TUMOR CRURIS
CT-Scan (Computerized Tomografi Scanning) merupakan teknik pemeriksaan secara radiografi untuk
mendapatkan gambaran dari suatu objek berupa irisan-irisan melintang atau tranversal dengan prinsip kerja
tomografi dan dibantu oleh computer sebagai pengolahan data.
Keunggulan dari teknologi inilah yang dimanfaatkan untuk dapat memberikan diagnose yang lebih tepat dibandingkan
dengan radiografi konvensional karena dapat membedakan soft tissue, lemak, udara dan tulang pada irisan cross
sectional dan dapat di reformat menjadi 3 dimensi sehingga terlihat jelas tanpa terhalang oleh jaringan. Salah satu
manfaatnya yaitu untuk pemeriksaan CT-Scan Cruris. CT-Scan Cruris biasanya digunakan untuk mendeteksi fraktur,
jaringan yang mati akibat stroke, tumor, pendrahan, dan trauma pada tulang.
Di Indonesia, prevalensi tumor mencapai 1,4 per 1000 penduduk. Pravelensi menurut provinsi berkisar antara 4,1% di
Jogjakarta, 2,1% jawa tengah, 2% bali, dan DKI Jakarta masing-masing 1,9 per mil
RUMUSAN MASALAH
“Bagaimanakah Penatalaksanaan Permeriksaan CT-Scan
Cruris dengan Kontras pada kasus Tumor Di Instalasi
Radiologi RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Lampung?”
BATASAN MASALAH
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
KUALITAS GAMBARAN
1. Spatial Retolution
2. Noise
3. Artefak
METODOLOGI PENELITIAN
Sampel penelitian ini menggunakan satu pasien dengan kriteria klinis Tumor di Instalasi
Radiologi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Hasil dan Pembahasan
Data Pasien
Alat dan Bahan
1. Nama : Nn. D 1. Pesawat Ct-Scan 12.Water Soluble
2. Umur : 22 tahun 2. Operator 13.Oksigen
3. Jenis Kelamin : Perempuan Console 14.Obat anti alergi
4. Tgl Pemeriksaan : 12 3. Processing Film
November 2020 4. Film Ct-Scan
5. Klinis : Tumor 5. CPU
6. Spuit Injeksi
7. Bahan Kontras
8. Injector Ct-Scan
9. Venflon No 20
10.Kapas Alkohol
11.Plaster
HASIL EXPERTISE
Kesan :
1. Massa campuran solid kistik berlobulasi didistal femur sampai distal cruris sinistra yang mengobliterasi m.
gastrocnemius sinistra, m. biceps femoris sinistra, m. plantaris sinistra, m. soleus sinistra, m. popliteus sinistra.
2. Tidak tampak destruksi distal os femur, os tibia dan fibula bilateral yang tervisualisasi
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Sebelum pemeriksaan pasien dilakukan skin test bahan 7. Suntikan bahan kontras per IV sebanyak
kontras media sub cutan yang dicairkan dengan water 50 cc
solube dengan perbandingan 1 : 4 menggunakan spuit 8. Buat irisan dengan ketebalan irisan 5
1 cc biarkan selama 10 menit. mm
2. Pasien mengganti pakaian menggunakan baju pasien 9. Dari ketebalan 5 mm, direkontruksikan
3. Pasien tidur terlentang di atas meja pemeriksaaan feet menjadi 1 mm
first, kepala diberi bantal. Atur landmark pada 10 – 15 10. Dari 1 mm dapat direkontruksikan ke 3D
cm dibagian distal os femur atau pada pertengahan untuk dibuat potongan axial, coronal
cruris. serta sagittal (sesuai kebutuhan)
4. Garis tengah extremitas sejajar dengan garis tengah 11. Pencetakan film dibuat dengan kondisi
meja pemeriksaan. tulang dan pada kasus – kasus tertentu
5. Atur batas atas yang akan diperiksa (dua jari dari garis (tumor) dibuat kondisi jaringan.
infra red)
6. Dibuat topogram dengan garis awal mula dari lutut
sampai pergelangan kaki
KESIMPULAN
apron. selanjutnya.
TERIMAKASIH