DOSEN PENGUJI :
FITLER ARITONANG S.Si,M.Si
DISUSUN OLEH:
1.ENDANG PRIL DAME GULO
2.ESTER SINURAT
3.JESIKA SERLIN WILONA G
4.MILLENIA BR GINTING
5.MONICHA REGINA BR SINGARIMBUN
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul
“MAKALAH TENTANG TEKNIK PEMERIKSAAN CT-SCAN LOWER ABDOMEN”
dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas Teknik
CT-Scan Dasar.kami juga mengucapkan terimakasih kepada bapak FITLER ARITONANG
S.Si,M.Si selaku pembimbing materi dalam pembuatan makalah ini, serta kepada semua pihak
yang telah mendukung dalam menyusun makalah ini.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran kepada berbagai pihak untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan kinerja untuk kedepannya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….…….
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………. .....................
1.1. Latar Belakang ………………………………………………..
BAB II ISI …………………………………….......................................................
2.1 PEMERIKSAAN LOWER ABDOMEN CONTRAS ……………..
2.2 PEMERIKSAAN LOWER ABDOMEN NON CONTRAS………..
2.INDIKASI
APPENDICITIS KONIS
Apendisitis kronis terjadi ketika usus buntu tersumbat oleh feses, benda asing, kanker,
atau pun oleh pembengkakan usus buntu akibat infeksi.
Usus buntu adalah sebuah struktur seperti tabung yang bercabang pada pangkal usus
besar (kolon). Usus ini hanya setebal pensil dan biasanya panjangnya sekitar 7 cm. Selama
bertahun-tahun, para ilmuwan tidak memahami fungsi apendiks bagi tubuh. Sekarang kita tahu
bahwa fungsinya adalah membantu membuat imunoglobulin, zat yang merupakan bagian dari
sistem kekebalan tubuh.
3.ANATOMI
1.DUODENUM
Duodenum merupakan bagian pertama dan terpendek dari usus halus, panjangnya sekitar
20 sampai 25 sentimeter, karena itu bagian usus halus ini sering disebut usus dua belas jari.
Bagian usus dua belas jari membentang dari lubang pilorus lambung menuju arah kanan hingga
ke lilitan duodenojejunal disebelah kiri.
Struktur usus dua belas jari berbentuk seperti huruf C dengan ukuran diameter paling
besar dibanding bagian usus halus lainnya. Fungsi duodenum yang utama yaitu mencerna
makanan secara kimia dengan bantuan enzim-enzim pencernaan yang sebagian berasal
dari pankreas.
2.ILEUM
Ileum atau usus penyerapan adalah bagian ketiga dari usus halus, merentang dari jejenum hingga
katup ileosekal. Panjangnya hampir tiga per lima kali panjang keseluruhan panjang usus halus.
Dindingnya lebih tipis dan lebih banyak mengandung lemak mesenterika.
3.SAECUM
Sekum juga disebut caecum atau struktur sepertii tabung besar dalam rongga perut bagian
bawah yang menerima bahan makanan tercerna dari usus halus dan dianggap wilayah pertama
dari usus besar. Sekum juga disebut caecum atau struktur sepertii tabung besar dalam rongga
perut bagian bawah yang menerima bahan makanan tercerna dari usus halus dan dianggap
wilayah pertama dari usus besar.
4.COLON ASCENDEN
Kolon asenden – Kolon yang ada di bagian usus besar dimulai dari kolon asenden.
Permulaan usu s besar dimulai dari kolon asenden sebab kolon itu terletak di dasar perut kanan
bagian bawah, kemudian bergerak ke hati. Kolon asenden berakhir di samping hati. Fungsi dari
kolon asenden adalah sebagai penyerap air dan juga penyerap nutrisi yang beum sepenuhnya
diserap oleh bagian usus halus.
KUADRAN KIRI BAWAH
1.COLON DESCENDEN,SIGMOID
Sesuai dengan namanya Kolon desenden berarti usus besar yang menurun. Setelah
makanan melewati kolon transversum, maka akan diteruskan ke kolon desenden yang letaknya di
sisi perut sebelah kiri. Kolon ini bertugas menampung feses sementara sebelum diteruskan ke
bagian rektum.
Terusan dari kolon desenden adalah kolon sigmoid yang bentuknya mirip huruf S. Dalam
bagian usus besar yang berukuran pendek tersebut terjadi kontraksi yang kuat agar feses dari
kolon desenden bisa dikeluarkan melalui anus.
2.RECTUM
Bagian ujung dari usus besar ini merupakan tempat penyimpanan akhir sebelum feses
dikeluarkan lewat anus. Selain dilapisi mukosa dan pembuluh darah, rektum juga
memiliki saraf yang berhubungan dengan otak sehingga seseorang bisa mengendalikan kontraksi
saat buang air besar.
4.TEKNIK PEMERIKSAAN
1.PEMERIKSAAN LABORATORIUM
2.INFORM CONSENT
3.PERSIAPAN PASIEN
1) 1-2 hari sebelum pemeriksaan disarankan untuk tidak makan makanan yang berserat dan
hanya makan bubur kecap.
2) Sebelumnya telah menjalani pemeriksaan laboratorium guna mengetahui kadar ureum dan
kreatinin.
3) Malam hari sebelum pemeriksaan, pasien minum obat pencahar untuk membersihkan usus.
4) Pasien tidak boleh makan sebelum pemeriksaan selesai.
5.PROSEDUR PEMERIKSAAN
1) Pasien diminta ganti baju dengan baju pasien.
2) Pasien supine di atas meja pemeriksaan.
3) Pemasukan media kontras
Media kontras yang pertama dimasukkan melalui oral dengan perbandingan 1 : 20 dengan tujuan
sebagai marker. Kemudian pemasukan media kontras yang kedua melalui intravena dengan
jumlah media kontras 50 - 100 cc.
6.SCAN PARAMETER
1) Arus tabung : 110 mA
2) Tegangan tabung : 120 KV
3) Scan field : 390 mm
4) Scan time : 2,7 – 4,5 second
5) Interval : 10 – 15 mm pada daerah yang normal 5 – 8 mm pada daerah kelainan
6) Range : Umbilicus sampai shimphisis pubis
SCANNOGRAM
UPPER/LOWER
1.AXIAL
2.AXIAL
3.AXIAL
1.PERSIAPAN PASIEN
SCANNOGRAM
UPPER/LOWER
1.AXIAL 1
2.AXIAL 4
3.AXIAL 5
5.AXIAL 7
6.AXIAL 14
7.AXIAL 18
BAB III
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Usus buntu adalah sebuah struktur seperti tabung yang bercabang pada pangkal usus
besar (kolon). Usus ini hanya setebal pensil dan biasanya panjangnya sekitar 7 cm. Selama
bertahun-tahun, para ilmuwan tidak memahami fungsi apendiks bagi tubuh. Sekarang kita tahu
bahwa fungsinya adalah membantu membuat imunoglobulin, zat yang merupakan bagian dari
sistem kekebalan tubuh.
2.SARAN
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi pembaca dan penulis
mengenai Teknik pemeriksaan CT-Scan Abdomen Lower. Khususnya bagi calon radiografer,
sebaiknya lebih teliti dan cermat ketika menangani pemeriksaan yang menggunakan media
kontras, lebih memperhatikan tentang jenis media kontras yang digunakan, perbandingan media
kontras dengan air dan, volume disesuaikan dengan kondisi pasien dan ketetapan pemeriksaan.
Sebaiknya calon radiografer lebih memperhatikan pasien mengenai reaksi yang terjadi ketika
dimasukkan media kontras.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/dralauf/abdominal-ct-scan
http://catatanradiograf.blogspot.com/2010/08/sekilas-tentang-ct-scan-abdomen-kontras.html
http://radiologynet.blogspot.com/2014/10/teknik-pemeriksaan-ctscan-abdomen.html
https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1350&bih=591&tbm=isch&sxsrf=ACYBGN
QfU4iIBo5uSfpqhU790UcavrYUMQ%3A1575935944175&sa=1&ei=yN_uXYiwCoHB3LUP2t
2W-
As&q=gambar+CT+SCAN+ABDOMEN+LOWER++KONTRAS&oq=gambar+CT+SCAN+AB
DOMEN+LOWER++KONTRAS&gs_l=img.3...9491.16082..17804...2.0..0.97.1769.27......0....1.
.gws-wiz-
img.......35i39.UMcBls5iFzM&ved=0ahUKEwiItJDx4qnmAhWBILcAHdquBb8Q4dUDCAY&
uact=5#imgdii=ZhbCwhpPKm-V9M:&imgrc=1rrSU8p9dYO6FM:
https://www.shutterstock.com/es/image-photo/ct-scan-lower-abdomen-abdominal-pain-
401830765