Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK PEMERIKSAAN

DISCOGRAPHY
Kelompok 2
Andika Apriyana
Annisa Himawan
Azhari Febrian
Dini Amalia
Triska Sepia
PENGERTIAN
Discography adalah pemeriksaan radiografi dari diskus
intervertebralis dengan bantuan sinar-x dan bahan media kontras positif
yang diinjeksikan kedalam pertengahan diskus.
Pemeriksaan discography pertama kali diperkenalkan oleh
seorang Radiolog asal Swedia yaitu K. Lindblom pada tahun 1948 dan
dikembangkan oleh Doward dan Butt.
ANATOMI

Annulus
Fibrosus
Nucleus 1. Lingkaran Fibrus Cartilago
Pulposus
2. Annulus Fibrosus
3. Nucleus Pulposus
4. Lamella

Lamella
TUJUAN
Pemeriksaan ini digunakan untuk memperlihatkan herniasi
discus atau degenerasi yang biasanya terjadi pada daerah
lumbo-sacral dan terkadang terjadi di daerah cervical.
Discography dapat dilakukan terpisah atau bersama-sama
dengan myelography.
INDIKASI
 Ruptur Nukleus Pulposus
 Lesi internal discus, yang tidak dapat dilihat pada
pemeriksaan myelografi.
 Hernia Nucleus Pulposus (HNP)
 Penyempitan saluran spinal canal.
KONTRA INDIKASI

 Alergi terhadap bahan kontras.


 Pendarahan
 Multiple sclerosis
PERAWATAN SETELAH
PEMERIKSAAN

 Bed rest selama 24 jam.


 Periksa tekanan darah dan pernapasan setiap 30 menit
selama 4 jam pertama dan setiap 4 jam selama 24 jam.
PERSIAPAN ALAT & BAHAN
 Steril
• Needle dengan ukuran 20 dan 25
• Spuit 10 ml dan 2 ml
• Drawing-up canule
• Gallipot
• Kain kassa
• Kapas
• Media kontras yang digunakan 0,5 cc – 2 cc Angiografin atau
Conray 280 atau garam meglumine dari iothalamate atau
diatrizoate 0,5 cc – 2 cc.
 Unsteril
• Pesawat sinar-x dan fluroskopi
• Kaset dan film
• Grid/lysolm
• Marker
• Gonad shield
• Apron
• Botol obat antiseptik hibitane 0,5 %
• Botol anastesi lokal lignocaine 1 %
• Ampul media kontras
• Jarum disposable
• Peralatan dan obat-obat emergensi
PERSIAPAN PASIEN
■ Jika pasien wanita, tanyakan apakah pasien hamil.
■ Tanyakan apakah pasien mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya.
■ Tanyakan apakah pasien mempunyai riwayat asma.
■ Penandatanganan informed consent.
■ Melepaskan benda-benda logam pada daerah yang akan diperiksa.
■ Pasien puasa selama 5 jam sebelum pemeriksaan.
■ Pasien diberi penjelasan tentang prosedur pemeriksaan.
■ Dibuat plain foto posisi AP dan lateral pada daerah yang akan
diperiksa.
Premedikasi : diberikan obat sedatif, yaitu kombinasi dari 10 mg Drop
ridol & 0,15 mg phenoperidin (Park, 1973).
METODE PENYUNTIKAN
■ Pada pemeriksaan discography, ada dua cara dalam penyuntikan
media kontras yaitu :
– Dengan 1 jarum (Standard Spinal Puncture Needle).
– Dengan 2 jarum (The Double Needle Combination).
– Double jarum terdiri dari :
■ Jarum ukuran 20, yang akan digunakan untuk menyuntik
spinal dan mencapai annulus fibrosus.
■ Jarum ukuran 25 (lebih panjang dari jarum ke-1),yang akan
digunakan sebagai jarum penunjuk untuk menembus celah
sampai menemukan pusat dari nucleus pulposus.
■ Jarum yang digunakan untuk daerah cervical biasanya digunakan
dengan panjang 2 - 2,5 inchi, sedangkan untuk daerah lumbal 3,5 - 5
inchi. Penyuntikan dilakukan di bawah kontrol fluoroskopi. Kombinasi
dengan jarum double lebih baik daripada dengan satu jarum.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
1. Pasien diposisikan lateral decubitus, dengan
punggungnya dilengkungkan serta lutut difleksikan.
Atur agar tulang belakang menjadi sejajar dengan meja
pemeriksaan.
2. Daerah yang akan dipunksi diberikan antiseptik.
3. Kemudian jarum dengan ukuran 20 ditusukkan
diantara ruas spinosus dan langsung ketulang cincin
dari discus yang akan diperiksa dan ujung jarum
menembus annulus fibrosus.
4. Kemudian masukkan jarum kedua,ke dlm jarum ke
satu (jarum kedua lebih panjang daripada jarum
pertama),shg jarum tsbt terletak dlm nucleus pulposus.
5. Kemudian dilakukan penyuntikan kontras media.
6. Lalu dibuat proyeksi yang akan dilakukan dengan jarum
tetap berada di dalamnya.
Proyeksi AP
Tujuan : Untuk melihat patologi lumbal, fraktur dan scoliosis.
■ Posisi Pasien : Pasien tidur supine, kepala di atas bantal, knee fleksi.
■ Posisi Obyek :
• Atur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan
• Letakkan kedua tangan diatas dada.
■ CR : Tegak lurus kaset
■ CP : Setinggi Krista iliaka (interspace L4-L5) untuk memperlihatkan lumbal sacrum
dan posterior Cocygeus.
■ FFD : 100 cm
■ Kriteria : Tampak vertebra lumbal, space intervertebra, prosessus spinosus dalam
satu garis pada vertebra, prosessus transversus kanan dan kiri berjarak sama
Proyeksi Lateral
Tujuan : untuk melihat kedalaman jarum yang menusuk ke dalam diskus intervertebralis.
■ Posisi Pasien : Pasien lateral recumbent, kepala di atas bantal, knee fleksi, di bawah knee
dan ankle diberi pengganjal.
■ Posisi Obyek :
• Atur MSP tegak lurus kaset/meja pemeriksaan (jika pakai buki).
• Pelvis dan tarsal true lateral
• Letakkan pengganjal yang radiolussent di bawah pinggang agar vertebra lumbal sejajar
pada meja (palpasi prosessus spinosus).
■ CR : Tegak lurus kaset.
■ CP : Setinggi L3 (palpasi lower costal margin/4 cm di atas crista iliaka)
FFD : 100 cm
■ Kriteria :
• Tampak gambaran jarum yang menusuk bagian diskus intervertebralis yang telah terisi
bahan contras di lempengan atau ruas tulang belakang
• Tampak foramen intervertebralis L1 – L4, Corpus vertebrae, space intervertebrae,
prosessus spinosus dan pa – S1.
• Tidak ada rotasi.

Anda mungkin juga menyukai