Disusun Oleh:
Nim: 18.011
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan kasih karunia-Nya
sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"PERBEDAAN PEMERIKSAAN RADIOGRAFI URETROCYSTOGRAPHY DENGAN SEMINAL
VESICULOGRAPHY, PEMERIKSAAN RADIOGRAFI BNO SONDE".
Selanjutnya ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan kepada saya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I: PENDAHULUAN
dengan Vesiculografi..............................................................................9
Vesiculografi.........................................................................................13
3.1. Kesimpulan............................................................................................20
BAB 1
3
PENDAHULUAN
4
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini sebagai batasan dalam membahas bab isi. Adapun beberapa masalah yang
akan dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
Berdasarkan rumusan masalah yang disusun oleh penulis diatas, maka tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
5
1. Untuk mengetahui definisi pemeriksaan radiografi Urethrocystografi dengan
Vesiculografi
BAB II
PEMBAHASAN
6
A. Pemeriksaan Uretrocystografi
Pengertian
- Ruptur
- Stricture
- Prostate
- Fistel
Kontra Indikasi: Apabila kateter tidak bisa dipasang pada ujung uretra.
Persiapan Pasien: Tidak ada persiapan khusus, karena pasien yang akan
diperiksa adalah bagian dari urologi. Pasien dimintai untuk mengosongkan
kandung kencing. Pasien dimintai untuk puasa.
- Marker
7
- Media Kontras (+) Urografin
- Gliserin
- Kateter
- Spuit
- Sarung tangan
- Kassa steril
- Kapas alkohol
- Plester
- Baju pasien
B. Pemeriksaan Vesiculografi
Pengertian
- Variocele
Kontra Indikasi:
8
- Dicurigai adanya perforasi.
- Catheter
- Handscoon
- Mangkuk
- Spuit
- Kaset 24×30 cm
- Baju pasien
- Marker
Vesiculografi
Retrograde Uretrocystografi
Masukkan kateter yang sudah diisi media kontras pada ujung uretra.
Aliran media kontras nya mulai dari Urethral Meatus menuju Penile Urethra
menuju Bulbar Urethra menuju Membranous Urethra menuju Prostatic
Urethra menuju Bladder Neck sampai menuju Bladder.
9
Antegrade Cystouretrografi
Masukkan kateter yang sudah diisi media kontras melalui cystotomi atau
pembedahan pada blass. Aliran media kontrasnya mulai dari Bladder
menuju Bladder Neck menuju Prostatic Urethra menuju Membranous
Urethra menuju Bulbar Urethra menuju Penile Urethra sampai menuju
Urethral Meatus.
dengan Vesiculografi
Retrograde Uretrocytografi
4. Masukkan kateter pada ujung urethra, setelah itu pasien dioblique dengan
syarat urethra sejajar dengan femur.
10
5. Setelah kateter dirasa sudah cukup masuk, lalu ujung urethra difiksasi dengan
plester. Ujung kateter yang lain dihubungkan dengan spuit yang sudah berisi
kontras media.
Antegrade Cystouretrografi
11
Teknik pemasukan media kontras pada
pemeriksaan seminal vesikulografi
5. Setelah kateter dipasang suntikkan media kontras yang akan menuju kedalam
vesicula seminalis.
7. Lalu di X-ray.
Gambaran yang tampak yaitu tampak bahan kontras mengisi urethra dan
tampaknya striktura urethra proximal yang ditandainya dengan pengisian daerah
12
striktura dengan kontras media yang sangat sedikit dan terlihat batas distal
striktura yaitu daerah dimana urethra yang tadinya lebar lalu menjadi sempit.
Posisi AP
stricture
13
✓Tampak penyempitan lumen pada urethra posterior.
AP :
✓Pertengahan
film pada daerah tepi atas symphysis pubis.
✓Tidak ada overlapping pada daerah prostat urethra dengan bagian atas dari
tulang paha.
Oblique vesiculography:
✓Tidak ada overlapping pada daerah prostat atau urethra dengan bagian atas os
femur.
14
· Untuk ibu hamil
· Untuk persalinan
. Translokasi IUD
Umumnya, jika Anda menggunakan IUD hormonal, menstruasi yang Anda alami
biasanya akan semakin ringan seiring berjalannya waktu. Artinya, darah
menstruasi yang Anda keluarkan setiap kali haid tidak akan mengucur deras
seperti pada umumnya.
Maka itu, jika Anda justru mengalami menstruasi yang semakin banyak seiring
waktu, Anda patut curiga bahwa posisi IUD Anda telah bergeser sehingga tidak
bisa bekerja secara efektif mencegah kehamilan. Oleh sebab itu, Anda perlu
segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan mengenai kondisi
tersebut. Sebelum IUD berada pada posisi semula, Anda harus menggunakan alat
kontrasepsi cadangan jika tidak ingin kebobolan.
Jika Anda cek benang IUD dan tidak berhasil teraba, Anda bisa saja mengalami
masalah seperti perforasi rahim atau terdapat lubang pada rahim, atau infeksi.
Ada beberapa gejala yang harus Anda ketahui dan diskusikan dengan dokter,
misalnya:
15
2.7. Teknik pemeriksaan BNO Sonde
Kaset : Ukuran kaset yang digunakan adalah ukuran kaset 24×30 cm diletakkan
melintang.
Posisi Pasien : Pasien tidur terlentang (supine) dalam posisi lithotomi diatas meja
pemeriksaan.
Central Ray : Atur arah sinar tegak lurus dengan kaset dan meja pemeriksaan.
Central Point : Titik bidik pada MSP setinggi 5 cm superior dari simpisis pubis.
✓Proyeksi Lateral
Kaset : Ukuran kaset yang digunakan adalah ukuran kaset 24×30 cm diletakkan
melintang.
Posisi Pasien : Atur pasien untuk tidur miring (recumbent) pada salah satu sisi.
16
Posisi Objek:
Atur MSP tubuh pasien sejajar dengan meja pemeriksaan. Pastikan posisi pelvis
true Lateral. Tangan fleksikan ke atas untuk bantalan kepala agar pasien lebih
nyaman.
Central Ray : Atur arah sinar tegak lurus dengan kaset dan meja pemeriksaan.
Central Point : Titik bidik pada MCP setinggi trochanter mayor sisi yang jauh dari
kaset.
Kriteria Radiograf :
Dari gambaran itu dapat dilihat pergeseran lokasi AKDR dari tempat
seharusnya.
✓Pemeriksaan ini dilakukan oleh tim yg terdiri dari dokter spesialis kandungan,
bidan, dan radiografer.
✓Buat plan foto pelvis tanpa sonde uterus dg ukuran kaset 24 x 30 cm dg posisi
pasien AP dan oblique AP. Hal ini dimaksudkan utk melihat apakah IUD tersebut
masih ada dalam rongga pelvis atau sudah keluar dari tubuh pasien.
✓. Jika IUD masih terlihat dalam rongga pelvis maka pemeriksaan dilanjutkan.
✓. Pengambilan gambar dilakukan lima kali yakni foto polos dua kali dan foto
dengan sonde uterus terpasang tiga kali.
17
✓. Pada posisi AP supine, pasien supine diatas meja pemeriksaan, MSP tubuh
sejajar dg garis tengah meja pem. Kedua tungkai lurus, kedua SIAS simetris kanan
dan kiri.
✓. Pada proyeksi AP oblique (RPO dan LPO), pasien oblique 45°dg tungkai sisi yg
dekat meja ditekuk dan tungkai yg jauh lurus.
18
Terdapat gambaran spekulum di rongga Vagina.
Dari gambaran itu dapat dilihat pergeseran lokasi AKDR dari tempat
seharusnya.
19
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
20