Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK RADIOGRAFI 4

DISCOGRAFI
Dosen Pembimbing: Asri Indah Aryani, SKM, M.KES

Disusun oleh kelompok 3 kelas 2B:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Dana Wiji Lestari


Dimas Faisal Singgih
Musrihatur Rohmah
Gilang Pandu santoso
Winda Dwi Astuti
Aristin IkaUtami
Eka Rahmayati
Dea Dwi Nugrahaeni S
Cahya Hadi Saputra

P1337430314008
P1337430314006
P1337430314010
P1337430314024
P1337430314030
P1337430314040
P1337430314046
P1337430314068
P1337340314060

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG


PRODI D III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
1

tujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Teknik Radiografi 4 yang berjudul
Discografi
Kami menyadari sebagai mahasiswa dalam proses pembelajaran, penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan dan membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar penulisan makalah
ini lebih baik lagi dan dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa melancarkan
segala usaha dan kerja keras kita. Amin.

Purwokerto,21 April 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A. LATAR BELAKANG...............................................................
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................
C. TUJUAN PENULISAN............................................................

1
2
2

BAB II ISI.............................................................................................
A. PENGERTIAN DISCOGRAFI................................................
a. Anatomi dan fisiologi discus vertebralis ............................
b. Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan ..........................
B. PROSEDUR PEMERIKSAAN...............................................
a. Persiapan aalat dan bahan....................................................
b. Persiapan pasien...................................................................
c. Metode penyuntikan media kontras.....................................
C. TEKNIK PEMERIKSAAN......................................................
a. Teknik pemeriksaan lumbal discografi ..............................
b. Teknik pemeriksaan cervical discografi ..............................

3
4
5
6
6
6
7
7
7
9

BAB III PENUTUP..............................................................................


A. Kesimpulan .............................................................................
B. Saran .......................................................................................

11
11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................

12

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guna menegakkan diagnosa penyakit, dewasa ini penggunaan sinar-X sangat
diperlukan guna mendapatkan gambaran seluruh anatomi organ yang mengalami
kelaianan. Penggunaan sinar-X dalam pemeriksaan organ tubuh merupakan hal yang
3

dilematis, mengingat selain sinar-X memiliki kemampuan untuk menggambarkan


organ tubuh yang diperiksa, sinar-X juga memiliki dampak negatif terjadinya efek
biologi radiasi pada sel tubuh yang dilaluiya. Oleh karena itu penatalaksanaan
Radiografi dengan menggunakan sinar-X pada pemeriksaan organ reproduksi wanita
perlu dilakukan dengan memperhatikan prinsip As Low As Resonable Achievable
(ALARA) sehingga nilai diagnostik yang dihasilkan lebih utama dibandingkan
dengan resiko radiasi yang diterima oleh pasien .
Nyeri pungung bawah merupakan suatu keluhan yang dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari bagi penderitanya. Salah satu penyebab terjadinya nyeri pinggang
bagian bawah adalah hernia nucleus pulsosus (HNP), yang sebagian besar kasusnya
terjadi pada segmen lumbal. Nyeri punggung bawah merupakan salah satu penyakit
yang sering di jumpai masyarakat. Nyeri pinggang bawah hanyalah merupakan suatu
symptom gejala, maka yang terpenting adalah mengetahui factor penyebabnya agar
dapat diberikan pengobatan yang tepat. Pada dasarnya timbulnya rasa sakit tersebut
karena tekanan susunan saraf tepi daerah pinggang. Jepitan pada saraf ini dapat terjadi
karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya. Maka dari itu, dibutuhkan teknik
pemeriksaan yang sesuai sehingga proses penyembuhan klien dengan HNP dapat
maksimal. Untuk melihat keluhan pada tulang vertebra bisa dilakukan pemeriksaan
discografi
Pemeriksaan Discografi pertama kali diperkenalkan oleh seorang Radiolog
asal Swedia yaitu K. Lindblom pada tahun 1948 dan dikembangkan oleh Doward dan
Butt. Pemeriksaan ini digunakan untuk memperlihatkan herniasi discus atau
degenerasi yang biasanya terjadi pada daerah lumbo-sacral dan terkadang terjadi di
daerah cervical. Discografi dapat dilakukan terpisah atau bersama-sama dengan
myelography.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah :
a. Apa yang dimaksud dengan discografi?
b. Bagaimana prosedur pemeriksan discografi?
c. Bagaimana teknik pemeriksaan discografi?
C. Tujuan
Tujuan disusunya makalah ini adalah:
a. Menambah wawasan tentang teknik pemeriksaan discografi
b. Mengetahu prosedur serta teknik- teknik pemeriksaan yang digunakan dalam
c.

pemeriksaan discografi
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Radiografi 4

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Discografi adalah pemeriksaan radiografi dari diskus intervertebralis dengan bantuan
sinar-x dan bahan media kontras positif yang diinjeksikan kedalam pertengahan
diskus dengan cara memasukkan jarum ganda untuk menegakkan diagnosa.
Anatomi dan Fisiologi
Discus adalah ruang persendian yang dibentuk antara dua vertebrae yang dikuatkan
oleh ligamentum yang berjalan di depan dan di belakang corpus vertebrae sepanjang
columna vertebralis. Discus pada masing-masing corpus berbentuk pendek silindris
.

Banyak lamella vertikal pada daerah discus yang berbentuk spons, sehingga
memungkinkan untuk menahan goncangan. Bagian luarnya dilingkupi tulang keras
yang tipis. Discus terdiri dari :
1.Lingkaran fibrus cartilago, merupakan lapisan cartilago yang menutupi permukaan
atas dan bawah dari setiap body vertebrae.
2.Annulus fibrosus, merupakan lapisan jaringan fibrus dan cartilago yang membentuk
bantalan diantara lingkaran cartilago.
3.Nucleus pulposus ;yaitu pusat dari annulus fibrosus.

Gambar tersebut dibuat dengan potongan sagital.


1) Annulus Fibrosus, yang menjadi dasar lingkaran fibrosus.
2) Nucleus Pulposus, yang menjadi pusat dari discus dan merupakan target dari
penyuntikan pada discography.
3) Ligamen Longitudinal Anterior.
4) Ligamen Longitudinal Posterior.
5) Canalis Vertebralis
Pada keadaan normal, discus berfungsi sebagai penahan goncangan dan
memberikan keseimbangan pada columna vertebralis pada saat tubuh dalam keadaan
tegak. Sendi yang terbentuk antara discus dan vertebrae adalah persendian dengan
gerakan yang terbatas saja dan termasuk sendi jenis simphisis, yaitu sebuah
persendian yang hanya dapat bergerak sedikit, tetapi jumlahnya yang banyak memberi
kemungkinan membengkok kepada columna secara keseluruhan. Selama menjadi
bagian yang tidak kaku dari columna vertebralis, maka discus ini akan memberikan
flexibilitas dan mempunyai tekanan yang sama, tetapi jika dalam keadaan fleksi ,
ekstensi atau salah satu sisinya menahan beban maka salah satu sisi discus tersebut
akan menambah tekanan sesuai dengan besar tekanan tersebut.

Indikasi Pemeriksaan
Indikasi untuk pemeriksaan discografi diantaranya adalah
a. Ruptur Nukleus Pulposus
b. Lesi internal discus, yang tidak dapat dilihat pada pemeriksaan myelografi.
c. Hernia Nucleus Pulposus (HNP)
d. Penyempitan saluran spinal canal.
Kontra indikasi Pemeriksaan
Ada beberapa kontra indikasi dibawah ini yang menyebabkan pasien tidak dapat
dilakukan pemeriksaan tersebut yaitu :
a. Alergi terhadap bahan kontras.
b. Pendarahan
c. Multiple sclerosis
B. Prosedur Pemeriksaan Discografi
Hal- hal yang harus disiapkan dalam melaksaan pemeriksaan Discografiadalah
1. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan Discografiantara lain :
a) Steril
Needle dengan ukuran 20 dan 25
8

Spuit 10 ml dan 2 ml
Drawing-up canule
Gallipot
Kain kassa
Kapas
Media kontras yang digunakan 0,5 cc 2 cc. Angiografin atau Conray 280
atau garam meglumine dari iothalamate atau diatrizoate 0,5 cc 2 cc.
b) Unsteril
Pesawat sinar-x dan fluroskopi
Kaset dan film
Grid/lysolm
Marker
Gonad shield
Apron
Botol obat antiseptik hibitane 0,5 %
Botol anastesi lokal lignocaine 1 %
Ampul media kontras
Jarum disposable
Peralatan dan obat-obat emergensi
2. Persiapan Pasien
Persiapan yang harus dilakukan pasien sebelum pemeriksaan adalah :
1) Pasien puasa selama 5 jam sebelum pemeriksaan.
2) Pasien diberi penjelasan tentang prosedur pemeriksaan.
3) Melepaskan benda-benda logam pada daerah yang akan diperiksa
4) Dibuat foto pendahuluan posisi AP dan Lateral pada daerah yang akan
diperiksa.
5) Premedikasi : diberikan obat sedatif, yaitu kombinasi dari 10 mg Drop
ridol& 0,15 mg phenoperidin (Park, 1973).
3. Metode penyuntikan media kontras
Pada pemeriksaan discography, ada dua cara dalam penyuntikan media kontras
yaitu :
a) Dengan 1 jarum (Standard Spinal Puncture Needle).
b) Dengan 2 jarum (The Double Needle Combination).
Double jarum terdiri dari :
1) Jarum ukuran 20, yang akan digunakan untuk menyuntik spinal dan
mencapai annulus fibrosus.
2) Jarum ukuran 25 (lebih panjang dari jarum ke-1),yang akan digunakan
sebagai jarum penunjuk untuk menembus celah sampai menemukan
pusat dari nucleus pulposus.
3) Jarum yang digunakan untuk daerah cervical biasanya digunakan
dengan panjang 2 - 2,5 inchi, sedangkan untuk daerah lumbal 3,5 - 5
inchi. Penyuntikan dilakukan di bawah kontrol fluoroskopi. Kombinasi
dengan jarum double lebih baik daripada dengan satu jarum.
9

C. Teknik Pemeriksaan Discografi


1. Teknik pemeriksaan Lumbal Discografi
Teknik pemeriksaan lumbal Discografi adalah :
a. Pasien diposisikan lateral decubitus, dengan punggungnya dilengkungkan serta
lutut dibengkokkan.Bantalan busa hendaknya ditempatkan disuatu tempat yang
b.
c.

dianggap perlu agar tulang belakang itu menjadi paralel dengan meja.
Daerah yang akan dipunksi diberikan anti septik.
Kemudian dengan kontrol fluoroskopi, jarum dengan ukuran 20 ditusukkan
diantara ruas spinosus dan langsung ketulang cincin dari discus yang akan
diperiksa,ujung jarum menembus annulus fibrosus.

d.

Kemudian masukkan jarum kedua, kedalam jarum kesatu (jarum kedua lebih
panjang daripada jarum kesatu), sehingga jarum tersebut terletak dalam
nucleus pulposus.

e.

Kemudian dilakukan penyuntikan kontras media.

10

f.

Lalu dibuat proyeksi lateral dengan jarum tetap berada didalamnya.Bila


kontras media sudah cukup,jarum dicabut dan daerah penyuntikan ditutup.

g.

Kemudian pasien diposisikan supine, paha di fleksi secukupnya agar bagian

h.
i.

belakang tubuh menempel meja pemeriksaan.


Kemudian dibuat posisi AP dengan 10 20 cranialy.
Jika dibutuhkan maka dibuat foto oblique.

Komplikasi
Komplikai yang ditimbulakan setelah pemeriksaan Discografi adalah :
a) Rasa pegal pada daerah punksi.
b) Retro peritenal haemorahage.
c) Disc herniation
Perawatan Pasien
a) Bed rest selama 24 jam.
11

Periksa tekanan darah dan pernapasan setiap 30 menit selama 4 jam pertama dan
setiap 4 jam selama 24 jam.
2. Teknik Pemeriksaan Cervical Discografi
Teknik pemeriksaan cervical discografi adalah :
a. Pasien diposisikan supine.
b. Kemudian prosedur penyuntikan dan pemasukkan kontras media sama
seperti prosedur lumbal discography.

c.

Jika tidak ada peralatan Biplane, dapat digunakan table top grid untuk
menempatkan film dengan CR vertikal dan mobile unit untuk proyeksi lateral

d.

cross table.
Proyeksi yang dilakukan AP dengan CR 100 cranialy, yang bertujuan untuk
mengurangi kurva lordotik yang disebabkan oleh ketinggian kepala pasien.

12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpula
a) Discografi atau Nucleography adalah pemeriksaan secara radiografi dari
discus Invertebralis, dengan menggunakan kontras media positif.
b) Discografi umumnya dilakukan pada daerah lumbal tetapi kadang-kadang juga
dilakukan pada daerah cervical. Untuk Discografi lumbal setelah penyuntikan
kontras media maka dilakukan proyeksi Lateral, AP dan Oblique jika
dibutuhkan.
c) Sedangkan untuk cervical discografi proeksi yang dilakukan adalah lateral dan
AP dengan CR 100 cranially yang bertujuan untuk mengurangi kurva lordotik
yang disebabkan oleh ketinggian kepala pasien.
d) Perawatan pasien setelah pemeriksaan adalah bed rest selama 24 jam, periksa
tekanan darah dan pernafasan setiap 30 menit selama 4 jam pertama dan setiap
4 jam selama 24 jam.
B. Saran
Bagi pasien yang terdapat kontra indikasi sebaiknya tidak dilakukan pemeriksaan ini
sebab nantinya pasti akan justru menambah beban bagi pasien tersebut.

13

DAFTAR PUSTAKA

Netter, Frank H. 2014. Atlas of Human Anatomy, 6th edition. Philadeliphia: An imprint
of Elsevier Inc.
https://www.academia.edu/6840812/Teknik_Radiografi_Discography_PENGERTIAN
(Diakses pada tanggal 19 April 2016, 19.00)
http://siavent.blogspot.co.id/2010/05/teknik-radiografi-discography.html (Diakses pada
tanggal 19 April 2016, 19.00)

14

Anda mungkin juga menyukai