Anda di halaman 1dari 48

PEMERIKSAAN RADIOLOGI DI

BAGIAN I.P.DALAM
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
RADIODIAGNOSTIK
1. FOTO POLOS.
2. ORTHOPANORAMIC (OPG)
2. MAMMOGRAFI
3. FOTO DENGAN KONTRAS.
4. ULTRASONOGRAFI
5. CT SCAN
6. MRI
7. ARTERIOGRAFI
8. KEDOKTERAN NUKLIR
RADIOTERAPI
FOTO SINAR X-POLOS
Definisi : pemeriksaan radiologi dengan
memanfaatkan sinar X untuk menggambarkan
anatomi bagian tubuh tertentu dan kelainan-
kelainan yang berhubungan.
Macam : OPG, cranium, thorax, abdomen, pelvis,
extremitas, vertebrae, bone survey.
Indikasi : kel. kongenital, trauma, infeksi, tumor/
metastasis, kel. metabolisme, kel. hemopoetic/
lymphoreticuler, degenerasi, aseptic necrosis,
corpal.
Persiapan : baju khusus, artefak (-)
Prosedur : Pasien dengan posisi tertentu di
pancarkan sinar X kemudian diproyeksikan
pada cassete sehingga terbentuk gambaran
anatomi radiologis bagian tubuh tertentu.
Proyeksi, posisi : AP, Lateral, LPO/RPO,
supine/prone/erect, sesuai permintaan, kasus.

ORTHOPANORAMIC (OPG)
Pemeriksaan foto rontgent regio maxilla
mandibula dengan menggunakan sinar X
sehingga didapatkan gambaran anatomi radiologi
gigi, maxilla dan mandibula.
Indikasi : trauma, infeksi, tumor.
Persiapan : (-)
Prosedur : Pasien dengan posisi tertentu di
pancarkan sinar X kemudian diproyeksikan pada
cassete sehingga terbentuk gambaran anatomi
radiologis regio maxilla mandibula.

MAMMOGRAFI
Pemeriksaan foto rontgent regio mammae sd
axilla dengan menggunakan sinar X sehingga
didapatkan gambaran anatomi radiologis
mammae dan kelainannya .
Indikasi : tumor, implant.
Persiapan : baju khusus, artefak (-)

Prosedur : Pasien dengan posisi tertentu di
pancarkan sinar X kemudian diproyeksikan
pada cassete sehingga terbentuk gambaran
anatomi radiologis regio mammae sd axilla .
Proyeksi : superior inferior, caudocranial,
tangensial.
FOTO DENGAN KONTRAS :
UROGENITAL, GASTROINTESTINAL
UROGENITAL
Macam : Intravenous Pyelografi (IVP),
Urethrocystografi, Cystografi,
Mictiocystourethrografi (MCU), RPG, APG.
Indikasi : kel. Kongenital, trauma, infeksi,
lokasi tumor primer, perluasan tumor.
IVP
Pemeriksaan radiologis pada ginjal, ureter dan
vesica urinaria dengan menggunakan sinar x-ray
dan bahan kontras untuk mengetahui anatomi
dan patologi ginjal, ureter dan vesica urinaria.
Persiapan : lab ureum, kreatinin (max = 2mg/dl),
urus-urus, diet rendah serat.
Prosedur :
BNO
IVP : bhn px (obat kontras yg mengandung iodium)
Proyeksi, posisi : AP/PA, supine/prone/erect,
sesuai kasus.
Urethrocystografi
Pemeriksaan radiologis pada vesica urinaria
dan urethra dengan menggunakan sinar x-ray
dan bahan kontras untuk mengetahui anatomi
dan patologi vesica urinaria dan urethra.
Persiapan : (-)
Prosedur :
Cystografi
Urethrografi
Proyeksi, posisi : AP/lateral/LPO/RPO, supine.

APG/RPG
Pemeriksaan radiologis pada ginjal, ureter
dengan menggunakan sinar x-ray dan bahan
kontras untuk mengetahui anatomi dan
patologi ginjal dan ureter.
Persiapan : pasang selang APG/RPG.
Prosedur :
Proyeksi, posisi : AP/lateral, supine/
antitrendelenberg.
MCU
Pemeriksaan radiologis pada vesica urinaria dan
urethra dengan menggunakan sinar x-ray dan
bahan kontras untuk mengetahui anatomi dan
patologi vesica urinaria dan urethra.
Persiapan : (-), pasang kateter.
Prosedur :
Cystografi
Mictio
Proyeksi, posisi : AP/lateral/LPO/RPO,
supine/erect, sesuai kasus,.

FOTO DENGAN KONTRAS :
UROGENITAL, GASTROINTESTINAL
GASTROINTESTINAL
Macam : Esopagografi, OMD, Barium Follow
Through, Lopografi, Colon in loop, Rectografi.
Indikasi : kel. Kongenital, trauma, infeksi,
tumor pimer/perluasan tumor, corpal.
Persiapan : diet rendah serat, puasa, urus-
urus.
Esopagografi
Pemeriksaan radiologis pada esopagus dengan
menggunakan sinar x-ray dan bahan kontras
untuk mengetahui anatomi dan patologi
esopagus.
Bhn px : solutio barium sulfat, water soluble
contrast, bic.nat.
Prosedur :
Single contrast
Double contrast
Proyeksi, posisi : AP/LPO/lateral, supine/erect.
OMD
Pemeriksaan radiologis pada esopagus, gaster dan
duodenum dengan menggunakan sinar x-ray dan
bahan kontras untuk mengetahui anatomi dan patologi
esopagus, gaster dan duodenum.
Bhn px : solutio barium sulfat, bic.nat.
Prosedur : single contrast, double contrast.
esopagografi
maag
duodenum
Proyeksi,posisi :
AP/ LPO,erect
Supine/prone/erect

Barium Follow Through
Pemeriksaan radiologis pada sistema usus
halus dengan menggunakan sinar x-ray dan
bahan kontras untuk mengetahui anatomi dan
patologi sistema usus halus.
Bhn px : solutio barium sulfat
Prosedur : single contrast.
Proyeksi, posisi : AP/ PA, supine/prone.
Lopografi
Pemeriksaan sistema colorectal dengan
menggunakan siar x-ray dan bahan kontras pada
pasien dengan post colostomi untuk mengetahui
anatomi dan patologis sistema colorectal.
Bhn px :
lop. distal (water soluble contrast),
proximal (solution barium sulfat )
Prosedur : single contrast.
Proyeksi, posisi : AP, supine.
Colon in loop
Pemeriksaan radiologis pada sistema
colorectal dengan menggunakan bahan
kontras dan sinar x-ray untuk mengetahui
anatomi dan patologi sistema colorectal.
Bhn px : solutio barium sulfat
Prosedur :
Single contrast
Double contrast
Colon in loop
Rectografi
Pemeriksaan radiologis pada rectum dengan
menggunakan bahan kontras dan sinar x-ray
untuk mengetahui anatomi dan patologi
rectum.
Bhn px : solutio barium sulfat, water soluble
contras.
Prosedur :
Single contrast
Duoble contrast
Indikasi : Diagnostik (kel. kongenital, trauma,
infeksi, tumor primer/sekunder, perluasan,
metastasis), guiding drainase abscess atau
biopsi.
Persiapan : + (puasa makan), -.
Prosedur : pasien di posisikan tertentu dengan
bantuan transduser menggunakan gelombang
suara frekuensi tinggi maka struktur tubuh
diproyeksikan ke layar monitor.

FOTO DENGAN KONTRAS :
MYELOGRAFI
Macam : Myelografi Cervical, Thoracal, Lumbal.
Indikasi : trauma, infeksi, tumor
Persiapan : peningkatan tek. intracranial (-)
Prosedur : pasien diposisikan tertentu,
dimasukkan media kontras larut air ke dalam teka
melalui pungsi lumbal. Gambar teka yg dituju
diambil pada proyeksi lateral, AP, dan oblik
sehingga dapat didemonstrasikan medulla
spinalis dan akar syaraf.
Sdh jarang dikerjakan o.k diganti MRI.
ULTRASONOGRAFI
Definisi : pemeriksaan dengan menggunakan
gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk
memperlihatkan berbagai struktur tubuh dan
kelainannya.
Macam : Greyscale, Doppler,
Organ : abdomen, pulmo, organ superfisial
(Thyroid, mammae, musculoskeletal),
vaskuler.
CT SCAN
Definisi : pemeriksaan radiologis menggunakan
pancaran sinar X terkolimasi pada pasien untuk
mendapatkan citra potongan melintang, densitas
dan citra terkomputerisasi dari pancaran sinar
X/sistem detektor.
Macam : cranium, cervical, pulmo, abdomen,
extremitas, dll.
Indikasi : kel. Kongenital, trauma, infeksi, tumor
primer/sekunder, corpal, guiding biopsi.


Persiapan : + (puasa), -, lab ureum kreatinin jk dg
kontras.
Prosedur : Pasien diposisikan tertentu,
dipancarkan sinar X terkolimasi melalui tabung X
berputar mengelilingi pasien beberapa kali. Citra
didapatkan melalui pembacaan digital dari
tabung fotomultiplier yang diproses oleh
komputer dan analisis pola penyerapan pada tiap
jaringan. Nilai penyerapan dinyatakan dalam skala
Hounsfild unit.


Hepatic pseudolesion. Contrast-enhanced CT image A: shows a low
attenuation defect in the medial segment of the left hepatic lobe (arrow). A
more cephalad image B: demonstrates that the appearance is due to
indentation from the adjacent diaphragm.
Different phases of normal renal contrast enhancement. Coronal thin slab reformatted
images from a CT with contrast show the cortico-medullary phase (A), when the cortex has
enhanced but the medulla is nearly unenhanced, the nephrographic phase (B), when the
cortex and medulla are more similarly enhanced, and the urographic or excretory phase (C),
when the cortex has started to wash out and the pyramids and collecting systems are
intensely opacified. It is helpful to overhydrate patients or administer diuretic to dilute the
urinary contrast to prevent CT artifacts. Note also single parapelvic cyst on the right (arrows).
MRI
Definisi : pemeriksaan dengan memanfaatkan
sifat-sifat magnetik atom hidrogen untuk
mendapatkan suatu citra anatomi maupun
patologi bagian tubuh.
Macam : cranium, cervical, pulmo, abdomen,
extremitas, dll.
Indikasi : kel. Kongenital, trauma, infeksi, tumor
primer/sekunder, corpal.
Persiapan : baju khusus, tidak mengandung unsur
logam dalam tubuh.



Prosedur : Pasien diposisikan pada
terowongan pemindai dikelilingi oleh medan
magnet yang besar dipajankan pd medan
magnet berintensitas tinggi, dengan resonansi
magnetik -> menghasilkan citra tubuh
kemudian dianalisis dengan komputer
memproses energi yang dilepaskan mjd sinyal
digital, dimana jaringan patologis
memantulkan sinyal yg berbeda dibandingkan
normal.
ARTERIOGRAFI
Pemeriksaan radiologi dengan memanfaatkan sinar X
untuk menggambarkan anatomi vaskularisassi bagian
tubuh tertentu dan kelainan-kelainan yang
berhubungan dengan memasukkan bahan kontras ke
dalam arteri dengan panduan fluoroskopi sehingga
dapat diikuti aliran kontras di vaskuler.
Macam : A. carotis, A. Abdominalis, A. Femuralis, dll.
Indikasi : Diagnostik ( PAPO, Occlusi, Aneurysma, AVM,
CCF, dll). Terapeutik (TACE/TACI, stenting, ballooning).
Persiapan : Lab. Darah pembekuan, ureum
kreatinin.
Prosedur : Direct/indirect.
Prosedur direct :
Prosedur indirect :
Aortic arc
KEDOKTERAN NUKLIR
Definisi : pemeriksaan dengan menggunakan
deteksi radiasi gamma dari radioisotop yang
disuntikkan.
Macam : Renogram, thyroid scanning, bone
scanning.
Indikasi : Diagnostik (Renal failure, obstruktive
renal, metastasis). Terapeutik (Terapi Iod
internal, samarium).
Persiapan : (-)

Prosedur : Pasien disuntik dengan radioisotop
tertentu, bagian tubuh yang diinginkan
menjadi target, sehingga dapat memberikan
gambaran rinci baik fungsional maupun
anatomis dengan deteksi radiasi gamma dari
radioisotop yang disuntikkan.
RADIOTERAPI
Definisi : Salah satu terapi pada proses ganas
menggunakan radiasi sinar pengion secara
tertutup.
Macam : external, internal terapi (brachyterapi)
Indikasi :
Kuratif, paliatif
Tumor otak, tumor abdomen, tulang, paru, jaringan
lunak, dll.
Persiapan : staging, laboratorium, simulator.

Anda mungkin juga menyukai