Anda di halaman 1dari 18

Aplikasi teknik

radiografi
konvensional intra
oral dan ekstra oral
di bidang forensik
kedokteran gigi
SLIDESMANIA
Kelo
1. Kartini Lucia Marbun 190600073
2. Nada Thahirah
3. Astin Mutiara Daeli
190600074

4. Wahyu Agustina 190600076


190600075
mpok
10. Anisa Wanda Hafidzah 190600082
11. M. Aziz Syahputra Lubis 190600182
12. Fajrin Nurul Izzah 190600184
13. Nazar Toha Hutabarat 190600185
5. Klarissa Anjani Julius 190600077
6. Brian Cristoper 190600078
7. Devita Alamanda 190600079
8. Rachel Adinda Yule 190600080
8
14. Seila El Saadah Lubis 190600186
15. Feby Ghea Aginta 190600187
16. Annisa Rahma Yakubi 190600188
17. Lishalini A/P Ganabathy 190600228
9. Mukhlisah 190600081
SLIDESMANIA
Penggunaan radiograf dapat membantu mengatasi kerancuan dalam proses
identifikasi. Radiografi dapat dijadikan acuan jika terjadi ketidaksesuaian antara
catatan gigi tertulis atau odontogram dengan radiograf antemortem subjek, karena
pemeriksaan ini memiliki potensi kesalahan yang minimal dibandingkan dengan
odontogram. Aplikasi radiografi tidak hanya untuk identifikasi individu, melainkan
untuk menentukan penyebab kematian, serta memprediksi usia, jenis kelamin
bahkan kelompok etnis tertentu.
SLIDESMANIA
Teknik radiologi
konvensional
1. Periapikal
intraoral
2. Bitewing
SLIDESMANIA
Radiografi
Periapikal Teknik radiografi yang bertujuan
untuk memeriksa gigi (mahkota dan akar)
serta jaringan di sekitar gigi.
Dalam layanan Kedokteran Gigi
Forensik, radiografi periapikal banyak
digunakan, dimana keuntungannya adalah
sederhana, terjangkau, dan dapat terlihat
seluruh anatomi gigi, periodonsium, serta
tulang.
SLIDESMANIA
Radiografi
Periapikal
Gambaran radiografi periapikal yang digunakan sebagai sumber identifikasi adalah:

Metode identifikasi primer diterapkan melalui perbandingan dari x-ray antemortem yang
disediakan oleh keluarga dan postmortem yang dilakukan oleh forensik.
Kekurangan Radiografi Periapikal yaitu Adakalanya kualitas gambar radiograf periapikal
yang dihasilkan kurang baik. Hal ini karena kesalahan teknis, pemrosesan, dan penyimpanan
dari hasil radiograf periapikal dapat mengakibatkan berbagai kerugian data antemortem atau
kontraindikasi penggunaannya dalam proses identifikasi.
SLIDESMANIA
Radiografi Bitewing
Radiografi bitewing mungkin merupakan
pemeriksaan intraoral X ray yang paling
umum digunakan dan dalam penggunaannya
untuk menggambarkan mahkota gigi molar
dan premoral. Ini secara tetap digunakan untuk
mendeteksi lesi karies, memantau
perkembangan karies gigi, dan untuk menilai
restorasi dan status periodontal.
SLIDESMANIA
Radiografi Bitewing
Dalam pemeriksaan postmortem pada
beberapa kasus sayatan lateral mungkin dapat
dibuat untuk meningkatkan atau memperbaiki
akses ke dalam rongga mulut. bila kondisi
jaringan lunak pada mayat kaku atau keras
terutama pada kasus mayat yang terbakar
maka reseksi mandibular atau maksila pun
dilakukan dengan dengan memotong sejauh
mungkin dibelakang daerah molar ketiga dan
reseksi rahang atas setinggi mungkin diatas
prosesus alveolaris agar ujung akar tidak ikut
terpotong.
SLIDESMANIA
Teknik radiologi
konvensional
1. Panoramik

2. Sefalometri ekstraoral
3. Lateral Jaw

4. Postero-anterior
SLIDESMANIA
Radiografi
PanoramikRadiografi panoramik merupakan suatu teknik
foto yang digunakan untuk menghasilkan sebuah
gambaran tomografi yang memperlihatkan struktur
fasial yang mencakup lengkung Maksila dan
Mandibula beserta struktur pendukungnya dengan
distorsi dan saling tumpang tindih yang minimal, dari
detail anatomi pada sisi kontralateral.
Radiografi panoramik umum digunakan sebagai
alat bantu identifikasi dalam bidang keilmuan forensik
karena selain merupakan metode yang sederhana,
akurasi radiograf panoramik dalam pengukuran
anatomi telah ditetapkan dalam berbagai penelitian.
SLIDESMANIA
Radiografi
Panoramik
1. Identifikasi Usia
Estimasi usia merupakan salah satu komponen
penting dalam ilmu forensik dan berperan dalam
rekonstruksi bio profil. Estimasi usia tidak hanya
ditujukan untuk korban yang telah meninggal, namun
juga diperlukan untuk individu yang masih hidup,
misalnya untuk mengetahui usia seseorang yang
diperlukan untuk kepentingan hukum.
Metode ini digunakan dengan cara
membandingkan gambar radiografi panoramik dengan
atlas kalsifikasi dan erupsi gigi geligi yang disusun
oleh Al Qahtani dengan menilai gigi sulung dan
permanen regio kanan rahang atas dan bawah dan
penilaian didasarkan pada proses kalsifikasi, resorpsi
akar dan erupsi gigi.
SLIDESMANIA
Radiografi
Panoramik
2. Identifikasi Jenis kelamin
Penggunaan radiografi panoramic juga digunakan
dalam berbagai penelitian mengenai estimasi jenis
kelamin berdasarkan radioanatomi tulang
orokraniofasial. Beberapa struktur anatomi yang
umum dijadikan parameter antara lain sudut gonion,
ramus mandibula, foramen mentalis.
Beberapa penelitian yang menggunakan 3
parameter tersebut mengungkap perbedaan mengenai
ukuran pada pria dan wanita, serta kegunaannya dalam
identifikasi jenis kelamin.
Sudut mandibula dapat digunakan sebagai salah
satu cara penentuan jenis kelamin, dimana sudut
mandibula pada laki laki cenderung lebih tegak atau
lebih kecil daripada perempuan. Hal ini dapat
SLIDESMANIA

disebabkan oleh karena genetik.


Radiografi
Radiografi lateral cephalometry juga dapat
digunakan untuk estimasi jenis kelamin. Sassouni
dan Kumar dkk (2011) mengemukakan estimasi jenis
Sefalometri
kelamin melalui radiografi lateral cephalometry
dengan melakukan pengukuran pada superciliary
ridges, sinus frontalis, sella, basis cranium dan
prosesus mastoid melalui radiografi lateral
cephalometry untuk estimasi jenis kelamin dan
menyatakan bahwa pengukuran tersebut dapat
diandalkan.
SLIDESMANIA
Radiografi Lateral
Jaw
Beberapa teknik radiografi ektraoral yang
digunakan untuk mendapatkan data radioanatomi dari
tulang rahang salah satunya adalah radiografi lateral
jaw.
Radiografi Lateral Jaw adalah radiografi yang
digunakan untuk melihat keadaan lateral tulang wajah,
diagnosis fraktur dan keadaan patologis tengkorak dan
wajah.
Teknik radiografi ini dapat digunakan untuk
keadaan postmortem, namun untuk akurasinya
diperlukan beberapa modifikasi alat tambahan seperti
tongkat kayu sebagai penyangga, kotak kayu sebagai
tempat sandaran cranium dan film holder x ray cone
pararelling.
SLIDESMANIA
Radiografi
Postero-anterior
❖ Teknik Postero-anterior (PA) dapat memvisualisasikan sinus frontalis yang
menurut Schuller (1921) dapat digunakan untuk estimasi jenis kelamin,
bahkan ras. Schuller pertama kali memberikan klasifikasi menggunakan
sinus frontalis dalam forehead-nose position yang merupakan posisi kepala
pada teknik PA.
❖ Klasifikasi tersebut berdasarkan tujuh karakteristik radiografis yaitu
septum, dinding atas, partial septum, perluasan etmoid dan orbita, tinggi
dari planum, total jarak atau lebar, posisi sinus midline. Identifikasi jenis
kelamin melalui radioanatomi sinus frontalis juga dilakukan dan hasilnya
menyatakan adanya perbedaan bermakna antara pria dan wanita.
SLIDESMANIA
Kesimpulan
Radiograf dianggap sebagai data paling akurat dalam proses penyelidikan kasus
forensik odontologi sehingga selain untuk identifikasi, radiograf dapat dijadikan bukti
sah yang dapat diterima dalam sistem peradilan.
Radiograf yang digunakan dalam bidang forensic odontologi dapat dihasilkan dari
beberapa teknik, namun radiograf panoramik dan periapikal yang paling sering
digunakan dalam identifikasi forensik maupun berbagai penelitian yang harus
dilakukan dengan tepat untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Berbagai kelebihan radiografi yang telah dipaparkan menunjukan bahwa
radiografi memegang peranan penting dalam identifikasi forensik dan berbagai kasus
mediko-legal.
SLIDESMANIA
Reference
• Tanjung R. Peran Radiografi Dalam Identifikasi Kasus Forensik
Odontologi. JKGT 2021; 3(2): 16-20.
• Agitha SRA, Annariswati IA. Dental age estimation in children based on
panoramic radiographs. Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia
2021; 5(2): 90-9.
• Nandiasa, S. R., Kiswanjaya, B., & Yuniastuti, M. Penggunaan radiograf
gigi untuk kepentingan identifikasi forensik. ODONTO: Dental Journal
2016;3(1):74-77.
• Riswanda, D. R., Nasutianto, H., & Wedagama, D. M. (2018). Perkiraan
usia melalui gigi menggunakan metode KVAAL pada usia 21 sampai
dengan 22 tahun. PROCEEDING BOOK, 244.
SLIDESMANIA
k you
Than
SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai