Anda di halaman 1dari 5

PERBANDINGAN HASIL RADIOGRAF CERVICAL LATERAL MENGGUNAKAN TEKNIK

FAKTOR EKSPOSI STANDAR DENGAN TEKNIK FAKTOR EKSPOSI SOFT TISSUE PADA
SUSPECT TUMOR COLLI DI RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Roni Prisyanto1), Nurfitria Dara L2), Mochammad Alawi Fajar3)


Program Studi D-III Radiodiagnostik dan Radioterapi Stikes Widya Cipta Husada

ABSTRAK

Salah satu pemeriksaan yang memanfaatkan sinar-X adalah pemeriksaan cervical yang bertujuan
untuk menampakkan struktur anatomi dan kelainan pada cervical. Proyeksi lateral. Tujuan penelitian ini
adalah, untuk mengetahui hasil perbedaan hasil radiograf cervical lateral menggunakan faktor eksposi
dengan teknik faktor eksposi soft tissue. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah 1.) teknik
pemeriksaan radiografi cervical dengan faktor eksposi standar pada suspect tumor colli, 2.) teknik
pemeriksaan radiografi cervical dengan faktor eksposi soft tissue pada suspect tumor colli variabel terikat
pada penelitian ini adalah hasil radiograf faktor eksposi standar dengan faktor eksposi soft tissue pada
suspect tumor colli. Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif, desain penelitian ini
adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi perbandingan. diperoleh dari 4 sampel dan
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil radiograf pemeriksaan cervical
menggunakan teknik faktor soft tissue cukup untuk melihat semua anatomi dan sendi tetapi untuk
anatomi cervical masih kurang jelas. Sedangkan hasil radiograf menggunakan teknik faktor eksposi
standar mampu menunjukan sruktur anatomi dan persendian cukup terlihat semua. Saran untuk teknik
pemeriksaan cervical colli sebaiknya menggunakan faktor eksposi yang tepat karena tingkat ketebalan
objek sendiri memiliki ketebalan yang berbeda-beda.

Kata kunci : cervical, tumor colli, faktor eksposi, faktor soft tissue.

ABSTRAC
One examination that utilizes X-rays is a cervical examination that aims to reveal anatomical
structures and cervical abnormalities. Lateral projection. The purpose of this research is to know the
difference result of cervical lateral radiograph using exposure factor with technique of exposure factor of
soft tissue. Independent variables in this research are 1.) cervical radiography examination technique with
standard exposure factor on tumor colli suspect, 2.) cervical radiography examination technique with
exposure factor of soft tissue on suspect tumor colli dependent variable in this research is radiograph of
standard exposure factor with Exposure factor of soft tissue to suspect tumor colli. This research design
using descriptive research design, this research design is descriptive research with comparison study
approach. Obtained from 4 samples and conclusions obtained in this study is the result of cervical
examination radiographs using soft tissue factor technique is enough to see all the anatomy and joints but
for cervical anatomy is still less clear. While the radiographs using standard exposure factor technique can
show the anatomical and joint structures enough to see all. Suggestions for cervical colli examination
techniques should use appropriate exposure factors because the level of the thickness of the object itself
has different thickness.

Keywords: Cervical, colli tumor, exposure factor, soft tissue factor.


PENDAHULUAN yang terletak diantara inferior mandibula dan
linea nuchae superior (diatas), dan incsura
SinarX adalah pancaran gelombang jugularis dan tepi superior clavicula (dibawah).
elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang Jaringan leher dibungkus oleh 3 fasia. fasia colli
radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, tetapi superfisialis membungkus m.stemokleido
dengan panjang gelombang yang sangat pendek. mastoideus dan berlanjut ke garis tengah di leher
SinarX bersifat heterogen, panjang untuk bertemu dengan fasia sisi lain.
gelombangnya bervariasi dan tidak terlihat. Menurut Bontrager (2014) Teknik
Perbedaan antara sinar-X dengan sinar radiografi cervical merupakan salah satu teknik
elektromagnetik lainnya juga terletak pada
foto radiologi diagnostik yang bertujuan untuk
panjang gelombang, dimana panjang gelombang
mendapatkan keseluruhan gambaran dari
sinarX sangat pendek, 1/10.000 panjang
gelombang dari cahaya tampak. Karena panjang columna vertebralis cervical, misalnya saja pada
gelombang yang pendek itu, maka sinar-X dapat klinis fraktur, trauma, dislokasi, corpus alenium
menembus benda-benda. dan lain sebagainya (1).
Seiring semakin berkembangnya Teknik pemeriksaan cervical lateral
aplikasi pemanfaatan sinar-X dalam rangka merupakan salah satu pemeriksaan penting pada
penegakkan diagnosis suatu penyakit, maka tulang cervical yang memeberikan gambaran
teknik pemeriksaan suatu organ menjadi lebih dari arah samping yang menampakkan ketujuh
bervariasi dengan didukung berbagai spesifikasi tulang cervical, mulai dari cervical 1 yang
pesawat diagnostik yang lebih modern. Dalam disebut atlas, cervical 2 axis, cervical 3, cervical
hal ini salah satu pemeriksaan yang 4, cervical 5, cervical 6, cervical 7 prominen
memanfaatkan sinar-X adalah pemeriksaan serta sisi dari posterior tulang cervical tersebut
cervical dimana pemeriksaan ini bertujuan untuk dengan menampakkan kriteria aligment, bone,
menampakan struktur anatomi dan kelainan pada
cartilago, soft tisue.
cervcial.
Berdasarkan pemeriksaan cervical
Vertebrae cervicalis, merupakan ruas
menggunakan teknik faktor eksposi soft tissue,
tulang leher yang paling kecil, kecuali ruas
menurut Clarks (2005) adalah istilah umum
pertama dan kedua yang bentuknya istimewa.
yang digunakan untuk radiografi otot, kulit, dan
Ruas tulang leher umumnya mempunyai ciri
subkutan dan jaringan kelenjar tanpa
sebagai berikut: badannya kecil dan persegi
menggunakan media kontras. pelemahan
panjang, lebih ke samping daripada ke depan
diferensial kecil antara struktur yang berdekatan,
dan belakang. Lengkungannya besar. Prosesus
yang menghasilkan kontras subjek yang lebih
spinosus atau taju duri di ujungnya memecah
rendah dari jaringan lunak lain dan hasil
dua bifida. Prosesus transverses atau taju sayap
koefisien pelemahan di kepadatan optik yang
berlubang-lubang karena banyak foramina untuk
lebih tinggi pada radiograf, menggambarkan
lewatnya arteri vertebralis (Pearce, 2009).
struktur jaringan lunak yang berdekatan dan
Tumor colli merupakan benjolan atau
biasanya ditunjukkan dalam jaringan subkutan,
pembengkan dalam leher disebabkan oleh
antara fasia, otot dan tendon.
kelainan kongenital, yang timbul di bagian
Faktor eksposi adalah faktor dalam yang
depan atau belakang leher diantara klavikula
mengontrol karakteristik foton sinar-x dalam
pada bagian bawah dan mandbula pada dasar
aspek jumlah (kuantitas) dan kualitas serta
superior. Pada (50%) kasus benjolan pada leher
durasi dalam pembuatan radiograf. Teknik
berasal dan tiroid, (40%) benjolan pada leher
pemeriksaan foto cervical lateral pada suspect
disebabkan oleh keganasan, (10%) berasal dan
tumor colli umumnya, menggunakan teknik
peradangan atau kelainan kongenital (Lubis,
faktor eksposi soft tissue akan tetapi pada saat
2016).
dirumah sakit menggunakan teknik faktor
Permintaan pemeriksaan cervical di
eksposi standar. Untuk mendapatkan hasil
instalasi radiologi biasanya bervariasi termasuk
radiograf yang jelas pada pemeriksaan cervical
klinis suspect tumor colli, sedangkan definisi
suspect tumor colli sebaiknya harus
Colli menurut lubis, 2016 adalah bagian tubuh
memperhatikan kriteria hasil radiograf cervical
yang ada pada teori, yaitu salah satunya lembar penilaian dan observasi terhadap hasil
menampakkan soft tissue dan ketujuh anatomi radiograf dengan fokus terhadap kejelasan
cervical menggunakan teknik faktor eksposi informasi anatomi cervical dan soft tissue
standar dengan teknik faktor eksposi soft tissue tumor colli, kemudian memasukkan data
pada suspect tumor colli. tersebut ke dalam tabel dan dirubah dalam
Teknik pemeriksaan cervical Proyeksi bentuk prosentase, kemudian menarik
(Lateral) menurut Bontrager (2014) : kesimpulan terhadap kedua hasil radiograf
tersebut.
a. Posisi pasien duduk atau berdiri.
b. Posisi objek bidang Coronal plane diatur HASIL PENELITIAN DAN
sejajar pada midline film. Pasien diposisikan PEMBAHASAN
sedekat mungkin dengan kaset.
c. Central point sejajar cervical 4 (cartilage) a. Hasil Penelitian
d. Kaset dan film menggunakan ukuran 35 x 43 Hasil Penelitian tentang perbandingan
cm hasil radiograf cervical lateral menggunakan
e. Arah sinar horisontal tegak lurus faktor eksposi standar dengan faktor eksposi soft
f. Faktor eksposi standar kV : 75 mA : 200 s : tissue pada suspect tumor colli di Instalasi
0,14 Radiologi RSU dr. Saiful Anwar Malang selama
g. Faktor eksposi soft tissue kV : 55 mA : 200 1 bulan pada tanggal 1 April sampai 30 April
s : 0,16 Tahun 2017 yaitu berupa data umum dan data
h. FFD sejauh 150 - 180 cm dikarenakan khusus.
adanya objek image distance (OID) Tabel 1 karakteristik sampel berdasarkan jenis
i. Tampak jelas ketujuh ruas C.V. Cervicalis. kelamin
Leher pasien di ekstensikan sehingga ramus No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase(%)
mandibula tidak overlapping dengan C1 dan Laki laki 2 50
C2. Ramus mandibula yang superimposi atau Perempuan 2 50
hampir superimposi. Tidak ada rotasi Jumlah 4 100
cervical, tampaknya Aligment, bone, Sumber : data primer 2017
cartilago, sof tisue pada tulang cervical Dari data tabel 1 dapat diketahui
persentase karakteristik sampel berdasarkan
METODE PENELITIAN jenis kelamin yang datang ke Instalasi Radiologi
RSU dr. Saiful Anwar Malang dengan membawa
Desain penelitian ini adalah penelitian
surat permintaan cervical dengan kasus tumor
deskriptif dengan pendekatan studi
colli yaitu 50% sampel laki-laki dan 50%
perbandingan. Penelitian dengan pendekatan
perempuan.
studi perbandingan yakni dengan cara
Tabel 2 karakteristik sampel berdasarkan usia
membandingkan adanya persamaan dan
perbedaan suatu fenomena untuk kemudian Nama Jenis kelamin Usia Klinis Permintaan
mencari faktor-faktor apa saja serta dalam Px 1 Laki laki 40 th Tumor colli Cervical
situasi dan kondisi yang bagaimana, sehingga Px 2 Perempuan 41 th Tumor colli Cervical
dapat menimbulkan suatu peristiwa tertentu Px 3 Perempuan 52 th Tumor colli Cervical
tersebut (imron dan munif, 2010) yaitu peneliti Px 4 Laki laki 70 th Tumor colli Cervical
membahas semua alur pemeriksaan dengan Sumber : data primer 2017
bahasa yang lebih dalam dengan menggunakan Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat
perlakuan tertentu guna mengetahui pengaruh bahwa sampel yang berusia 40 sampai 50 tahun
yang dapat ditimbulkan, Sampel pada penelitian sebanyak 3 sampel dengan jenis kelamin laki -
ini di ekspose 2 kali yang pertama dengan laki dan perempuan. Sedangkan sisanya adalah
faktor eksposi standar dan selanjutnya sampel yang berusia 70 tahun sebanyak 1
menggunakan faktor eksposi soft tissue, sampel dengan jenis kelamin laki laki.
kemudian hasil radiograf dibacakan ke dokter b. pembahasan
radiologi, yang dilanjutkan dengan mengisi Pemeriksaan penelitian tentang teknik
cervical lateral menggunakan faktor eksposi
standar pada suspect tumor colli adalah sebagai dalam pengguanaan kVp dapat menghasilkan
berikut, tidak ada persiapan khusus yang harus kontras radiograf yang rata faktor eksposi
dilakukan sebelum pemeriksaan hanya melepas standar akan menghasilkan latitude eksposi yang
kan benda-benda yang dapat menggangu lebih panjang.
gambaran radiograf seperti kalung, anting, dan Berdasarkan penelitian di lapangan
sebagainya. Karena merupakan salah satu faktor eksposi standar menggunakan focus film
pemeriksaan foto polos. distane (FFD) 150 cm dikarenakan mengalami
Posisi pasien erect. Pemosisian objek OID (obyek image distance) dan faktor eksposi
untuk cervical lateral menentukan bahu pada standar bisa menampakkan gambaran dari
bidang coronal dengan sisi lateral menempel anatomi cervical lateral dengan jelas dalam
pada kaset. Posisi pesawat diatur dengan arah penggunaan FFD 150 cm dan pemilihan faktor
sinar horisontal atau ditembak dari samping eksposi eksposi standar menggunakan tegangan
selanjutnya area penyinaran atau luas kolimasi tabung sebesar 75 kV, kuat arus 200 mA dan
diatur seluas objek hal ini beertujuan sebagai lama waktu penyinaran 0,14 s. Berdasarkan hasil
proteksi radiasi. Jika semua prosedur telah radiograf faktor eksposi standar dapat
dilaksananakan dilakukan eksposi menggunakan mengevaluasi struktur jaringan lunak namun
faktor eksposi standar. pada soft tissue sendiri cenderung mengalami
Berdasarkan penilitian pemeriksaan pelemahan densitas pada anatomi sendiri terlihat
cervical lateral dikatakan tidak superposisi yaitu sangat jelas pada bagian Dens, cervical axis,
terlihatnya anatomi dari vertebrae cervical 7 cervical atlas, cervical 3-6 tipikal , cervical
tidak sejajar atau tumpang tindih dengan prominens, corpus vertebrae dan soft tissue.
shoulder, untuk yang dikatakan superposisi yaitu Teknik faktor eksposi soft tissue untuk
anatomi dari cervical 7 sejajar atau tumpang tumor colli yang akan diperiksa sisi lateral pada
tindih dengan shoulder. Jadi untuk kaset dengan arah sinar horisontal datang dari
pengevaluasian anatomi dari vertebrae cervical sisi coronal. Ternyata tidak terdapat perbedaan
dibutuhkan penurunan shoulder yang maksimal antara teori dan praktek di lapangan. Menurut
supaya tidak terjadi superposisi. Untuk hasil (clarks 2005) bahwa posisi pasien berdiri
yang berbeda dikarenakan ketidak maksimalan dengan sisi lateral shoulder yang akan di periksa
dari bahu pasien untuk bisa menurunkan menempel pada kaset bidang horisontal tegak
shoulder yang sehingga masih terlihatnya lurus ke kaset.
superposisi antara cervical 7 dan shoulder. Menurut teori (Ballinger, 2003)
Penggunaan teknik faktor eksposi menggunakan focus film distance (FFD) 60
sandar dalam sistem eksposi kVp tetap dimana sampai 72 inchi atau 152-183 cm untuk
kVp dibuat tetap untuk memberikan rentang pemeriksaan cervical, dikarenanakan ukuran
densitas subyek dan kontras sementara mAs objek atau pasien yang difoto itu sendri lebih
dibuat berbeda-beda untuk mendapatkan besar ukuran postur tubuh orang luar negeri
ketepatan densitas gambar dan kVp mempunyai dibandingkan postur tubuh orang Indonesia.
efek yang besar pada beberapa faktor radiograf Maka oleh sebab itu, FFD yang di dalam teori
seperti kontras. Konsisten dalam pemilihan kVp lebih besar karena mengalami OID (object
menghasilkan kontras radiograf yang rata image distance), tujuan mendapatkan hasil
Jumlah kVp optimal adalah ditentukan untuk radiograf yang baik, jelas dan tajam. dan
sistem kVp tetap pesifikasinya untuk densitas pemilihan faktor eksposi yang pertama
subyek dan kontras. Dengan kata lain tetap menggunakan tegangan tabung sebesar 50-55
hanya untuk rentang tertentu dari ketebalan kV, kuat arus 200 mA dan lama waktu
obyek. penyinaran 0,14 s.
Faktor eksposi standar tidak boleh hasil radiograf cervical lateral dengan
diubah kecuali kondisinya telah berubah atau kasus tumor colli menggunakan faktor eksposi
batas penerima telah diubah. Mengurangi dosis soft tissue mampu menunjukan struktur jaringan
radiasi pasien, seperti kVp tidak selalu pada lunak dan mampu memvisualikan anatomi tetapi
level maksimum sehingga memungkinkan pada corpus vertebra mengalami fog level atau
adanya pengurangan mAs dan Konsistensi kabut dari Dens, cervical atlas, cervical axis,
cervical (3-5) tipikal, cervical prominens, 2. Bajpai, R.N. 1991. Oesteologi Tubuh
thyroid, teknik ini bisa mengalami penurunan Manusia. Jakarta : Binarupa Aksara.
densitas antara tulang cervical dengan soft tissue 3. Ballinger, Philip W. 2003. Merrils Atlas Of
atau underexposure pelemahan diferensial antara Radiographic Position And Radiologic
densitas dan kontras. Procedures Volume One. USA : Mosby
4. Bontrager, Kenneth L. 2014. Text Book Of
KESIMPULAN Radiographic Positioning And Related
Anatomi, Fitfth Edition. USA: Mosby
Dari hasil penelitian ini dapat 5. Clark, 2005. Positioning and radiography,
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik 12th ed London : Arnold
kesimpulan bahwa hasil radiograf cervical 6. Imron Moch., Munif Amirul, 2010.
lateral dengan menggunakan teknik faktor Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan.
eksposi standar dengan teknik faktor eksposi CV Sagung Seto. Jakarta
soft tissue dengan parameter untuk menilai 7. Iswara. 2016. Teknik Pemeriksaan Cervical
anatomi dari dens, cervical 1 sampai cervical 7 Lateral Basic Menggunakan Metode
dan soft tissue terdapat perbedaan radiograf Weight Bearing Pada Pasien Post Trauma.
dalam menggunakan faktor eksposi standar dan Tugas Akhir. Tidak diterbitkan. Kepanjen.
faktor eksposi soft tissue. STIKes Widya Cipta Husada.
Hasil Radiograf cervical lateral dalam 8. Lubis Megawati, Paramitha.2016. Penyakit
menggunakan faktor eksposi standar lebih jelas Tumor Colli, (online),
pada anatomi cervical 1 sampai ke 7 prominens, (http://TumorColli.Scribd.com/2016/01/Tu
corpus vertebrae, dan soft tissue. Pada hasil mor Colli diakses, 11 Oktober 2016
Radiograf cervical lateral dengan menggunakan 9. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
faktor eksposi soft tissue lebih cenderung ke Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
jaringan lunak tidak ke anatomi cervical tetapi Cipta.
pada faktor eksposi soft tissue masih bisa 10. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
menampakan gambaran dari cervical 1 sampai Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
cervical 6 tapi tidak terlalu mendetail karena Cipta.
terjadi fog level atau kabut pada corpus 11. Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan
vertebrae, Penelitian ini menunjukan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : PT
pemeriksaan cervical lateral pada suspect tumor Gramedia
colli lebih baik menggunakan faktor eksposi soft 12. Rasad, Jahriar. 2005. Radiologi Diagnostik
tissue karena mampu menghasilkan kualitas Edisi Kedua. Jakarta : Balai penerbit FKUI
radiograf yang baik dan informatif sehingga 13. Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian
radiolog mampu menegakkan diagnosa yang Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta:
optimal. Alfabeta.
UCAPAN TERIMAKASIH 14. World Health Organization. 2003.
Tuhan Allah Yang Maha Esa karena Perkembangan Tumor didunia ,(online),
penulis selalu dibimbing dan diarahkan dari (www.who.int/en)/WHO diakses, 07 Maret
pemilihan judul, konsul, hingga sidang KTI ini 2017
terimakasih hambamu ucapkan. 15. Kementrian kesehatan. 2015. Perkembang
Orang tua saya yang selalu an kanker didunia ,(online), (www. Depkes
melimpahkan doa siang dan malam, dorongan, .go.id/resources/download/pusdatin/infodati
nasihat, semangat, dan bekerja siang malam n/infodatin-kanker.pdf)/Kemenkes di akses,
untuk mencukupi kebutuhan perkuliahan saya. 07 Maret 2017

DAFTAR PUSTAKA
1. Akhadi. 2000. Dasar Dasar Proteksi
Radiasi. Jakarta : RinekaCipta

Anda mungkin juga menyukai