Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Tujuan Pemeriksaan
Pemeriksaan Radiografi Media kontras bertujuan untuk melihat
perbedaaan antara objek dan soft tissue pada suatu organ. pemeriksaan ini di
lakukan dengan menggunakan senyawa-senyawa bahan media kontras

B. Dasar Teori
Bahan kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk
meningkatkan visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah
pencitraan diagnostik medik. Media kontras adalah suatu bahan atau media
yang digunakan untuk menyangatkan gambaran suatu organ tubuh (anatomi
dan fisiologi) dalam radiografi imaging.
Dalam percobaan yang dilakukan Tuffier pada tahun 1987 ia memasukan
kawat kedalam ureter melalui kateter, sehingga terjadi bayangan ureter dalam
radiograf, kontras cair untuk menggambarkan anatomi dari traktus urinarius.
Tahun 1928 seorang ahli urologi, dr.Moses Swick bekerja sama dengan
Prof.Lichtwitz, Binz, Rath, dan Lichtenberg menemukan media kontras iodium
water-soluble yang digunakan dalam pemeriksaan urografi secara intravena.
Kemudian mulai tahun 1969 dr. Torsten Almen mengembangkan jenis media
kontras non ionik dengan osmolalitas yang cukup rendah.
BAB II
ISI

A. JENIS JENIS MEDIA KONTRAS


1. Media kontras negatif :
a. Udara ,
b. Gas
c. Oxygen
2. Media kontras positif :
a. Barium sulfat
b. Iodium
3. Media Kontras ionik
a. Ionic Monomers-High Osmolar Contrast Media (HOCM)
b. Ionic Contrast Media . Ionic Dimers-Low Osmolar Contrast
Media (LOCM)
4. Media kontras non ionik :
a. Non-Ionic Monomers (LOCM)
b. Non-ionic dimmers (isotonic) – the gold standard

B. DOSIS MEDIA KONTRAS


Tergantung dari :
a. tabel dari masing masing produsen bahan media kontras
b. kebutuhan dari jenis pemeriksaan.
c. standarisasi dari jenis pemeriksaan yang sudah lazim dilakukan.

C. SYARAT MEDIA KONTRAS :


a. zat atau bahan media kontras tersebut tidak menimbulkan
rangsangan atau iritasi bagi tubuh.
b. kekentalan media kontras mudah mengikuti aliran darah tetapi
tidak mengganggu ketajaman radiograf.
c. media kontras harus mempunyai daya kelarutan yang tinggi atau
mudah bercampur dengan cairan lain.
d. media kontras dapat cepat diserap dalam tubuh tanpa
meninggalkan bekas yang minimum dan tidak merupakan benda
asing di dalam tubuh.
e. harus mempunyai berat atom yang besar dan toxicitas rendah.
f. sebagai physiological test,media kontras dalam tubuh bertindak
physiologis dan tidak merubah fungsi organ.
g. mudah dipakai pada pemeriksaan radiologi(bentuk,bau,rasa) baik
atau enak dan secara ekonomi bisa terjangkau.

D. FAKTOR MEDIA KONTRAS


a. Osmoliti : daya larut.
b. Viskositas : kekentalan
c. Toxicitas : racun atau tingkat alergi
d. Konsentrasi : prosentase berat ion dalam molekul

E. PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KONTRAS


1. Reaksi kecil(minior reaction)
a. Bersin (sneezing)
b. Batuk (coughing)
c. Mual (nausea)
d. Muntah (fongitas)
2. Reaksi sedang(allergic skin reaction)
a. Kulit kemerahan
b. Gatal gatal pada kulit (urticaria)
c. Oedema
3. Reaksi besar (mayor reaction)
a. Bronchospasme
b. Chonvulsion
c. Emboli udara
d. Pulmonary oedema
e. Hypotensi
f. Cherebral oedema
g. Cardiac respiratory arest

F. PENANGGULANGAN MENURUT BESAR KECILNYA REAKSI


1. Reaksi kecil
a. Bersin,batuk,mual,muntah
b. Penderita diinstruksikan tarik nafas panjang dari hidung lalu
dikeluarkan lewat mulut
c. Bila muntah tangani dulu
d. Bila belum baik berikan adrenalin dan semacamnya
2. Reaksi sedang
a. Diberikan obat anti alergi
3. Reaksi besar
a. Bronchospame : berikan oksigen,adrenalin,corticossteroid
b. Convulsion : berikan oksigen,diazepam atau valium
c. Emboli udara : penderita diposisikan lateral decubitus dengan
kepala lebih rendah dari badan kemudain berikan oksigen.

G. PENGGUNAAN JENIS MEDIA KONTRAS PADA TINDAKAN


RADIOLOGI
1. Media kontras untuk Urologi dan Angiografi
a. Bahan dasar : sodium, meglumin,sodium+meglumin
b. Jenis : organik dan an organik
2. Media kontras untuk cholecystography
a. Oral
b. Iopanoic acid (3 amino-alpha-ethyl 2, 4, 6-triodo hydrocinnamic acid)
c. Sodiumi iopodate(3-(dimethylamino-methylene) amino - 2, 4, 6-
triiodohydrocinamic acid)
3. Media kontras untuk bronchografi
a. Jenis suspensi
- aqua :propyliodone
- oli : diosnosil
b. Suspensi kristal (dihydroxyproyl - diodpyridone),(lopydol),
diodpyridone (lopidone)
c. Dikenal dengan nama hytrast
4. Media kontras lymphography
a. Jenis larutan dengan minyak : lipiodol
b. Lipiodol ultra fluid (larutan dalam air) dapat digunakan untuk :
- hysteorography
-dacrocystography
-galactography
-uretrography
-fistulography
5. Media kontras untuk ventrikulography, myelography, discography,
lumbosacral, radikulography
a. Ventrikulography :dulu menggunakan oil yaitu lipiodol,
duroliopaque, seakarang menggunakan meglumin locarmater
b. Myelography : oli media kontras
c. komposisi lipiodol dan lopendylate(pantopaque),
ethylmonoiodostearate (durolipiopaque)
d. non ionik :media kontras water solube : iopamidol (iopamiro)
6. Media kontars untuk saluran atau rongga
a. Fistel ,trac intestinal, parioneografi : barium sulfat atau hytrast
b. Filtel soft tissue atau pada tulang : lipiodol,duroliopaque, watersolube
media kontras
c. T-Tube cholangiography : triiodin watersolube 20- 30% iodine dioplos
dengan larutan fisiologis dengan ratio 1 : 1
d. Sinusography,galactography , sialography ,dan cystography : lipiodol
ultra fluid triiodine watersolube yang mengandung 30 % iodine
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Media kontras adalah suatu bahan atau media yang dignakan untuk
menyangatkan gambaran suatu organ tubuh (anatomi dan fisiologi) dalam
radiografi imaging. Pemeriksaan Radiografi Media kontras itu sendiri
bertujuan untuk melihat perbedaan antara obyek dan soft tissue pada suatu
organ. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan senyawa-senyawa
bahan media kontras.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi media kontras,
antara lain osmoliti (daya larut), viskositas (kekentalan), toxicitas
(racun/tingkat alergi), konsentrasi (prosentase berat ion dalam molekul).
Berdasarkan jenisnya, media kontras dibagi menjadi 4 macam, antara lain :
1. Media kontras Positif
2. Media kontras negaatif
3. Media kontran ionik dan
4. Media kontras non-ionik

Anda mungkin juga menyukai