JR Lia Amalia
JR Lia Amalia
Prinsip proteksi radiasi pada pemeriksaan radiologis memiliki aspek yang unik
dibandingkan penggunaan paparan radiasi lainnya di mana keputusan untuk
memberikan paparan radiasiInsert
untuk
Yourkebutuhan
Image medis bergantung pada
kebijaksanaan klinisi dengan mendasarkan pada penilaian professional dan
bertanggung jawab disertai dengan persetujuan pasien yang mencakup tidak
hanya manfaat pemeriksaan tersebut tetapi juga adanya risiko potensial yang
dapat terjadi.
PRINSIP PROTEKSI RADIASI
ALARA
• Konsep ALARA (As Low as Reasonably Achievable) sebagai salah satu prinsip proteksi
radiasi awalnya diperkenalkan di sektor nuklir yang kemudian diadopsi dalam dunia
medis untuk memberikan peringatan pada praktisi agar menggunakan modalitas
radiografi secara seperlunya seiring meluasnya asumsi bahwa setiap modalitas radiasi
Contents
pengion Here
berbahaya. Contents Here Contents Here
• Prinsip ALARA
Easy to change col-pada satu dekade Easy
belakangan
to change menjadi
col- kontroversi dan
Easytelah banyak
to change col-
ors, photos and
disanggah Text.
ketidak-benarannya olehors, photos peneliti
banyak and Text.seiring dengan perkembangan
ors, photos and ilmu
Text.
pengetahuan. Konsep ALARA yang didasarkan pada teori LNT dinilai konservatif dan
tidak sesuai dengan hasil penelitian ilmiah biologis mengenai efek stokastik/
karsinogenik dari radiasi pengion. Teori LNT dianggap oleh sebagian peneliti telah
menyebabkan kecemasan irasional tentang radiasi, dimana tiap mikrosievert dapat
langsung menginduksi terjadinya kanker
PRINSIP PROTEKSI RADIASI
ALADA
• Konsep ALADA (As Low as Diagnostically Acceptable) • Minimalnya pengetahuan dokter gigi juga
pertama kali dipublikasikan oleh Jerrold T. Bushberg disebutkan seringkali mengakibatkan rujukan CBCT
pada tahun 2013 dalam kongres tahunan ke-50 NCRP dilakukan secara tidak tepat. Sebagian dokter gigi
(National Council of Radiation Protection & memiliki pemahaman bahwa CBCT merupakan
Measurements).Contents Here modalitas pencitraan yang utama Here
Contents dan standar
• Perkembangan konsep ALADA di bidang radiologi karena dapat memberikan
Easy to change col- Easy to informasi
change col- secara
kedokteran ors,
gigiphotos
mulai and
terpublikasi
Text. pada tahun 2015, lengkap untuk berbagai ors,
kasus sehingga
photos seringkali
and Text.
khususnya dalam aplikasinya terhadap modalitas CBCT. mereka langsung merujuk pasiennya untuk
• Penggunaan kata “reasonably achievable” dalam ALARA pemeriksaan CBCT tanpa melalui pemikiran
diketahui dapat memberikan pengertian yang bias bagi sebelumnya akan radiografi konvensional.
dokter gigi, pasien maupun operator. • Hal ini kemudian menjadi dasar pemikiran bahwa
• Operator diketahui meningkatkan dosis radiasi demi kata “diagnostically acceptable” dalam konsep
tercapainya gambaran berkualitas tinggi dalam satu kali ALADA dinilai lebih tepat digunakan dan
pencitraan dengan maksud agar tidak terjadi diaplikasikan sebagai prinsip utama proteksi
pengulangan tindakan dan langsung mendapatkanhasil radiasi, khususnya dalam bidang radiologi
radiograf yang sempurna. kedokteran gigi.
PRINSIP PROTEKSI RADIASI
ALADAIP
• Konsep ALADAIP (As Low as Diagnostically Acceptable • Hal ini dimaksud agar pengaturan radiasi
being Indication-oriented and Patientspecific) didasarkan untuk mencapai hasil yang
menjadi konsep yang paling baru. cukup baik (diagnostically acceptable) dan
• Teori ini pertama kali dicetuskan pada tahun 2017 sudah tepat indikasi dan tepat pasien.
oleh TheContents Here
European DIMITRA Project, sebuah asosiasi • Tepat indikasi adalah besar dosis radiasi
penelitian di to
Easy bidang pencitraan
change col- area oromaksilofasial yang dikeluarkan oleh pesawat sinar-X
pediatriors,
yangphotos and Text.
tergabung dalam tim penelitian OPERRA spesifik harus sesuai dengan kasus atau
(Open Project for European Radiation Research Area) obyek yang akan dilihat untuk mencapai
yang berfokus pada pengembangan kebijakan gambaran diagnostically acceptable dalam
penggunaan modalitas CBCT dengan dosis radiasi radiograf, sedangkan tepat pasien adalah
optimal (patient-specific dan indication-oriented) besar dosis radiasi harus sesuai dengan
pada pasien pediatri. karakteristik klinis atau personal pasien,
• Penambahan kata “Indication-oriented and Patient- seperti usia, jenis kelamin, luas permukaan
specific” dinilai jauh lebih spesifik terhadap tiap tubuh, riwayat radiasi dan lain sebagainya.
individu karena terdapat parameter yang lebih jelas.
Insert Your Image
Thank you
ANY QUESTIONS?
DAFTAR PUSTAKA
1. Barra P. Novendra, Rahardjo, Poerwati S. Rahajoe. Sialolithotomy and sialodochoplasty of giant sialolith in the
submandibular duct: a case report. Journal of Dentomaxillofacial Science (J Dentomaxillofac Sci ) August 2018. 3
(2) : 119-122
2. Steffano AH. Laporan Kasus : Keuntungan Praktis Penggunaan CBCT pada Perawatan Bedah Impaksi Gigi Molar
Ketiga Bawah. Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2018.
3. Standart of Practice- Dental CT Scanners. Council, Royal College of Dental Surgeons of Ontario. April 18, 2011.
4. Fadhlil UA, Aga SN , Eha RA., Lusi Eps, Azhari. Paradigma baru konsep proteksi radiasi di bidang radiologi
kedokteran gigi: ALARA menjadi ALADAIP. Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia Agustus 2020. 4 (2):
27-34
5. Dental Cone Beam Tomography. Radiation-emitting Products X-Ray Products. 2020.
Dental Cone-beam Computed Tomography | FDA (Cited 13 januari 2022)
6. Andy Wai Kan Yeung, Yuxiong Su, Michael M. Bornstein. CT scan vs. cone Beam CT: an overview. November 19,
2020. Dental CT scan vs. Cone Beam CT: an overview - ITI Blog. (cited 13 januari 2022)