Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK RADIOGRAFI 4

TEKNIK PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI


Dosen Pembimbing: Dwi Dina Yulitha, S.ST

Disusun oleh kelompok 3 kelas 2B:


1. Dana Wiji lestari

P1337430314008

2. Dimas Faizal Singgih

P1337430314006

3. Musrihatur Rohmah

P1337430314010

4. Gilang Pandu santoso

P1337430314024

5. Winda Dwi Astuti

P1337430314030

6. Aristin Ika Utami

P1337430314040

7. Eka Rahmayati

P1337430314046

8. Dea dwi Nugrahaeni S

P1337430314068

9. Cahta Hadi Saputra

P1337340314060

PRODI DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI PURWOKERTO

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG


TAHUN AKADEMIK 2015/2016

TEKNIK PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI


A. Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan prosedur pemeriksaan Mammografi

B. Ruang Lingkup Kompetensi Praktek


a) Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur pemeriksaan Mammografi
b) Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari penggunaan teknik pemeriksaan
Mammografi
c) Mahasiswa mampu mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan selama
pemeriksaan Mammografi
d) Mahasiswa mampu melaksanakan proyeksi pemeriksaan Mammografi
e) Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi radiograf dari hasil pemeriksaan
Mammografi.

C. Pengertian
Mammografi merupakan Pemeriksaan radiografi untuk memperlihatkan struktur
anatomis, fisiologi dan patologi mammae dengan film khusus.

D. Anatomi

Payudara adalah pelengkap organ reproduksi pada wanita dan berfungsi


untuk mengeluarkan air susu. Organ ini merupakan modifikasi kelenjar keringat
yang berkembang menjadi susunan kompleks pada wanita, tetapi rudimeter pada
pria, berasal dari penebalan epidermis. Payudara berbentuk seperti setengah bulatan
yang agak gepeng. Payudara terletak dalam fasia superfisialis di daerah antara
sternum dan axial, melebar dari iga kedua sampai iga ketujuh.
Bagian tengah terdapat putting susu yang dikelilingi areola mammae yang
berwarna coklat. Dekat dasar putting susu terdapat kelenjar montgomeri yang
mengeluarkan zat lemak supaya putting tetap lemas. Mammae pd wanita dewasa
tdd. 12-20 lobus berbentuk konus. Basisnya menghadap M. pectoralis, apex
mengarah ke areola dan papilla mammae. Jaringan lobuler (glanduler) dan duktal di
dalam lobus disokong oleh jaringan konektif dan lemak. Jaringan konektif
ekstralobuler menghubungkan lobus-lobus dan jaringan lemak di antaranya. usia
muda tampak lebih padat daripada usia tua.
Pada individu juga bervariasi pada:
a) Pertambahan usia : jaringan fibroglanduler digantikan jaringan lemak
(involusi)
b) Peningkatan atau penurunan berat badan
c) HRT (Hormone Replacement therapy)

E. Tujuan Pemeriksaan Mammografi


Tujuan Umum

: Untuk melihat susunan anatomis & patologis

Tujuan Khusus

: Untuk melihat Sel abnormal

F. Indikasi dan Kontra Indikasi


1. Indikasi
a)
b)
c)
d)
e)

Screening Test
Karsinoma (Ca)
Fibroma
Benjolan pada payudara
Biopsi

2. Kontra Indikasi
a) Ibu menyusui
b) Menstruasi
G. Persiapan Pemeriksaan
a) Tidak ada persiapan khusus.

b) Informasikan yang jelas kepada pasien tentang pelaksanaan pemeriksaan


mamografi
c) Pasien dianjurkan untuk melepas benda-benda logam dan menggunakan
baju pasien.
H. Persiapan Alat dan Bahan
1. Mammografi Unit
a) Anoda Mo
b) Kaset khusus
c) Ada Conus
d) Filter : Al
2. Film khusus Mammografi single Screen, single emulsi dan high definition

Alat Mamografi

I. Teknik Radiograf
1. PROYEKSI SUPERO INFERIOR ( CRANIO CAUDAL )
a) Posisi Pasien : Duduk diatas kursi /berdiri
b) Posisi Obyek :
1) Mammae diletakkan diatas kaset
2) Film diatur horisontal
3) Tangan sebelah mammae yg difoto menekan kaset kearah dalam (postor)
tangan lain di belakang tubuh

4) Sebaiknya dengan sistem kompresi (mengurangi ketebalan mamae agar

c)
d)
e)
f)

1)
2)
1)
2)

rata & tipis)


5) Kepala menoleh kearah yang berlawanan
Arah Sinar : vertikal tegak lurus film
CP
: pertengahan mamae
FFD
: 35 40 cm
Teknik : SOFT TISSUE TEKNIK

2. PROYEKSI MEDIO LATERAL


a) Posisi Pasien :
Tidur /berdiri miring, sedikit oblik ke posterior
Bagian mamae yang difoto dekat kaset
b) Posisi Obyek :
Mammae diletakkan diatas kaset dengan posisi horisontal
Lengan posisi yg difoto diatas sebagai ganjal kepala
3) Lengan lain menarik mamae yg tidak difoto ke arah medio lateral agar
tidak superposisi dengan lobus lain
c) Arah Sinar : tegak lurus mammae, arah medio lateral
d) Titik Bidik : pertengahan mamae
e) FFD
: sedekat mungkin ( konus menempel mamae), bila perlu kontak

3. PROYEKSI AKSILA MAMOGRAFI


a) Posisi Pasien: Berdiri dari posisi AP tubuh yang tidak difoto dirotasikan
antor 15 30 0 sehingga sedikit oblik
b) Tujuan : untuk melihat penyebaran tumor pada kelenjar aksila
c) Posisi Obyek :
1) Obyek diatur ditengah film
2) Film vertikal pada tepi postor
3) Batas bawah film : costae 11-12
4) Lengan sisi yang difoto diangkat ke atas & fleksi dengan tangan di
belakang kepala, lengan yang tidak difoto disamping tubuh
d) Arah Sinar
: horisontal tegak lurus film
e) Titik Bidik
: 5 cm di bawah aksila

Anda mungkin juga menyukai