring  refleks faring.

Arkus faring terangkat ke atas akibat kontraksi m. palatofaringeus (N. IX, N.X

dan N.XII)
Pharyngeal phase
1. Bolus  orofaring  otot-otot faring mulai
berkontraksi.
2. Gerakan ke atas dan menarik dari
velum/epiglotis  penutupan velofaringeal.
3. Vocal cord pada laring naik ke atas di depan
tenggorokan  menutupi jalan dari makanan
ke laring. Makanan (-) masuk ke saluran
pernafasan.
Pada fase ini terjadi :
1. M.tensor veli palatini (n.V) dan M.levator veli palatini (N.IX, N.X dan N.XI)
berkontraksi  palatum mole terangkat uvula tertarik ke atas dan ke posterior
 menutup daerah nasofaring.

2. M.genioglosus (N.XII, servikal 1), M.ariepiglotika dan M.krikoaritenoid lateralis


(N.IX,N.X) berkontraksi  aduksi pita suara  laring tertutup.

3. M.stilohioid, (N.VII), M.geniohioid, M.tirohioid (N.XII dan N.servikal I)


berkontraksi  laring dan tulang hioid terangkat ke atas ke arah dasar lidah.

4. M.konstriktor faring superior dan inermedius (N.IX, N.X, N.XI), dan M.konstriktor
faring inferior (N.X, N.XI)  faring tertekan kebawah dan relaksasi m. Kriko
faring (N.X)

5. Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus esofagus dan
dorongan otot-otot faring ke inferior  bolus makanan turun ke bawah dan masuk
ke dalam servikal esofagus.

6. *Proses ini hanya berlangsung sekitar satu detik untuk menelan cairan dan lebih
lama bila menelan makanan padat.
Esophageal phase
Makanan dikunyah dihaluskan secara kimiawi

Esofagus, saluran berotot pembawa makanan dan cairan

Kerongkongan

mucosal esofagus -> cairan mucous

Makanan Cairan

turun 3-4 cm/ detik turun 8-20 cc/detik

Gerakan peristaltik (N. vagus) Gaya Berat

Kontraksi di orofaring dan otot esofagus

Lambung

Berkurangnya tonus otot-otot rongga mulut untuk merangsang gelombang peristaltik

primer pada lansia -> Esophagal transit time >>>


Refleks Penelanan
• Proses menelan diatur oleh sistem saraf yang dibagi dalam 3 tahap :

1.Tahap afferen/sensoris -> respon dan perintah langsung seketika makanan

masuk ke dalam orofaring.

2.Perintah diterima oleh pusat penelanan di Medula oblongata/batang otak

(kedua sisi) pada : Trunkus Solitarius di bagian dorsal (mengatur fungsi


motorik proses menelan) dan Nukleus Ambigius (mengatur distribusi impuls
motorik ke motor neuron otot yang berhubungan dengan proses menelan).

3.Tahap efferen/motorik menjalankan perintah.


Gangguan pada Penelanan

Achalasia
• Gangguan pada esophagus sehingga menghambat atau bahkan
mencegah proses penelanan makanan.
• Achalasia disebabkan oleh degenerasi sel-sel saraf, secara normal
sel-sel ini bekerja menghantarkan sinyal otak untuk
merelaksasikan sphincter esophagus. Penyakit autoimun atau
infeksi tersembunyi dicurigai sebagai penyebabnya.
• Orang dengan achalasia sulit menelan baik makanan cair dan
padat & sering merasa bahwa makanan “menempel” pada saat
turun.

Anda mungkin juga menyukai