Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TEKNIK RADIOGRAFI

PERBEDAAN PEMERIKSAAN URETROCYSTOGRAPHY DENGAN VESICULOGRAPHY

PEMERIKSAAN BNO SONDE

Disusun Oleh:

Nama: Fitriany Marbun

Nim: 18.011

AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK & RADIOTERAPI

YAYASAN SINAR AMAL BHAKTI

MEDAN

2020

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan kasih karunia-Nya
sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"PERBEDAAN PEMERIKSAAN RADIOGRAFI URETROCYSTOGRAPHY DENGAN SEMINAL
VESICULOGRAPHY, PEMERIKSAAN RADIOGRAFI BNO SONDE".

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu dosen pengampu yang telah
memberikan bimbingan kepada saya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Medan, 06 Agustus 2020

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................3

BAB I: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.........................................................................4

1.2. Rumusan Masalah..................................................................................5

1.3. Tujuan Masalah.......................................................................................6

BAB II: PEMBAHASAN

2.1. Definisi pemeriksaan Uretrocystografi dengan Vesiculografi............7

2.2. Perjalanan media kontras pada pemeriksaan Uretrocystografi

dengan Vesiculografi..............................................................................9

2.3. Teknik Pemasukan media kontras pada pemeriksaan

Uretrocystografi dengan Vesiculografi...............................................10

2.4. Gambaran radiografi pada pemeriksaan Uretrocystografi dengan

Vesiculografi.........................................................................................13

2.5. Indikasi pemeriksaan BNO Sonde.......................................................15

2.6. Penyebab bergesernya alat kontrasepsi.............................................15

2.7. Teknik pemeriksaan BNO Sonde.........................................................16

2.8. Teknik pemasukan media kontras pada BNO Sonde........................17

2.9. Hasil Gambaran pada BNO Sonde......................................................19

BAB III: PENUTUP

3.1. Kesimpulan............................................................................................20

BAB 1

3
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Urethrocystografi merupakan suatu teknik pemeriksaan radiografi dari vesica


urinaria dan urethra dengan menggunakan bahan kontras media positif melalui
urethra. Urethrocystografi bipolar merupakan teknik pemeriksaan
urethrocystografi dengan pemasukan kontras media yang dilakukan dari arah atas
melalui cateter suprapubis dan dari arah bawah melalui urethra.

Pemeriksaan Radiografi Vesiculography merupakan pemeriksaan ductus


seminalis untuk mendapatkan gambaran dari kelainan atau keluhan pada
genitourinary pasien laki-laki. Pemeriksaan yang dapat dilakukan sesuai dengan
indikasi yaitu vesiculography, epididimography atau kombinasi keduanya
epididimo vesiculography. Kontras media yang digunakan bersifat water soluble,
bahan-bahan campuran iodine yang biasa digunakan untuk pemeriksaan IVP.

BNO Sonde adalah pemeriksaan radiologi organ reproduksi wanita bagian


dalam pada daerah corpus uterus, dengan dibantu menggunakan alat yaitu sonde
uterus. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui letak alat kontrasepsi
pada reproduksi wanita, khususnya alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

1.2. Rumusan Masalah

4
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini sebagai batasan dalam membahas bab isi. Adapun beberapa masalah yang
akan dibahas dalam karya tulis ini antara lain:

1. Apa definisi pemeriksaan radiografi Urethrocystografi dengan Vesiculografi?

2. Bagaimana perjalanan Media kontras pada pemeriksaan Urethrocystografi


dengan Vesiculografi?

3. Bagaimana teknik pemasukan Media Kontras pada pemeriksaan


Urethrocystografi dengan Vesiculografi?

4. Bagaimana gambaran radiografi pada pemeriksaan Urethrocystografi dengan


Vesiculografi?

5. Apa saja indikasi pada pemeriksaan BNO Sonde?

6. Apa penyebab bergesernya alat kontrasepsi pada pemeriksaan BNO Sonde?

7. Bagaimana teknik pemeriksaan pada BNO Sonde?

8. Bagaimana teknik pemasukan Media Kontras pada BNO Sonde?

9. Bagaimana hasil gambaran pada pemeriksaan BNO Sonde?

1.3. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang disusun oleh penulis diatas, maka tujuan
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

5
1. Untuk mengetahui definisi pemeriksaan radiografi Urethrocystografi dengan
Vesiculografi

2. Untuk mengetahui perjalanan Media kontras pada pemeriksaan


Urethrocystografi dengan Vesiculografi

3. Untuk mengetahui teknik pemasukan Media Kontras pada pemeriksaan


Urethrocystografi dengan Vesiculografi

4. Untuk mengetahui gambaran radiografi pada pemeriksaan Urethrocystografi


dengan Vesiculografi

5. Untuk mengetahui indikasi pada pemeriksaan BNO Sonde

6. Untuk mengetahui penyebab bergesernya alat kontrasepsi pada pemeriksaan


BNO Sonde

7. Untuk mengetahui teknik pemeriksaan pada BNO Sonde

8. Untuk mengetahui teknik pemasukan Media Kontras pada BNO Sonde

9. Untuk mengetahui hasil gambaran pada pemeriksaan BNO Sonde

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi pemeriksaan Uretrocystografi dengan Vesiculografi

6
A. Pemeriksaan Uretrocystografi

 Pengertian

Pemeriksaan Uretrocystografi adalah pemeriksaan radiologi untuk melihat fungsi


dari uretra dan vesica urinaria yang mengalami gangguan berupa penyempitan
dan sumbatan sehingga menimbulkan gangguan pada uretra dan vesica urinaria.
Dengan memasukkan kontras iodium melalui OUE untuk memeriksa keadaan VU
dan urethra. Jika terdapat striktura urethra akan nampak adanya penyempitan
lumen urethra dan dan elongasi. Pada kasus ruptur urethra komplit (gejala: tidak
keluarnya urin) akan didapatkan media kontras yang terhalang untuk mengisi VU.
Kemudian kontras akan mengumpul dispatium retropubikum jaringan
paraprostatika, dan spatium retroprostatikum.

 Tujuan: Untuk melihat kelainan, anatomi dan fungsi

 Indikasi: - Dicurigai obstruksi karna batu uretra

- Ruptur

- Stricture

- Prostate

- Fistel

 Kontra Indikasi: Apabila kateter tidak bisa dipasang pada ujung uretra.

 Persiapan Pasien: Tidak ada persiapan khusus, karena pasien yang akan
diperiksa adalah bagian dari urologi. Pasien dimintai untuk mengosongkan
kandung kencing. Pasien dimintai untuk puasa.

 Persiapan Alat & Bahan:

- Pesawat sinar-x dilengkapi fluoroscopy

- Kaset & film ukuran 24×30 cm

- Marker

7
- Media Kontras (+) Urografin

- Gliserin

- Kateter

- Spuit

- Sarung tangan

- Kassa steril

- Bengkok atau mangkok steril

- Kapas alkohol

- Plester

- Baju pasien

B. Pemeriksaan Vesiculografi

 Pengertian

Pemeriksaan radiografi seminal vesiculografi merupakan modalitas pencitraan


radiologi yang digunakan untuk mengevaluasi saluran mani.

Pemeriksaan ini dapat menunjukkan lokasi obstruksi serta kelainan-kelainan


disepanjang saluran mani.

 Tujuan: Untuk melihat kelainan, fungsi, dan anatomi

 Indikasi: - Obstruktif Azoospermia (AO)

- Ejaculatory Duct Obstruction (EDO)

- Variocele

 Kontra Indikasi:

- Kateter tidak bisa dimasukkan ke uretra

8
- Dicurigai adanya perforasi.

- Adanya infeksi diluar maka infeksinya menyebar kedalam biasa disebut


Galanitis.

- Terjadinya pembengkakan akibat dicurigai infeksi.

 Persiapan Alat & Bahan:

- Pesawat sinar-x yang dilengkapi fluoroscopy

- Media kontras positif

- Catheter

- Handscoon

- Mangkuk

- Spuit

- Kaset 24×30 cm

- Baju pasien

- Marker

2.2. Perjalanan media kontras pada pemeriksaan Uretrocystografi dan

Vesiculografi

A. Perjalanan media kontras pada pemeriksaan Uretrocystografi

 Retrograde Uretrocystografi

Masukkan kateter yang sudah diisi media kontras pada ujung uretra.
Aliran media kontras nya mulai dari Urethral Meatus menuju Penile Urethra
menuju Bulbar Urethra menuju Membranous Urethra menuju Prostatic
Urethra menuju Bladder Neck sampai menuju Bladder.

9
 Antegrade Cystouretrografi

Masukkan kateter yang sudah diisi media kontras melalui cystotomi atau
pembedahan pada blass. Aliran media kontrasnya mulai dari Bladder
menuju Bladder Neck menuju Prostatic Urethra menuju Membranous
Urethra menuju Bulbar Urethra menuju Penile Urethra sampai menuju
Urethral Meatus.

B. Perjalanan media kontras pada pemeriksaan Seminal Vesiculografi

Masukkan media kontras menggunakan kateter melalui endoscopy Urethra


menuju Utricle menuju Prostate menuju Ejaculatory Duct sampai menuju Seminal
Vesikula

2.3. Teknik Pemasukan media kontras pada pemeriksaan Uretrocystografi

dengan Vesiculografi

 Teknik pemasukan media kontras pada pemeriksaan Uretrocytografi

 Retrograde Uretrocytografi

1. Pasien datang ke radiologi, selanjutnya identifikasi pasien, selanjutnya beri


penjelasan tentang jalannya pemeriksaan, jika sudah jelas pasien dimintai untuk
menandatangani informed concent, setelah itu pasien ganti baju dengan
menggunakan baju pasien, setelah itu pasien buang air kecil.

2. Sebelum pemasukan bahan kontras, dilakukan plan foto (pelvis polos).

3. Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan, dengan kedua lutut


diangkat dan sedikit flexi.

4. Masukkan kateter pada ujung urethra, setelah itu pasien dioblique dengan
syarat urethra sejajar dengan femur.

10
5. Setelah kateter dirasa sudah cukup masuk, lalu ujung urethra difiksasi dengan
plester. Ujung kateter yang lain dihubungkan dengan spuit yang sudah berisi
kontras media.

6. Masukkan kontras media murni kedalam Urethra, ambil foto Urethra,


masukkan media kontras yang kedua dengan perbandingan 1:10, masuk ke blass
ambil foto, masuk blass masuk Urethra, masukkan media kontras murni yang
ketiga, masuk blass masuk Urethra ambil foto, jadi 3 kali foto, yang pertama
media kontras murni urethra aja, campuran urethra blass murni ditambah ke
Urethra (full kandung kemih sama Urethra). Sambil di fluoroscopy

7. Penyuntikkan bahan kontras dilakukan secara perlahan.

8. Pasien sebelumnya diinstruksikan untuk memberikan isyarat bila kandung


kencingnya dirasa penuh (ada keinginan untuk mixie).

9. Pasien diinstruksikan untuk menahan sebentar rasa ingin mixie kemudian


diexposi.

10. Setiap pengambilan foto pasien dimintai untuk ngedan.

11. Setelah pemeriksaan, klem dapat dibuka lagi.

 Antegrade Cystouretrografi

1. Pasien datang keradiologi dalam keadaan cystostomi (pembedahan pada blass)

2. Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan dengan kedua lutut


diangkat dan sedikit Flexi.

3. Masukkan media kontras melalui cystostomi/pembedahan pada blass, media


kontras dimasukkan dengan perbandingan 1:6

4. Sambil di fluoroscopy lalu X-ray

5. Pasien diinstruksikan untuk menahan sebentar rasa ingin mixie kemudian


diexposi.

6. Setiap pengambilan foto pasien dimintai untuk ngedan.

11
 Teknik pemasukan media kontras pada
pemeriksaan seminal vesikulografi

1. Pasien datang ke radiologi, selanjutnya


identifikasi pasien, selanjutnya beri penjelasan tentang jalannya pemeriksaan, jika
sudah jelas pasien dimintai untuk menandatangani informed concent, setelah itu
pasien ganti baju dengan menggunakan baju pasien, setelah itu pasien buang air
kecil.

2. Sebelum pemasukan bahan kontras dilakukan plan foto (pelvis polos).

3. Pasien diposisikan supine diatas meja pemeriksaan, dengan kedua lutut


diangkat dan sedikit flexi.

4. Pada pemeriksaan ini pemasukkan bahan kontras media menggunakan kateter


melalui endoscopy urethra menuju ductus ejaculatory.

5. Setelah kateter dipasang suntikkan media kontras yang akan menuju kedalam
vesicula seminalis.

6. Lihat aliran media kontras sambil di fluoroscopy.

7. Lalu di X-ray.

2.4. Gambaran radiografi pada pemeriksaan Uretrocystografi dengan


Vesiculografi

 Gambaran radiografi pada pemeriksaan Uretrocystografi

Gambaran yang tampak yaitu tampak bahan kontras mengisi urethra dan
tampaknya striktura urethra proximal yang ditandainya dengan pengisian daerah

12
striktura dengan kontras media yang sangat sedikit dan terlihat batas distal
striktura yaitu daerah dimana urethra yang tadinya lebar lalu menjadi sempit.

 Gambaran radiografi Uretrocystografi dengan klinis Stricture Urethra

Posisi AP

✓Tak tampak opasitas abnormal pada kavum


pelvis dan Regio urethra.

✓Tampak terpasang fiksasi interna pada ramus


superior OS pubis kanan.

✓Fraktur lama pada ramus superior dan


inferior OS pubis kanan.

stricture

✓Kontras masuk melalui abocath yang


terpasang pada OUE.

✓Tampak kontras mengisi urethra anterior


posterior dan vesica urinaria.

13
✓Tampak penyempitan lumen pada urethra posterior.

 Gambaran radiografi pada pemeriksaan Seminal Vesiculografi

AP :

✓Pertengahan
film pada daerah tepi atas symphysis pubis.

✓Tidak ada superposisi antara ductus seminalis dengan os iliaca.

✓Tidak ada overlapping pada daerah prostat urethra dengan bagian atas dari
tulang paha.

Oblique vesiculography:

✓Pertengahan film pada daerah tepi atas symphysis pubis.

✓Tidak ada super posisi antara ductus seminalis dengan os ilium.

✓Tidak ada overlapping pada daerah prostat atau urethra dengan bagian atas os
femur.

2.5. Indikasi pemeriksaan BNO Sonde

Adapun indikasi dari pemeriksaan BNO Sonde antara lain:

14
· Untuk ibu hamil

· Untuk persalinan

· Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi

. Translokasi IUD

. Benang pada IUD lepas.

2.6. Apa penyebab bergesernya alat kontrasepsi (IUD)

Umumnya, jika Anda menggunakan IUD hormonal, menstruasi yang Anda alami
biasanya akan semakin ringan seiring berjalannya waktu. Artinya, darah
menstruasi yang Anda keluarkan setiap kali haid tidak akan mengucur deras
seperti pada umumnya.

Maka itu, jika Anda justru mengalami menstruasi yang semakin banyak seiring
waktu, Anda patut curiga bahwa posisi IUD Anda telah bergeser sehingga tidak
bisa bekerja secara efektif mencegah kehamilan. Oleh sebab itu, Anda perlu
segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan mengenai kondisi
tersebut. Sebelum IUD berada pada posisi semula, Anda harus menggunakan alat
kontrasepsi cadangan jika tidak ingin kebobolan.

Jika Anda cek benang IUD dan tidak berhasil teraba, Anda bisa saja mengalami
masalah seperti perforasi rahim atau terdapat lubang pada rahim, atau infeksi.
Ada beberapa gejala yang harus Anda ketahui dan diskusikan dengan dokter,
misalnya:

1. Demam tinggi hingga menggigil.

2. Kram perut yang berlangsung lama.

3. Bau yang tidak wajar dari vagina.

4. Perdarahan yang tidak normal hingga cairan keluar dari vagina.

15
2.7. Teknik pemeriksaan BNO Sonde

✓Proyeksi Anteroposterior (AP)

Tujuannya : Untuk plan foto dan setelah pemasukan sonde utrus

Kaset : Ukuran kaset yang digunakan adalah ukuran kaset 24×30 cm diletakkan
melintang.

Posisi Pasien : Pasien tidur terlentang (supine) dalam posisi lithotomi diatas meja
pemeriksaan.

Posisi Objek: Atur MSP


tubuh pasien tegak
lurus dengan meja pemeriksaan. Pastikan tidak ada rotasi pada pelvis agar posisi
pelvis benar-benar true AP.

Central Ray : Atur arah sinar tegak lurus dengan kaset dan meja pemeriksaan.

Central Point : Titik bidik pada MSP setinggi 5 cm superior dari simpisis pubis.

✓Proyeksi Lateral

Tujuan : Untuk foto setelah pemasukan sonde utrus

Kaset : Ukuran kaset yang digunakan adalah ukuran kaset 24×30 cm diletakkan
melintang.

Posisi Pasien : Atur pasien untuk tidur miring (recumbent) pada salah satu sisi.

16
Posisi Objek:

Atur MSP tubuh pasien sejajar dengan meja pemeriksaan. Pastikan posisi pelvis
true Lateral. Tangan fleksikan ke atas untuk bantalan kepala agar pasien lebih
nyaman.

Central Ray : Atur arah sinar tegak lurus dengan kaset dan meja pemeriksaan.

Central Point : Titik bidik pada MCP setinggi trochanter mayor sisi yang jauh dari
kaset.

Kriteria Radiograf :

 Terdapat gambaran spekulum di rongga Vagina.

 Terdapat gambaran sonde uterus dengan ujungnya menyentuh bagian dari


AKDR.

 Dari gambaran itu dapat dilihat pergeseran lokasi AKDR dari tempat
seharusnya.

2.8. Teknik pemasukan media kontras pada pemeriksaan BNO Sonde

✓Pemeriksaan ini dilakukan oleh tim yg terdiri dari dokter spesialis kandungan,
bidan, dan radiografer.

✓Buat plan foto pelvis tanpa sonde uterus dg ukuran kaset 24 x 30 cm dg posisi
pasien AP dan oblique AP. Hal ini dimaksudkan utk melihat apakah IUD tersebut
masih ada dalam rongga pelvis atau sudah keluar dari tubuh pasien.

✓. Jika IUD masih terlihat dalam rongga pelvis maka pemeriksaan dilanjutkan.

✓. Pengambilan gambar dilakukan lima kali yakni foto polos dua kali dan foto
dengan sonde uterus terpasang tiga kali.

17
✓. Pada posisi AP supine, pasien supine diatas meja pemeriksaan, MSP tubuh
sejajar dg garis tengah meja pem. Kedua tungkai lurus, kedua SIAS simetris kanan
dan kiri.

✓. CR : tegak lurus pada grs


pertemuan antara SIAS
dengan MSL tubuh.

✓. Eksposi dilakukan pada saat


setelah keluarkan napas.

✓. Pada proyeksi AP oblique (RPO dan LPO), pasien oblique 45°dg tungkai sisi yg
dekat meja ditekuk dan tungkai yg jauh lurus.

✓. Posisikan pasien diatas meja pemeriksaan dengan posisi lithotomi.

✓. Letakkan kain steril dibawah panggul pasien.

✓. Peralatan steril disiapkan dimeja dorong/trolley didekat meja pemeriksaan.

✓. Lampu ginekologi diarahkan ke organ generalis pasien.

✓. Daerah vulva dibersihkan dengan desinfektan oleh radiolog.

✓. Spekulum/cocor bebek dimasukkan kedalam vagina hingga cervix tampak.

✓. Cervik dibersihkan dengan kassa dan cairan desinfektan/betadine.

✓. Sonde uterus dimasukkan kira-kira 7 cm kedalam uterus untuk menentukan


kedalaman dan arah posisi rahim setelah yakin sonde bersinggungan dengan IUD
(dengan fluoroscopy) barulah dilakukan proyeksi AP dan Lateral.

✓. Sonde dan spekulum dilepas dan pasien dipersilahkan ganti baju.

2.9. Hasil gambaran pada BNO Sonde

18
 Terdapat gambaran spekulum di rongga Vagina.

 Terdapat gambaran sonde uterus dengan ujungnya menyentuh bagian dari


AKDR.

 Dari gambaran itu dapat dilihat pergeseran lokasi AKDR dari tempat
seharusnya.

19
BAB III

Penutup

3.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut:

Urethrocystografi merupakan suatu teknik pemeriksaan radiografi dari vesica


urinaria dan urethra dengan menggunakan bahan kontras media positif melalui
urethra. Sedangkan, pemeriksaan Radiografi Vesiculography merupakan
pemeriksaan ductus seminalis untuk mendapatkan gambaran dari kelainan atau
keluhan pada genitourinary pasien laki-laki. Adapun pengertian dari pemeriksaan
radiografi BNO Sonde yaitu BNO Sonde adalah pemeriksaan radiologi organ
reproduksi wanita bagian dalam pada daerah corpus uterus, dengan dibantu
menggunakan alat yaitu sonde uterus.

20

Anda mungkin juga menyukai